Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

HALAMAN JUDUL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MANAJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT
DI PUSKESMAS AIR PUTIH
15 AGUSTUS – 27 AGUSTUS 2022

Pembimbing Instusi:
Riana Pangestu Utami, M.Si

Oleh:
Kelompok/Tingkat : XIII / IV
Mujahadatul Fitriya P07223119076
Muthmainnah Hasanuddin U P07223119077
Mutiara Azzahra P07223119078
Nadia Nomaneci P07223119079
Nur Afifa Puteri Salsabila P07223119080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
SAMARINDA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MANAJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT
DI PUSKESMAS AIR PUTIH
15 AGUSTUS – 27 AGUSTUS 2022

Oleh:
NAMA NIM Tanda Tangan
1. Mujahadatul Fitriya P0722311907 1. 2.
6
2. Muthmainnah Hasanuddin U P0722311907
7
3. Mutiara Azzahra P0722311907 3. 4.
8
4. Nadia Nomaneci P0722311907
9
5. Nur Afifa Puteri Salsabila P0722311908 5.
0

MENGETAHUI :

PEMBIMBING INSTITUSI, AHLI GIZI PUSKESMAS,

Riana Pangestu Utami, M. Si Hesti Anggaraini, AMG


NIP. NIP. 19920117 201403 2 001

KEPALA PUSKESMAS,
dr. Daud Pongtuluran
NIP. 1962212271999031001
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Manajemen Program Intervensi Gizi Masyarakat Di Puskesmas Air Putih 25
Agustus – 27 Agustus 2022 dalam rangka memenuhi mata kuliah Manajemen
Program Intervensi Gizi Masyarakat dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak mengalami
kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan
berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat
diatasi. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim


2. Ketua Program Gizi D-IV Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim
3. dr. Daud Pongtuluran, selaku Kepala UPT Puskesmas Air Putih
4. Satriani, M.Kes, selaku Koordinator Praktek Kerja Lapangan (PKL) Gizi
Masyarakat Program Studi D-IV Gizi Tahun Tingkat IV
5. Riana Pangestu Utami, M. Si, selaku dosen pembimbing institusi PKL
Kelompok XIII
6. Hesti Anggaraini, A.Md, selaku pembimbing lapangan selama di Puskesmas
Air Putih
7. Karyawan dan Staff Puskesmas Air Putih yang telah membantu selama proses
PKL berlangsung
8. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan PKL ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati  penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini.

Samarinda, Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................... Error: Reference source not found


DAFTAR ISI..................................................................................................... VIII
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................X
DAFTAR TABEL................................................................................................XI
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................XII
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................4
D. Manfaat .....................................................................................................5
BAB II ISI...............................................................................................................8
A. Analisis Situasi.......................................................................................... 8
B. Program Advokasi................................................................................... 10
C. Sasaran.....................................................................................................16
D. Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................. 18
E. Materi Advokasi...................................................................................... 26
F. Susunan Organisasi..................................................................................30
G. Jadwal Kegiatan.......................................................................................34
H. RAB.........................................................................................................41
BAB III MONITORING DAN EVALUASI......................................................51
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................63
LAMPIRAN..........................................................................................................67
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi dan Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Program D IV Gizi tahun 2011 (SK Kepala Badan
PPSDM Kesehatan Kemenkes RI nomor HK.02.05/I/III/2/09019/2011).
Tenaga gizi lulusan Program Pendidikan Diploma IV Gizi diharapkan
mempunyai peran sebagai teknisi atau analis (Perpres no. 8/2012), untuk
memecahkan masalah gizi di bidang tertentu melalui pendekatan prosedural
atau sebagai pengelola di bidang gizi.
Kompetensi Sarjana Terapan lulusan Program Pendidikan Diploma IV
Gizi, terdiri dari Kompetensi Utama (Core Competences), Kompetensi
Pendukung (Supporting Competences) dan Kompetensi Lainnya (Another
Competences).
Struktur program pendidikan Diploma IV untuk tahap akhir merupakan
integrasi dari tahap profesi ke dalam kurikulum dalam kelompok Mata Kuliah
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Operasionalisasi tahap akhir ini adalah
dalam bentuk praktek kerja lapangan untuk ketiga bidang gizi yaitu Gizi
Klinik, Gizi Masyarakat, dan penyelenggaraan Makanan Institusi. Total lama
waktu PKL untuk ketiga bidang tersebut adalah 900 – 1000 jam (referensi :
American Dietetic Assocciation / ADA). Materi PKL yang diberikan meliputi :
a. PKL di Bidang Gizi Klinik / Dietetik (40% = 400 jam)
b. PKL di Bidang Gizi Masyarakat (30% = 300 jam)
c. PKL di Bidang Penyelenggaraan Makanan Institusi (30% = 300 jam)
Praktek kerja lapangan ini merupakan bentuk pembelajaran untuk
mempraktekkan teori dalam rangka mencapai jenjang Sarjana Gizi Terapan.
Praktek Kerja Lapangan BGM yang dalam hal ini selanjutnya di sebut
dengan Manajemen Program Intervbensi Gizi Masyarakat (MPIGM),
mempraktekkan pengelolaan permasalahan pangan, gizi, dan kesehatan: 1). di
Dinas terkait (Dinas Kesehatan dan dinas/kantor/badan terkait yang juga
mengelola Program Pangan, Gizi, dan Kesehatan); 2). di Puskesmas; dan 3) di
Desa/Kelurahan.
PKL PIGM dilaksanakan melalui penerapan Nutrition Care Process
(NCP) atau Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) untuk menangani kasus –
kasus gangguan gizi di komunitas; yang meliputi kegiatan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi, melalui tahapan Problem Solving, dengan melibatkan
masyarakat luas melalui kegiatan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
PKL ini merupakan pembelajaran dari kelompok mata kuliah yang
bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar untuk meningkatkan
performance mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien, efektif dan
optimal untuk dapat mencapai kompetensi sebagai Sarjana Terapan Gizi di
Bidang Gizi Masyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pembinaan UKS
b. Mahasiswa dapat melakukan pembinaan pelaksanaan posyandu
c. Mahasiswa dapat melakukan analisis program pemantauan status gizi
UPGK posyandu menggunakan balok SKDN
d. Mahasiswa dapat melakukan analisis program gizi pukesmas satu tahun
kebelakang (tahun 2021). Analisis program gizi puskes Air Putih tahun
2021 yaitu pemberian Vitamin A pada ibu nifas, pemberian tablet Fe pada
ibu hamil, pemberian ASI Ekslusif, pemberian Vitamin A pada Bayi dan
Balita serta cakupan balita yang ditimbang.
e. Mahasiswa dapat melakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana
program gizi.
f. Mahasiswa dapat melakukan advokasi gizi yang terkait dengan program
perbaikan gizi.
g. Mahasiswa dapat melakukan tugas lain dibidang gizi dan kesehatan yang
diberikan oleh petugas gizi.
C. Ruang Lingkup
Kompetensi Sarjana Terapan Gizi dikembangkan berdasarkan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan gambaran tentang
Kewenangan, Peran, Learning Outcome dari Lulusan Program Diploma IV
Gizi. Level lulusan program Diploma IV Gizi adalah level 5 (lima).
PKL MPIGM Program Pendidikan Diploma IV Gizi ini untuk
mendukung tercapainya Kompetensi lulusan Diploma IV (Sarjana Gizi
Terapan) sesuai dengan ketentuan dari Asosiasi lnstitusi Pendidikan Gizi
Indonesia (AIPGI) dan Organisasi Profesi yaitu Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI).
BAB II
HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANAJEMEN
PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (MPIGM)

A. Gambaran Umum Puskesmas


1. Profil Puskesmas Air Putih
Puskesmas merupakan salah satu komponen dalam system kesehatan
masyarakat, yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan secara
paripurna, meliputi upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative.
Puskesmas Air Putih terletak di Jl. P. Suryanata Komp. Batu Putih
RT. 33 No. 41, yang wilayah kerjanya meliputi 2 kelurahan, yaitu Air Putih
dan Bukit Pinang.
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Sebelah Selatan : Kelurahan Teluk Lerong Ulu
3. Sebelah Barat : Kelurahan Air Hitam
4. Sebelah Timur : Kelurahan Teluk Lerong Ulu

2. Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Air Putih


3. Keadaan Demografi Penduduk
Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah RT, Jumlah Penduduk, Jumlah Kepala Keluarga di
Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Tahun 2021

No. Data Kel. Air Putih Kel. Bukit Pinang Total


1. Luas Wilayah 200,14 Ha 349,86 Ha 1 Ha
2. Jumlah RT 60 RT 21 RT 81 RT
330.302
3. Jumlah penduduk 21.915 jiwa 8.387 jiwa
jiwa
Jumlah Kepala
4. 3.313 KK 2.065 KK 5.378 KK
Keluarga
Sumber : Data Monografi Kelurahan Air Putih dan Bukit Pinang

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di


Kelurahan Air Putih lebih banyak daripada jumlah penduduk di Kelurahan
Bukit Pinang. Sedangkan dari luasnya, luas wilayah Kelurahan Bukit Pinang
lebih luas jika dibandingkan Kelurahan Air Putih.

