Anda di halaman 1dari 10

ALAT UKUR ANTROPOMETRI

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Laporan Praktikum

Penilaian Status Gizi (PSG) Jurusan DIII Gizi Semester III

Disusun oleh :

PRATIWI KARTIKA RATRI

P07131114029

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
D-III
2015
LAPORAN PRAKTIKUM II

Tanggal : 7 Oktober 2015


Acara : Pengenalan Alat Ukur Anthropometri
Tujuan : Mengetahui Spesifikasi dan Cara penggunaan Alat Ukur Mikrotoise,
Infantometer, Metlin, Alat ukur rentang lengan, Alat ukur tinggi lutut,
Alat ukur tebal lemak, Pita LILA, Alat ukur massa lemak.
Alat : Mikrotoise, Infantometer, Metlin, Pita LILA, Alat ukur panjang
rentang lengan, Alat ukur tinggi lutut dan penyangga segitiga, Alat ukur
tebal lemak (digital dan manual), Alat ukur massa lemak (omron body fat
monitor)
Hasil :
1. Nama alat : Mikrotoise

Spesifikasi : Bahan alat : Besi


Panjang : 200 cm
Ketelitian : 0,1 cm

Kegunaan : Untuk mengukur tinggi badan pasien/subyek yang sudah bisa berdiri

Cara kerja :

a) Memasang Microtoise
b) Subyek yang akan diukur melepaskan sepatu atau sandal dan topi
c) Subyek berdiri tegak membelakangi dinding dengan posisi kepala bagian
belakang, punggung, pantat, tumit menempel pada dinding, muka menghadap
lurus ke depan
d) Kaki rapat dan lurus, apabila sulit sehingga kaki menekuk maka tekan lutut pada
tembok dan luruskan
e) Turunkan mikrotoise sampai tepat diatas kepala (bagian diatas ubun ubun)
f) Baca angka pada jendela kaca ukur
g) Catat hasil seakurat mungkin

Kelebihan : Alatnya kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana


Kelemahan : Alat ini harus dipasang terlebih dahulu pada tembok sehingga
menyulitkan proses pengukuran, selain itu petugas yang mengukur harus
lebih tinggi dari klien/pasien agar dapat membaca dengan jelas angka
pada jendela kaca ukur

2. Nama alat : Infantometer

Spesifikasi : Bahan alat : Kayu


Panjang : 100 cm
Ketelitian : 0,1 cm

Kegunaan : Untuk mengukur tinggi badan bayi yang berumur 0-24 bulan

Cara kerja :

a) Pilih meja atau tempat yang datar dan rata


b) Siapkan alat ukur panjang badan
c) Lepaskan kunci pengait yang berada di samping papan pengukur
d) Buka papan hingga posisinya memanjang dan datar
e) Telentangkan subyek di atas papan pengukur dengan posisi kepala
menempel pada bagian papan yang datar dan tegak lurus (papan yang tidak
dapat bergerak)
f) Pastikan bagian puncak kepala menempel pada bagian papan yang statis
g) Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan tumit menempel
secara tepat pada papan pengukur
h) Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh bagian kedua telapak
kaki menempel pada bagian papan yang dapat digeser (dengan cara
menekan bagian lutut dan mata kaki). Bila sulit dilakukan, dibenarkan
hanya satu telapak kaki yang menempel di papan geser
i) Baca panjang badan anak dari angka kecil ke angka besar dan catat

Kelebihan : Mudah dan Praktis digunakan, bisa dibawa kemana-mana


karena bisa dilipat
Kelemahan : Karena terbuat dari kayu tempat untuk bayi sangat keras
sehingga membuat kepala bayi sakit.

