Anda di halaman 1dari 13

EMPIRICAL HEALTH ERA ERA KESEHATAN EMPIRIS (s.

d 1850) Purpose and philosophy (jangkauan & filosofi) Usaha kesehatan: ditujukan untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit Pengobatan: tradisional dan konservatif Treatment : Symtomatic treatment / non causative treatment Education: Turun temurun disampaikan kepada anak cucu tanpa pemberitahuan dasar pemikiran ilmiah Research: Hanya berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyang BASIC SCIENCE ERA ERA ILMU-ILMU DASAR (1850-1900) Purpose and philosophy (jangkauan & filosofi) * Pengobatan melalui penemuan causa primanya atau agentnya yang berupa mikro organisme * Meletakkan dasar dari usaha kuratif murni/causal treatment * Penyelidikan-penyelidikan laboratorium * Ilmu Bakteriologi kedokteran berkembang pesat /munculnya banyak ilmuwan Education: Dititik beratkan pada pendidikan di laboratorium, menegakkan diagnosa dengan dukungan laboratoris Research: Penyelidikan - penyelidikan laboratorium, dan pengembangan alat tepat guna CLINICAL SCIENCE ERA ERA ILMU KLINIK (1900-1950) Purpose and philosophy (jangkauan & filosofi) * Pengobatan melalui klinik-klinik yang kemudian berkembang menjadi RSRS * Obyek masih terbatas pada pasien sebagai individu * Penyembuhan tidak hanya pada gejala-gejala saja, tetapi sampai menemukan penyebabnya * Sistem pengobatan Ambulatoir Treatment (Berobat Jalan) dan In Patien care ( Rawat Inap) Education: Sistem pendidikan melalui klinik dan RS/Teaching Hospital Research: Penyelidikan-penyelidikan klinis, pengem-bangan teknik klinis

PUBLIC HEALTH SCIENCE ERA ERA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT ( 1950-Skrg) Purpose and philosophy (jangkauan & filosofi) * Sasaran dari individu beralih ke masyarakat * Memperhatikan faktor-faktor non klinik seperti keadaan lingkungan dari individu dan masyarakat Education: Sistem pendidikan di masyarakat dan lingkungannya Research: Penelitian-penelitian masyarakat, pengem-bangan pengukuran dan kreteria masyarakat, teknik-teknik perencanaan

KESEHATAN MASYARAKAT (PUBLIC HEALTH) Winslow Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk: Perbaikan sanitasi lingkungan Pemberantasan penyakit menular Pendidikan untuk kebersihan perorangan Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan Pemberdayaan mastarakat untuk menjamin setiap orang terpeuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya

PENDIDIKAN KESEHATAN Nyswander: Health education is a process of change within the human organism itself which is related to achiving personal and community health goals (pendidikan kesehatan adalah proses perubahan dalam organisme manusia itu sendiri yang berhubungan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu kesehatan masyarakat) Pengertian pendidikan Kesehatan Lawrence W. Green dkk 1980: Health education is the term applied to the planned use of educational processes to attain health goals it includes any combination of learning opportunities (pendidikan kesehatan adalah istilah yang diterapkan untuk perencanaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan kesehatan termasuk kombinasi dari kesempatan belajar) Pendidikan kesehatan adalah tiap kombinasi pengalaman belajar yang dirancang demi memudahkan penyesuaian suka rela dari perilaku yang kondusif bagi kesehatan Steuart: Health education is that component of health and medical programs which consists of planned attempts to change individual, group and community behavior (what people think, feel and do) with the objective of helping achieve curative, rehabilitative, disease preventive and health promotive ends (pendidikan kesehatan adalah komponen dari program kesehatan dan medis dimana terdapat rencana untuk mengubah perilaku individu, kelompok dan masyarakat (apa yang orang pikir, rasakan dan lakukan) dengan obyektif untuk membantu mencapai kuratif, rehabilitatif, pencegahan penyakit dan pada akhirnya peningkatan kesehatan)