Tabel 2
Jumlah Penduduk untuk Perhitungan Target Kegiatan Program berdasarkan
SPM di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Tahun 2021
Kelompok Jumlah Penduduk
No. Jumlah
Umur Kel. Air Putih Kel. Bukit Pinang
1. Bayi 501 193 694
2. Balita 2792 750 3542
3. Ibu Hamil 518 196 714
4. Ibu Nifas 494 187 681
5. Usia Sekolah 7469 1761 9230
6. Usia Produktif 18780 7191 25971
7. Lansia 1670 307 1977
Sumber : Data dan Informasi Puskesmas Air Putih

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa target sasaran


kegiatan program yang terbesar adalah penduduk dengan usia produktif, yaitu
sebesar 25.971 jiwa. Disusul dengan kelompok usia sekolah sebesar 9.230
jiwa dan kelompok balita sebesar 3.542 balita.
Tabel 3
Data Pekerjaan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih
Kel. Air Kel. Bukit
No. Jenis Pekerjaan Total
Putih Pinang
1. Petani 100 orang 160 orang 1 orang
2. Nelayan - - -
3. Wiraswasta / Perdagangan 6.000 orang 265 orang 6265 orang
4. Buruh Tani / Pertukangan 350 orang 332 orang 4 orang
5. PNS 5.000 orang 459 orang 5459 orang
6. Pegawai Swasta 8.500 orang 2.045 orang 6 orang
7. ABRI 150 orang 38 orang 188 orang
7. Lain-lain 725 orang 5103 orang 5828 orang
Sumber : Kelurahan Air Putih dan Kelurahan Bukit Pinang

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar


mayoritas penduduk yang bermukim di sekitar wilayah kerja UPTD.
Puskesmas Air Putih sebagian besar berprofesi sebagai Pegawai Swasta,
Wiraswasta/ Perdagangan dan juga Pegawai Negeri Sipil.

4. Keadaan Lingkungan
a. Persentase Rumah Sehat
Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria minimal:
akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan
pencahayaan yang dihitung kumulatif dari tahun sebelumnya.
Persentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Air Putih adalah
96%.
b. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak.
Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang
layak adalah 80%, dikarenakan semua penduduk memang akses air
minum yang digunakan penduduk berasal dari PDAM, tidak ada yang
menggunakan akses lainnya.
c. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Penyelenggara air minum adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)/ Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, badan usaha
swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau individual
yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum, tidak
temasuk air kemasan, depot air minum isi ulang, penjual air keliling,
dan pengelola tangki. Penyelanggaran air minum di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih 100% adalah PDAM.
d. Persentase Kelurahan STBM
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan
untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi. Persentase kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas Air Putih yang telah melaksanakan STBM
adalah 100%.
e. Persentase Tempat dan Fasilitas Umum Memenuhi Syarat
Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) adalah tempat atau sarana
yang diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat. Di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih pada Tahun 2021, ada 19 TFU (89%) yang
memenuhi persyaratan dari 15 TFU (79%) yang diperiksa.
f. Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina,
dan Diuji Petik
Yang dimaksud jumlah TPM adalah TPM yang terdaftar yang
tercatat di wilayah kerja puskesmas dan didukung dengan aspek legal
hukum baik yang memenuhi persyaratan maupun yang tidak
memenuhi persyaratan higiene sanitasi.
Pada Tahun 2021, ada 42 TPM yang memenuhi persyaratan
dari 86 TPM yang diperiksa, artinya ada 48,8% TPM yang memenuhi
persyaratan higiene sanitasi.
g. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Kebutuhan obat adalah jumlah kebutuhan item obat yang
didapat dengan menghitung jumlah pemakaian rata-rata per bulan jenis
obat tertentu pada tahun sebelumnya dikali 18. Total penggunaan obat
dan vaksin yang didapat dengan jumlah penggunaan kumulatif setiap
periode pelaporan total stok obat dan vaksin yang dihitung pada akhir
bulan per periode pelaporan.
5. Mortalitas dan Morbiditas
a. Jumlah Kematian Ibu : 1 Orang
b. Jumlah Kematian Neonatal : 5 Bayi
c. Jumlah Kematian Bayi : 5 Bayi
d. Jumlah Kematian Balita : 0 Balita
e. Jumlah Kemarian Demam Berdarah Dengue : 65 Orang
f. Jumlah Kematian Malaria : 0 Orang

6. Sepuluh Besar Penyakit Terbanyak


Tabel 26
Daftar 10 Besar Penyakit di Puskesmas Air Putih Tahun 2021

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH KASUS

1 Essential (primary) hypertension 1399

2 Supervision of normal pregnancy, unspecified 678

3 Acute nasopharyngitis [common cold] 674

4 Acute pharyngitis, unspecified 474

5 Dyspepsia 354

6 Non-insulin-dependent diabetes mellitus 334

7 Coronavirus infection, unspecified 303

General examination and investigation of persons


8 221
without complaint and reported diagnosis

Respiratory tuberculosis, bacteriologically and


9 215
histologically confirmed

10 Disturbances in tooth eruption 183

Sumber : Data dan Informasi Puskesmas


7. Upaya Kesehatan
a. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Kegiatan UKP dilakukan oleh dokter/paramedic/petugas sesuai
dengan Rencana Mutu dan Instruksi Kerja yang sudah ditetapkan.Setiap
petugas mengendalikan dan mencatat kondisi pasien yang berobat ke
Puskesmas dalam Rekam Medis.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Air Putih terdiri dari kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
1) Pelayanan Poli Rawat Jalan
Layanan rawat jalan meliputi : Poli Umum, Poli Lansia, Poli Ibu
Hamil, Poli KB, Poli Anak, Poli Immunisasi, Poli Gigi, Laboratorium,
Kamar Obat/ Apotik, Ruang Laktasi (Konsultasi: Gizi, Kesehatan
Umum, Kesehatan Gigi, Kesehatan Lingkungan, Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat).
2) Loket Pendaftaran dan Rekam Medik
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Kegiatan UKM dilakukan oleh petugas Puskesmas sesuai dengan
program yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda.
Setiap petugas mengendalikan dan mencatat hasil pencapaian program
masing-masing ke dalam bentuk laporan. Laporan tersebut disampaikan
secara rutin kepada Dinas Kesehatan Kota Samarinda untuk dapat
dievaluasi dan ditindak lanjuti.
c. Sumber Daya Kesehatan
1) Sarana Kesehatan
Puskesmas Air Putih menetapkan, menyediakan dan memelihara
sarana dan prasarana Puskesmas meliputi :
- Rawat Jalan: Ruang pelayanan (Poli Klinik), laboratorium, kamar
obat/apotik, ruang surat rujukan, ruang laktasi
- UGD
- Ambulance
2) Fasilitas Pelayanan
a) Fasilitas Pelayanan Umum (Rawat Jalan)
Puskesmas Rawat Jalan memiliki fasilitas yang terdiri dari 1
gedung utama, dengan 2 lantai dengan pembagian ruangan sebagai
berikut:
- Lantai bawah terdiri dari: ruang pendaftaran dan rekam medis,
UGD, ruang Poli Umum, ruang surat rujukan, Poli Lansia, ruang
Poli Kesehatan Ibu-Anak, ruang Poli Keluarga Berencana, ruang
Poli Gigi, ruang Farmasi / Kamar Obat, ruang laktasi, ruang
tunggu, ruang Immunisasi, ruang Laboratorium, ruang Genset,
gudang, gudang obat, kamar mandi / WC, ruang Konsultasi
Gizi.
- Lantai atas terdiri dari: ruang Kepala Puskesmas, ruang
Pertemuan, ruang TU, ruang penyimpanan arsip, mushola,
kamar mandi / WC.
b) Faslitas Lain
Poster, Leaflet, Kotak Saran, Komputer, Standing Banner,
Genset, Pemadam kebakaran, Laptop dan LCD, Sound Sistem, dan
TV
3) Tenaga Kesehatan
Puskesmas Air Putih memiliki batasan wewenang dalam
merealisasikan penyediaan kebutuhan sumber daya. Penyediaan
sumber daya hampir seluruhnya berasal dari Dinas Kesehatan Kota
Samarinda, seperti pemenuhan SDM, sarana dan alat kesehatan, serta
obat.
NO JENIS KETENAGAAN JML
1 Dokter 5
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 11
4 Bidan 9
5 Nutrisionis 1
6 Analis Laborat 2
7 Apoteker 1
8 Assisten Apoteker 2
9 Tenaga Kesehatan Masyarakat 4
10 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1
JUMLAH 49

