1
Mekanisme pertahanan Tubuh
2
. Gangguan pada humoral ( antibodi, komplemen ) pre-
disposisi terhadap infeksi bakteri sistemik piogenik,
mis : X- linked agammaglobulinemia : infeksi piogenik da-
ri trak.respiratorius, kulit, telinga bagian tengah
( Haemopilus influenza, Streptococcus pneumoni,
Streptococcus piogenik, Pseudomonas )
Defisiensi komplemen : bakteri berkapsul, seperti
Salmonella pneumoni ( C1, 2, 4 )
S. Pneumoni, H. Influenza, Neiseria meningitidis.
3
. Gangguan pada sel pagosit ( Peny. Granulomatous -
khronik )
Stapilococcus Aureus, Pseudomonas aeruginosa, jamur-
aspergillus
. Penghambatan pada sel T ( CMI ) : Candida albican dan
peny.kulit, Diare khronik, Interstitial pneumoni ( pneumo-
cystis carinii )
4
Interaksi nutrisi
5
Fe
. Defisiensi Fe mengakibatkan : atrofi dari jaringan limfoid
penurunan jumlah limfosit
menghambat produksi antibodi
. Limfosit membutuhkan Fe untuk Sitokrom normal dan fungsi enzim
ribonucleoside reductase untuk sintesa DNA.
. Pada sel pagosit defisiensi Fe menghambat aktifitas dari Neutrophil-
iron-metalloenzzyme myeloperoxidase----aktifitas bakterisid
6
Zinc
. Secara klinik defisiensi Zinc menyebabkan :
atrofi dari kelenjar Timus
limfopenia
menghambat penyembuhan luka
riskan terhadap infeksi penyakit
. Zinc merupakan kofaktor untuk ± 90 metalloenzym yang dibutuhkan
untuk proliferasi dan diffrensiasi dari sel imun
7
. Vitamin B kompleks berperanan pada metabolisme sel
. Defisiensi vitamin B menyebabkan limfopenia dan atrofi dari jaringan
limfoid perifer
. Vitamin A berperanan mempertahankan fungsi dari epitel dan
permukaan mukosa, produksi sekresi saliva serta lisosom kelenjar
keringat,
. Defisiensi vitamin A menyebabkan penurunan respon limfosit
terhadap mitogen
8
Sepsis
. Merupakan keadaan dimana terjadi infeksi yang menyebabkan ge-
jala sistemik
9
.Mekanisme pertahanan tubuh mengakibatkan : demam, leukositosis,
sintesa dari acute phase protein, aktivasi berbagai reaksi-
imun
. Metabolisme dihubungkan dengan perubahan pada :
glukosa, nitrogen, metabolisme lemak
. Beisel menjelaskan waktu terjadinya imun dan metabolik respon :
.aktifitas pagosit terjadi pertamakali setelah terpapar
.timbul efek sistemik berupa demam
.Selama demam terjadi penurunan keseimbangan nitrogen
kehilangan K, P, Mg, retensi garam air
.bila terjadi penyembuhan terjadi spontan diuresis dan
nitrogen kembali normal
10
Respon metabolik sistemik
. Infeksi berat ditandai dengan :
demam lama, hipermetabolisme, penghambatan protein,
perubahan glukosa, mempercepat lipolisis, anoreksia –
mengakibatkan kehilangan jaringan tubuh, kerusakan or-
gan
. Hipermetabolisme : komsumsi oksigen meningkat (50-60%)
peningkatan kecepatan metabolisme 10-13%,
setiap kenaikan 1 derajat celsius
11
. Perubahan dinamik glukosa : kadar glukosa darah meningkat (diabe-
tes of infection)---gluconeogenesis
12
Perubahan metabolisme lemak
. Lemak berperanan proses oksidasi pada keadaan infeksi
. Inadekuat dari makanan------lipolisis
13
Kebutuhan zat gizi
. Penentuan kebutuhan zat gizi : status gizi
kebutuhan kalori, protein, vitamin, mi-
neral
. Tujuan terapi gizi adalah mempertahankan berat badan
. Kebutuhan total energi dapat dihitung dengan :
infeksi ringan-sedang dibutuhkan tambahan 20-30%
berat dibutuhkan tambahan 50%
14
Cara pemberian zat gizi :
.Enteral nutrition
.Parenteral nutrition : peripheral
central venous nutrition : aseptik
hipertonik
15
16