Join Commision on Health Education Terminology, USA: Health education is a process with intellectual, psychological and social dimensions relating to activities which increase the abilities of people to make informed decision affecting their personal, family and community wellbeing. This process is based on scientific principles, facilitate learning and behavioral change in both health personnel and consumers including children and youth (Pendidikan kesehatan adalah proses dengan dimensi intelektual, psikologis dan sosial yang berkenaan dengan aktivitas yang meningkatkan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan yang mempengaruhi individu, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Proses ini didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah, kesempatan belajar dan perubahan perilaku baik kesehatan perorangan dan konsumen termasuk anak-anak dan remaja) Simonds: Bringing about behavioral changes in individuals, groups, and large populations from behaviors that presumed to be detrimental to health, to behaviors that are conducive to present and future health (membawa perubahan-perubahan perilaku dalam individu, kelompok dan populasi besar dari perilaku yang awalnya diasumsikan sebagai merusak kesehatan, menuju perilaku yang kondusif untuk kesehatan sekarang dan masa yang akan datang)

PENDIDIKAN KESEHATAN PROMOSI KESEHATAN ( HEALTH PROMOTION)

WHO (1980): Hasil kajian Meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun praktek/perilaku hidup sehat masih rendah, karena tidak didukung sarana prasana PENGERTIAN PEND. KES. (promosi kesehatan) WHO / Ottawa Charter, 1986: Health promotion is the process of enabling people to increase control over and improve their health. To reach a state of complete physical, mental and social wellbeing, an individual or group must be able to identify and realize aspirations to satisfy needs and to change or cope with the environment (promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka. Untuk mencapai tahap kesempurnaan fisik, mental dan sosial secara keseluruhan, individu atau kelompok harus mampu untuk mengenali dan meyadari aspirasi dari kebutuhan kenyamanan dan untuk berubah atau mengatasi bersama dengan lingkungan) Australian Health Foundation: Health Promotion is programs are design to bring about change within people, organization, communities and their environment (promosi kesehatan adalah program yang dirancang untuk merubah manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan)

VISI MISI PENDIDIKAN KESEHATAN VISI Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya, baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial (sesuai UU No. 23/1992 & WHO) MISI Advokasi Mediasi Memampukan STRATEGI PENDIDIDKAN KESEHATAN Strategi global (Global Strategy- WHO, 1984): Advokasi (advocacy): Sasaran: Decision and Policy Makers Kegiatan: Lobying, Pembicaraan formal & non formal, penyajian isu-isu kesehatan, seminar dsb Out put: UU, Peraturan, Instruksi yang positif mengenai kesehatan Dukungan sosial (Social Support): Sasaran: Toma formal & informal Kegiatan: Pelatihan, lokakarya, penyuluhan Out put : Mendapatkan dukungan Toma Pemberdayaan masyarakat: Sasaran: Masyarakat umum Kegiatan: PPM, Penyuluhan Kesehatan Out Put: Masyarakat mampu memelihara & mening-katkan kesehatannya Strategi Promosi Kesehatan Ottawa Charter, 1986 Kebijakan public berwawasan kesehatan (Healthy Public Policy): Sasaran: Decision & Policy makers Out put: Pembangunan berwawasan kesehatan Lingkungan yang mendukung ( Supportive envire) Sasaran: Pemimpin organisasi masyarakat, pengelola TTU (Public Places) Out Put: Lingkungan (Fisik & Non Fisik) yang kondusif terhadap kesehatan Reorientasi Kesehatan (Reorient Health Service) Sasaran: LSM, Masyarakat Out Put: Pemberdayaan Masy dalam pemeliharaan & peningkatan kesehatan Ketrampilan Individu (Personal Skill) Sasaran: Individu-individu Out put: Setiap individu mempunyai kemampuan unutk memelihara & meningkatkan kesehatannya Gerakan masyarakat (Community Action) Sasaran: Masyarakat Out Put: Gerakan masyarakat untuk mewujudkan derajat kesehatannya

PERILAKU PENGERTIAN PERILAKU: Pengertian secara umum Perilaku adalah semua kegiatan/aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun tidak langsung. Skinner (1938) teori S-O-R: Perilaku merupakan respon/reaksi terhadap stimulus/rangsangan dari luar: Respondent respons/innate behavior: perilaku alami yang dibawa sejak organisme dilahirkan, berupa reflek-reflek dan instink-instink, tidak melalui perintah susunan syaraf pusat. Operant respons/operant behavior: perilaku yang dibentuk melalui proses belajar, dikendalikan oleh susunan syaraf pusat. Lewin Perilaku merupakan hasil saling hubungan antara lingkungan dan organisme Bandura (1977) Perilaku, lingkungan dan individu (person) saling berhubungan/beriteraksi satu dengan yang lain PEMBENTUKAN PERILAKU Dengan kondisioning/ kebiasaan: Didasarkan atas teori belajar kondisioning (Pavlov, Thorndike, Skinner) Dengan pengertian/Insight: Didasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian (Kohler, pelopor psikologi gestalt) Dengan menggunakan model/contoh: Didasarkan atas teori belajar sosial (social learning Theory /Observational learning theory. Bandura) DOMAIN PERILAKU Determinant perilaku: Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus: Diterminan/faktor internal: tingkat kecerdasan, emosional, jenis kelamin Diterminan/faktor eksternal: lingkungan (fisik, sosial, nudaya, ekonomi, politik dsb) Benyamin Bloom (1908): Perilaku manusia di bagi dalam tiga domain/ranah:

Cognitive/knowledge/periakal: Hasil pengindraan manusia terhadap obyek di luarnya Affective/attitude/perirasa: Respon emosional seseorang terhadap obyek di luarnya Practice/Psychomotoric/peritindak: Respon konkrit seseorang terhadap obyek/stimulus PERUBAHAN PERILAKU Koersif: Alasan perubahan karena takut, hasil nya cepat, sifatnya temporer Reward: Alasan perubahan karena mendapat hadiah, hasilnya cepat, sifatnya temporer Edukatif/persuasive: Alasan perubahan yakin/sadar, hasil lambat, sifat permanent

PERILAKU KESEHATAN Gochman: Those attributes such as beliefs, expectations ,motives, values, perceptions, and other cognitive elements, personality characteristic, including affective and emotional states and traits, and overt behavioral patterns, actions and habits that relate to health maintenance, to health restoration and to health improvement. (berkaitan dengan atribut-atribut seperti keyakinan, pengharapan, motif, nilai, persepsi dan elemen-elemen kognitif lainnya, karakteristik pribadi, termasuk afektif dan state dan trait emosional, dan pola perilaku terbuka, perbuatan dan kebiasaan yang bekaitan dengan pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan kesehatan) Soekidjo: Suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan

KLASIFIKASI PERILAKU KESEHATAN Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintenance): Perilaku pencegahan (Health Prevention): Cuci tangan, minum air Perilaku peningkatan kesehatan (Health Promotion): OR. gizi seimbang Health rehabilition: Diet penyakit tertentu, mengikuti anjuran dokter

Perilaku pencarian dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (Health Seeking Behavior) Self treatmen RS sampai ke LN Perilaku Kesehatan Lingkungan Buang sampah

KLASIFIKASI PERILAKU: Becker (1979) Perilaku hidup sehat Makan dengan menu seimbang (Appropriate diet) Olah raga teratur Tidak merokok Tidak minum miras dan NAPZA Istirahat cukup Mengendalikan stress Perilaku lain yang positif seperti: tidak berganti-ganti pasangan dalam hub seks Perilaku sakit (Illness Behavior) Respon terhadap sakit & penyakit Persepsi terhadap sakit Pengetahuan tentang penyebab, gejala, penularan dan pengobatan penyakit Perilaku peran sakit (The Sick Role Behavior) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan Mengetahui fasilitas pelayanan yang tersedia Mengetahui hak dan kewajiban orang sakit

JENIS-JENIS PERILAKU KESEHATAN PERILAKU IDEAL (IDEAL BEHAVIOR): Tindakan yang bisa diamati yang perlu dilakukan oleh individu atau masyarakat untuk mengurangi atau membantu memecahkan masalah kesehatan PERILAKU YANG SEKARANG (CURRENT BEHAVIOR) Perilaku yang dilaksanakan saat ini, dapat diidentifikasi dengan observasi dan wawancara di lapangan

PERILAKU YANG DIHARAPKAN (EXPECTED/FEASIBLE BEHAVIOR): Perilaku yang diharapkan bisa dilaksankan oleh individu atau kelompok masyarakat

LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT KONSEP FIVE LEVELS OF PREVENTION (LEAVELL AND CLARK): Primary prevention: 1. Health Promotion: Penyuluhan kesehatan Perbaikan gizi Pembinaan pertumbuhan balita, anak-anak, remaja Perumahan sehat Hiburan sehat Nasihat perkawinan & pendidikan sex Pengendalian faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit 2. General and specific protection: Immunisasi kepada vulnerable groups (kelompok rentan) Higiene perorangan Perlindungan terhadap kecelakaan Perlindungan terhadap baha-bahan karsinogenik, racun dan alergin Pengendalian semuber-sumber pencemaran

Secondary prevention 3. Early diagnosis and prompt treatmen: Mencari kasus-kasu sedini mungkin General chek-up secara rutin Survei selektif: contact survey, school survey, household contact survey Pengobatan teratur penderita penyakit-penyakit kronis (case holding) Pengobatan tepat pada kasus awal Tertiary Prevention 4.Disability limitation: Pengobatan lanjutan untuk mencegah komplikasi Pencegahan cacat Perbaikan fasilitas pengobatan dan perawatan Pengurangfan beban-beban non medis (sosial) 5. Rehabilitation: Penyukuhan & usaha lanjutan setelah sembuh Work-therapy untuk pengembangan kehidupan sosial Perkampungan rehabilitasi sosial bagi penderita cacat Penyadaran masyarakat untuk menerima penderita dalam fase rehabilitasi Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan peran serta masyarakat

PENDIDIKAN KESEHATAN SEBAGAI INTERVENSI Kegiatan pendidikan kesehatan yang terorganisir didasarkan pada keinginan mengintervensi di dalam proses pengembangan dan perubahan sedemikian rupa seperti untuk mempertahankan perilaku kesehatan yang positif atau untuk memutuskan pola perilaku yang berhubungan dengan meningkatnya resiko terkena penyakit, cidera, cacat, atau mati Kerangka kerja PRECEDE (Predisposing, reinforcing, and enabling causes in educational diagnosis and evaluation) Kerangka kerja Precede: Mengarahkan perhatian awal pendidikan kesehatan terhadap keluaran dan bukan terhadap masukan, proses perencanaan pendidikan kesehatan dari ujung keluaran (kualitas hidup) TUJUH TAHAP PRECEDE Tahap 1&2: Diagnosis epidemilogis & sosial Dimulai dgn mempertimbangkan kualitas hidup dgn mengukur sejumlah masalah umum menyangkut orang di dalam populasi, atas dasar faktor kesehatan dan non kesehatan (kesakitan, kematian) dari berbagai demensi (Insiden, prevalens, kedalaman) Tahap 2: Mengidentifikasi masalah-masalah keshatan spesifik yang terlihat ada hubungannya dengan masalah sosial yang dicatat pada tahap 1. Tahap ini penemuan epidemiologis & medis, menggolongkan masalah kesehatan menurut tingkatnya, memilih masalah kesehatan yang spesifik Tahap 3: Diagnosis perilaku. Mengidentifikasi perilaku khusus yang berhubungan dengan kesehatan yang terlihat berkaitan dengan masalah kesehatan yang terpilih sebagai masalah yang paling pantas untuk mendapat perhatian pada tahap 2, pada tahap ini bedakan faktor perilaku (tindakan preventif, pola konsumsi, kepatuhan) dan non perilaku (ekonomi, genetic dan lingkungan) dari demensi kekinian, frekwensi, rentang jarak

Tahap 4&5: Diagnosisi kependidikan Menidentifikasi faktor yang mempunyai potensi dalam memperngaruhi perilaku kesehatan: faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai dan persepsi) Faktor pemungkin (fasilitas, tenaga, sumber daya, rendahnya pendapatan, tidak ada asuransi dll), faktor penguat ( keluarga, toma) Memutuskan dengan pasti faktor mana yang akan dijadikan fokus intervensi, diambil berdasarkan tingkat pentingnya faktor tsb dan sumber daya yang tersedia Tahap 6. Diagnosis administratif Pengembangan aktual dan pelaksanaan program, penyeleksian kombinasi intervensi yang tepat

Tahap 7: Evaluasi Evaluasi, meski sebenarnya evaluasi ini merupakan bagian integral dan berkesinam bungan dari seluruh kegiatan