B. Hasil Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


1. UKS SDN 010 Samarinda Ulu
a. Gambaran umum
Nama Sekolah : SDN 010 Air Putih Samarinda Ulu
Alamat Sekolah : Jalan P. Suryanata Samarinda
1) Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS dan Kantin
No Keterangan A TD
1. Kamar Mandi
- Jamban √
- Penerangan √
- Gayung √
- Sabun √
- Air mengalir √
- Penerangan √
- Bak mandi permanen √
- Keset √
- Ventilasi √
2. Kelas
- Penerangan √
- Papan dan alat tulis √
- Rak/lemari buku √
- Sapu √
- Cikrak √
- Kemoceng √
- Tempat sampah √
- Ventilasi √
3. Kantin Sekolah
- Etalase Makanan √
- Rak Piring √
- Tempat Sampah √
- Tempat Cuci Piring √
- Tempat Cuci Tangan √
- Lap Bersih √
- Penutup Makanan √
- Keset √
- Penerangan √
4. Tempat Parkir Sekolah
- Tempat Sampah √
- Sapu √
- Cikrak √
5. Perpustakaan
- Rak/Lemari Buku √
- Meja dan Kursi √
- Sapu √
- Kemoceng √
- Tempat Sampah √
- Penerangan √
- Ventilasi √
6. Ruang Guru
- Rak Buku √
- Tempat Sampah √
- Meja dan Kursi √
- Sapu √
- Kemoceng √
- Penerangan √
- Ventilasi √
Sarana dan Prasarana UKS SDN 010 Samarinda sudah baik dan
cukup lengkap. Sarana dan prasarana yang kurang di SDN 010 pada
bagian kamar mandi adalah keset, pada bagian kelas yang kurang
adalah tempat sampah, pada bagian kantin yang kurang adalah rak
piring, keset, dan penerangan, pada bagian perpustakaan yang kurang
adalah meja, kursi, dan tempat sampah, sementara pada bagian ruang
guru sarana prasarana telah lengkap.
2) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a) Profil Guru UKS
- Nama : Rahman, S.Pd
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur : 38 Tahun
- Alamat : Jl. P. Suryanata Batu Putih
- Pendidikan terakhir : S1
- No. Telepon : 085714644471
b) Kegiatan UKS di lingkungan sekolah
Tidak Keteranga
No Pernyataan Ada
Ada n
Adakah penyuluhan dari
2 kali dalam
1 puskesmas untuk UKS √
1 bulan
sekolah?
Adakah pembinaan untuk
1 kali dalam
2 murid agar jadi murid peduli √
1 bulan
kesehatan dan UKS?
Adakah pemeriksaan 1 kali dalam
3 √
kesehatan berkala? 1 tahun
Adakah pengembangan 1 kali dalam
4 √
pengetahuan UKS sekolah? 1 minggu
Adakah keikutsertaan pihak
UKS dalam kegiatan 1 kali dalam
5 √
sekolah seperti upacara dan 1 minggu
olahraga?
Adakah kegiatan UKS yang
1 kali dalam
6 melibatkan peran serta √
1 minggu
siswa – siswi?
Adakah pemeriksaan 1 kali dalam
7 √
gondok pada siswa-siswi? 1 tahun
Adakah penyuluhan
mengenai penggunaan 1 kali dalam
8 √
garam beryodium kepada 1 tahun
siswa-siswi?
UKS SDN 010 memiliki bermacam-macam kegiatan, antara
lain:
- Penyuluhan dari puskesmas untuk UKS
- Pembinaan untuk siswa mengenai kesehatan dan UKS setiap 1
bulan
- Pemeriksaan kesehatan secara berkala setiap tahun
- Pengembangan pengetahuan UKS setiap minggu
- Pemeriksaan gondok pada siswa-siswi setiap tahun
- Penyuluhan mengenai penggunaan garam beryodium pada
siswa-siswi setiap tahun.
3) Kantin Sekolah
a) Karakteristik Petugas Kantin
- Nama : Rahman, S.Pd
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur : 38 Tahun
- Alamat : Jl. P. Suryanata Batu Putih
- Pendidikan Terakhir : S1
- No. Telepon : 085714644471
b) Kebersihan di kantin sekolah
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Lantai kedap air,rata,tidak √
licin,kering dan bersih
Permukaan dinding rata, kedap air √
2.
dan bersih
3. Langit-langit permukaan rata √
4. Atap tidak bocor √
5. Adanya ventilasi udara √
6. Adanya air bersih (air mengalir) √
7. Adanya tempat sampah √
8. Adanya tempat mencuci peralatan √
9. Adanya tempat mencuci tangan √
Kantin sekolah SDN 010 tidak memiliki bangunan khusus
kantin melainkan berada di belakang kantor guru. Selain itu prasarana
yang terdapat pada kantin juga masih belum memadai karena tidak
ada rak piring, keset, tempat sampah, dan penerangan. Tidak ada
tempat sampah tetap pada kantin, tempat sampah yang digunakan
adalah kresek dan tidak dipisahkan antara sampah kering dan sampah
basah. Tempat pencucian peralatan makan menggunakan air mengalir.
Pengolahan jajanan yang terdapat di kantin sekolah antara lain dengan
cara digoreng, direbus, dan dikukus. Peralatan yang digunakan untuk
menyajikan makanan dan jajanan antara lain mangkuk, gelas, piring,
plastik dan mika.
Di kantin sekolah terdapat enam orang penjual yang menjual
bermacam-macam makanan, dan minuman. Makanan yang dijual
antara lain adalah makanan dan minuman seperti mie instan, mihun,
kue, nasi pecel, pentol, agar-agar, gorengan, es dan produk komersial
lainnya. Ada juga gorengan seperti nugget, sosis, tempura, kornet, dan
lainnya. Bahan baku yang didapatkan untuk dijual di kantin sekolah
yaitu produk kemasan dan ada yang dibuat sendiri. Pada kantin SDN
010 setiap hari jajanan di kantin selalu terjual habis.
Hasil?
b. Respon guru dan siswa
Respon guru dan siswa di SDN 010 sangat baik, mereka dengan
senang hati menerima mahasiswa PKL untuk melakukan kegiatan baik
penyuluhan ataupun pembinaan di sana, dan dengan senang hati
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang mahasiswa berikan.
c. Pembinaan yang dilakukan
Pembinaan yang dilakukan di SDN 010 adalah penyuluhan yang
dilakukan ke siswa kelas 5 tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat serta
Garam Beryodium. Penyuluhan yang dilakukan diharapkan bisa
menambah pengetahuan siswa tentang kesehatan.

2. UKS SDN Air Putih II Samarinda


a. Gambaran umum
Nama Sekolah :SDN Air Putih II, Air Putih, Samarinda
Alamat Sekolah :Jalan MT Haryono IX/326 Samarinda
1) Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS dan Kantin
No Keterangan A TD
1 Ruang UKS √
- Tempat Tidur √
- Bantal √
- Selimut √
- Meja √
- Kursi √
- Kotak Obat √
- Obat-Obatan √
- Sapu √
- Cikrak √
- Kemoceng √
- Keset √
- Lap Pel √
- Wastafel √
- Tempat Sampah √
- Timbangan badan √
- Alat ukur tinggi badan √
- Poster UKS √
- Data kegiatan √
- Ventilas (25% dari ruang) √
- Perpustakaan UKS √
- Sabun cuci tangan √
- Register √
- Snellen chart √
2 Kantin Sekolah √
- Etalase Makanan √
- Rak Piring √
- Tempat Sampah √
- Tempat Cuci Piring √
- Lap Bersih √
- Penutup Makanan √
- Keset √
Sarana dan Prasarana UKS SDN Air Putih II Samarinda sudah
baik, lengkap dan bersih. Ruang UKS berada diantara ruang kelas dan
biasanya dijaga oleh Ibu guru UKS, Ibu Ria Ariana. Sarana dan
prasarana yang kurang di UKS adalah sarana untuk membersihkan
UKS seperti keset, lap pel dan wastafel. Perpustakaan UKS dan sabun
cuci tangan juga tidak ada di UKS karena sabun cuci tangan sudah ada
di dalam kelas masing-masing. Seluruh sarana untuk membersihkan
ini ada tetapi tidak khusus untuk UKS.
Pada sarana dan prasarana kantin sekolah SDN Air Putih II,
kantin sudah mempunyai tempat tersendiri dan memadai hanya saja
beelum terdapat lap bersih, penutup makanan dan keset. Sehingga
makanan yang tidak ada penutupnya terbuka begitu saja.
2) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a) Profil Guru UKS
- Nama :Ria Ariana
- Umur :36 Tahun
- Alamat : Jalan Mertojoyo F 10 Samarinda
- Pendidikan terakhir: S1
b) Kegiatan UKS di lingkungan sekolah
Tidak
No Pernyataan Ada Keterangan
Ada
Adakah penyuluhan dari  Adanya
1 puskesmas untuk UKS imunisasi
sekolah?
Adakah pembinaan untuk  Masuk ke
murid agar jadi murid dalam ekstra
2
peduli kesehatan dan tiwisada
UKS?
 Bareng
Adakah pemeriksaan
3 dengan
kesehatan berkala?
imunisasi
Adakah pengembangan  Masuk ke
4 pengetahuan UKS dalam ekstra
sekolah? tiwisada
5 Adakah keikutsertaan  Setiap
pihak UKS dalam kegiatan
sekolah, UKS
kegiatan sekolah seperti selalu ikut
upacara dan olahraga? serta dalam
kegiatan
Adakah kegiatan UKS  Lomba
6 yang melibatkan peran Tiwisada
serta siswa – siswi?