3. Nama alat : Metlin

Spesifikasi : Bahan alat : Plastik


Panjang : 150 cm
Ketelitian : 0,1 mm
Merk : Butterfly brand

Kegunaan : Untuk mengukur lingkar panggul dan pinggul subjek

Cara kerja :

a) Subyek yang akan diukur posisisnya berdiri


b) Tentukan posisi panggul dan pinggul
c) Letakkan metlin pada panggul terlebih dahulu, usahakan metlin tidak terlalu
ketat dan longgar
d) Kemudian letakkan metlin pada pinggul
e) Catat hasil seakurat mungkin

Kelebihan : Alat ukur ini praktis dibawa kemana-mana dan akurat

Kelemahan : Kadang salah baca antara skala angka di bawah dengan di


atasnya

4. Nama alat : Alat ukur panjang rentang lengan


Spesifikasi : Bahan alat : kayu
Panjang : 207 cm

Kegunaan : Untuk mengukur rentang panjang lengan

Cara kerja :

a) Sebelum digunakan, pastikan alat ukur dapat membaca panjang rentang


lengan dengan benar
b) Subyek yang akan diukur berdiri tegak lurus membelakangi dinding, kaki
rapat dan lurus
c) Tangan subyek harus simetris, apabila tidak simetris, gunakan alat bantu
berupa pita yang menempel di dinding setinggi bahu subyek
d) Pentangkan kedua tangan subyek
e) Tempatkan pengukur panjang rentang lengan hingga tepat dari ujung jari
kedua tangan
f) Ukur panjang rentang lengan subyek

Kelebihan : Alat mengukur rentang lengan serta memperkirakan tinggi


badan sesorang yang tidak bisa berdiri

Kelemahan : Tidak akurat untuk menentukan tinggi badan seseorang dan jika
rentangan tangan tidak lurus maka hasil yang didapat tidak valid.

5. Nama alat : Alat ukur tinggi lutut dan penyangga segitiga


Spesifikasi : Bahan alat : Kayu
Panjang skala : 78 cm

Kegunaan : Untuk mengukur tinggi lutut subjek

Cara kerja :

a) Sebelum digunakan, pastikan alat tinggi lutut sudah benar


b) Posisi tempat tidur/ kasur rata
c) Subyek yang akan diukur telentang pada tempat tidur, abdomen/ trisep
relaks tidak tegang
d) Tempatkan alat penyangga segitiga diantara lipatan paha dan betis kaki kiri
sehingga membentuk siku (90º)
e) Telapak kaki subyek membentuk siku (sudut 90º)
f) Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki bagian tumit dan lutut
g) Baca angka (tinggi lutut) pada alat secara seksama

Kelebihan : Dapat memperkirakan panjang lutut dan memperkirakan tinggi


badan seseorang ketika dalam keadaan tidak dapat berdiri

Kelemahan : Sulit dibawa kemana-mana (tidak praktis)

6. Nama alat : Alat ukur tebal lemak (digital dan manual)

Alat ukur lemak manual Alat ukur lemak digital

Spesifikasi : Bahan alat : Besi


Kapasitas : 70 mm
Ketelitian : 0,1 mm
Merk : Manual (jamar), Digital (gima)

Kegunaan : Untuk mengukur tebal lemak pada tubuh subjek

Cara kerja :
a) Sebelum mengukur tebal lemak harus ditentukan bagian mana yang akan di
ukur (subskapula, suprailiaka, trisep atau bisep).
b) Selanjutnya jepit dan tarik kulit dengan tangan kiri dan caliper di tangan
kanan. Pegang lipatan kulit (skinfolf) yang akan di ukur dengan kuat
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Posisi caliper tegak lurus pada
lipatan kira-kira 1 cm (0.25 m) dari ibu jari dan telunjuk.
c) Kemudian lepaskan pengangan caliper hingga tegangan penuh digunakan
pada lipatan kulit. Gunakan lapisan pada ujung ibu jari dan jari untuk
menggenggam lipatan kulit.
d) Bacalah angka paling dekat 0.5 mm kira-kira sampai satu atau dua detik
setelah pegangan dilepaskan.
e) Sebaiknya melakukan pengukuran minimal dua kali. Jika hasil pengukuran
berbeda hingga lebih dari 1 mm, maka lakukan pengukuran ketiga.

