Anda di halaman 1dari 16

GIZI DAN INFEKSI

Dr.A. Insan Sosiawan Tunru, PhD

1
Mekanisme pertahanan Tubuh

. Sistim pertahanan tubuh : -non imunologi


-imunologi
. Non imunologi, mis :
Asam lambung : vibrio cholera, non typoid sal-
monella
. Imunologi : Sel T limfosit, Makrofag, granolosit, Antibodi,
Komplemen, Sitokin
. Imun respon bekerja spesifik terhadap penyebab infeksi
tertentu.

2
. Gangguan pada humoral ( antibodi, komplemen ) pre-
disposisi terhadap infeksi bakteri sistemik piogenik,
mis : X- linked agammaglobulinemia : infeksi piogenik da-
ri trak.respiratorius, kulit, telinga bagian tengah
( Haemopilus influenza, Streptococcus pneumoni,
Streptococcus piogenik, Pseudomonas )
Defisiensi komplemen : bakteri berkapsul, seperti
Salmonella pneumoni ( C1, 2, 4 )
S. Pneumoni, H. Influenza, Neiseria meningitidis.

3
. Gangguan pada sel pagosit ( Peny. Granulomatous -
khronik )
Stapilococcus Aureus, Pseudomonas aeruginosa, jamur-
aspergillus
. Penghambatan pada sel T ( CMI ) : Candida albican dan
peny.kulit, Diare khronik, Interstitial pneumoni ( pneumo-
cystis carinii )

4
Interaksi nutrisi

Dampak PEM pada mekanisme pertahanan tubuh


. PEM menurunkan imun selular dan humoral
. Terutama terjadinya involusi dari Kelenjar Timus pada anak PEM
di Bolivia (sonografi 90% )
. Peningkatan IgE ok cacing dan penurunan fungsi sel T suppressor
. Penurunan fungsi pagosit dari makrofag
. Penderita PEM mudah terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit
. Di RS Swedia 44% kematian penderita sepsis dengan PEM

5
Fe
. Defisiensi Fe mengakibatkan : atrofi dari jaringan limfoid
penurunan jumlah limfosit
menghambat produksi antibodi
. Limfosit membutuhkan Fe untuk Sitokrom normal dan fungsi enzim
ribonucleoside reductase untuk sintesa DNA.
. Pada sel pagosit defisiensi Fe menghambat aktifitas dari Neutrophil-
iron-metalloenzzyme myeloperoxidase----aktifitas bakterisid

6
Zinc
. Secara klinik defisiensi Zinc menyebabkan :
atrofi dari kelenjar Timus
limfopenia
menghambat penyembuhan luka
riskan terhadap infeksi penyakit
. Zinc merupakan kofaktor untuk ± 90 metalloenzym yang dibutuhkan
untuk proliferasi dan diffrensiasi dari sel imun

7
. Vitamin B kompleks berperanan pada metabolisme sel
. Defisiensi vitamin B menyebabkan limfopenia dan atrofi dari jaringan
limfoid perifer
. Vitamin A berperanan mempertahankan fungsi dari epitel dan
permukaan mukosa, produksi sekresi saliva serta lisosom kelenjar
keringat,
. Defisiensi vitamin A menyebabkan penurunan respon limfosit
terhadap mitogen

8
Sepsis
. Merupakan keadaan dimana terjadi infeksi yang menyebabkan ge-
jala sistemik

. Invasi mikroorganisme menyebabkan respon tubuh

. Respon tubuh dibagi atas :


- Mekanisme pertahanan sistim imun
- Metabolisme keseluruhan tubuh dan pengaturan sirkulasi-
terhadap infeksi

9
.Mekanisme pertahanan tubuh mengakibatkan : demam, leukositosis,
sintesa dari acute phase protein, aktivasi berbagai reaksi-
imun
. Metabolisme dihubungkan dengan perubahan pada :
glukosa, nitrogen, metabolisme lemak
. Beisel menjelaskan waktu terjadinya imun dan metabolik respon :
.aktifitas pagosit terjadi pertamakali setelah terpapar
.timbul efek sistemik berupa demam
.Selama demam terjadi penurunan keseimbangan nitrogen
kehilangan K, P, Mg, retensi garam air
.bila terjadi penyembuhan terjadi spontan diuresis dan
nitrogen kembali normal

10
Respon metabolik sistemik
. Infeksi berat ditandai dengan :
demam lama, hipermetabolisme, penghambatan protein,
perubahan glukosa, mempercepat lipolisis, anoreksia –
mengakibatkan kehilangan jaringan tubuh, kerusakan or-
gan
. Hipermetabolisme : komsumsi oksigen meningkat (50-60%)
peningkatan kecepatan metabolisme 10-13%,
setiap kenaikan 1 derajat celsius

11
. Perubahan dinamik glukosa : kadar glukosa darah meningkat (diabe-
tes of infection)---gluconeogenesis

Perubahan metabolisme protein:


peningkatan proteolisis
peningkatan ekskresi nitrogen
keseimbangan nitrogen yang kurang
asam amino keluar dari otot dan diambil dengan cepat
oleh usus
glutamin masuk keginjal melepaskan ion amonia dan ion –
H diekskresi diurin----keseimbanagn asam basa
Proteolisis otot skelet----glutamin meningkat----pengecilan-
otot

12
Perubahan metabolisme lemak
. Lemak berperanan proses oksidasi pada keadaan infeksi
. Inadekuat dari makanan------lipolisis

Perubahan metabolisme trace elemen :


. Gangguan keseimbangan dari Mg, P, Zinc, K----keseimbangan Nitro-
gen

13
Kebutuhan zat gizi
. Penentuan kebutuhan zat gizi : status gizi
kebutuhan kalori, protein, vitamin, mi-
neral
. Tujuan terapi gizi adalah mempertahankan berat badan
. Kebutuhan total energi dapat dihitung dengan :
infeksi ringan-sedang dibutuhkan tambahan 20-30%
berat dibutuhkan tambahan 50%

14
Cara pemberian zat gizi :
.Enteral nutrition
.Parenteral nutrition : peripheral
central venous nutrition : aseptik
hipertonik

. Hal yang penting diperhatikan :


- kontrol dari mikroorganisme
- antibiotik yang digunakan
- fungsi jantung dan paru-paru
- terapi spesifik untuk kegagalan or-
gan
- nutrisi yang cukup sesuai kebutuhan

15
16

Anda mungkin juga menyukai