Selama 1
Adakah pemeriksaan
tahun
7 gondok pada siswa-
belakangan
siswi?
belum ada
Adakah penyuluhan  Selama 1
mengenai penggunaan tahun
8
garam beryodium kepada belakangan
siswa-siswi? belum ada
UKS SDN Air Putih II memiliki bermacam-macam kegiatan,
antara lain:
- Penimbangan (skrining gizi) pada anak kelas I tiap tahunnya,
biasanya diukur oleh wali kelasnya
- Dokter kecil (tiwisada) yang terdiri dari beberapa siswa kelas 4
dan 5 yang bertugas membantu Guru UKS dalam pelaksanaan
UKS seperti membantu saat imunisasi di sekolah, membantu
skrining status gizi anak baru masuk sekolah, pengawas pada
saat upacara berlangsung bila ada yang sakit, dan lain-lain.
- Selama satu tahun Bu Ria ada di UKS Air Putih 2, masih belum
ada penyuluhan dari Puskesmas untuk UKS Sekolah dan belum
ada pemeriksaan gondok serta penyuluhan mengenai garam
beryodium.
- Kegiatan UKS Air Putih selama ini masih mengikuti kegiatan
Puskesmas seperti imunisasi. Kegiatan antropometri tidak
dilaksanakan secara rutin sehingga kami membantu untuk
antropometri tinggi badan dan berat badan siswa kelas 1A, 1B,
dan 1C.
3) Kantin Sekolah
a) Karakteristik Petugas Kantin
- Nama :Puji
- Umur :41 Tahun
- Alamat : Jalan MT Haryono 1203
- Pendidikan Terakhir: SD
b) Kebersihan di kantin sekolah
No Pertanyaan Ya Tidak
Lantai kedap air,rata,tidak √
1
licin,kering dan bersih
Permukaan dinding rata, kedap air √
2
dan bersih
3 Langit-langit permukaan rata √
4 Atap tidak bocor √
5 Adanya ventilasi udara √
6 Adanya air bersih √
7 Adanya tempat sampah √
8 Adanya tempat mencuci peralatan √
Kantin sekolah SDN Air Putih II sudah memiliki bangunan
khusus kantin. Pada tempat pengolahan makanan sudah ada lantai dan
langit-langit telah tertutup tembok dan tidak memungkinkan
terjadinya kebocoran.
Selain itu prasarana yang terdapat pada kantin juga sudah cukup
memadai tetapi tidak penutup makanan, lap bersih dan keset.
Peralatan yang digunakan untuk menyajikan makanan dan jajanan
antara lain mangkuk, gelas, piring, dan mika.Di kantin sekolah
terdapat dua orang penjual yang menjual bermacam-macam makanan,
dan minuman. Makanan yang dijual antara lain adalah makanan dan
minuman seperti Gorengan, Soto, Lalapan, Mie, Roti, Snack. Cara
pengolahan yang dilakukan di kantin sekolah antara lain masak
dirumah dan makanan yang sudah ready to eat. Jumlah jajanan yang
dijual di kantin sekolah ± 700 buah.
b. Respon guru dan siswa
Kepala sekolah sangat terbuka menerima kita. Kepala sekolah
meminta surat dari Dinas Pendidikan. Petugas UKS juga sangat terbuka
menerima kita. Kita arahkan dan dipersilahkan untuk mengantropometri
siswa kelas 1A-1C. Hasil antropometri juga sudah kita berikan kepada
petugas UKS.
c. Pembinaan yang dilakukan
Pembinaan yang dilakukan di SDN Air Putih II adalah penyuluhan
yang dilakukan kepada siswa siswi kelas 1A. 1 B dan 1C di SD ini.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Jajanan Sehat

Topik : Jajanan Sehat dan sarapan


Tempat dan tanggal : - SDN Air Putih II, 25 November 2015
Jam Pelaksanaan : 08.00 – 10.00 WIB
Penyuluh : - Anggi R. D. N., Riska R. A.
1) Tujuan Penyuluhan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang jajanan sehat ini,
anak mampu membedakan antara jajanan sehat dan tidak dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
2) Tujuan Penyuluhan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, peserta mampu:
- Mengetahui apakah itu jajanan sehat
- Mengetahui ciri jajanan sehat
- Mengetahui manfaat jajanan sehat
- Memilih dengan benar jajanan sehat dan tidak
- Mengetahui dampak tidak mengonsumsi jajanan sehat
- Mengetahui pentingnya sarapan pagi
- Mengetahui akibat jika tidak sarapan pagi
3) Media dan Alat
- Laptop
- LCD
- Power Point, video
- Speaker
4) Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
5) Kisi-Kisi Materi
- Pengertian Jajanan Sehat
- Ciri Jajanan Sehat
- Manfaat Jajanan Sehat
- Cara Memilih Jajanan Sehat
- Dampak Tidak Mengonsumsi Jajanan Sehat
- Sarapan Pagi
6) Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Peserta
1 08.00 – - Perkenalan - Mendengarkan
08.05 - Absensi kehadiran - Mengacungkan tangan
kelas 1A
2 08.05 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
08.20 jajanan sehat - Aktif dalam menjawab
- Pengertian pertanyaan yang diajukan
- Ciri-ciri - Mengajukan pertanyaan
- Manfaat
- Cara memilih
- Dampak
3 08.20 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
08.35 sarapan pagi dan - Aktif dalam menjawab
hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan
jajanan sehat - Mengajukan pertanyaan
- Skrinning BB dan TB
4 08.35 – Penutupan - Memperhatikan
08.40
5 08.40 – - Perkenalan - Mendengarkan
08.45 - Absensi kehadiran - Mengacungkan tangan
kelas 1B
6 08.45 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.00 jajanan sehat - Aktif dalam menjawab
- Pengertian pertanyaan yang diajukan
- Cirri-ciri - Mengajukan pertanyaan
- Manfaat
- Cara memilih
- Dampak
7 09.00 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.15 sarapan pagi dan - Aktif dalam menjawab
hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan
jajanan sehat - Mengajukan pertanyaan
- Skrinning BB dan TB
8 09.15 – Penutupan - Memperhatikan
09.20
9 09.20 – - Perkenalan - Mendengarkan
09.25 - Absensi kehadiran - Mengacungkan tangan
kelas 1C
10 09.25 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.40 jajanan sehat - Aktif dalam menjawab
- Pengertian pertanyaan yang diajukan
- Cirri-ciri - Mengajukan pertanyaan
- Manfaat
- Cara memilih
- Dampak
11 09.40 – Penjelasan tentang - Memperhatikan
09.55 sarapan pagi dan - Aktif dalam menjawab
hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan
jajanan sehat - Mengajukan pertanyaan
- Skrinning BB dan TB
12 09.55 – Penutupan - Memperhatikan
10.00