METODE PENDIDIKAN KESEHATAN INDIVIDUAL: Guidance and counseling Intervieuw KELOMPOK KECIL: Small Group Discution Brainstorming Snow balling Bruzz Group Role play Simulation games KELOMPOK BESAR: Ceramah Seminar MASSA: Public speaking Pidato melalui media elektonik Simulasi, dialog melalui media elektronik Sinetron, film Tulisan di majalah, Koran dll PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN (ISTILAH KUNCI) Alat Pendidikan (Educational tool): Setiap material (seperti papan tulis, leaflet, atau pita video) yang dirancang untuk membantu belajar dan mengajar melalui penglihatan dan suara: istilah ini digunakan saling bertukar dengan educational aids (alat bantu pendidikan), educational material (material pendidikan), dan audiovisual aids (alat bantu audiovisual) Budaya (culture): Jumlah atau keseluruhan nilai-nilai pada suatu komuniti yang tetap berlaku setetlah melewati kurun waktu Diagnosis: Informasi kesehatan atau perilaku yang menandakan masalah dan statusnya dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pengevaluasian program atau menetapkan suatu diagnosis. Suatu masalah kesehatan dapat berupa suatu gejala atau keluhan, suatu keadaan jasmani atau penemuan laboratorium yang abnormal, suatu diagnosis yang pasti, atau suatu ancaman potensial atau nyata terhadap keselamatan fisik atau emosional

Diagnosis epidemiologi (epidemiological diagnosis): Penggambaran besar, distribusi dan sebab-sebab masalah kesehatan pada populasi tertentu Diagnosis kependidikan (educational diagnosis): Penggambaran faktor-faktor yang memberi kecenderungan, memungkinkan atau memperkuat suatu perilaku kesehatan khusus Diagnosis perilaku (behavioral diagnosis): Deliniasi (pelukisan) tindakan kesehatan tertentu yang kemungkinan sangat mempengaruhi kesehatan Diagnosis sosial (social diagnosis): penilaian baik objektif maupun subjektif tentang masalah dengan prioritas tinggi, yang untuk suatu populasi dilihat dari sudut ekonomi, pekerjaan, pengangguran, pelanggaran hukum, gangguan terhadap warga dsb, dan untuk perorangan dilihat dari sudut kualitas hidup Evaluasi (evaluation): proses penentuan nilai atau derajat tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu objektif yang sudah ditentukan. Biasanya mencakup sekurang-kurangnya langkah berikut: Perumusan objektif, identifikasi criteria yang akan digunakan dalam mengukur keberhasilan, dan penentuan dan penjelasan derajat keberhasilan. Secara lebih luas evaluasi didefinisikan sebagai perbandingan suatu objek minat terhadap patokan yang dapat diterima Faktor predisposisi (predisposing factor): Setiap karakteristik pasien, konsumen, atau komuniti yang memotivasi perilaku yang berkaitan dengan kesehatan Faktor pemungkin (enabling factor): Setiap karakteristik lingkungan yang memudahkan perilaku kesehatan dan setiap keterampilan atau sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perilaku. (Tidak adanya karakteristik atau keterampilan tersebut menghambat perilaku kesehatan) Faktor penguat (reinforcing factor): Setiap ganjaran atau hukuman yang mengikuti atau diperkirakan sebagai akibat dari suatu perilaku kesehatan Hasil kesehatan (kesehatan yang dihasilkan, Health outcome): Setiap karakteristik medik atau epidemiologic tertentu dari pasien atau masalah kesehatan dalam suatu populasi yang merupakan hasil dari promosi atau pelayanan kesehatan yang diperikan atau diperlukan yang diukur pada suatu ketika tertentu Indikator sosial (social indicator): Suatu kualitas perubahan yang diharapkan dalam nilai angka, jika segala sesuatu yang lain tetap sama, yang mencerminkan perubahan dalam kualitas hidup Intervensi (intervention): Bagian dari suatu srategi, mencakup metoda dan teknik, yang berinteraksi dengan sesungguhnya dengan pasien atau populasi Jaminan kualitas (quality assurance): Proses formal pelaksanaan penukuran kualitas dan perbaikan kualitas

Kebutuhan (need): 1. Apa saja yang diperlukan bagi kesejahteraan atau 2. Suatu prasyarat yang disadari oleh seseorang atau kelompok apabila nilai-nilai didapat yang meminta tingkat kenyamanan atau kesejahteraan tertentu Kemangkusan (effectiveness): Tingkat manfaat yang dapat dicapai di bawah londidi optimum yang dicapai dalam praktek Kemangkusan program (program effectiveness): Tingkat tercapainya objektif program yang sudah ditetapkan sebagai hasil kegiatan program Kemanjuran (efficacy): Tingkat manfaat yang dapat diperlihatkan oleh suatu intervensi di bawah kondisi optimum Kepatuhan (compliance): Ketaatan terhadap suatu aturan pengobatan atau upaya pencegahan yang ditentukan Kesangkilan (efficiency): Proporsi biaya keseluruhan (misalnya, uang, sumber daya, waktu) yang dapat dihubungkan dengan manfaat atau keuntungan yang diperoleh dalam praktek Kesangkilan program (Program efficiency): Proporsi sumber daya yang digunakan dalam pencapaian sesungguhnya objektif relative terhadap seluruh sumber daya yang dikeluarkan Keyakinan (belief): Pernyataan atau perasaan, baik terungkap ataupun tersirat, yang secara intelektual dan/atau secara emosional diterima sebagai suatu yang benar oleh seseorang atau kelompok Komuniti (community): Setiap kelompok orang yang berbagi atau menganut seperangkat nilai yang sama Kualitas Hidup (quality of life): Persepsi seseorang atau kelompok bahwa kebutuhannya terpenuhi dan bahwa mereka tidak sedang ditinggalkan kesempatan untuk memperoleh kebahagiaan dan kepuasan Masalah sosial (social problem): Suatu situasi yang diyakini oleh sejumlah bermakna orang sebagai sumber kesulitan atau ketidak bahagiaan. Masalah sosial terdiri dari situasi objektif disamping interpretasi sosial Maslahat (benefits): Hasil atau perbaikan kesehatan yang bernilai bagi kualitas hidup yang disertai bukti-bukti yang masuk akal untuk dipercaya bahawa hal tersebut mempunyai hubungan sebab-akibat dengan proses-proses pelayanan kesehatan Model keyakinan kesehatan (Health Belief Model): Sebuah paradigma yang digunakan untuk memperkirakan dan menjelaskan perilaku kesehatan berdasarkan teori value-exvectancy Nilai (value): Kecenderungan yang dipunyai bersama dan tersebar di dalam komuniti

Pendidikan Kesehatan (health education): Setiap kombinasi metoda untuk memudahkan adaptasi perilaku yang kondusif terhadap kesehatan secara sukarela Pengukuran kualitas (quality assessment): ukuran praktek untuk perbandingan dengan patokan yang diterima untuk menentukan derajat keunggulan Penyaringan (screening): Suatu tekonolgi yang dirancang untuk menyeleksi darti sejumlah besar orang siapa-sipa yang mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala yan g memerlukan diagnosis dan, jika terbukti, pengobatan lebih lanjut Perencanaan (planning): Proses penentapan prioritas, pendiagnosisan sebabsebab masalah, dan pengalokasian berbagai sumber daya untuk mencapai objektif Perilaku (behavior): Suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama, dan tujuan khusus, baik yang dilakukan secara sadar maupun tanpa sadar Prioritas (priority): Alternatif yang diberi peringkat menurut kemangkusannya atau nilainya (pentingtidaknya) atau keduanya Program: Sepernagkat kegiatan yang direncanakan untuk waktu tertentu yang dirancang untuk mencapai objektif yang sudah ditentukan Sikap (attitude): Perasaan, predisposisi, atau seperangkat keyakinan yang relative tetap terhadap suatu objek, seseorang atau suatu situasi Strategi (strategy): Suatu rencana kegiatan yang mengantisipasi hambatan dan sumberdaya dalam kaitan dengan pecapaian objektif tertentu Taktik (tactic): Suatu metode atau pendekatan yang digunakan sebagai bagian dari strategi Tujuan (objektif, objective): Hasil tertentu aktivitas kesehatan yang akan dicapai pada suatu periode waktu yang terbatas.Objekltif dinyatakan sebagai maksud (aims) atau goal tertentu kegiatan; objektif ini dapat diukur secara kuantitatif; pencapaian dicerminkan oleh patokan penmapakan. Objektif menyatakan (1) siapa, (2) yang akan mengalami perubahan atau keuntungan apa, (3) dengan cara bagaimanan, dan (4) dalam waktu kapan (berapa segeranya) Tujuan perilaku (behavioral objective) : Pernyataan tentang hasil yang diharapkan yang menunjukkan siapa yang akan memperlihatkan perilaku apa, berapa banyak atau kapan Tujuan program (program objective): Suatu pernyataan tentang hasil yang diharapkan yang menunjukkan siapa yang mencapai, seberapa besar, manfaat apa, pada waktu kapan sesudah pelaksanaan rencana

Anda mungkin juga menyukai