Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ASKEP TROPIS DAN DEGENERATIF

ASKEP TROPIS PADA DEWASA MELALUI PARASIT MALARIA

Dosen Pembimbing :

Meily Nirnasari S.Kep, Ns, M.Biomed

Disusun Oleh :

1. NILAM NIM :181813011


2. GERA ALFIANA NIM :181813005
3. M.RAFI SEPTRIAWAN NIM : 181813010

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG

TA. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami ucapkan
terimakasih kepada :

1. Komala Sari, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ka. prodi D-3 Keperawatan
2. Meily Nirnasari S.Kep, Ns, M.Biomed selaku dosen pembimbing pada mata
kuliah Askep Tropis dan Degeneratif
3. Orangtua yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material

Penyusun memahami jika makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kami.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik
bagi pembaca maupun penyusun.

Tanjungpinang, 23 September 2020

Penyusun

2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Makalah.....................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian..............................................................................................................6
B. Etiologi...................................................................................................................6
C. Patofisiologi...........................................................................................................9
D. Manifestasi klinis...................................................................................................9
E. Penatalaksanaan...................................................................................................10
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang
merupakan genus plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina. Malaria merupakan salah satu penyakit yang
tersebar di beberapa wilayah di dunia. Umumnya tempat-tempat yang rawan
malaria terdapat pada negara-negara berkembang dimana tidak memiliki
tempat penampungan atau pembuangan air yang cukup, sehingga
menyebabkan air menggenang dan dapat dijadikan sebagai tempat ideal
nyamuk untuk bertelur.

Malaria merupakan penyakit yang menjadi problem global yaitu di 100


negara khususnya di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Di negara
berkembang diperkirakan terdapat 300 juta kasus dengan kematian >1 juta
per tahun terutama pada bayi dan anak usia muda. Untuk suatu negara
terdapat jenis malaria tertentu yang dominan, misalnya di Asia Tenggara
terutama dijumpai P.vivax dan P.Falciparum. Penyebaran oleh nyamuk telah
dapat diberantas di banyak negara maju seperti Amerika Serikat, negara-
negara di Eropa, Australia, dan Jepang. Malaria selain ditularkan melalui
gigitan nyamuk, dapat juga melalui transfusi darah, pemakaian jarum suntik
yang tercemar, secara transplasenta dari ibu ke janin, dan transplantasi organ.

5
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan malaria?
2. Apa saja yang menyebabkan virus malaria terjadi?
3. Bagaimana perjalanan penyakit pada malaria?
4. Bagaimana gejala yang terjadi pada malaria?
5. Apa saja penatalaksanaan yang dilakukan untuk mengobati malaria?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari malaria.
2. Untuk mengetahui penyebab malaria
3. Untuk mnegetahui perjalanan penyakit malaria
4. Untuk mengetahui gejala malaria
5. Untuk mengetahui cara penatalaksanaan malaria

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit
(Protozoa) dari genus Plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan
nyamuk (Anies, 2006). Kata malaria pertama kali digunakan dalam bahasa
Inggris tahun1740 oleh H. Walpole dengan gambaran penyakit terdiri demam
yang sering periodik, anemia, pembesaran limpa dan berbagai kumpulan
gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa organ misalnya otak, hati dan
ginjal.
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang
merupakan genus plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina. Dan dapat menyerang semua golongan umur, mulai
dari bayi, anak-anak sampai orang dewasa baik itu laki-laki maupun
perempuan.

B. Etiologi
Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina. Dikenal 5 (lima) macam spesies yaitu:
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium
malariae dan Plasmodium knowlesi.
Selain itu ada beberapa faktor yang menyebabkan malaria :
1. Faktor Vektor
Malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh nyamuk betina
anopheles didunia. Hanya sekitar 67 yang terbukti mengandung sporozoid
dan dapat menularkan malaria. Nyamuk anopheles terutama hidup