D. Hasil Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)


1. Posyandu Teratai
a. Gambaran umum
1) Kegiatan 1 – 5
Kegiatan pada meja 1 – 5 sudah dilakukan dengan sesuai
sesuai, yang mana meja 1 pendaftaran bayi dan balita yang datang
keposyandu, meja 2 pengukuran antropometri, meja 3 pengisian
KMS, meja 4 penyuluhan terkait kesehatan bayi dan balita, dan
meja 5 pelayanan kesehatan oleh bidan.
2) Pengukuran antropometri
Alat antropometri yang ada di Posyandu Teratai antara lain
dacin, timbangan injak, microtoise, dan metline. Untuk
pengukuran panjang badan bayi hanya menggunakan metline,
seharusnya menggunakan infantometer agar hasil yang didapatkan
tidak bias.
3) Pengisian KMS
Pengisian KMS yang dilakukan oleh kader Posyandu Teratai
masih belum lengkap, seperti kader tidak menarik garis grafik
pada KMS sehingga tidak bisa dilihat grafik pertumbuhannya,
untuk pengisian bagian kolom bawah buku KMS seperti umur,
bulan ditimbang, berat badan, status kenaikan berat badan selalu
diisi oleh kader.
b. Hasil kegiatan
1) Cakupan SKDN pada bulan Agustus tahun 2022
Jumlah balita seluruhnya (S) = 62 balita
Jumlah balita mempunyai KMS (K) = 62 balita
Jumlah balita datang (D) = 9 balita
Jumlah balita naik (N) = 2 balita
Jumlah balita baru (B) = tidak ada
Jumlah balita tidak naik BB dan turun (T) = tidak ada
2) Pemberian Vitamin A dan obat cacing pada bulan Agustus tahun
2022
Posyandu Teratai pada hari Selasa, 16 Agustus 2022 selain
melaksanakan posyandu rutin kader juga melakukan pemberian
Vitamin A dan obat cacing pada bayi dan balita yang melakukan
kunjungan posyandu. Bayi dan balita yang mendapatkan Vitamin
A berwarna meah dan obat cacing sebanyak 9 bayi dan balita.

2. Posyandu Mawar Merah


a. Gambaran umum
1) Kegiatan 1 – 5
Kegiatan pada meja 1 – 5 sudah dilakukan dengan sesuai oleh
kader posyandu, yang mana meja 1 pendaftaran bayi dan balita
yang datang keposyandu, meja 2 pengukuran antropometri, meja 3
pengisian KMS, meja 4 penyuluhan terkait kesehatan bayi dan
balita, dan meja 5 pelayanan kesehatan oleh bidan.
2) Pengukuran antropometri
Alat antropometri yang ada di Posyandu ini antara lain baby
scale, timbangan injak, dan metline. Pengukuran tinggi badan
yang dilakukan oleh Posyandu Mawar Merah menggunakan
metline, seharusnya biar hasl pengukuran tidak bias bisa
disediakan infantometer dan microtoise dalam melakukan
pengukuran tinggi badan maupun panjang badan.
3) Pengisian KMS
Pengisian KMS yang dilakukan oleh kader Posyandu Mawar
Merah masih belum lengkap karena kader tidak menarik garis
grafik pada KMS sehingga tidak bisa dilihat grafik
pertumbuhannya, akan tetapi dalam pengisian bagian kolom
bawah buku KMS (umur, bulan ditimbang, berat badan, status
kenaikan berat badan) kader selalu mengisi.
b. Hasil kegiatan
1) Cakupan SKDN pada Bulan Agustus 2022
Jumlah balita seluruhnya (S) = 56 balita
Jumlah balita mempunyai KMS (K) = 56 balita
Jumlah balita datang (D) = 33 balita
Jumlah balita naik (N) = 5 balita
Jumlah bayi baru (B) = 14 balita
Jumlah balita tidak naik BB dan turun (T) = 7 balita
2) Pemberian Vitamin A dan obat cacing pada Bulan Agustus 2022
Posyandu Mawar Merah pada bulan Agustus hari Kamis 18
Agustus 2022 selain melaksanakan posyandu rutin kader juga
melakukan pemberian Vitamin A pada bayi dan balita yang
melakukan kunjungan posyandu. Bayi dan balita yang
mendapatkan Vitamin A sebanyak 24 bayi dan balita, 20 bayi dan
balita mendapatkan Vitamin A berwarna merah dan 4 bayi dan
balita mendapatkan Vitamin A berwarna biru. Bayi dan balita
yang mendapatkan obat cacing sebanyak 20 orang.

3. Posyandu Flamboyan
a. Gambaran umum
1) Kegiatan 1 – 5
Kegiatan pada meja 1 – 5 sudah dilakukan dengan sesuai oleh
kader posyandu, yang mana meja 1 pendaftaran bayi dan balita
yang datang keposyandu, meja 2 pengukuran antropometri, meja 3
pengisian KMS, meja 4 penyuluhan terkait kesehatan bayi dan
balita, dan meja 5 pelayanan kesehatan oleh bidan.
2) Pengukuran antropometri
Alat antropometri yang ada di Posyandu ini antara lain baby
scale, timbangan digital, dan metline. Pengukuran tinggi badan
yang dilakukan oleh Posyandu Flamboyan menggunakan metline,
sehingga pengukuran tinggi badan dan panjang badan tidak
akurat. Sehingga diperlukan pengadaan alat antropometri seperti
infantometer dan microtoise
3) Pengisian KMS
Pengisian KMS yang dilakukan oleh kader Posyandu
Flamboyan cukup lengkap karena kader menarik garis grafik pada
KMS sehingga bisa terlihat grafik pertumbuhannya, selain itu
dalam pengisian bagian umur, bulan ditimbang, berat badan, status
kenaikan berat badan selalu diisi oleh kader setiap dilakukan
penimbangan.
b. Hasil Kegiatan
1) Cakupan SKDN pada Bulan Agustus 2022
Jumlah balita seluruhnya (S) = 42 balita
Jumlah balita mempunyai KMS (K) = 42 balita
Jumlah balita datang (D) = 15 balita
Jumlah balita naik (N) = 2 balita
Jumlah bayi baru (O) = 11 balita
Jumlah balita tidak naik BB dan turun (T) = 2 balita
2) Pemberian Vitamin A dan obat cacing pada Bulan Agustus 2022
Posyandu Flamboyan pada bulan Agustus hari Kamis 18
Agustus 2022 selain melaksanakan posyandu rutin kader juga
melakukan pemberian Vitamin A pada bayi dan balita yang
melakukan kunjungan posyandu. Bayi dan balita yang
mendapatkan Vitamin A sebanyak 10 bayi dan balita, 7 bayi dan
balita mendapatkan Vitamin A berwarna merah dan 3 bayi dan
balita mendapatkan Vitamin A berwarna biru. Bayi dan balita
yang mendapatkan obat cacing sebanyak 10 orang.
Pemberian Vitamin A dan obat cacing yang sedikit
dikarenakan bayi dan balita sudah mendapatkannya terlebih
dahulu seperti dari Puskesmas sebelum dilakukannya Posyandu.

4. Posyandu Bunga Tanjung


a. Gambaran umum
1) Kegiatan 1 – 5
Kegiatan 1 berjalan cukup baik kader melakukan pencatatan
peserta yang datang ke posyandu namun masih ada data bayi dan
balita yang belum tercatat tanggal lahir dan nama orangtuanya.
Kegiatan 2 sudah berjalan dengan baik, kader mampu melakukan
pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar
lengan bayi dan balita. Kegiatan 3 berjalan cukup baik, hanya saja
kader terkadang lupa menuliskan berat badan dan keterangan naik
(N) atau tidak naik (T) pada KMS. Kegiatan 4 berjalan cukup
baik, hanya saja terkadang tenaga penyuluh kesehatan datang
terlambat sehingga tidak semua yang datang mendapatkan
penyuluhan. Kegiatan 5 sudah berjalan dengan baik, para anggota
kader bahkan membagikan vitamin A dan obat cacing tidak hanya
di posyandu namun juga membagikan dari rumah ke rumah.
2) Pengukuran antropometri
Alat antropometri yang ada di Posyandu ini antara lain baby
scale, timbangan injak dan medline. Pengukuran tinggi badan
dilakukan setiap bulan.
3) Pengisian KMS
Pengisian KMS di Posyandu Bunga Tanjung dilakukan oleh
kader mengisi KMS dengan memberikan titik dan menarik garis
pertumbuhan pada buku KMS, namun terkadang kader lupa untuk
mengisi berat badan dan keterangan naik (N) atau tidak naik (T)
pada buku KMS. Meskipun begitu kader di Posyandu Bunga
Tanjung memiliki catatan pengukuran bayi dan balita pada buku
catatan di Posyandu.
b. Hasil kegiatan
Jumlah balita seluruhnya (S) = 36 balita
Jumlah balita mempunyai KMS (K) = 36 balita
Jumlah balita datang (D) = 10 balita
Jumlah balita naik (N) = 3 balita
Jumlah balita baru (B) = 2 bayi
Jumlah balita tidak naik BB dan turun (T) = 4 balita

