Anda di halaman 1dari 13

DAUR ULANG KULIT SEMANGKA MENJADI JELLY KERING

PENDAHULUAN

BAB I

1.1 Latar Belakang


Di Bumi ini, memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang dapat manusia
peroleh serta dapat pula mengkonsumsinya , khususnya di negara Indonesia dikenal
sebagai Negara yang subur, kaya akan hasil alam. Salah satunya adalah buah. Buah
merupakan bahan pangan yang termasuk penting yang ada dalam daftar menu makanan
kita sehari-hari. Karena di dalam buah-buahan tersebut terkandung sumber nutrisi yang
sangat diperlukan oleh tubuh contohnya vitamin, mineral dan serat.. Buah yang di bahas
kali ini adalah buah semangka, buah semangka dapat ditemukan di setiap daerah, buah
ini hampir setiap bulan mendapatkan musim.
Berdasarkan penelitian, yg telah di teliti oleh Research Organizations Fruits, buah
semangka memiliki kandungan air sebesar 92 persen, dan memiliki vitamin B5, C, beta
karoten dan asam folat yang tinggi. Sedangkan kandungan B1,2,3 dan 6 hanya dalam
jumlah kecil. Karena mengandung vitamin B, C dan beta karoten, jus semangka dapat
membantu meredakan peradangan dalam tubuh.
Namun pada saat mengkonsumsi buah semangka, tidak semua bagian dari buah
tersebut akan dikomsumsi oleh kita, seperti kulit buah dan biji buah. Kulit dan biji buah
tidak dikomsumsi akan menjadi sampah atau limbah yang dibuang. Hal tersebut akan
menjadi salah satu masalah terhadap pencemaran lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan bahwa, sisa dari bagian buah-buahan juga
dapat menjadi sumber limbah bagi lingkungan sekitar. Maka dari itu, bagaimanakah kita
mengolahnya menjadi sebuah sumber makanan alternatif baru bagi masyarakat? Agar
dapat mengurangi pencemaran lingkungan atau bahkan dapat di konsumsi kembali.

1.3 Batasan Masalah


Mengingat judul yang diambil maka permasalahan akan dibatasi sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sisa kulit semangka menjadi sebuah sumber makanan
2. Cara pengolahan kulit semangka menjadi jelly kering

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini, sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi pembuangan limbah buah
2. Untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan limbah buah menjadi sumber
makanan alternatif baru bagi masyarakat
3. Sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas jurusan Teknik Sipil

Adapun manfaat penulisan karya tulis ini antara lain supaya :

1. Masyarakat ikut berperan serta dalam mengurangi dampak pencemaran.


2. Penulis lebih mengerti pentingnya mendaur ulang limbah buah semangka.
3. Membantu masyarakat khususnya para ibu rumah tangga untuk mengetahui
bagaimana cara mengolah limbah buah semangka,menjadi makanan baru.
1.5 Sisitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

Bab I adalah Pendahuluan, pada bab ini penulis menguraikan tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah,pembatasan masalah serta tujuan dan manfaat
penelitian.

Bab II berupa landasan teori, bagaimana teori teori keilmuan yang digunakan
dalam penulisan karya tulis ini.

Bab III akan di bahas tentang pembahasan masalah serta akan di jelaskan
langkah- langkah mendaur ulang limbah buah semangka tersebut.

Bab IV membahas mengenai kesimpulan dan saran.


BAB II
LANDASAN TEORI
Tanaman semangka merupakan tanaman menjalar yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Buahnya yang berkalori rendah
walaupun rasanya manis ini sangat baik dikonsumsi jika anda sedang berdiet
karena bebas lemak dan kaya akan vitamin C.
Nah jika dagingnya mengandung zat-zat di atas, maka bijinya
mengandung likopen yang baik bagi tubuh. likopen berfungsi sebagai zat anti
kanker yang artinya dapat membasmi sel kanker dalam tubuh. Selain sebagai
zat anti kanker, biji semangka juga dapat dimanfaatkan sebagai peluruh
kencing, menyejukan radang kandung kemih, melembabkan usus, dan
menyehatkan ginjal. Jadi jika anda bermasalah dengan ginjal anda, ada baiknya
untuk memanfaatkan biji semangka sebagai obatnya.
Selain itu, ternyata likopen yang terkandung di dalam semangka juga
baik bagi wajah anda. Selain itu bagi para lansia, biji semangka dapat
memulihkan kesehatan setelah sakit dan juga berkhasiat menajamkan daya
ingat.
Bagi para pria, likopen juga bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan
pria dan juga gairah. Bahkan, menurut sebuah penelitian, biji semangka
memiliki fungsi setara dengan obat paten yang terkenal itu namun tidak
memiliki efek samping. Nah mengagumkan bukan?
Selain fungsi di atas ternyata biji semangka ini selain dimanfaatkan
sebagai makanan ringan yaitu kwaci juga dimanfaatkan sebagai susu. Menurut
sebuah penelitian kandungan protein biji semangka hampir setara dengan
kedelai. Jadi susu biji semangka ini sangat pas bagi mereka yang alergi dengan
susu sapi atau bagi mereka yang ingin berdiet.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. Macam Jenis Limbah


Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar
dalam bentuk scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah
hokum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis.
Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan
dimanfaatkan oleh makhluk yang lain.
Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup
yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku
yang baru.

*Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :


1. Limbah Organik yang mudah busuk.
Misainya: sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan
2. Limbah Organik yang tidak mudah membusuk.
Misalnya: kertas dan kayu
3. Limbah Anorganik.
Limbah anorganik yaitu limbah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Limbah
anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau
dari proses industri. Misainya plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.
4. Limbah berbahaya.
Misalnya: paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa dan batu
baterai bekas.
*Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :
1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai).
Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun,
sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2. Limbah yang tidak akan atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan sampah
sejenisnya.

*Berdasarkan karakteristiknya limbah digolongkan menjadi 4 macam, yaitu:


1. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn.
2001).
Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan sifat Agregat.
Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metode
Titrimetrik.
b. Parameter logam.
Contohnya : Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metelik.
Contohnya : Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
d. Organik Agregat.
Contohnya : Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E coli dengan metoda MPN
f. Sifat khusus contohnya Asam Borat (H3BO3) dengan metoda Titrimetrik
g. Air laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
2. Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa partikulat zat (limbah) yang
mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon
(asap kabut kimiawi), karbon monoksida dan timah.
3. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat
merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.
Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang
tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah
B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut : mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang
bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

*Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:


a. Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan
banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap.
b. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
c. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur
aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses
tersebut.
d. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested
aerobicdi mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung
padatan organik.

4. Limbah padat
Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan sampah itu dapat dilakukan
melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
A.a. Macam Macam Limbah Beracun
a. Limbah mudah meledak, adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
b. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api,
gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala
akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
c. Limbah reaktif, adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau
menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
d. Limbah beracun, adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh
melalui pernapasan, kulit atau mulut.
e. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit
atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang
diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
f. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau
mengkorosi baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat
asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3 terbagi atas dua
macam yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik. Perbedaan pokok antara limbah B3
spesifik dan tidak spesifik terletak pada cara penggolongannya. Pada limbah spesifik
digolongkan kedalam jenis industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran
utama sedangkan pada limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori dan bahan
pencemar.
A.b. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui daur
ulang
1. Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.
2. Gelas, Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat
botol, gelas, atau piring yang baru.
3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai
kaleng pengemas.
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus
(pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas,
botol minuman, dan botol sampo.

A.c. Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang
Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun dilakukan
melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat dirasakan atau
dimanfaatkan secara langsung.
1. Ampas Tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya
mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan
ternak.
2. Enceng Gondok
Enceng gondok bisa menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Enceng
gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti tas.
3. Sampah Organik
Sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik atau pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur
yang benar. Contohnya daun daunan dan kotoran ternak.
B. Manfaat daur ulang kulit semangka

1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.


2. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat.
4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
6. Mengurangi bau busuk dari hasil pembusukan limbah organic

C. Pengolahan kulit semangka


Pemanfaatan kulit semangka
• Kulit semangka bagian dalam yang berwarna putih ini bisa kita manfaatkan untuk: campuran
koktail kalua (sejenis setup manis yang banyak air) acar, dimasak sayur bening
melancrkan buang air kecil terutama jika sakit anyang anyangan, meredam meningkatnya
kadar kolesterol dalam darah sari buah permen jelly

PERMEN JELLY/JELLY KERING


• Permen jelly merupakan permen yang dibuat dari air atau sari buah dan bahan pembentuk gel,
yang berpenampilan jernih transparan serta mempunyai tekstur dengan kekenyalan tertentu •
Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan antara lain gelatin, karagenan dan agar. •
Permen jelly tergolong pangan semi basah, oieh karena itu produk ini cepat rusak. •
Penambahan bahan pengawet diperlukan untuk memperpanjang waktu simpannya.
• Bahan pengawet yang biasa digunakan adaiah sodium propionat yang efektif dalam
menghambat pertumbuhan kapang dan beberapa jenis bakteri.
• Sodium Propionat efektif pada pH 5 - 6, dan daya pengawetannya berkurang dengan semakin
tingginya pH,
• penambahan sodium Propionat yang diperbolehkan dalam makanan maksimum 0,3%.
• Permen jelly memerlukan bahan peiapis berupa campuran tepung tapioka dengan tepung gula.
• Guna bahan pelapis ini adalah untuk membuat permen tidak meiekat satu sama lain dan juga
menambah rasa sehingga bertambah manis.
• Umumnya permen dari gelatin dilapisi dengan tepung pati kering untuk membentuk iapisan
luar yang tahan lama, dan menghasilkan bentuk gel yang baik. • Perbandingan komposisi
bahan pelapis permen jelly terbaik adalah tepung tapioka : tepung gula (1 : 1)

BAHAN-BAHAN
• 1 bungkus agar bubuk • 40 mL air kulit buah
• 25 gr gelatin atau karagenan • 2,5 gr asam sitrat
• 130 gr gula pasir/ sukrosa • Asam propionatt 0,2%
• 105 gr glukosa cair/HFS • Tepung tapioka untuk taburan
• 65 mL air es (sari buah)

Alat
• Kompor • Panci sedang
• Sendok pengaduk • Mangkok sedang
• Loyang • Pisau
• Nampan • Timbangan
• cetakan

Pembuatan
1. Membuat sari kulit buah
2. Mencampurkan gelatin, agar dan air es, diasuk kemudian diamkan 10 menit, setelah itu di tim
sampai mencair
3. Sari buah dimasak dengan air dan ditambahkan dengan HFS, gula, dan asam sitrat
4. Setelah mendidih itu baru ditambahkan dengan pembentuk gel, yaitu campuran gelatin dan
agar
yang sudah di tim
5. Diaduk, setelah mendidih tuang dalam cetakan yang sudah dilapisi tepung tapioka dan
didinginkan
6. Setelah dipotong sesuai selera barulah taburi dengan tapioka dan gula yang dsudah disangrai
Gelatin
• Gelatin adalah suatu produk yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen yang berasal dari
kulit,
jaringan ikat dan tulang hewan.
• Gelatin dapat berfungsi sebagai pembentuk gel, pemantap emulsi. pengental, penjernih.
Pengikat
air,pelapis dan pengemulsi
• Gelatin tidak larut dalam air dingin, tetapi jika kontak dengan air dingin akan mengembang dan
membentuk qelembung-gelembung yang besar.
• Jika dipanaskan pada suhu sekitar 71 C, gelatin akan larut karena pecahnya agregat moiekul
dan
membentuk dispersi koloid makromolekuler.
• Jika gelatin dipanaskan daiam larutan gula maka suhu yang diperlukan daiah diatas 82'C.

HFS (High Fructose Syrup)


• Fruktosa mempunyai kemanisan yang lebih tinggi dibanding sukrosa yaitu 1,12kali.
• Dalam pembentukan gel, fruktosa bersama sukrosa berfungsi membentuk tekstur yang liat, dan
menurunkan kekerasan perrnen jelly yang terbetuk.
• High Fructosa Syrup dalam pengolahan permen berfungsi sebagai penguat cita a rasa, media
pemindah cita rasa, bernilai gizi tinggi, mencegah pembentukan kristal gula dan mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan tekanan osmosa yang tinggi serta aktivitas
air yang rendah
SUKROSA
• Penambahan sukrosa dalam pernbuatan produk makanan berfungsi untuk memberikan rasa
manis, dapat pula sebagai pengawet, yaitu dalam konsentrasi tinggi menghambat
pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menurunkan aktivitas air dari bahan pangan.

ASAM SITRAT
• Asam sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa asam dan mencegah kristalisasi gula.
• Selain itu asam sitrat juga berfungsi sebagai katalisator hidrolisa sukrosa ke bentuk gula invert
selama penyimpanan serta sebagai penjemih gel yang dihasilkan.
• Keberhasilan pembuatan jelly tergantung dari derajat keasaman untuk mendapatkan pH yang
diperlukan.
• Nilai pH dapat diturunkan dengan penambahan sejurnlah kecil asam sitrat.
• Penambahan asam sitrat dalam permen jelly beragam tergantung dari bahan baku pembentuk
gel yang digunakan.
• Banyaknya asam sitrat yang ditambahkan dalam permnen jelly berkisar 0.2 - 0.3%

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Saran

Anda mungkin juga menyukai