Kelebihan : Praktis digunakan, relatif murah dan mudah pelaksanaannya


serta tidak berdampak negatif terhadap subyek yang diperiksanya

Kelemahan : Pengukuran sangat dibutuhkan ketelitian dan pengalaman yang


cukup karena ketika menjepit kita harus bisa memastikan apakah
yang diambil ini lemak atau otot

7. Nama alat : Pita LILA

Spesifikasi : Bahan alat : Kertas


Ukuran : 36.8 x 3.5cm
Ketelitian : 0,1 mm

Kegunaan : Untuk mengukur lingkar lengan atas subjek

Cara kerja :

a) Sebelum digunakan pastikan pita ukur LILA masih kencang, tidak terlipat
b) Pengukuran dilakukan pada lengan sebelah kiri
c) Lengan dalam keadaan tergantung bebas, tidak tertutup pakaian
d) Tetapkan posisi bahu dan siku
e) Tentukan titik tengah lengan
f) Lingkarkan pita ukur pada tengah lengan, pita jangan terlalu ketat dan
tidak terlalu longgar

Kelebihan : Praktis dibawa kemana mana.

Kelemahan : Karena terbuat dari kertas maka alat ukur ini mudah terlipat
sehingga mengurangi keakuratan saat mengukur

8. Nama alat : Alat ukur massa lemak (omron body fat monitor)

Spesifikasi : Bahan alat : Kaca, Plastik dan Besi


Merk : Omron

Kegunaan : Untuk mengukur massa lemak subjek

Cara kerja :

a) Tekan tombol power “on/ off”


b) Tekan tombol “set”
c) Masukkan data Tinggi Badan, tekan tombol naik turun
d) Tekan tombol “set”
e) Masukkan data Berat Badan, tekan tombol naik turun
f) Tekan tombol “set”
g) Masukkan data Usia, tekan tombol naik turun
h) Tekan tombol “set”
i) Masukkan data Jenis Kelamin, tekan tobol naik turun
j) Tekan tombol “start”
k) Cengkeram bagian grip elektrode dengan kedua telapak tangan, tangan
direntangkan kedepan dengan posisi 90º dan kedua kaki berdiri tegak
dengan posisi terbuka
l) Monitor akan menampilkan secara otomatis dalam waktu 7 detik % lemak
tubuh dan massa lemak dalam tubuh.
Kelebihan : Praktis dibawa kemana-mana dan mudah digunakan

Kelemahan : Kadang-kadang alatnya sering eror

Pembahasan
Pada praktikum kali ini status gizi seseorang dapat ditentukan dengan alat ukur
seperti Mikrotoise, Infantometer, Metlin, Alat ukur rentang lengan, Alat ukur tinggi
lutut, Alat ukur tebal lemak, Pita LILA, Alat ukur massa lemak. Dari bermacam-macam
alat tersebut memiliki fungsi, spesifikasi, kelebihan dan kelemahan yang berbeda-beda.
Sehingga untuk mendapatkan hasil yang akurat perlu dilakukan langkah-langkah
penggunaan alat dengan benar.
Alat ukur massa lemak ada yang manual dan digital. Pada alat ukur yang digital
lebih praktis dan akurat, namun terkadang alatnya sering error, sedangkan alat ukur
massa lemak yang manual hasilnya belum menunjukkan data sesungguhnya sehingga
harus dihitung untuk mendapatkan data sesungguhnya.

Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dapat disimpulkan bahwa Alat ukur mikrotoise,
infantometer, metlin, alat ukur rentang lengan, alat ukur tinggi lutut, alat ukur tebal
lemak, pita LILA, alat ukur massa lemak memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Cara
penggunaan Alat ukur tinggi badan sebagian besar praktis dan mudah digunakan.

Daftar pustaka
Aritonang, I. (2013). Aplikasi Standar WHO-Antro 2005. Memantau dan Menilai
Status Gizi Anak, Yogyakarta, Mei 2013

http://www.scribd.com/doc/173639920/PRATIKUM-2 (Diakses pada 11 Oktober 2015)

http://sofiatussholeha.blogspot.co.id/2013/06/makalah-antropometri_6435.html
(Diakses pada 11 Oktober 2015)

Instruktur Praktikan
( ) (Pratiwi Kartika Ratri)

Anda mungkin juga menyukai