5. Posyandu Tinggiran
c. Gambaran umum
4) Kegiatan 1 – 5
Kegiatan 1 berjalan cukup baik kader melakukan pencatatan
peserta yang datang ke posyandu namun masih ada data bayi dan
balita yang belum tercatat tanggal lahir, nama orangtuanya dan
ada beberapa data yang menggunakan nama panggilan saja.
Kegiatan 2 sudah berjalan dengan baik, kader mampu melakukan
pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar
lengan bayi dan balita. Kegiatan 3 berjalan cukup baik, kader
sudah mengisi KMS, keterangan N/T/O serta sudah memberi garis
pertumbuhan. Kegiatan 4 berjalan cukup baik, hanya saja
terkadang tenaga penyuluh kesehatan datang terlambat sehingga
tidak semua yang datang mendapatkan penyuluhan. Kegiatan 5
sudah berjalan dengan baik, para anggota kader bahkan
membagikan vitamin A dan obat cacing tidak hanya di posyandu
namun juga membagikan dari rumah ke rumah.
5) Pengukuran antropometri
Alat antropometri yang ada di Posyandu ini antara lain baby
scale, timbangan berat badan manual dan meteran. Pengukuran
tinggi badan di Posyandu ini menggunakan meteran seharusnya
agar data tidak bias bisa disediakan infantometer dan microtoise
dalam melakukan pengukuran tinggi badan maupun panjang
badan. Hal ini dikarenakan ketidakaan biaya untuk membeli
microtiose dan infantometer.
6) Pengisian KMS
Pengisian KMS di Posyandu Tinggiran dilakukan oleh kader
mengisi KMS dengan memberikan titik dan menarik garis
pertumbuhan pada buku KMS.

d. Hasil kegiatan
Jumlah balita seluruhnya (S) = 96 balita
Jumlah balita mempunyai KMS (K) = 96 balita
Jumlah balita datang (D) = 27 balita
Jumlah balita naik (N) = 8 balita
Jumlah balita baru (B) = 7 bayi
Jumlah balita tidak naik BB dan turun (T) = 12 balita

E. Hasil SKDN
Data SKDN diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap
bulan di posyandu yang ada di kelurahan/wilayah kerja Puskesmas Air Putih
pada tahun 2022 dari bulan Januari hingga Agustus. Data penimbangan SKDN
meliputi data-data sebagai berikut:
DATA POSYANDU
S Jumlah seluruh balita di wilayah posyandu
K Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di
wilayah kerja posyandu
D Jumlah bayi yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja
posyandu
N Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhannya pada KMS naik (N)
T Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis
pertumbuhannya pada KMS tidak naik/tetap (T)

Sesuai dengan tujuan analisis SKDN maka analisis yang dilakukan


meliputi:
- Cakupan D/S dalam % yakni tingkat kesertaan masyarakat (orang tua balita)
dalam membawa /mengantarkan anak balita ke posyandu. Cakupan D/S
dapat dijadikan sebagai tolok ukur peran serta masyarakat dan aktivitas
kader/ tokoh masyarakat dalam menggerakkan masyarakat setempat untuk
memanfaatkan posyandu. D/S dianggap baik bila mencapai 50% atau lebih,
sedangkan bila kurang dari 50% dapat dikatakan bahwa posyandu ini belum
mantap.
- Cakupan N/D dalam % yakni gambaran seberapa besar anak balita yang
datang ke posyandu dengan keseluruhan pelayanan yang ada berdampak
positif terhadap naiknya berat badan anak yang bersangkutan.

1. Balok SKDN
Berikut ini adalah balok SKDN pada 5 Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Air Putih pada tahun 2022
a. Posyandu Teratai Tahun 2022
70
62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62
60

50

40 S
31 K
30 D
N
20
20
14 14
9
10
2 3 2
0 2 00 00 0 1
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Jumlah bayi dan balita di Posyandu Teratai mulai bulan Januari –


Agustus adalah 62 orang. Jumlah bayi dan balita yang mempunyai KMS
(K) mulai bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak 62 orang. Jumlah bayi
dan balita ditimbang (D) di Posyandu Teratai mulai bulan Januari –
Agustus 2022 berfluktuasi dengan titik terendah pada bulan Juli sebanyak
3 orang dan tertinggi pada bulan Februari sebanyak 31 orang.
Jumlah bayi dan balita ditimbang naik (N) di Posyandu Teratai juga
berfluktuasi dengan titik terendah pada bulan Juli yaitu hanya 1 orang,
tertinggi pada bulan Februari, Maret, dan Agustus sebanyak 2 orang
Berdasarkan hasil wawancara ketua kader Posyandu Teratai pada
bulan April dan Mei Posyandu Teratai Kelurahan Air Putih tidak
membuka pelayanan dikarenakan puasa dan angka Covid-19 di wilayah
tersebut tinggi.

b. Posyandu Mawar Merah Tahun 2022

SKDN Posyandu Mawar Merah


60
56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
50
40 40 40
40
33
30 25 25
21
20
11
10 7
4 5
2
0 00 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

S K D N

Jumlah bayi dan balita di Posyandu Mawar Merah mulai bulan


Januari – Agustus adalah 56 orang. Jumlah bayi dan balita yang
mempunyai KMS (K) mulai bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak 56
orang. Jumlah bayi dan balita ditimbang (D) di Posyandu Mawar Merah
mulai bulan Januari – Agustus 2022 berfluktuasi dengan titik terendah
pada bulan Mei sebanyak 21 orang dan tertinggi pada bulan Januari,
Februari, dan Maret sebanyak 40 orang.
Jumlah bayi dan balita ditimbang naik (N) di Posyandu Mawar
Merah juga berfluktuasi dengan titik terendah pada bulan Juli yaitu hanya
2 orang, tertinggi pada bulan Februari sebanyak 11 orang.
Berdasarkan hasil wawancara ketua kader Posyandu Mawar Merah
pada bulan April Posyandu Mawar Merah Kelurahan Air Putih tidak
membuka pelayanan dikarenakan puasa dan angka Covid-19 di wilayah
tersebut tinggi.
c. Posyandu Bunga Tanjung Tahun 2022
40
36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
35

30

25 23
S
20 K
D
15 14
13
12
N
10 10
10
6
5 3 3
2
00 0 00 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Jumlah bayi dan balita (S) di Posyandu Bunga Tanjung mulai bulan
Januari – Agustus adalah 36 orang. Jumlah bayi dan balita yang
mempunyai KMS (K) mulai bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak 36
orang. Jumlah bayi dan balita ditimbang (D) di Posyandu Bunga Tanjung
mulai bulan Januari – Agustus 2022 berfluktuasi dengan titik terendah
pada bulan Mei dan Agustus sebanyak 10 orang dan tertinggi pada bulan
Februari sebanyak 23 orang.
Jumlah bayi dan balita ditimbang naik (N) di Posyandu Bunga
Tanjung juga berfluktuasi dengan titik terendah pada bulan Juli yaitu
hanya 2 orang, tertinggi pada bulan Maret sebanyak 6 orang.
Berdasarkan hasil wawancara ketua kader Posyandu Bunga Tanjung
pada bulan Januari dan April Posyandu Bunga Tanjung Kelurahan Air
Putih tidak membuka pelayanan dikarenakan pada bulan April adalah
bulan puasa, sementara posyandu untuk bulan Januari ketua kader
mengaku lupa mengapa tidak membuka pelayanan posyandu saat itu.
Pada bulan Februari jumlah bayi dan balita ditimbang paling tinggi
dikarenakan pelayanan posyandu dilaksanakan dari rumah ke rumah.

d. Posyandu Flamboyan Tahun 2022


45 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
40
35
30
25 S
20 21 K
20 19 19
18 D
15 N
15 14

10 9
8 7
5
5 2
0 00 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Jumlah bayi dan balita (S) di Posyandu Flamboyan mulai bulan


Januari – Agustus adalah 42 orang. Jumlah bayi dan balita yang
mempunyai KMS (K) mulai bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak 42
orang. Jumlah bayi dan balita ditimbang (D) di Posyandu Flamboyan
mulai bulan Januari – Agustus 2022 berfluktuasi dengan titik terendah
pada bulan Juni sebanyak 14 orang dan tertinggi pada bulan Februari
sebanyak 21 orang.
Jumlah bayi dan balita ditimbang naik (N) di Posyandu Flamboyan
juga berfluktuasi dengan titik terendah pada bulan Agustus yaitu hanya 2
orang, tertinggi pada bulan Maret sebanyak 9 orang.
Berdasarkan hasil wawancara ketua kader Posyandu Flamboyan
pada bulan April Posyandu Bunga Tanjung Kelurahan Air Putih tidak
membuka pelayanan pada bulan April adalah bulan puasa. Sedangkan
Februari jumlah bayi dan balita ditimbang (D) meningkat dikarenakan
antusias warga untuk mendapatkan Vitamin A dan Obat cacing.
e. Posyandu Tinggiran Tahun 2022
96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96
100
90
80
70
60 S
47
50 44 K
40 D
28 27 N
30 24
19
15 16
20
8 8
10 0 00 1 0 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Jumlah bayi dan balita (S) di Posyandu Tinggiran mulai bulan


