Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN

MAKANAN
DI INSTALASI GIZI RSUD M NATSIR KOTA SOLOK
Oleh:
1. Henny Darmawati
2. Ardilla Verli Yora
3. Nova Dianti
4. Suci Fadila
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan makanan institusi merupakan kegiatan
penyelenggaraan makanan yang dilakukan dalam jumlah
yang besar dan massal. Batasan mengenai jumlah
makanan yang diselenggarakan berbeda - beda sesuai
dengan kesepakatan berbagai negara, di Indonesia
penyelenggaraan makanan baru bisa di katakan sebagai
penyelenggaraan makanan institusi atau massal apabila
penyelengaraan lebih dari 50 porsi dalam satu kali
pengolahan.
TUJUAN UMUM

• Memiliki kemampuan mengkaji, merencanakan, melaksanakan dan


mengevaluasi kegiatan penyenggaraan makanan dirumah sakit

TUJUAN KHUSUS

• Mahasiswa mampumengelola perencanaan dalam penyelenggaraan


makanan (anggaran, bahan makanan) di rumah sakit
• Mahasiswa mampu mengelola kegiatan perencanaan menu di rumah
sakit
• Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sistim pengadaan /logistic di
rumah sakit (Pembelian, Penerimaan dan penyimpanan)
• Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sistim produksi makanan
dirumah sakit (persiapan,pemasakan dan distribusi)
• Mahasiswa mampu melakukan evaluasi penyelenggaraan makanan
rumah sakit
• Mahasiswa mampu mengelola kegiatan pengawasan mutu makanan
dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit
• Mahasiswa mampu melakukan penelitian terapan terhadap masalah yang
ada pada penyelenggaraan makanan di rumah sakit (Identifikasi dan
pemecahan masalah).
GAMBARAN UMUM RSUD M NATSIR KOTA
SOLOK

VISI
• Rumah Sakit terbaik di Provinsi Sumatera Barat

MISI
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
paripurna.
• Meningkatkan kemandirian dan tata kelola Rumah Sakit.

MOTTO
• Santun dalam melayani, cepat dan tepat dalam
bertindak.
NILAI
• Nilai-nilai di RSUD M. Natsir Solok adalah ikhlas,
menghormati, kesederhanaan, berguna dan
Gambaran Umum Instalasi Gizi
• Memberikan pelayanan gizi yang optimal untuk menunjang
Tujuan penyembuhan pengobatan pasien rawat inap dan rawat jalan.
umum

• Terselenggaranya kegiatan produksi dan distribusi makanan


untuk pasien dan pegawai sesuai dengan standar dan kebijakan.
• Terselenggaranya pelayanan gizi diruang rawat inap.
• Terselenggaranya penyuluhan/konsultasi dan rujukan gizi bagi
Tujuan
pasien, pegawai dan masyarakat lainnya.
khusus • Terselenggaranya penelitian dan pengembangan gizi terapan
untuk meningkatkan mutu pelayanan.
• Tercapainya mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan gizi rumah
sakit.
Standar Pelayanan Minimal
 Standar pelayanan minimal instalasi Gizi di RSUD
M. Natsir Solok adalah:
 Sisa makanan pasien tidak lebih dari 20 %
 Tidak adanya kesalahan pemberian diet pasien
(100%)
 Ketepatan waktu distribusi 90 %
Sumber Daya Penyelenggaraan Makanan di
Rumah Sakit

1. Kebutuhan Tenaga Gizi


 Kebutuhan tenaga gizi dapat dihitung dengan
berdasarkan beban kerja atau WISN (Worksload
Indicators Stafing Needs).
 Berdasarkan hasil perhitungan berdasarkan beban kerja
atau WISN (Workload indicator staffing needs) pada
tenaga kerja di Unit Gizi RSUD M. Natsir Solok
 perhitungan jumlah tenaga ahli gizi penyelenggaraan
makanan yang dibutuhkan adalah 3 orang, sedangkan
sesungguhnya hanya ada 2 orang
2. BIAYA
Biaya makan pasien di RSUD M.Natsir berasal dari
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang berasal
dari pasien. Pembelian makanan di RSUD M. Natsir
menggunakan system swakelola, tujuan dari
dilaksanakan kegiatan swakelola adalah untuk
penghematan dana yang bersumber dari dana BLUD

3. Sarana dan Prasarana


• Ruang kepala instalasi gizi
• Ruang staf/pegawai
• Ruang ganti pegawai
4. KONSUMEN
• Pasien rawatan, terdapat beberapa kelas yaitu:
Kelas I,II, III, dan VIP.
• Petugas Covid-19.
• Dokter Residence dan dokter jaga
Manajemen Penyelenggaraan Makanan di RSUD
M.Natsir

1. PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA


 Perencanaan anggaran biaya di Instalasi Gizi
RSUD M.Natsir dilakukan setiap tahun
berdasarkan kebutuhan selama satu tahun,
termasuk kebutuhan makanan, peralatan dan
kebutuhan petugas. Perencanaan anggaran
direncanakan dan diserahkan ke bagian
keuangan RSUD M.Natsir 1 tahun
sebelumnya
2. Perencanaan menu
Perencanaan menu dilakukan oleh tim kerja yang
terdiri dari ahli gizi, kepala masa (Chef Cook) dan
pengawas makanan. Kemudian tim akan menetapkan
macam menu. Instalasi Gizi menggunakan menu
standar RS untuk pelayanan makanan. Selanjutnya,
tim akan menetukan lama siklus menu yang akan
digunakan, disini siklus menu dibuat untuk menu 10
hari ditambah 1 menu khususdan mengguakan menu
ini dilakukan selama 6 bulan.
3. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan

Perencanaan kebutuhan bahan makanan basah


Perencanaan kebutuhan bahan makanan kering.

4. Pembelian bahan makanan/ pengadaan


bahan makanan

Pembelian bahan makanan di instalasi gizi RSUD M.Natsir menggunakan system


pembelian langsung ke pasar atau the open market of buying. Untuk kegiatan
pembelian bahan makanan ini, telah ditetapkan tim pelaksana dimana tim akan
melakukan pembelian langsung ke pasar untuk membeli bahan makanan yang sesuai
dengan spesifikasi dan harga yang telah ditetapkan berdasarkan hasil survey pasar.
5. Penerimaan bahan makanan

 Penerimaan bahan makanan di instalasi gizi RSUD


M.Natsir adalah dengan cara konvensional, dimana
petugas menerima faktur, spesifikasi satuan dan
jumlah bahan makanan. Apabila bahan yang diterima
tidak sesuai dengan spesifikasi maka petugas
penerimaan akan mengembalikan bahan tersebut.
Kemudian petugas akan mencatat semua bahan
makanan yang diterima dan bahan makanan yang
dikembalikan. Setelah itu, petugas penerimaan akan
melaporkan ke bagian pengadaan bahan makanan.
6. Penyimpanan bahan makanan
7. Persiapan bahan makanan
8. Pemasakan/ produksi bahan makanan
9. Distribusi dan penyajian makanan
10. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi.
BAB IV
KESIMPULAN

SARAN

Anda mungkin juga menyukai