7
didaerah tropik dan subtropik, namun juga bisa hidup didaerah yang
beriklim sedang dan bahkan didaerah Afrika. Anopheles jarang ditemukan
didaratan lebih dari 2000-2500 m, sebagian besar nyamuk anopheles
ditemukan didaratan rendah.
Efektifitas vektor untuk menularkan malaria ditentukan oleh hal-hal
sebagai berikut :
a. Kepadatan vektor dekat permukiman.
b. Kesukaan menghisap darah manusia atau antropofilia.
c. Frekuensi menghisap darah manusia (tergantung dari suhu).
d. Lamanya hidup nyamuk harus cukup untuk sponogoni dan kemudian
menginfeksi jumlah yang berbeda-beda menurut spesies
2. Faktor Perilaku Manusia
Secara umum dapat dikatakan bahwa pada setiap orang bisa terkena
malaria. Perbedaan prevelensi menurut umur dan jenis kelamin sebenarnya
berkitan dengan perbedaan derajat kebutuhan karena variasi keterpaparan
kepada gigitan nyamuk. Masalah kesehatan masyarakat, terutama di negara-
negara berkembang pada dasarnya menyangkut dua aspek utama yaitu fisik,
seperti tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, dan non-fisik
menyangkut perilaku kesehatan. Perilaku manusia merupakan hasil daripada
segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya
yang terwujud dalam bentuk, pengetahuan, sikap, dan tindakan.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh pada penyebaran nyamuk Anopheles
adalah sebagai berikut:
1) Lingkungan fisik
Faktor geografi dan meteorologi di Indonesia sangat menguntungkan
transmisi nyamuk Anopheles di Indonesia, seperti :
a. Hujan
b. Ketinggian
c. Suhu
d. Angin

8
e. Kelembaban
f. Sinar Matahari
2) Lingkungan Biologik
Keadaan lingkungan sekitar penduduk seperti adanya tumbuhan salak,
bakau, lumut, ganggang dapat mempengaruhi kehidupan larva, karena ia
dapatmenghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan mahluk
hidup lainnya. Adanya berbagai jenis ikan pemangsa larva seperti ikan
kepala timah, gambusia, nila, mujair dan lain-lain akan mengurangi
populasi nyamuk di suatu daerah. Begitu pula adanya hewan piaraan
seperti sapi, kerbau dapat mempengaruhi jumlah gigitan nyamuk pada
manusia, bila ternak tersebut kandangnya tidak jauh dari rumah.
3) Lingkungan Sosial Budaya
Sosial budaya juga berpengaruh terhadap kejadian malaria seperti:
kebiasaan keluar rumah sampai larut malam, di mana vektornya bersifat
eksofilik dan eksofagik akan memudahkan kontak dengan nyamuk.
Tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria akan mempengaruhi
kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria seperti penyehatan
lingkungan, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada rumah
dan menggunakan racun nyamuk. Berbagai kegiatan manusia seperti
pembuatan bendungan, pembuatan jalan, pertambangan dan pembangunan
pemukiman baru/transmigrasi sering mengakibatkan perubahan
lingkungan yang menguntungkan penyebaran nyamuk Anopheles.
4) Faktor Agent ( Faktor Penyebab )
Agent adalah suatu unsur organisme hidup atau kuman infeksi yang
dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Agent penyebab malaria
adalah parasit dari genus Plasmodium familia plasmodiidae, ordo
coccidae. Sampai saat ini dikenal ada empat macam Plasmodium, yaitu :
a. Plasmodium falciparum
b. Plasmodium Ovale
c. Plasmodium Vivax
d. Plasmodium Malariae

9
C. Patofisiologi
Patofisiologi pada malaria belum diketahui dengan pasti Berbagai macam
teori dan hipotesis telah dikemukakan. Perubahan patofisiologi pada malaria
Terutama berhubungan dengan gangguan aliran darah lokal sebagai oleh
melekatnya eritrosit yang mengandung parasit pada endotelium kapiler.
Perubahan ini cepat reversibel pada mereka yang bisa tetap hidup (survive).
Peran beberapa penengah humoral masih belum pasti, tapi mungkinterlibat
dalam patogenesis lanjut demam dan peradangan. Skizogoniek soeritrositik
mungkin bisa menyebabkan Reaksi leukosit dan fagosit, sedangkan sporozoit
dan gametosit tidak menimbulkan perubahan patofisiologik.

D. Manifestasi klinis
Secara klinis gejala dari penyakit malaria terdiri dari beberapa serangan
demam interval tertentu yang diselingi oleh suatu periode (periode laten)
dimana penderita malaria bebas sama sekali bebas dari demam. Sebelum
demam penderita malaria biasanya merasa lemah, sakit kepala, kurang nafsu
makan, mual dan muntah.
Waktu mulai terjadi infeksi sampai timbulnya gejala klinis dikenal sebagai
masa inkubasi, sedangkan waktu antara terjadinya infeksi sampai
ditemukannya parasit dalam darah disebut periode prepaten. Baik masa
inkubasi maupun periode prepaten dipengaruhi oleh strain Plasmodium
(Harijanto, 2010)
Penderita malaria dapat dikenal melalui gajala-gejala klinis sebagai berikut :
1. Demam, demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon
matang (sporulasi). Pada malaria tertiana (P. vivax dan P. ovale),
pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya terjadi
setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (P. malariae)
pematangannya setiap 72 jam dan periodisitas demam terjadi setiap 4
hari, ditandai dengan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3

10
stadium, yaitu menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2-6 jam),
dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena
tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons
imun.
2. Splenomegali, merupakan gejala khas malaria kronik. Gejala ini ditandai
dengan kondisi limpa yang mengalami kongesti, menghitam dan menjadi
keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang
bertambah.
3. Anemia, dengan derajat anemia tergantung pada sppecies penyebab, yang
paling berat adalah anemia P. falciparum. Anemia ini disebabkan oleh :
a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time)
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresu eritropoesis dalam
sumsum tulang (diseritopoesis)
d. Ikterus, yang disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.

Malaria laten merupakan masa pasien di luar masa serangan demam.


Periode ini terjadi bila parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi,
tetapi stadium eksoeritrosit masih bertahan dalam jaringan hati.
Gejala lain yang mungkin ditemukan :
1) Sakit kepala dan sakit pinggang
2) Perasaan mual dan muntah
3) Badan terasa lemah dan pucat karena darah kurang
4) Serangan demam dapat terjadi berulang-ulang

E. Penatalaksanaan
Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini dengan pemberian ACT.
Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan efektifitas dan mencegah
resistensi. Malaria tanpa komplikasi diobati dengan pemberian ACT secara
oral. Malaria berat diobati dengan injeksi Artesunat dilanjutkan dengan ACT
oral. Di samping itu diberikan primakuin sebagai gametosidal dan
hipnozoidal.

11
1. Malaria falsiparum dan Malaria vivaks
Pengobatan malaria falsiparum dan vivaks saat ini menggunakan ACT
ditambah primakuin. Dosis ACT untuk malaria falsiparum sama dengan
malaria vivaks, Primakuin untuk malaria falsiparum hanya diberikan pada
hari pertama saja dengan dosis 0,25 mg/kgBB, dan untuk malaria vivaks
selama 14 hari dengan dosis 0,25 mg /kgBB. Primakuin tidak boleh
diberikan pada bayi usia < 6 bulan
2. Pengobatan malaria vivaks yang relaps
Pengobatan kasus malaria vivaks relaps (kambuh) diberikan dengan
regimen ACT yang sama tapi dosis Primakuin ditingkatkan menjadi 0,5
mg/kgBB/hari.
3. Pengobatan malaria ovale
Pengobatan malaria ovale saat ini menggunakan ACT yaitu DHP ditambah
dengan Primakuin selama 14 hari. Dosis pemberian obatnya sama dengan
untuk malaria vivaks.

F. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan makanan yang
tidak adekuat
2. Resiko tinggi terhadap infeksi b.d penurunan sistem kekebalan tubuh
3. Hipertermia b.d peningkatan metabolisme dehidrasi, efek langsung
sirkulasi kuman pada hipotalamus
4. Kurang pengetahuan mengenai penyakit prognosis dan kebutuhan
pengobatan b.d kurangnya pemajanan atau mengingat kesalahan
interpretasi informasi, keterbatasan kognitif
5. Kecemasan orang tua b.d informasi in adekuat

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang
merupakan genus plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina. Dan dapat menyerang semua golongan umur,
mulai dari bayi, anak-anak sampai orang dewasa baik itu laki-laki maupun
perempuan.
Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina. Dikenal 5 (lima) macam spesies yaitu:
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium
malariae dan Plasmodium knowlesi.
Secara klinis gejala dari penyakit malaria terdiri dari beberapa serangan
demam interval tertentu yang diselingi oleh suatu periode (periode laten)
dimana penderita malaria bebas sama sekali bebas dari demam. Sebelum
demam penderita malaria biasanya merasa lemah, sakit kepala, kurang nafsu
makan, mual dan muntah. Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini
dengan pemberian ACT. Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan
efektifitas dan mencegah resistensi. Malaria tanpa komplikasi diobati dengan
pemberian ACT secara oral. Malaria berat diobati dengan injeksi Artesunat
dilanjutkan dengan ACT oral.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari sempurna, kedepan nya penulis
akan lebih fokus dan details dalam membuat makalah dengan sumber
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

www.stikes-istara.ac.id
www.depkes.go.id
eprints.ung.ac.id

14

Anda mungkin juga menyukai