Januari – Agustus adalah 96 orang. Jumlah bayi dan balita yang
mempunyai KMS (K) mulai bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak 96
orang. Jumlah bayi dan balita ditimbang (D) di Posyandu Tinggiran
mulai bulan Januari – Agustus 2022 berfluktuasi dengan titik terendah
pada bulan Juni sebanyak 16 orang dan tertinggi pada bulan Februari
sebanyak 47 orang.
Jumlah bayi dan balita ditimbang naik (N) di Posyandu Tinggiran
juga berfluktuasi dengan titik terendah pada bulan Me yaitu hanya 1
orang, tertinggi pada bulan Februari sebanyak 15 orang.
Berdasarkan hasil wawancara ketua kader Posyandu Tinggiran pada
bulan April Posyandu Tinggiran Kelurahan Air Putih tidak membuka
pelayanan pada bulan April adalah bulan puasa. Sedangkan Februari
jumlah bayi dan balita ditimbang (D) meningkat dikarenakan antusias
warga untuk mendapatkan Vitamin A dan Obat cacing.

2. Penjelasan Pencapaian Program SKDN


Penilaian data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S, K, D,
N atau dalam bentuk proporsi misalnya N/D, dan D/S untuk masing –
masing tahun.
Berikut ini adalah analisis SKDN berdasarkan hasil pencapaian
program SKDN yang telah disebutkan di atas:
a. Tingkat Kesertaan Masyarakat (D/Sx100%)

D/S Posyandu Puskesmas Air Putih Tahun 2022


80
70
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu

Posyandu Tinggiran Posyandu Bunga Tanjung


Posyandu Flamboyan Posyandu Mawar Merah
Posyandu Teratai

Berdasarkan Gambar 2, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesertaan


masyarakat atau orang tua balita dalam posyandu, peran serta
masyarakat, dan aktivitas kader atau tokoh masyarakat dalam
menggerakkan masyarakat setempat untuk memanfaatkan posyandu
dalam satu wilayah kerja posyandu. Persentase terbanyak tingkat
kersertaan masyarakat pada bulan Januari 2022 sebanyak 71% pada
Posyandu Mawar Merah, sedangkan persentase terendah tingkat
kersertaan masyarakat pada bulan di bulan Juli sebanyak 4,8% pada
Posyandu Teratai dan seluruh Posyandu tidak melakukan penimbangan
pada bulan April, disebabkan bulan puasa atau Ramadhan.
b. Kecenderungan status gizi (N/D x100%)

N/D Posyandu Puskesmas Air Putih Tahun 2022


35
30
25
20
15
10
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu

Posyandu Tinggiran Posyandu Bunga Tanjung


Posyandu Flamboyan Posyandu Mawar Merah
Posyandu Teratai
Berdasarkan Gambar 3, dapat disimpulkan bahwa anak balita yang
datang ke posyandu dengan keseluruhan pelayanan yang ada berdampak
positif terhadap naiknya berat badan anak yang bersangkutan dalam satu
wilayah kerja posyandu. Persentase terbanyak pada bulan Maret 2022
sebanyak 47,4% pada Posyandu Flamboyan, sedangkan persentase
terendah pada bulan di bulan Februari sebanyak 6,48% pada Posyandu
Teratai dan seluruh Posyandu tidak melakukan penimbangan pada bulan
April, disebabkan bulan puasa atau Ramadhan.

F. Analisis Program Gizi Kesehatan tingkat Puskesmas


Tabel Analisa Program Gizi

Cakupan
Program
Sasaran Capaian Puskesmas Target Kesenjangan
Gizi
Air Puth
Pemberian
Vitamin A
681 688 101% 73% Tercapai
Pada Ibu
Nifas
Ibu Hamil
Mendapatkan 714 710 99.4% 81% Tercapai
Fe
Bayi yang
Mendapatkan 926 724 72% 45% Tercapai
ASI Ekslusif
Pemberian
Vitamin A Belum
pada Bayi 616 410 66,6% 87% tercapai
usia 6 – 11 (20,4%)
bulan
Pemberian
Vitamin A Belum
pada Balita 1.684 1.168 69,4% 87% tercapai
usia 12 – 59 (17,6%)
bulan
Balita Belum
ditimbang 996 346 34.7% 70% tercapai
(35,3%)
Sumber: RPJMN, 2020

1. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas


Vitamin A salah satu vitamin penting yang tinggi kadarnya dalam
kolostrum dan menurun pada ASI biasa. Sasaran suplementasi Vitamin A
pada ibu nifas 0-42 hari yaitu kapsul merah dengan dosis (200.000 IU)
yang diberikan sebanyak 2 kali, 1 (satu) kapsul vitamin A diminum
segera setelah persalinan dan 1 (satu) kapsul vitamin A kedua diminum
24 jam sesudah pemberian kapsul vitamin A pertama. Ibu nifas harus
diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi diharapkan cukup menambah
kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan,
mempercepat kesehatan ibu agar lebih cepat pulih setelah melahirkan dan
mencegah terjadinya infeksi pada ibu nifas (Listiyani, 2017).
Pada Puskesmas Air Putih pada Tahun 2021 perhitungan targert
Ibu Nifas untuk kegiatan program adalah sebanyak 681 ibu nifas.
Sedangkan jumlah ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak 688
ibu nifas. Jadi, cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di wilayah
kerja Puskesmas Air Putih pada tahun 2021 sebesar 101% sehingga
program pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas sudah tercapai dengan
target 73% dan tidak ada kesenjangan.

2. Presentase Ibu Hamil Mendapatkan Fe


Zat besi merupakan mikro elemen esensial bagi tubuh yang
diperlukan dalam sintesa hemoglobin dimana untuk mengkonsumsi tablet
Fe sangat berkaitan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Anemia
defesiensi zat besi yang banyak dialami ibu hamil disebabkan oleh
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe yang tidak baik atau pun cara
mengkonsumsi yang salah sehingga menyebabkan kurangnya penyerapan
zat besi pada tubuh ibu. Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada
ibu hamil adalah anemia gizi, yang merupakan masalah gizi mikro terbesar
dan tersulit diatasi di seluruh dunia (Khoiriah, 2020)
Jumlah ibu hamil di Puskesmas Air Putih pada Tahun 2021 yang
mendapatkan 90 tablet Fe (suplemen zat besi) selama periode
kehamilannya sebanyak 710 ibu hamil. Jadi persentase ibu hamil yang
mendapatkan Tablet Fe adalah 99,4%, maka dari itu program ibu hamil
yang mendapatkan tablet Fe dengan target 81% sudah tercapai dan tidak
ada kesenjangan.
3. Persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Ekslusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan paling sempurna
untuk bayi karena memiliki kandungan berbagai zat dan antibodi yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi yang menerima
ASI eksklusif telah terbukti lebih cerdas dan sulit terserang peyakit
(Pitaloka et al., 2018). Kategori bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah
bayi berumur 0-6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan
lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam.
Pelaporan pemberian ASI ini biasanya dilakukan pada bulan Februari dan
Agustus.
Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif di Tahun 2021 ada
sebanyak 272 bayi, dengan jumlah bayi yang tercatat pada register
pencatatan pemberian ASI sebanyak 724 bayi. Jadi persentase bayi 0-6
bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 72%, sehingga program bayi
yang mendapatkan ASI Ekslusif sudah mencapai target yang seharusnya
(45%).

4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita


Suplementasi vitamin A mengurangi morbiditas dan mortalitas
anak dan direkomendasikan untuk bayi dan anakanak 6-59 bulan. Hasil
temuan dari vitamin A menyatakan semua retinoid dan precursor atau
provitamin A atau karotenoid mempunyai aktivitas biologic sebagai
retinol. Vitamin A merupakan zat gizi yang esensial bagi manusia, karena
zat gizi ini sangat penting dan konsumsi makanan kita cenderung belum
mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi dari luar. Vitamin
A sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
balita. Kekurangan vitamin A (KVA) dapat mengakibatkan terserangnya
penyakit infeksi seperti diare, radang paru-paru, pneumonia dan bahkan
yang lebih parahnya dapat mengakibatkan kematian. Resiko lain apabila
kekurangan vitamin A (KVA) adalah rabun senja yaitu bentuk lain dari
xeropthalmia seperti kerusakan kornea mata dan kebutaan. Vitamin A
dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti
campak, diare dan ISPA serta memiliki peranan yang sangat penting bagi
kesehatan mata (Alfarizqi & Setiawan, 2020).
Bayi usia 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A dengan dosis
100 uA 1 kali per tahun, sedangkan anak balita usia 12-59 bulan
mendapatkan kapsul Vitamin A dengan dosis tinggi 200 uA 2 kali per
tahun. Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan Februari dan
Agustus.
Tabel Cakupan Pemberian Vitamin A Tahun 2021

Jumlah Capaian
No. Sasaran
Sasaran Jumlah %
1. Bayi usia 6-11 bulan 616 410 66,6%
2. Balita 12-59 bulan 1.684 1.168 69,4%
Sumber : Data dan Informasi Puskesmas Air Putih

Puskesmas Air Putih pada tahun 2021 perhitungan target Bayi yang
mendapatkan Vitamin A pada usia 6 – 11 bulan sebanyak 616. Sedangkan
jumlah Bayi usia 6 – 11 bulan yang mendapatkan Vitamin A sebanyak 410
Bayi. Maka dari itu cakupan pemberian Vitamin A pada Bayi usia 6 – 11
bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih sebesar 66,6% dan belum
mencapai taget seharusnya yaitu 87%. Perhitungan target Balita yang
mendapatkan Vitamin A pada usia 12 – 59 bulan sebanyak 1.684.
Sedangkan jumlah Balita usia 12 – 59 bulan yang mendapatkan Vitamin A
sebanyak 1.168 Balita. Maka dari itu cakupan pemberian Vitamin A pada
Balita usia 12 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih sebesar
66,4% dan belum mencapai taget seharusnya yaitu 87%. Hal ini
disebabkan oleh tingginya angka Covid-19, sehingga ibu Bayi dan Balita
merasa takut untuk datang ke Posyandu ataupun Puskesmas,

5. Cakupan Balita Ditimbang


Cakupan anak ditimbang persasaran (D/S) di Posyandu merupakan
indikator tinggi/rendahnya partisipasi masyarakat. Yang dimaksud dengan
Balita (S) adalah anak usia 0-59 bulan, sedangkan balita ditimbang (D)
adalah balita yang ditimbang berat badannya di sarana pelayanan
kesehatan termasuk di poyandu dan tempat penimbangan lainnya.
Indikator yang digunakan dalam pengukuran pelaksanaan posyandu ini
antara lain frekuensi kunjungan (penimbangan) setiap bulan, namun tidak
semua posyandu dapat berfungsi setiap bulan sehingga frekuensinya
kurang dari 12 kali setahun. Posyandu dikatakan aktif, apabila frekuensi
penimbangan di atas 8 kali setahun. Faktor yang berhubungan dengan
partisipasi ibu ke posyandu adalah pengetahuan ibu, sikap ibu, jarak,
dukungan dari petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan beberapa
pernyataan dan pendapat para peneliti. Faktor-faktor yang mempengaruhi
partisipasi ibu ke Posyandu Balita adalah sebagai berikut: Pendidikan Ibu,
Pekerjaan Ibu, Tingkat Pengetahuan Ibu, Jarak ke Posyandu, Motivasi Ibu,
Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat.
Pada Puskesmas Air Putih cakupan balita ditimbang Jumlah balita
pada Tahun 2021 sebanyak 996 balita, sedangkan jumlah yang ditimbang
sebanyak 346 balita. Jadi, cakupan D/S balita adalah 34,7% saja yang
mana belum mencapai target (70%). Dari hasil penimbangan balita,
ditemukan balita BGM (Bawah Garis Merah) sebanyak 2 balita.
Rendahnya cakupan D/S pada balita di tahun 2021 ini disebabkan oleh
kurangnya minat masyarakat untuk datang ke Posyandu, selain itu dalam
situasi pandemi yang melanda Indonesia, sehingga dilakukan pembatasan
kegiatan yang berpotensi untuk mengumpulkan banyak orang untuk
memutus mata rantai penularan COVID-19.
G. Analisis Kebutuhan Sarpras Program Gizi tingkat Puskesmas

Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi di Puskesmas

NO URAIAN PENILAIAN KET

1 Tersedia ruang konseling yang memadai 1


minimal 3x5 m2

2 Kelengkapan peralatan :

a. Peralatan kantor 1

b. Peralatan penunjang konseling 1

c. Peralatan penunjang penyuluhan 1

d. Peralatan Antropometri 1

3 Tersedia ruang ASI 1

4 Ruang penyelenggaraan makanan 4 Tidak rawat


(dapur/pantry) sebagai tempat penyajian inap
makanan bagi puskesmas penyedia rawat
inap

5 Tersedia lokasi pengukuran 1


antropometri

6 Tersedia ruangan untuk tenaga gizi 4


beristirahat

7 Tersedia ruang tunggu untuk konseling 1

8 Pada rekam medis terdapat label penanda 1


untuk rujukan konseling ke poli gizi

9 Terdapat form NCP terstandar untuk 1


konseling gizi rawat jalan

10 Tersedia lemari yang sesuai dan layak untuk 1


menyimpan dokumen program gizi
puskesmas

JUMLAH SKOR 19
Keterangan Penilaian:
1 = Ada, lengkap 3 = Ada, tidak lengkap
2 = Ada, tidak sesuai 4 = Tidak ada

Dari hasil observasi sarana dan prasarana yang ada pada pelayanan Gizi di
Puskesmas Air Putih terdapat 8 point sudah terpenuhi dengan baik dan memiliki
kelengkapan yang sesuai. Menurut PGRS 2013 standar luas ruang konseling gizi
minimal adalah 3 x 5 m2. Untuk di ruang konseling gizi di Puskesmas Air Putih
juga memiliki kelengkapan sarana peralatan kantor yang lengkap seperti, meja dan
kursi konseling, kursi ruang tunggu, telepon, komputer dan printer. Selain itu
tersedia juga alat penunjang konseling dan penyuluhan yaitu food model dan
leaflet. Alat antropometri yang tersedia adalah alat ukur tinggi badan dewasa, alat
ukur berat badan dewasa, timbangan bayi, infantometer, dan alat ukur Lingkar
Lengan Atas.

Selain itu, tersedia juga ruang laktasi atau ruang ASI yang terletark pada
ruangan yang berbeda dengan ruang konseling gizi. Dikarenakan Puskesmas Air
Putih tidak melayani pasien rawat Inap maka tidak memiliki ruang
penyelenggaraan makanan (dapur/pantry) sebagai tempat penyajian makanan bagi
puskesmas penyedia rawat inap. Untuk pengukuran antropometri sendiri dapat
dilakukan disetiap poli yang ada di Puskesmas Air Putih termasuk pada ruang
Konseling Gizi. Untuk sementara masih belum tersedia ruangan untuk tenaga gizi
beristirahat, sehingga tenaga gizi beristirahat pada jam istirahat di ruangan
konseling gizi.

Tersedia ruang tunggu untuk konseling di berada di depan ruangan


konseling. Pada rekam medis terdapat label penanda khusus untuk rujukan
konseling ke poli gizi yang diberikan stiker pada rekam medis tersebut. Terdapat
form NCP terstandar yang digunakan Ahli Gizi untuk konseling gizi rawat jalan.
Tersedia lemari yang sesuai dan layak untuk menyimpan dokumen program gizi
puskesmas. Sehingga secara garis besar kebutuhan sarana dan prasarana
pelayanan gizi di Puskesmas Air Putih sudah terpenuhi dengan baik.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Listiyani, D. (201). Suplementasi Vitamin a Bagi Ibu Post Partum dan Bayi.
Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 6(1), 9-15.
Alfarizqi, M. Z., & Setiawan, D. (2020). Pengaruh Pengetahuan , Sikap , Dan
Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Pemberian Vitamin A The Influence of
Knowledge , Attitude , and Role of Health Personnel to Giving Vitamin A.
Nutriology Jurnal: Pangan, Gizi, Kesehatan, 1(22), 60–65.

Khoiriah, A. & L. (2020). Pemberian Tablet Zat Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Di
Posyandu Mawar Berduri Rt 05 Kelurahan Tuan Kentang Kecamatan
Jakabaring Kota Pelembang Giving Iron Tablets (Fe) in Pregnant Mother in
Posyandu Mawar Berduri Rt 05 Village Tuan Kentang Districts Jakabaring.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan, 2(1), 1–8.

Pitaloka, D. A., Abrory, R., & Pramita, A. D. (2018). Hubungan antara


Pengetahuan dan Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa
Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Amerta Nutrition, 2(3),
265. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i3.2018.265-270
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai