PENDAHULUAN
BAB I
Bab I adalah Pendahuluan, pada bab ini penulis menguraikan tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah,pembatasan masalah serta tujuan dan manfaat
penelitian.
Bab II berupa landasan teori, bagaimana teori teori keilmuan yang digunakan
dalam penulisan karya tulis ini.
Bab III akan di bahas tentang pembahasan masalah serta akan di jelaskan
langkah- langkah mendaur ulang limbah buah semangka tersebut.
4. Limbah padat
Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan sampah itu dapat dilakukan
melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
A.a. Macam Macam Limbah Beracun
a. Limbah mudah meledak, adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
b. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api,
gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala
akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
c. Limbah reaktif, adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau
menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
d. Limbah beracun, adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh
melalui pernapasan, kulit atau mulut.
e. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit
atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang
diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
f. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau
mengkorosi baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat
asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3 terbagi atas dua
macam yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik. Perbedaan pokok antara limbah B3
spesifik dan tidak spesifik terletak pada cara penggolongannya. Pada limbah spesifik
digolongkan kedalam jenis industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran
utama sedangkan pada limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori dan bahan
pencemar.
A.b. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui daur
ulang
1. Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.
2. Gelas, Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat
botol, gelas, atau piring yang baru.
3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai
kaleng pengemas.
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus
(pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas,
botol minuman, dan botol sampo.
A.c. Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang
Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun dilakukan
melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat dirasakan atau
dimanfaatkan secara langsung.
1. Ampas Tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya
mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan
ternak.
2. Enceng Gondok
Enceng gondok bisa menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Enceng
gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti tas.
3. Sampah Organik
Sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik atau pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur
yang benar. Contohnya daun daunan dan kotoran ternak.
B. Manfaat daur ulang kulit semangka
BAHAN-BAHAN
• 1 bungkus agar bubuk • 40 mL air kulit buah
• 25 gr gelatin atau karagenan • 2,5 gr asam sitrat
• 130 gr gula pasir/ sukrosa • Asam propionatt 0,2%
• 105 gr glukosa cair/HFS • Tepung tapioka untuk taburan
• 65 mL air es (sari buah)
Alat
• Kompor • Panci sedang
• Sendok pengaduk • Mangkok sedang
• Loyang • Pisau
• Nampan • Timbangan
• cetakan
Pembuatan
1. Membuat sari kulit buah
2. Mencampurkan gelatin, agar dan air es, diasuk kemudian diamkan 10 menit, setelah itu di tim
sampai mencair
3. Sari buah dimasak dengan air dan ditambahkan dengan HFS, gula, dan asam sitrat
4. Setelah mendidih itu baru ditambahkan dengan pembentuk gel, yaitu campuran gelatin dan
agar
yang sudah di tim
5. Diaduk, setelah mendidih tuang dalam cetakan yang sudah dilapisi tepung tapioka dan
didinginkan
6. Setelah dipotong sesuai selera barulah taburi dengan tapioka dan gula yang dsudah disangrai
Gelatin
• Gelatin adalah suatu produk yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen yang berasal dari
kulit,
jaringan ikat dan tulang hewan.
• Gelatin dapat berfungsi sebagai pembentuk gel, pemantap emulsi. pengental, penjernih.
Pengikat
air,pelapis dan pengemulsi
• Gelatin tidak larut dalam air dingin, tetapi jika kontak dengan air dingin akan mengembang dan
membentuk qelembung-gelembung yang besar.
• Jika dipanaskan pada suhu sekitar 71 C, gelatin akan larut karena pecahnya agregat moiekul
dan
membentuk dispersi koloid makromolekuler.
• Jika gelatin dipanaskan daiam larutan gula maka suhu yang diperlukan daiah diatas 82'C.
ASAM SITRAT
• Asam sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa asam dan mencegah kristalisasi gula.
• Selain itu asam sitrat juga berfungsi sebagai katalisator hidrolisa sukrosa ke bentuk gula invert
selama penyimpanan serta sebagai penjemih gel yang dihasilkan.
• Keberhasilan pembuatan jelly tergantung dari derajat keasaman untuk mendapatkan pH yang
diperlukan.
• Nilai pH dapat diturunkan dengan penambahan sejurnlah kecil asam sitrat.
• Penambahan asam sitrat dalam permen jelly beragam tergantung dari bahan baku pembentuk
gel yang digunakan.
• Banyaknya asam sitrat yang ditambahkan dalam permnen jelly berkisar 0.2 - 0.3%
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran