HALAMAN JUDUL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MANAJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT
DI PUSKESMAS AIR PUTIH
15 AGUSTUS – 27 AGUSTUS 2022
Pembimbing Instusi:
Riana Pangestu Utami, M.Si
Oleh:
Kelompok/Tingkat : XIII / IV
Mujahadatul Fitriya P07223119076
Muthmainnah Hasanuddin U P07223119077
Mutiara Azzahra P07223119078
Nadia Nomaneci P07223119079
Nur Afifa Puteri Salsabila P07223119080
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MANAJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT
DI PUSKESMAS AIR PUTIH
15 AGUSTUS – 27 AGUSTUS 2022
Oleh:
NAMA NIM Tanda Tangan
1. Mujahadatul Fitriya P0722311907 1. 2.
6
2. Muthmainnah Hasanuddin U P0722311907
7
3. Mutiara Azzahra P0722311907 3. 4.
8
4. Nadia Nomaneci P0722311907
9
5. Nur Afifa Puteri Salsabila P0722311908 5.
0
MENGETAHUI :
KEPALA PUSKESMAS,
dr. Daud Pongtuluran
NIP. 1962212271999031001
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi dan Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Program D IV Gizi tahun 2011 (SK Kepala Badan
PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nomor HK.02.05/I/III/2/09019/2011).
Tenaga gizi lulusan Program Pendidikan Diploma IV Gizi diharapkan
mempunyai peran sebagai teknisi atau analis (Perpres no. 8/2012), untuk
memecahkan masalah gizi di bidang tertentu melalui pendekatan prosedural
atau sebagai pengelola di bidang gizi.
Kompetensi Sarjana Terapan lulusan Program Pendidikan Diploma IV
Gizi, terdiri dari Kompetensi Utama (Core Competences), Kompetensi
Pendukung (Supporting Competences) dan Kompetensi Lainnya (Another
Competences).
Struktur program pendidikan Diploma IV untuk tahap akhir merupakan
integrasi dari tahap profesi ke dalam kurikulum dalam kelompok Mata Kuliah
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Operasionalisasi tahap akhir ini adalah
dalam bentuk praktek kerja lapangan untuk ketiga bidang gizi yaitu Gizi
Klinik, Gizi Masyarakat, dan penyelenggaraan Makanan Institusi. Total lama
waktu PKL untuk ketiga bidang tersebut adalah 900 – 1000 jam (referensi :
American Dietetic Assocciation / ADA). Materi PKL yang diberikan meliputi :
a. PKL di Bidang Gizi Klinik / Dietetik (40% = 400 jam)
b. PKL di Bidang Gizi Masyarakat (30% = 300 jam)
c. PKL di Bidang Penyelenggaraan Makanan Institusi (30% = 300 jam)
Praktek kerja lapangan ini merupakan bentuk pembelajaran untuk
mempraktekkan teori dalam rangka mencapai jenjang Sarjana Gizi Terapan.
Praktek Kerja Lapangan BGM yang dalam hal ini selanjutnya di sebut
dengan Manajemen Program Intervbensi Gizi Masyarakat (MPIGM),
mempraktekkan pengelolaan permasalahan pangan, gizi, dan kesehatan: 1). di
Dinas terkait (Dinas Kesehatan dan dinas/kantor/badan terkait yang juga
mengelola Program Pangan, Gizi, dan Kesehatan); 2). di Puskesmas; dan 3) di
Desa/Kelurahan.
PKL PIGM dilaksanakan melalui penerapan Nutrition Care Process
(NCP) atau Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) untuk menangani kasus –
kasus gangguan gizi di komunitas; yang meliputi kegiatan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi, melalui tahapan Problem Solving, dengan melibatkan
masyarakat luas melalui kegiatan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
PKL ini merupakan pembelajaran dari kelompok mata kuliah yang
bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar untuk meningkatkan
performance mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien, efektif dan
optimal untuk dapat mencapai kompetensi sebagai Sarjana Terapan Gizi di
Bidang Gizi Masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pembinaan UKS
b. Mahasiswa dapat melakukan pembinaan pelaksanaan posyandu
c. Mahasiswa dapat melakukan analisis program pemantauan status gizi
UPGK posyandu menggunakan balok SKDN
d. Mahasiswa dapat melakukan analisis program gizi pukesmas satu tahun
kebelakang (tahun 2021). Analisis program gizi puskes Air Putih tahun
2021 yaitu pemberian Vitamin A pada ibu nifas, pemberian tablet Fe pada
ibu hamil, pemberian ASI Ekslusif, pemberian Vitamin A pada Bayi dan
Balita serta cakupan balita yang ditimbang.
e. Mahasiswa dapat melakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana
program gizi.
f. Mahasiswa dapat melakukan advokasi gizi yang terkait dengan program
perbaikan gizi.
g. Mahasiswa dapat melakukan tugas lain dibidang gizi dan kesehatan yang
diberikan oleh petugas gizi.
C. Ruang Lingkup
Kompetensi Sarjana Terapan Gizi dikembangkan berdasarkan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan gambaran tentang
Kewenangan, Peran, Learning Outcome dari Lulusan Program Diploma IV
Gizi. Level lulusan program Diploma IV Gizi adalah level 5 (lima).
PKL MPIGM Program Pendidikan Diploma IV Gizi ini untuk
mendukung tercapainya Kompetensi lulusan Diploma IV (Sarjana Gizi
Terapan) sesuai dengan ketentuan dari Asosiasi lnstitusi Pendidikan Gizi
Indonesia (AIPGI) dan Organisasi Profesi yaitu Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI).
BAB II
HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANAJEMEN
PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (MPIGM)
Tabel 2
Jumlah Penduduk untuk Perhitungan Target Kegiatan Program berdasarkan
SPM di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Tahun 2021
Kelompok Jumlah Penduduk
No. Jumlah
Umur Kel. Air Putih Kel. Bukit Pinang
1. Bayi 501 193 694
2. Balita 2792 750 3542
3. Ibu Hamil 518 196 714
4. Ibu Nifas 494 187 681
5. Usia Sekolah 7469 1761 9230
6. Usia Produktif 18780 7191 25971
7. Lansia 1670 307 1977
Sumber : Data dan Informasi Puskesmas Air Putih
4. Keadaan Lingkungan
a. Persentase Rumah Sehat
Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria minimal:
akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan
pencahayaan yang dihitung kumulatif dari tahun sebelumnya.
Persentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Air Putih adalah
96%.
b. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak.
Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang
layak adalah 80%, dikarenakan semua penduduk memang akses air
minum yang digunakan penduduk berasal dari PDAM, tidak ada yang
menggunakan akses lainnya.
c. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Penyelenggara air minum adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)/ Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, badan usaha
swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau individual
yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum, tidak
temasuk air kemasan, depot air minum isi ulang, penjual air keliling,
dan pengelola tangki. Penyelanggaran air minum di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih 100% adalah PDAM.
d. Persentase Kelurahan STBM
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan
untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi. Persentase kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas Air Putih yang telah melaksanakan STBM
adalah 100%.
e. Persentase Tempat dan Fasilitas Umum Memenuhi Syarat
Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) adalah tempat atau sarana
yang diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat. Di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih pada Tahun 2021, ada 19 TFU (89%) yang
memenuhi persyaratan dari 15 TFU (79%) yang diperiksa.
f. Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina,
dan Diuji Petik
Yang dimaksud jumlah TPM adalah TPM yang terdaftar yang
tercatat di wilayah kerja puskesmas dan didukung dengan aspek legal
hukum baik yang memenuhi persyaratan maupun yang tidak
memenuhi persyaratan higiene sanitasi.
Pada Tahun 2021, ada 42 TPM yang memenuhi persyaratan
dari 86 TPM yang diperiksa, artinya ada 48,8% TPM yang memenuhi
persyaratan higiene sanitasi.
g. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Kebutuhan obat adalah jumlah kebutuhan item obat yang
didapat dengan menghitung jumlah pemakaian rata-rata per bulan jenis
obat tertentu pada tahun sebelumnya dikali 18. Total penggunaan obat
dan vaksin yang didapat dengan jumlah penggunaan kumulatif setiap
periode pelaporan total stok obat dan vaksin yang dihitung pada akhir
bulan per periode pelaporan.
5. Mortalitas dan Morbiditas
a. Jumlah Kematian Ibu : 1 Orang
b. Jumlah Kematian Neonatal : 5 Bayi
c. Jumlah Kematian Bayi : 5 Bayi
d. Jumlah Kematian Balita : 0 Balita
e. Jumlah Kemarian Demam Berdarah Dengue : 65 Orang
f. Jumlah Kematian Malaria : 0 Orang
5 Dyspepsia 354
Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Peserta
1 08.00 – - Perkenalan - Mendengarkan
08.05 - Absensi kehadiran - Mengacungkan tangan
kelas 1A
2 08.05 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
08.20 jajanan sehat - Aktif dalam menjawab
- Pengertian pertanyaan yang diajukan
- Ciri-ciri - Mengajukan pertanyaan
- Manfaat
- Cara memilih
- Dampak
3 08.20 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
08.35 sarapan pagi dan - Aktif dalam menjawab
hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan
jajanan sehat - Mengajukan pertanyaan
- Skrinning BB dan TB
4 08.35 – Penutupan - Memperhatikan
08.40
5 08.40 – - Perkenalan - Mendengarkan
08.45 - Absensi kehadiran - Mengacungkan tangan
kelas 1B
6 08.45 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.00 jajanan sehat - Aktif dalam menjawab
- Pengertian pertanyaan yang diajukan
- Cirri-ciri - Mengajukan pertanyaan
- Manfaat
- Cara memilih
- Dampak
7 09.00 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.15 sarapan pagi dan - Aktif dalam menjawab
hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan
jajanan sehat - Mengajukan pertanyaan
- Skrinning BB dan TB
8 09.15 – Penutupan - Memperhatikan
09.20
9 09.20 – - Perkenalan - Mendengarkan
09.25 - Absensi kehadiran - Mengacungkan tangan
kelas 1C
10 09.25 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.40 jajanan sehat - Aktif dalam menjawab
- Pengertian pertanyaan yang diajukan
- Cirri-ciri - Mengajukan pertanyaan
- Manfaat
- Cara memilih
- Dampak
11 09.40 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.55 sarapan pagi dan - Aktif dalam menjawab
hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan
jajanan sehat - Mengajukan pertanyaan
- Skrinning BB dan TB
12 09.55 – Penutupan - Memperhatikan
10.00
3. Posyandu Flamboyan
a. Gambaran umum
1) Kegiatan 1 – 5
Kegiatan pada meja 1 – 5 sudah dilakukan dengan sesuai oleh
kader posyandu, yang mana meja 1 pendaftaran bayi dan balita
yang datang keposyandu, meja 2 pengukuran antropometri, meja 3
pengisian KMS, meja 4 penyuluhan terkait kesehatan bayi dan
balita, dan meja 5 pelayanan kesehatan oleh bidan.
2) Pengukuran antropometri
Alat antropometri yang ada di Posyandu ini antara lain baby
scale, timbangan digital, dan metline. Pengukuran tinggi badan
yang dilakukan oleh Posyandu Flamboyan menggunakan metline,
sehingga pengukuran tinggi badan dan panjang badan tidak
akurat. Sehingga diperlukan pengadaan alat antropometri seperti
infantometer dan microtoise
3) Pengisian KMS
Pengisian KMS yang dilakukan oleh kader Posyandu
Flamboyan cukup lengkap karena kader menarik garis grafik pada
KMS sehingga bisa terlihat grafik pertumbuhannya, selain itu
dalam pengisian bagian umur, bulan ditimbang, berat badan, status
kenaikan berat badan selalu diisi oleh kader setiap dilakukan
penimbangan.
b. Hasil Kegiatan
1) Cakupan SKDN pada Bulan Agustus 2022
Jumlah balita seluruhnya (S) = 42 balita
Jumlah balita mempunyai KMS (K) = 42 balita
Jumlah balita datang (D) = 15 balita
Jumlah balita naik (N) = 2 balita
Jumlah bayi baru (O) = 11 balita
Jumlah balita tidak naik BB dan turun (T) = 2 balita
2) Pemberian Vitamin A dan obat cacing pada Bulan Agustus 2022
Posyandu Flamboyan pada bulan Agustus hari Kamis 18
Agustus 2022 selain melaksanakan posyandu rutin kader juga
melakukan pemberian Vitamin A pada bayi dan balita yang
melakukan kunjungan posyandu. Bayi dan balita yang
mendapatkan Vitamin A sebanyak 10 bayi dan balita, 7 bayi dan
balita mendapatkan Vitamin A berwarna merah dan 3 bayi dan
balita mendapatkan Vitamin A berwarna biru. Bayi dan balita
yang mendapatkan obat cacing sebanyak 10 orang.
Pemberian Vitamin A dan obat cacing yang sedikit
dikarenakan bayi dan balita sudah mendapatkannya terlebih
dahulu seperti dari Puskesmas sebelum dilakukannya Posyandu.
5. Posyandu Tinggiran
c. Gambaran umum
4) Kegiatan 1 – 5
Kegiatan 1 berjalan cukup baik kader melakukan pencatatan
peserta yang datang ke posyandu namun masih ada data bayi dan
balita yang belum tercatat tanggal lahir, nama orangtuanya dan
ada beberapa data yang menggunakan nama panggilan saja.
Kegiatan 2 sudah berjalan dengan baik, kader mampu melakukan
pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar
lengan bayi dan balita. Kegiatan 3 berjalan cukup baik, kader
sudah mengisi KMS, keterangan N/T/O serta sudah memberi garis
pertumbuhan. Kegiatan 4 berjalan cukup baik, hanya saja
terkadang tenaga penyuluh kesehatan datang terlambat sehingga
tidak semua yang datang mendapatkan penyuluhan. Kegiatan 5
sudah berjalan dengan baik, para anggota kader bahkan
membagikan vitamin A dan obat cacing tidak hanya di posyandu
namun juga membagikan dari rumah ke rumah.
5) Pengukuran antropometri
Alat antropometri yang ada di Posyandu ini antara lain baby
scale, timbangan berat badan manual dan meteran. Pengukuran
tinggi badan di Posyandu ini menggunakan meteran seharusnya
agar data tidak bias bisa disediakan infantometer dan microtoise
dalam melakukan pengukuran tinggi badan maupun panjang
badan. Hal ini dikarenakan ketidakaan biaya untuk membeli
microtiose dan infantometer.
6) Pengisian KMS
Pengisian KMS di Posyandu Tinggiran dilakukan oleh kader
mengisi KMS dengan memberikan titik dan menarik garis
pertumbuhan pada buku KMS.
d. Hasil kegiatan
Jumlah balita seluruhnya (S) = 96 balita
Jumlah balita mempunyai KMS (K) = 96 balita
Jumlah balita datang (D) = 27 balita
Jumlah balita naik (N) = 8 balita
Jumlah balita baru (B) = 7 bayi
Jumlah balita tidak naik BB dan turun (T) = 12 balita
E. Hasil SKDN
Data SKDN diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap
bulan di posyandu yang ada di kelurahan/wilayah kerja Puskesmas Air Putih
pada tahun 2022 dari bulan Januari hingga Agustus. Data penimbangan SKDN
meliputi data-data sebagai berikut:
DATA POSYANDU
S Jumlah seluruh balita di wilayah posyandu
K Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di
wilayah kerja posyandu
D Jumlah bayi yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja
posyandu
N Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhannya pada KMS naik (N)
T Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhannya pada KMS tidak naik/tetap (T)
1. Balok SKDN
Berikut ini adalah balok SKDN pada 5 Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih pada tahun 2022
a. Posyandu Teratai Tahun 2022
70
62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
60
50
40 S
31 K
30 D
N
20
20
14 14
9
10
2 3 2
0 2 00 00 0 1
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
S K D N
30
25 23
S
20 K
D
15 14
13
12
N
10 10
10
6
5 3 3
2
00 0 00 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Jumlah bayi dan balita (S) di Posyandu Bunga Tanjung mulai bulan
Januari – Agustus adalah 36 orang. Jumlah bayi dan balita yang
mempunyai KMS (K) mulai bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak 36
orang. Jumlah bayi dan balita ditimbang (D) di Posyandu Bunga Tanjung
mulai bulan Januari – Agustus 2022 berfluktuasi dengan titik terendah
pada bulan Mei dan Agustus sebanyak 10 orang dan tertinggi pada bulan
Februari sebanyak 23 orang.
Jumlah bayi dan balita ditimbang naik (N) di Posyandu Bunga
Tanjung juga berfluktuasi dengan titik terendah pada bulan Juli yaitu
hanya 2 orang, tertinggi pada bulan Maret sebanyak 6 orang.
Berdasarkan hasil wawancara ketua kader Posyandu Bunga Tanjung
pada bulan Januari dan April Posyandu Bunga Tanjung Kelurahan Air
Putih tidak membuka pelayanan dikarenakan pada bulan April adalah
bulan puasa, sementara posyandu untuk bulan Januari ketua kader
mengaku lupa mengapa tidak membuka pelayanan posyandu saat itu.
Pada bulan Februari jumlah bayi dan balita ditimbang paling tinggi
dikarenakan pelayanan posyandu dilaksanakan dari rumah ke rumah.
10 9
8 7
5
5 2
0 00 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Cakupan
Program
Sasaran Capaian Puskesmas Target Kesenjangan
Gizi
Air Puth
Pemberian
Vitamin A
681 688 101% 73% Tercapai
Pada Ibu
Nifas
Ibu Hamil
Mendapatkan 714 710 99.4% 81% Tercapai
Fe
Bayi yang
Mendapatkan 926 724 72% 45% Tercapai
ASI Ekslusif
Pemberian
Vitamin A Belum
pada Bayi 616 410 66,6% 87% tercapai
usia 6 – 11 (20,4%)
bulan
Pemberian
Vitamin A Belum
pada Balita 1.684 1.168 69,4% 87% tercapai
usia 12 – 59 (17,6%)
bulan
Balita Belum
ditimbang 996 346 34.7% 70% tercapai
(35,3%)
Sumber: RPJMN, 2020
Jumlah Capaian
No. Sasaran
Sasaran Jumlah %
1. Bayi usia 6-11 bulan 616 410 66,6%
2. Balita 12-59 bulan 1.684 1.168 69,4%
Sumber : Data dan Informasi Puskesmas Air Putih
Puskesmas Air Putih pada tahun 2021 perhitungan target Bayi yang
mendapatkan Vitamin A pada usia 6 – 11 bulan sebanyak 616. Sedangkan
jumlah Bayi usia 6 – 11 bulan yang mendapatkan Vitamin A sebanyak 410
Bayi. Maka dari itu cakupan pemberian Vitamin A pada Bayi usia 6 – 11
bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih sebesar 66,6% dan belum
mencapai taget seharusnya yaitu 87%. Perhitungan target Balita yang
mendapatkan Vitamin A pada usia 12 – 59 bulan sebanyak 1.684.
Sedangkan jumlah Balita usia 12 – 59 bulan yang mendapatkan Vitamin A
sebanyak 1.168 Balita. Maka dari itu cakupan pemberian Vitamin A pada
Balita usia 12 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih sebesar
66,4% dan belum mencapai taget seharusnya yaitu 87%. Hal ini
disebabkan oleh tingginya angka Covid-19, sehingga ibu Bayi dan Balita
merasa takut untuk datang ke Posyandu ataupun Puskesmas,
2 Kelengkapan peralatan :
a. Peralatan kantor 1
d. Peralatan Antropometri 1
JUMLAH SKOR 19
Keterangan Penilaian:
1 = Ada, lengkap 3 = Ada, tidak lengkap
2 = Ada, tidak sesuai 4 = Tidak ada
Dari hasil observasi sarana dan prasarana yang ada pada pelayanan Gizi di
Puskesmas Air Putih terdapat 8 point sudah terpenuhi dengan baik dan memiliki
kelengkapan yang sesuai. Menurut PGRS 2013 standar luas ruang konseling gizi
minimal adalah 3 x 5 m2. Untuk di ruang konseling gizi di Puskesmas Air Putih
juga memiliki kelengkapan sarana peralatan kantor yang lengkap seperti, meja dan
kursi konseling, kursi ruang tunggu, telepon, komputer dan printer. Selain itu
tersedia juga alat penunjang konseling dan penyuluhan yaitu food model dan
leaflet. Alat antropometri yang tersedia adalah alat ukur tinggi badan dewasa, alat
ukur berat badan dewasa, timbangan bayi, infantometer, dan alat ukur Lingkar
Lengan Atas.
Selain itu, tersedia juga ruang laktasi atau ruang ASI yang terletark pada
ruangan yang berbeda dengan ruang konseling gizi. Dikarenakan Puskesmas Air
Putih tidak melayani pasien rawat Inap maka tidak memiliki ruang
penyelenggaraan makanan (dapur/pantry) sebagai tempat penyajian makanan bagi
puskesmas penyedia rawat inap. Untuk pengukuran antropometri sendiri dapat
dilakukan disetiap poli yang ada di Puskesmas Air Putih termasuk pada ruang
Konseling Gizi. Untuk sementara masih belum tersedia ruangan untuk tenaga gizi
beristirahat, sehingga tenaga gizi beristirahat pada jam istirahat di ruangan
konseling gizi.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Listiyani, D. (201). Suplementasi Vitamin a Bagi Ibu Post Partum dan Bayi.
Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 6(1), 9-15.
Alfarizqi, M. Z., & Setiawan, D. (2020). Pengaruh Pengetahuan , Sikap , Dan
Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Pemberian Vitamin A The Influence of
Knowledge , Attitude , and Role of Health Personnel to Giving Vitamin A.
Nutriology Jurnal: Pangan, Gizi, Kesehatan, 1(22), 60–65.
Khoiriah, A. & L. (2020). Pemberian Tablet Zat Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Di
Posyandu Mawar Berduri Rt 05 Kelurahan Tuan Kentang Kecamatan
Jakabaring Kota Pelembang Giving Iron Tablets (Fe) in Pregnant Mother in
Posyandu Mawar Berduri Rt 05 Village Tuan Kentang Districts Jakabaring.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan, 2(1), 1–8.