Anda di halaman 1dari 58

Poltekkes Kemenkes Riau

Program Studi DIII Gizi


Tahun 2022

MODUL PRATIKUM

DIETETIK
PENYAKIT INFEKSI

Yessi Marlina
Roziana

Jl. Melur No. 103 – Pekanbaru


Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022 (0761) 36581 / Fax : (0761) 20656
gizi@pkr.ac.id
www.pkr.ac.id
Page i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga buku penuntun

Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi T.A 2021/2022 telah disusun sehingga pada akhir

kegiatan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep asuhan gizi

(PAGT), bentuk-bentuk makanan, asuhan gizi pada penyakit saluran cerna atas dan bawah,

asuhan gizi pada penyakit DHF, asuhan gizi pada penyakit HIV, asuhan gizi pada penyakit

TBC.

Penyusun mengharapakn kritik dan saran dari pengguna Penuntun Praktikum

Dietetik Penyakit Infeksi agar segala kekurangan dapat diperbaiki.

Pekanbaru, 14 Januari 2022

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PRAKTIKUM DIETETIK PENYAKIT INFEKSI


NAMA PENYUSUN : Yessi Marlina, S.Gz. MPH
Roziana, SST., M.Gizi
RUANG LINGKUP : GIZI KLINIK

TIM PENYUSUN

Yessi Marlina, S.Gz. MPH Roziana,SST, M.Gizi


NIP 198603212008122002 NIP. 198008262008122003

Mengesahkan, Mengetahui,
Direktur Ketua Jurusan Gizi

Husnan, S.Kp, MKM Fitri, SP, MKM


NIP. 196505101985031008 NIP. 198008132006042010

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page ii
VISI MISI PROGRAM STUDI DIII GIZI

VISI : Menjadi institusi pendidikan vokasional gizi yang unggul dan terampil dalam
penyelenggaraan makanan yang mampu bersaing di tingkat nasional tahun 2029

MISI :

1. Menyelenggarakan proses pendidikan diploma gizi yang bermutu

2. Meningkatkan kualitas peserta didik yang terampil dalam usaha penyelenggaraan


makanan

3. Mengembangkan penelitian inovatif di bidang gizi dan pangan

4. Melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis kemitraan di bidang kesehatan

5. Mengembangkan kerjasama dengan pihak pemerintah dan swasta untuk


penerapan dan pengembangan ilmu gizi
TUJUAN :
1. Menghasilkan tenaga ahli madya gizi yang berkualitas
2. Melaksanakan proses belajar mengajar di bidang gizi mengikuti perkembangan
IPTEK
3. Menghasilkan penelitian yang dipublikasi dijurnal nasional dan internasional
4. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan
5. Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang
penyelenggaraan makanan

Meningkatkan kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan masyarakat untuk


penerapan dan pengembangan ilmu gizi

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakanga ............................................................................................. 1
B. Pedoman Penggunaan Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2
C. Tujuan Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi.................................................. 3
D. Tata Tertib Praktikum pada Laboratorium Dietetik....................................... 5
BAB II BENTUK MAKANAN .................................................................................. 7
A. Tujuan Instruksional Umum Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi : ............. 7
B. Tujuan Intruksional Khusus Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi : .............. 7
C. Bentuk-bentuk Makanan ................................................................................ 7
D. Kasus .............................................................................................................. 8
BAB III STUDI KASUS PADA GANGGUAN SALURAN CERNA ATAS ............ 9
A. Penatalaksanaan Diet pada Gangguan Saluran Cerna Atas ........................... 9
C. Tujuan Instruksional Khusus ......................................................................... 9
D. Studi Kasus pada Penyakit Gastritis ............................................................ 10
E. Studi Kasus pada Dispepsia ......................................................................... 13
F. Studi Kasus pada Penyakit Ulkus Peptikum ................................................ 15
BAB IV STUDI KASUS PADA GANGGUAN SALURAN CERNA BAWAH ..... 17
A. Penatalaksanaan Diet pada penyakit Saluran Cerna Bawah ........................ 17
B. Tujuan Intruksional Umum .......................................................................... 18
C. Tujuan Intruksional Khusus ......................................................................... 18
D. Studi Kasus pada Penyakit Thypoid ............................................................ 18
E. Studi Kasus pada Penyakit Diverticullitis.................................................... 20
F. Studi Kasus pada Penyakit Diarrhea ............................................................ 22
G. Studi Kasus pada Celliac Disease ................................................................ 24
H. Studi Kasus pada Penderita Chron’s Disease .............................................. 26
I. Studi Kasus pada Penderita Ulcerative Colitis ............................................ 27
J. Studi Kasus pada Penderita Irritable Bowel Syndrome ............................... 29

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page iv
BAB V STUDI KASUS PADA PENYAKIT INFEKSI ........................................... 32
A. Penatalaksanaan Diet pada Penyakit Infeksi................................................ 32
B. Tujuan Intruksional Umum: ......................................................................... 32
C. Tujuan Intruksional Khusus : ....................................................................... 32
D. Studi Kasus pada Penyakit Tubercullosis (TB) ........................................... 33
E. Studi Kasus pada Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) ........................ 36
F. Studi Kasus Pada Penyakit HIV AIDS ........................................................ 37
BAB VI STUDI KASUS PADA PENYAKIT HATI DAN EMPEDU ..................... 42
A. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Hati dan Empedu .............................. 42
B. Tujuan Intruksional Umum ......................................................................... 43
C. Tujuan Intruksional Khusus ........................................................................ 43
D. Studi Kasus pada Penyakit Hepatitis ........................................................... 43
E. Studi Kasus pada Penyakit Sirosis Hati ....................................................... 45
F. Studi Kasus pada Penyakit Batu Empedu .................................................... 49
BAB VII PENUTUP .................................................................................................. 51
SUMBER BACAAN ................................................................................................. 52

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page v
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adekuasi asupan gizi seseorang diukur dengan melakukan evaluasi jumlah dan
jenis zat gizi yang dikonsumsi. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan
kebutuhan energi dan zat gizi yang diperlukan sesuai kondisi orang tersebut, apakah
dalam kondisi sakit, sehat, atau sedang dalam pertumbuhan. Jika seseorang
mengkonsumsi jumlah dan jenis zat gizi adekuat, dapat mendukung dan
mengoptimalkan status kesehatan, dan asupan energi dan zat gizi seimbang dapat
dipertimbangkan dalam kondisi baik. Jika terjadi kelebihan atau kekurangan asupan
energi dan zat gizi, maka kondisi tersebut dikatakan “imbalance” atau tidak seimbang.
Kondisi ini dalam waktu relatif lama dapat memperburuk kondisi kesehatan seseorang.
Sebagai contoh, kelebihan energi dan pola makan yang tidak diinginkan berkaitan
dengan kejadian sejumlah penyakit kronik seperti obesitas, diabetes mellitus, penyakit
jantung koroner, dan hipertensi. Jika kekurangan asupan energi dan zat gizi tertentu
misalnya protein, dapat berkontribusi terhadap rendahnya tingkat imunitas tubuh dan
lamanya tingkat penyembuhan tubuh.

Namun demikian, melakukan evaluasi asupan energi dan zat gizi saja belum
dapat menggambarkan status gizi secara keseluruhan. Hal tersebut perlu didukung oleh
faktor-faktor lain, seperti faktor biologi, gaya hidup, makanan dan zat gizi, lingkungan
dan sistem pelayanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 1.
Tabel 1. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Faktor Uraian
Biologi 1. Faktor biologi (umur,jenis kelamin,genetic)
Manusia 2. Tahap fisiologi (pertumbuhan, hamil, menyusui, lansia)
3. Faktor patologis (penyakit, trauma, gangguan metabolisme)
Gaya Hidup 1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Perilaku
Makanan dan 1. Komposisi/asupan
Zat Gizi 2. Jumlah
3. Kualitas
4. Bentuk dan cara pemberian makana
Lingkungan 1. Sosial (budaya, pengaruh teman, kebiasaan makan, pantangan,dll)
2. Ekonomi (tingkatan pendapatan keluarga, tingkat pendapatan rata-rata
masyrakat)
3. Sanitasi dan keamanan pangan
4. Ketersediaan pangan dan akses terhadap bahan pangan
System 1. Sistem pelayanan kesehatan
pelayan 2. Sistem pendidikan

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 1
3. Sistem penyediaan makanan (industri, institusi, pertanian)
Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi merupakan buku acuan
mahasiswa dalam menjalankan mata kuliah dietetik, khususnya kegiatan praktikum.
Jumlah SKS mata kuliah praktikum adalah 1 SKS setiap semester, dan dalam mata
kuliah ini praktikum dietetik diadakan 2 semester yaitu tepatnya semester 4 dan 5.
Dalam buku ini mahasiswa dibekali konsep dasar bahwa untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi status gizi individu/klien, selain faktor terpenuhinya asupan
energi dan zat gizi yang dikonsumsi sehari-hari, perlu diidentifikasi pula faktor lain
seperti faktor biologi, patologi, perilaku, pengetahuan, lingkungan dan sistem. Selain itu
buku ini juga dibekali contoh penyelesaian kasus pasien dengan berbagai penyakit.

B. Pedoman Penggunaan Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi

Tujuan pembuatan buku pedoman praktikum Dietetik Penyakit Infeksi adalah :


1. Menyediakan contoh-contoh kasus yang dapat dipelajari secara menyeluruh, dimulai
dari pengkajian hingga evaluasi pelayanan gizi dan revisi pelayanan gizi selanjutnya,
yang merupakan penerapan ilmu dalam bentuk teori kedalam masalah-masalah
pelayanan gizi pasien yang sebenarnya.
2. Sebagai bahan diskusi diantara mahasiswa dan para pengajar mengenai pelayanan gizi
pada pasien dengan berbagai kasus penyakit.
3. Sebagai bahan latihan mahasiswa dalam merencanakan pelayanan gizi pada pasien
dengan berbagai kasus penyakit.
4. Sebagai salah satu alternatif bahan pengajaran praktek dietetik untuk para pengajar
dietetik.
Buku ini disusun untuk membantu mahasiswa dan pengajar dalam mengkaji
masalah gizi yang ada serta merencanakan dan mengevaluasi pelayanan gizi dan pasien
dengan berbagai kasus penyakit. Proses pelayanan gizi pada pasien direncanakan dengan
pedoman pelayanan gizi pada pasien di atas. Selain itu, pada setiap kasus disusun
sejumlah daftar pertanyaan yang diharapkan dapat menggiring para mahasiswa untuk
mempelajari dan menganalisa kasus secara menyeluruh mulai dari mempelajari
patofisiologi penyakit yang terkait dengan kasus, pengkajian status gizi, masalah makan,
perencanaan pelayanan gizi dan penyuluhan serta konsultasi gizi. Dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, diharapkan mahasiswa dapat mempelajari pelayanan gizi
pada pasien secara menyeluruh.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 2
Deskripsi kasus dan masalah yang ada pada buku ini dicoba untuk disusun
mendekati dengan kenyataan pasien di RS. Namun, kasus ini hanyalah contoh. Pasien
yang ditemukan di RS secara nyata mungkin mempunyai deskripsi penyakit dan gejala-
gejala yang agak berbeda dengan yang ada pada buku ini sehingga pemecahan masalah
yang ada mungkin dapat berbeda. Selain itu, tujuan dan target dari pelayanan gizi
mungkin bervariasi diantara individu dengan penyakit yang sama. Adanya gangguan
penyakit lain, kondisi atau psikologi, sosial atau gaya hidup merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi rencana terapi gizi.
Pembaca dianjurkan untuk membaca berbagai sumber baik buku, teks maupun
jurnal sebagai bahan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan untuk
mengembangkan pengetahuan yang selalu berubah mengenai pelayanan gizi untuk
berbagai penyakit. Berikut ini panduan buku yang digunakan untuk menjawab pertanyaan
patofisiologi, antara lain :
1. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI.
2. FKUI, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta, Bagian Ilmu Kesehatan Anak,
FKUI.
Sedangkan panduan buku yang digunakan untuk menjawab pertanyaan perencaan
dan konsultasi diit, antara lain :
1. Krause, M.V.,Food, Nutrition and Diet Therapy, Philadelphia, WB Saunders
Company.
2. Robinson, C.H, Lawyer, M.R., Normal and Therapeutik Nutrition,
Macmillan.Publ.co.Inc, New York
3. Penuntun Diet dan Penuntun Diet Anak oleh PERSAGI dan Bagian Gizi RSCM
4. Buku pegangan dosen dan bagian Proyek yaitu Diet Pada Berbagai Penyakit Infeksi
dan Saluran Pencernaan, Diet pada berbagai Penyakit Anak
5. Dan lain-lain seperti pada daftar pustaka

C. Tujuan Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi

Tujuan Intruksional Khusus Praktek Dietetik Penyakit Infeksi adalah pada akhir semester
mahasiswa mampu :
1. Menghitung, merencanakan dan menyiapkan makanan diet yang sesuai dengan
keadaan penyakit pasien/klien
2. Merencanakan dan menerapkan modifikasi makanan sesuai dengan penyakit dan
kondisi lainnya dari pasien

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 3
3. Menggambarkan karakteristik macam dan bentuk makanan pengobatan dan makanan
diet
4. Menghubungkan perubahan fisiologi penyakit dengan modifikasi dietnya (meliputi
prinsip-prinsip yang terbatas)
5. Menentukan kebutuhan zat gizi pasien/klien sesuai dengan keadaan spesifik yang
diakibatkan oleh kelainan penyakit yang diderita oleh pasien/klien
6. Membuat garis besar program diet untuk pasien/klien
7. Menyebutkan dan menuliskan beberapa bahan makanan yang baik untuk diberikan
dan bahan makanan yang perlu dihindari
8. Memahami istilah-istilah kedokteran yang sering digunakan dalam menentukan
diagnosa penyakit yang diperlukan pada saat mempelajari kasus
9. Memahami prinsip monitoring dan evaluasi intervensi gizi yang diberikan pada
pasien/klien.
Evaluasi kemampuan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dietetik meliputi :
1. Ujian teori di kelas yang terdiri dari Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester
dan kuis
2. Membuat perencanaan intervensi gizi pada pasien/klien pada kasus penyakit dengan
pendekatan Proses Asuhan Gizi Terstandar
3. Keterampilan bekerja di laboratorium yaitu mengolah makanan sesuai dengan
perencanaan syarat diet, termasuk kerapihan dan kebersihan
4. Kehadiran dalam perkuliahan dikelas dan praktik di laboratorium

Prosedur Laboratorium sebaiknya :


1. Mahasiswa sudah mendapatkan teori mengenai pokok bahasan yang akan
dipraktekkan didalam kelas
2. Sebelum mahasiswa melakukan praktek menghitung dan membuat perencanan diet
sebaiknya dilakukan diskusi kasus di kelas
3. Praktek di laboratorium biasanya 1 minggu setelah mahasiswa menyusun perencanaan
diet
4. Waktu kerja di laboratorium minimum 4 jam meliputi 2 jam untuk memasak, 1 jam
untuk evaluasi dan 1 jam untuk persiapan ( termasuk untuk membagi ) dan
pembersihan alat serta tempat praktek.
5. Untuk menyiapkan hasil praktikum, satu meja terdiri dari 2-3 orang
mahasiswa. Untuk memudahkan pelaksanaan praktikum di laboratorium, sebaiknya

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 4
kelas dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
dari 3-4 orang anggota. Setiap anggota akan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab secara bergiliran. Kelompok tersebut meliputi ahli gizi,
tugas belanja, tugas membagi, tugas memasak dan kurve.
6. Setelah selesai masak, masakan dihidangkan dan diberi label
7. Timbang bahan makanan sesuai permintaan, gunakan alat timbangan yang akurat
8. Evaluasi hasil dengan menggunakan format :
a. Penampilan Penyajian Makanan
1) Label makanan lengkap sesuai tugas
2) Kesesuaian masakan dengan diet yang direncanakan
3) Ukuran/potongan masakan sesuai dengan dietnya
4) Kombinasi rasa, warna, konsistensi dan cara pengolahan
b. Karakteristik lain yang dapat dikembangkan
9. Mahasiswa harus makan hasil masakannya tanpa memodifikasi rasa, warna, dll
menurut kesukaannya, karena pengalaman ikut mengkonsumsi makanan orang sakit
akan memberikan pengalaman/wawasan mahasiswa merasakan seandainya ia sebagai
pasien yang harus menerima makanan seperti yang dimasak. Pengalaman tersebut
dapat dikembangkan untuk meningkatkan inovasi dan pendekatan yang harmonis
kepada pasien.

D. Tata Tertib Praktikum pada Laboratorium Dietetik

1. Mahasiswa selama di ruang praktek wajib mengenakan perlengkapan memasak


lengkap seperti celemek dan penutup kepala. Pakaian yang dikenakan harus bersih dan
rapih untuk menghindari kontaminasi makanan dari pakaian.
2. Dilarang menggunakan perhiasan seperti cincin, gelang, kalung, dll yang dapat
mengganggu proses bekerja dan tidak diperkenankan memanjangkan kuku.
3. Permintaan peminjaman alat yang tidak terdapat dimeja masing-masing diajukan ke
Penanggung Jawab Laboratorium dan atas persetujuannya. Pengembalian barang/alat
harus dalam keadaan bersih dan dikembalikan kepada petugas sesuai keadaan pada
saat diambil. Bila tidak sesuai maka peminjam akan dikenai kerugian.
4. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan
ruangan tanpa seizin instruktur dan asisten instruktur praktikum.
5. Tidak diperkenankan merokok dan berkeliaran di depan pintu selama praktikum
berlangsung.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 5
6. Mahasiswa dimohon meletakkan tas, buku, dll dilemari buku atau tas/loker yang ada
di depan laboratorium dietetik dan masuk ruangan laboratorium tidak diperkenankan
membawa buku/tas.
7. Kelas praktikum dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 anggota
dan salah satunya sebagai ketua. Setiap kelompok bertanggung jawab terhadap
kebersihan dan kekeringan serta keutuhan alat.
8. Hati-hati pada saat mencuci peralatan dan hindari kemungkinan hal-hal yang dapat
menyebabkan penyumbatan pada sink pencucian alat.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 6
BAB II BENTUK MAKANAN

A. Tujuan Instruksional Umum Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi :

Pada akhir praktikum mahasiswa mampu mengolah bentuk – bentuk makanan


dengan berbagai tujuan diet.

B. Tujuan Intruksional Khusus Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi :

Agar mahasiswa mampu :


1. Melakukan pengolahan bentuk – bentuk makanan sesuai dengan nilai gizi ( bentuk
dan nilai gizi)
2. Menilai tekstur, rasa, aroma dan komposisi dari berbagai bentuk – bentuk makanan
orang sakit
3. Menghitung nilai gizinya sesuai kebutuhan pasien/klien
4. Mempraktekkan modifikasi makanan dan resep
5. Menilai makanan hasil praktik sesuai dengan tujuan diet.

C. Bentuk-bentuk Makanan

1. Makanan Biasa
Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memrlukan makanan khusus
karena penyakitnya. Susunannya sama dengan susunan makanan anak sehat, hanya
tidak diperbolehkan makanan yang terlalu merangsang atau yang dapat menimbulkan
gangguan pencernaan. Makanan yang tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit
adalah makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu berbumbu dan minuman
yang mengandung alkohol.
2. Makanan Lunak
Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu dan pasien
dengan suhu badan meninggi. Menurut keadaan penyakit, makanan lunak dapat
diberikan langsung kepada pasien. Makanan ini harus cukup energi, protein dan zat
gizi lain. Sesuai dengan kebutuhan gizi anak, salah satu standar makanan lunak yang
mengandung 900 – 1900 kilokalori sehari dapat diberikan.
Syarat-syarat makanan lunak adalah mudah cerna, tidak banyak mengandung
serta, tidak menimbulkan gas, tidak mengandung bumbu merangsang, tidak digoreng
dan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 7
3. Makanan Saring
Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu,
menderita infeksi akut, seperti gastroenteritis, tifus abdominalis, kurang protein (KKP)
dengan nafsu makan yang sudah membaik, tetanus dan sukar menelan. Menurut
keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien dan
merupakan makanan transisi dari makanan cair ke makanan. Makanan ini hanya
diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi,
terutama energi dan tiamin.
Sesuai dengan kebutuhan gizi anak, salah satu standar makanan saring yang
mengandung 900 – 1700 kilikalori sehari dapat diberikan.
Syarat makanan saring adalah mudah dicerna, rendah serat, tidak menimbulkan
gas, tidak merangsang saluran pencernaa, dan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
4. Makanan cair
Makanan cair diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertent,
dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, sushu badan sangat
tinggi, tetanus dengan keadaan belum dapat membuka mulut cukup lebar, tifus
abdominalis dan kurang kalori protein (KKP) berat dengan berat badan lebih dari 7 kg
dan umur lebih dari satu tahun.
Makanan diberikan dalam bentuk cairan kental yang dibuat dengan susu atau
tanpa susu. Bila terjadi kembung atau diare pemakaian gula dikurangi dan susu bubuk
penuh ( full cream) diganti dengan susu tanpa lemak ( skim milk) atau susu makanan
cair tanpa susu atau digunakan susu rendah laktosa.
Menurut kebutuhan pasien dapat diberikan cairan antara 1000 – 2000 ml sehari.
Makanan cair standar mengandung 1000 kilokalori tiap 1000 ml. Atas permintaan
khusus dapat dibuat makanan cair yang mengandung 1200 kilokalori tiap.

D. Kasus

1. Ny B masuk rumah sakit dengan kondisi demam (suhu tubuh 39’C). Dari hasil
pemeriksaan Ny B didiagnosa Deman berdarah. Hasil pengukuran antropometri diketahui
BB : 70 kg dan TB 160 cm.
Pertanyaan :
1. Tentukan kebutuhan Energi sehari Ny B.
2. Susunlah menu sehari dengan bentuk makanan biasa, lumat lunak dan cair.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 8
BAB III STUDI KASUS PADA GANGGUAN SALURAN CERNA ATAS

A. Penatalaksanaan Diet pada Gangguan Saluran Cerna Atas

Gangguan pencernaan bagian atas meliputi refluk esophagus atau GERD


(Esophageal reflux disease), hiatal hernia, dispepsia, ulkus peptikum, dan dumping
sindroma akibat dari operasi lambung, dll. Kebiasaan makan dan tipe makanan tertentu
memiliki peran yang signifikan sebagai pencetus, pengobatan/terapi dan pencegahan dari
penyakit-penyakit saluran cerna. Gejala umumnya adalah perut merasa penuh setelah
makan, sulit menelan, nyeri setelah makan, mulut asam, sakit ulu hati, dll. Faktor-faktor
lain yang diduga sebagai pencetus gangguan ini antara lain infeksi bakteri/virus, obat,
stress, peradangan pada saluran cerna, dll. Patofisiologi sebagian besar adanya refluk
adalah isi lambung atau getah lambung melalui LES atau adanya infeksi/gangguan pada
saluran cerna.
Tujuan pelaksanaan diet adalah menurunkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan, mencegah iritasi dan nyeri, mengurangi keterpaparan dengan isi lambung
dengan cara mencegah makanan dalam porsi besar, makanan tinggi lemak dan alkohol,
makanan merangsang dan berbumbu tajam, minuman yang mengandung soda, kopi, dll.
Obat yang diberikan biasanya berupa antacid, protein pump inhibitor, antibiotik (jika ada
peradangan dan demam), prokinetic agents dan hindari penggunaan obat analgesik tanpa
resep dokter. Perilaku yang perlu diperhatikan adalah merokok, rebahan setelah makan,
menggunakan pakaian ketat, dll.

B. Tujuan Instruksional Umum


Pada akhir praktikum mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan diet saluran
cerna atas pada kasus gangguan saluran cerna atas.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa mampu :
1. Menjawab pertanyaan review teori yang berkaitan dengan penatalaksanaan diit pada
kasus gangguan saluran cerna atas.
2. Mengkaji kasus gangguan saluran cerna dari aspek status gizi yang meliputi
antropometri, biokimia, klinis dan kebiasaan makan.
3. Menentukan diagnosa gizi kasus gangguan saluran cerna atas.
4. Menyusun menu sesuai dengan keadaan kasus gangguan saluran cerna atas.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 9
5. Menyusun bahan konseling.
6. Membuat makanan sesuai dengan menu yang disusun.
7. Mengevaluasi makanan yang dimasak sesuai dengan kasus gangguan saluran cerna
atas.

D. Studi Kasus pada Penyakit Gastritis

1. Ny. M seorang IRT, usia 34 tahun, BB 55 kg, TB 167 cm. 2 hari SMRS pasien
mengeluh lemas, mual, nyeri sendi, pusing dan demam. Os didiagnosa oleh dokter
menderita gastritis akut.
a. Hasil pemeriksaan klinis saat masuk rumah sakit : suhu 370C, tekanan darah
120/90 mmHg.
b. Hasil pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Satuan Nilai Normal Hasil
Darah
Hb g/dl 13-16 11,9
Ht % 40-48 37
Trombosit Ribu/ml 450-550 211
Faal Ginjal
Ureum Mg/dl 10-50 37
Kreatinin Mg/dl 0,6-1,1 1,4
Asam urat Mg/dl <6,8 5,8

c. Dietary history
Pasien mempunyai kebiasaan tidak makan malam, sering telat makan, suka makan
goreng-gorengan dan makanan pedas. Selama dirawat di RS pasien bisa
menghabiskan makanan yang disajikan dan dari hasil monitoring asupan makan
selama 3 hari berturut-turut hasilnya adalah sebagai berikut :
Recall 1
Pagi : Pagi : Pagi :
Roti 60 gr Bubur kc.Ijo 60 gr Roti 80 gr
Selai 7 gr Susu skim 150 cc Selai 10 gr
Telur rebus 55 gr Telur rebus 55 gr Telur rebus 55 gr
Susu skim 150 cc Susu skim 150 cc
Snack : Snack : Snack :
Pisang kukus 50 gr Roll pisang 80 gr Kolak pisang 200 gr
Siang : Siang : Siang :
Nasi tim 100 gr Nasi tim 150 gr Nasi tim 150 gr
Daging 25 gr Ayam 40 gr Daging 40 gr
Tempe 25 gr Tahu 100 gr Tahu 100 gr
Sayur 50 gr Sayur 75 gr Sayur 75 gr
Melon 50 gr Pisang 100 gr Semangka 50 gr

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 10
Snack : Snack : Snack :
Lumpia basah 50gr Puding cantik manis hungkwe Kroket 50gr
50gr
Malam : Malam : Malam :
Nasi tim 150 gr Nasi tim 150 gr Nasi tim 150 gr
Ikan 40 gr Daging 40 gr Ayam 40 gr
d. Obat yang diberikan : panadol 3x 50 g, Vometa FT 3x10 g, Ciproxin 2x0,4 g

2. Seorang pasien laki laki, mahasiswa, usia 21 tahun, TB 163cm dan BB 51kg. Pasien
didiagnosa menderita penyakit gastritis kronis. Saat ini pasien sedang menjalani rawat
inap diruang interna laki laki. Pasien sering mengeluh mual, pusing dan wajah terlihat
pucat. Kebiasaan makan pasien adalah makanan utama 3 kali sehari. Waktu makan
pasien tidak menentu. Pasien mempunyai riwayat suka minum minuman beralkohol,
kopi serta merupakan perokok berat.
Hasil recall SMRS :
Makan pagi : Nasi (100g), ikan nila goreng (1ptg), tahu goreng (50g), kopi manis
(250ml)
Selingan : Pisang goreng (100g), kopi manis (250ml)
Makan siang : Nasi (100g), soto ayam (150g), telur asin (1 butir), kopi manis (250ml)
Makan malam : Nasi (100g), ikan mas goreng (1ptg), tempe goreng (50g), sayur lodeh
nangka (50g), kopi manis (250ml)
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran : CM
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 37 oC
Hasil Laboratorium : Albumin : 3,4 mg/dl

3. Ny. S berusia 74 tahun mengeluh tidak nafsu makan dan rasa mual setiap kali
makan. Pasien juga mengalami muntah dan BAB berwarna kehitaman. BB =
45 kg, TB = 162 cm. Pasien suka mengkonsumsi makanan pedas, panas dan
minuman bersoda. Diagnosa dokter adalah gastritis kronis. Pasien tidak dapat
menghabiskan makanan yang diberikan rumah sakit. Tekanan darah 140/80
mmHg, suhu 37 oC dan pasien dalam keadaan lemah. Hasil Laboratorium :

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 11
Pemeriksaan Hasil Normal
Hb 6,7 g/ dl 14 – 18 g/ dl
Ht 19 % 40 – 50 %
MCV 95,9 80 – 97 fl
MCH 34,8 pg 27 – 31 pg
MCHC 36,3 g/ dl 31 – 35 g/ dl
Leucosit 11,8 k/uL 4 – 11 k/uL

PERTANYAAN-PERTANYAAN:
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISW TENTANG GASTRITIS AKUT
1) Apa yang dimaksud dengan gastritis akut ?
2) Apa penyebab terjadinya gastritis akut ?
3) Bagaimana gejala seseorang yang menderita gastritis akut ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA
1) Bagaimana keadaan gizi Os saat ini? Apakah berat badan Os saat ini telah tergolong
ideal? Bila belum, berapa banyak peningkatan/penurunan yang perlu dicapai Os?
2) Bagaimana analisa terhadap kebiasaan makan Os? Berapa rata-rata asupan energi dan
zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan Os?
3) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian!
4) Jelaskan alasan pemberian diet tersebut!
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitung kebutuhan zat gizi Os sesuai diet yang diberikan! Jelaskan indikator yang perlu
diperhatikan agar diet yang diberikan terserap optimal!
2) Tuliskan tujuan, syarat serta prinsip diet serta tujuannya!
3) Makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita gastritis?
4) Susunlah menu sehari untuk Os!
d. KONSELING GIZI
1) Jelaskan bahan-bahan makanan yang perlu dihindari untuk mencegah semakin buruk
penyakitnya!
2) Jika suatu saat Os ingin makan di restaurant, pilihan makanan apa yang akan Sdr
sarankan untuk Os?
3) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat dianjurkan untuk mengatasi
penyakit gastritis yang diderita Os?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 12
E. Studi Kasus pada Dispepsia

1. Pasien Ny.MM usia 56 tahun, seorang IRT dirawat dirumah sakit dengan diagnosa
dokter menderita dispepsia. Sebelumnya pernah dirawat selama 3 minggu pada tahun
yang lalu karena pendarahan lambung. Tinggal bersama suami dan kegiatan lain
adalah mengikuti pengajian 4 kali seminggu. Keluhan pasien adalah nyeri uluhati,
kadang muncul kadang hilang, mual dan muntah serta nafsu makan menurun. TB
pasien 154 cm. Berat badan sebulan yang lalu 45 kg. Berat badan sekarang 43,2 kg.
a. Hasil pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 11,0 gr 12,3-15,3 gr
Leukosit 5300/mm3 5000-10.000 /mm3
Ht 32% 40-54 %
Trombosit 580 ribu/mili 200-400 ribu/mili
b. Dietary history
Pasien makan 3 kali sehari, tetapi waktunya tidak teratur dan sering menunda
waktu makan. Suka makanan padang dan lauk pauk selalu digoreng. Konsumsi
telur 3-4 butir perminggu, tidak suka susu, ikan dan buah melon. Hasil recall 1x24
jam :
Pagi : nasi uduk 1P + tempe mendoan 1P + sambal
Siang : kue bolu 1buah + nasi 1P + telur ceplok 1P + kecap + buah 1P
Malam: nasi 1P + ikan bakar 1P + sayur asem 1P
c. Obat yang diberikan : Cravok 1x1, Euphilin, Magalat drop 3x1 sdm, provital plus
tablet, nexium tablet
2. Pasien Tn.YR usia 51 tahun, seorang pegawai swasta dirawat dirumah sakit dengan
diagnosa dokter menderita vertigo + dispepsia. Tinggal bersama istri dan kegiatan lain
adalah mengantar anak sekolah setiap pagi dan siang. Keluhan pasien adalah nyeri di
ulu hati, kadang muncul kadang hilang, mual serta nafsu makan menurun. Perut terasa
keram ketika bangun tidur. TB pasien 170 cm. Berat badan sebulan yang lalu 63 kg.
Berat badan sekarang 62 kg
a. Hasil pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 12 gr 13 - 16 g/dl
Ht 38% 40-48 %
Kolesterol 365 mg/dl < 200 mg/dl
b. Dietary history
Pasien makan 3 kali sehari, tetapi waktunya tidak teratur dan sering menunda
waktu makan. Suka makanan bergulai dan pedas, dan lauk pauk yang digoreng.
Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 13
Konsumsi buah-buahan sangat jarang, hanya 1 kali seminggu. Hasil recall 1x24
jam :
Pagi : lontong 1piring + bakwan
Siang : nasi 2P + ikan goreng 1P + tempe ½p + sayur asem 1P + buah 1P
Malam: nasi 1P + ikan goreng 1P + sayur asem 1P
Obat yang diberikan : Betahistin, simvastin, metoclopramide, flunarizin

PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG DISPEPSIA
1) Apa arti dari dispepsia ?
2) Apa penyebab terjadinya dispepsia ?
3) Gejala apa yang ditunjukan seorang penderita dispepsia ?
4) Mengapa alkohol dan kopi dapat menjadi salah satu penyebab dispepsia ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA
1) Bagaimana keadaan gizi Os saat ini ? apakah BB Os saat ini sudah ideal? bila
belum, berapa banyak peningkatan/penurunan BB yang perlu dicapai Os?
2) Mengapa Os merasa nyeri di uluhati kadang muuncul kadang hilang, mual dan
muntah sehingga menyebabkan nafsu makan menurun? jelaskan!
3) Bagaimana analisa Sdr terhadap kebiasaan makan Os? Berapa rata-rata asupan
energi dan zat gizi yang dikonsumsi setiap hari berdasarkan kebiasaan makan Os?
4) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr!
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitung kebutuhan gizi Os! Jelaskan indikator yang perlu diperhatikan agar diet
diserap optimal!
2) Tuliskan tujuan, syarat dan prinsip diet yang Sdr berikan serta alasannya!
3) Susunlah menu sehari untuk Os sesuai dengan diet yang diberikan!
4) Bagaimana cara mengatasi rasa kurang nafsu makan pada Os?
d. KONSELING GIZI
1) Jika suatu waktu Os diundang diacara pernikahan yang mewah dengan aneka
ragam makanan lezat, apa yang akan Sdr anjurkan dalam pemilihan bahan
makanan?
2) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
mual dan muntah pada pasien ?
3) Bagaimana saran Sdr bila Os masih merasa lapar dengan diet yang diberikan?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 14
F. Studi Kasus pada Penyakit Ulkus Peptikum

1. Seorang Ibu Ny.F berusia 40 tahun, mempunyai 3 orang anak yang masih sekolah SD
dan SMP. Suaminya sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Ia bekerja sebagai
penanggung jawab sebuah redaksi majalah wanita. Ia selalu sibuk karena selalu
dikejar “dead line” artikel-artikel untuk majalahnya. Selain itu, ia juga harus
mengurus anak-anaknya. Sering keluar kota untuk meliput kegiatan majalahnya.
Karena kesibukannya ia sering makan tidak teratur, banyak minum kopi dan merokok
yang menurutnya bisa mengurangi stress. Selama beberapa bulan terakhir ia mengeluh
sering sakit diulu hati, kurang lebih satu jam setelah makan, dan cepat lelah.
Kemudian timbul keluhan yaitu BAB yang berwarna hitam secara tiba-tiba, sehingga
akhirnya ia dirawat di RS untuk pengobatan. Selain di ulu hati, Os juga merasa capek
dan pucat, BB nya turun 2,5 kg, dan akhir-akhir ini sering sakit kepala. BB saat ini 45
kg dan TB 158 cm. Dokter mendiagnosa Os menderita penyakit Ulkus Peptikum
disertai Melena. Untuk saat ini Os diberikan terapi istirahat, hindari makanan yang
merangsang saluran cerna dan menghindari stress.
a. Hb : 10 g%
b. Obat-obatan yang diberikan yaitu Obat sedatif dan Ferrous sulfate
2 . Ny Rodiah, umur 54 tahun MRS dan dirawat di kelas III, dengan keluhan mual
muntah dan tidak enak di perut, serta BAB berwarna hitam sejak 3
hari yang lalu. Dia baru pindah ke kota sejak 3 bulan yang lalu. Sering
membeli makanan jajanan dan nasi pecal dekat rumahnya. BB 45kg, TB
155cm, BB 3 bulan yang lalu 48 kg. Hasil lab Hb 9,6 g/dl, hematokrit 25%.
Biasa makan 3x sehari. Lauk yang sering dikonsumsi adalah ayam dan telur,
menyukai tahu, tempe, dan sayuran. Hasil recall energi hanya 350 kkal, 8g
protein, 5g l e m a k d a n 40g KH. Dulu ia suka minum jamu. Saat ini keadaan
umum CM, TD 90/60mmHg, nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 380C.
Dokter mendiagnosa pasien menderita ulkus peptikum.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG ULKUS PEPTIKUM
1) Apa arti dari melena ?
2) Bagaimana hubungan antara ulkus peptikum dengan melena ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 15
3) Apa penyebab terjadinya ulkus peptikum ?
4) Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya ulkus peptikum ?
5) Mengapa pasien ulkus peptikum dengan melena tidak boleh diberikan makanan yang
merangsang dan tidak boleh stress ? apa pengaruhnya terhadap penyakit yang
dideritanya ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI
1) Bagaimana keadaan status gizi Os saat ini ? Apakah berat badan Os saat ini sudah
ideal? Bila belum berapa banyak peningkatan/penurunan BB yang diperlukan Os ?
2) Bagaimana cara mengatasi melena yang diderita Os saat ini ?
3) Bagaimana analisa Sdr tentang hasil pemeriksaan biokimia sehubungan dengan
kondisi Os saat ini ?
4) Apa diagnosa gizi pada pasien diatas ?
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitung kebutuhan zat gizi sehari Os! Jelaskan indikator yang perlu diperhatikan agar
diet yang diberikan dapat dengan cepat membantu penyembuhan Os?
2) Tuliskan tujuan dan syarat diet yang diberikan kepada Os serta alasannya?
3) Jelaskan saran Sdr terhadap Os dalam pemilihan bahan makanan menurut kelompok
dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
4) Susunlah menu sehari untuk os sesuai dengan diet yang diberikan?
d. KOSELING GIZI
1) Menu makanan apa yang Sdr sarankan untuk os ketika os sedang dalam kesibukannya,
terutama saat keluar kota?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 16
BAB IV

STUDI KASUS PADA GANGGUAN SALURAN CERNA BAWAH

A. Penatalaksanaan Diet pada penyakit Saluran Cerna Bawah

Gangguan saluran cerna bawah adalah gangguan yang terjadi mulai dari jejunum
hingga mencapai rektum. Secara umum, gangguan saluran cerna bawah disebabkan oleh
faktor genetik, autoimun, intoleransi gluten, infeksi bakteri atau virus. Patofisiologi
terjadinya gangguan saluran cerna bawah disebabkan karena atrofi pada vili-vili usus
sehingga menurunkan wilayah penyerapan, defisiensi enzim, faktor lain (anemia,
kelainan otot, gangguan endokrin, diare kronik, konstipasi kronik, defisiensi vitamin dan
mineral yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang besar dan gagal tumbuh.
Penatalaksanaan diet pada pasien gangguan saluran cerna pada kondisi akut akan
dipuasakan dan kemudian pelan-pelan akan diberikan makanan secara bertahap dimulai
dari makanan cair, lunak, biasa hingga daya terimanya menjadi normal. Selain itu, pasien
juga dihindari dari bahan-bahan makanan yang memicu terjadinya gangguan saluran
cerna. Pengobatan yang diberikan pada pasien gangguan saluran cerna adalah mengganti
cairan tubuh yang hilang, pemberian suplemen zat besi, suplementasi vitamin dan
mineral, obat kortikosteroid, antiimflamasi, antibiotik, pengobatan anti oksidan dan harus
teliti dalam membaca label makanan untuk menghindari makanan yang mengandung
gluten.
Modifikasi diet gangguan saluran cerna bawah dibuat untuk mengurangi gejala-
gejala, memperbaiki kekurangan zat gizi dan jika memungkinkan, mengatasi penyebab
utama penyakit. Pengkajian yang tepat masalah alami dan berat badan gangguan saluran
cerna bawah dibutuhkan untuk mengidentifikasi diagnosa gizi dan memberikan intervensi
yang tepat. Pengkajian pada pasien gangguan saluran cerna bawah meliputi evaluasi
frekuensi dan jumlah makanan yang dikonsumsi, mempelajari tentang data medis pasien
dan riwayat penyakit, obat-obatan yang digunakan, pengalaman subjektif pasien terhadap
makanan, dan pemahaman hubungan antara asupan dan masalah gangguan saluran cerna
bawah. Konsistensi, frekuensi, dan ukuran makanan, merupakan karakteristik dari diet
yang diberikan, juga perubahan yang dibutuhkan pasien untuk kesehatan yang lebih.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 17
B. Tujuan Intruksional Umum

Pada akhir praktikum mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan diet saluran cerna
atas pada kasus gangguan saluran cerna bawah.

C. Tujuan Intruksional Khusus

Mahasiswa mampu :
1. Menjawab pertanyaan review teori yang berkaitan tentang penatalaksanaan diet pada
kasus gangguan saluran cerna bawah
2. Mengkaji kasus gangguan saluran cerna dari aspek status gizi yang meliputi
antropometri, biokimia, klinis dan kebiasaan makanan
3. Menentukan diagnosa gizi kasus gangguan saluran cerna bawah
4. Menyusun menu sesuai dengan keadaan kasus gangguan saluran cerna bawah
5. Menyusun bahan konseling
6. Membuat makanan sesuai dengan menu yang disusun
7. Mengevaluasi makanan yang dimasak sesuai dengan kasus gangguan saluran cerna
bawah

D. Studi Kasus pada Penyakit Thypoid

1. An.A berusia 7 tahun dengan BB 20kg dan tilut 35,5cm. Datang ke RS dengan
keluhan demam, mencret 11 kali/hari, batuk dan tampak lemah. Pada 10 hari SMRS,
Os mengalami panas tinggi disertai pusing. Kemudian 7 hari SMRS pasien sempat
dibawa ke puskesmas untuk berobat karena mengalami demam tinggi dan merasakan
pusing terus menerus, namun setelah berobat dari puskesmas pada 4 hari SMRS suhu
badannya belum juga turun, pasien juga mengalami diare, mual muntah dan nafsu
makan menurun. Dari hasil pemeriksaan dan tes lab, Os didiagnosa oleh dokter
menderita demam thypoid.
a. Data hasil pemeriksaan biokimia
Hb :10,8 gr/dl MCV : 77,3fL Tes widal : (+)
Ht : 32% MCH : 26,1 pg
b. Data hasil pemeriksaan klinis :
Tekanan darah :130/90mmHg Respirasi : 30x/menit
Nadi :100x/menit suhu : 39,80C
c. Terapi obat yang diberikan :

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 18
Paracetamol ½ sdt/4 jam, Lacto 2x/scht, Kloramfenikal 4 x 500 mg, Domperidon ½
sdt, Zinc1x20 mg
d. Dietary history
Kebiasan makan OS saat dirumah yaitu 2x sehari karena Os tidak suka makan nasi
dan lauk pauk, terutama tempe dan tahu serta sayur dan buah. Os lebih suka jajan
diwarung seperti chiki, permen dan minuman es (serbuk sachet). Disekolah Os
sering sekali jajan chiki dan permen.
Kebiasaan makan dirumah :
Nasi :2x/hari, Telur : 2x/hari, sayur (kuahnya saja) : 2x/hari, Pisang/jeruk :
1x/minggu, Susu kental manis :1-2x/hari.
Selama di RS, kemampuan makan OS sebenarnya cukup baik namun nafsu makan
masih rendah sehingga Os malas mengunyah makanan dan lebih memilih untuk
tidak makan.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG DEMAM THYPOID
1) Apa penyebab terjadinya demam thypoid
2) Faktor-faktor apa saja yang memicu seseorang terkena penyakit demam thypoid
3) Bagaimana penatalaksanaan diet pada demam thypoid
4) Mengapa terjadi keluhan demam, mencret 11 kali/hari, batuk dan tampak lemah serta
pusing ? apa manifestasinya terhadap demam thypoid yang diderita pasien?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI
1) Bagaimana keadaan status gizi Os? Apakah berat badan Os saat ini telah tergolong
ideal? bila belum, berapa penurunan/peningkatan berat badan yang perlu dicapai?
2) Bagaimanakah analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os? Jelaskan
pengaruhnya terhadap penyakit yang dideritanya saat ini!
3) Bagaiman analisa Sdr terhadap kebiasaan makan Os? Berapa rata-rata asupan energi
dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan Os?
4) Bahan makanan apa yang perlu diperhatikan untuk penyakit yang diderita Os
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr
6) Identifikasi obat yang diberikan pada Os, apakah ada interaksi obat dan makanan pada
Os? Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interkasi obat dan makanan agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os?
c. PERENCANAAN DIET

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 19
1) Hitung kebutuhan gizi sehari Os ? jelaskan indikator yang perlu diperhatikan agar diet
yang diberikan dapat mempercepat penyembuhan penyakit Os (perhitungan data Lab
yang tidak normal )
2) Tuliskan tujuan dan syarat diet untuk Os serta alasannya
3) Susunlah menu sehari untuk Os
4) Dengan nafsu makan pasien yang kurang baik menu seperti apa yang saudara
sarankan kepada orang tua pasien untuk meningkatkan nafsu makan ?
d. KONSELING GIZI
1) Terapi edukasi apakah yang akan Sdr berikan kepada orang tua Os sehubungan
dengan penatalaksanaan diet pada demam thypoid ?
2) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
demam thypoid?

E. Studi Kasus pada Penyakit Diverticullitis

1. Tn. X berusia 45 tahun adalah seorang pengusaha pengiriman barang yang sukses.
Sehari-hari ia sibuk dengan usahanya. Ia mempunyai seorang istri dan 3 orang anak
yang tengah beranjak remaja. Tinggi badannya 165cm dan berat badannya 70kg.
Selama beberapa bulan terakhir ini ia mempunyai keluhan sakit dibagian perut sebelah
kanan terutama setelah makan. Tn.X juga sering merasakan sulit buang air besar.
Awalnya ia hanya minum jamu untuk mengobati rasa sakitnya, namun Ketika rasa
sakit semakin parah, dan muncul keluhan lain seperti demam, mual dan sering flatus,
Tn.X akhirnya berkonsultasi dengan dokter dan disarankan untuk dirawat di RS. Dari
hasil pemeriksaan dokter Os dinyatakan menderita Diverticullitis. Terapi yang saat ini
diberikan adalah tirah baring.
a. Obat-obatan yang diberikan berupa Obat antibiotika, sedatif, analgesik dan
anticholinergik
b. Dietary history
Dari hasil anamnesa, diketahui pola makan Os tidak suka sayuran dan tempe tahu.
Kesukaan Os adalah makanan berlemak/santan. Kebiasaan makan paginya adalah
nasi goreng telur atau roti isi keju dan kopi. Untuk makan siang, biasanya ia makan
direstoran padang. Frekuensi buah-buahan hanya sesekali. Os paling suka
mengemil, makanan selingan yang biasa dikonsumsi Os adalah keripik jagung,
emping dan minuman ringan bersoda. Os juga merokok 1 bungkus/hari. Selama di

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 20
RS Os diberikan diet rendah sisa, kemudian setelah masa akut dilewati diberi diet
rendah sisa secara bertahap lalu diberi diet tinggi serat.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG DIVERTICULITIS
1) Apakah arti dari diverticulitis?
2) Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya diverticulitis ?
3) Bagaimana hubungan antara diverticulitis dengan serat ? jelaskan
4) Jelaskan alasan pemberian diet rendah sisa pada awal pengobatan?
5) Sebutkan beberapa contoh makanan untuk rendah sisa ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA
1) Bagaimana keadaan gizi Os? Berapa banyak penurunan BB yang perlu dilakukan
untuk mencapai BB ideal?
2) Bagaimana analisa kebiasaan makan Os? Berapa rata-rata asupan energi dan zat gizi
yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan Os?
3) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr ?
4) Identifikasi obat yang diberikan pada Os, apakah ada interaksi obat dan makanan pada
Os. Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makanan agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os ?
5) Mengapa pemberian diet pada Os diberikan bertahap ? jelaskan alasan dari tiap-tiap
tahap tersebut ?
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan zat gizi sehari Os?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Susunlah menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizi Os ?
4) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi Os untuk kelompok
dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan:

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 21
Bumbu :
5) Tuliskan menu untuk Os jika telah dapat diberikan diet tinggi serat ?
d. KONSELING GIZI
1) Jika suatu waktu Os diundang diacara pernikahan yang mewah dengan aneka makanan
lezat, apa yang akan Sdr anjurkan dalam pemilihan bahan makanan?
2) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
diverticulitis ? jika Os sedang dalam kesibukan pekerjaannya , makanan apa yang
anda sarankan untuk dikonsumsi Os?

F. Studi Kasus pada Penyakit Diarrhea

1. An.H usia 1 tahun 7 bulan memiliki BB 8kg dan TB 82cm. Datang ke RS dengan
keluhan BAB 9x/hari selama lebih dari 3 hari, demam 4 hari, BAB cair >5x/hari, dan
sulit makan. Pertama kali diare, setelah Os mengkonsumsi ikan lele yang digoreng
keesokan harinya Os muntah. Kelurga Os termasuk dalam ekonomi menengah.
Didiagnosa dokter Os menderita gastroenteritis.
a. Data hasil pemeriksaan biokimia
Data Lab Hasil Lab Nilai Normal
Hb 11,9 gr/dl 12-14 gr/dl
Leukosit 10.000 rb/mm3 5-10 rb/mm3
Trombosit 364 rb/ml 150-400 rb/ml
Kalium 2,3 mg/dl 3,5-5 mg/dl
Natrium 126 mg/dl 134-146 mg/dl
Hematokrit 31% 40-50 %
Chloride 108 mEq/L 96-108 mEq/L

b. Data Hasil Pemeriksaan Klinis


Suhu : 38,5 0C, Nadi : 110x/menit , Pernapasan : 25x/menit
c. Terapi obat berupa P.Acetasol 75 mg (3x1), P.Bactrim 25 mg (3x1), Lacto-B (3x1),
Infuse K 3B 500 ml dan Infuse KA-EN 3B (mengandung anhyrous Dextrose 27 gr)
d. Dietary history
Os tidak suka susu formula dan makanan manis. Os suka mengkonsumsi telur
rebus dan biskuit. Os juga sering mengkonsumsi buah dalam bentuk jus. Os masih
menyusu. Selama Os sulit makan orang tua Os lebih membiarkan Os tidak makan
dan hanya memberikan ASI saja.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 22
2. Nn.K usia 17 tahun memiliki BB 40kg dan TB 158cm. Datang ke RS dengan keluhan
BAB lembek berair lebih dari 2 minggu, dengan volume 1 gelas belimbing, 8xsehari,
tidak ada lendir maupun darah. Pasien mengeluh nyeri perut ketika BAB, nyeri melilit
dan mulas di seluruh lapang perut, perut dirasakan membesar dan terasa penuh.
Keluhan BAB cair sejak kecil usia 2 tahun, pasien mengeluh kadang tidak bisa BAB
selama 1 bulan, jika sudah BAB menjadi terus menerus dan tidak bisa berhenti. Pasien
juga mengeluhkan penurunan berat badan 1 minggu SMRS. Pasien BAK 5-6x sehari
sebanyak @ ¼ - ½ gelas belimbing, warna kuning jernih. Pasien tampak pucat.
Diagnosa dokter menderita diare kronik.

a. Data hasil pemeriksaan biokimia


Data Lab Hasil Lab Nilai Normal
Hb 10 gr/dl 12-14 gr/dl
Leukosit 7 rb/mm3 5-10 rb/mm3
Trombosit 400 rb/ml 150-400 rb/ml
Kalium 2,7 mg/dl 3,5-5 mg/dl
Natrium 124 mg/dl 134-146 mg/dl
Hematokrit 33 % 40-50 %
Chloride 98 mEq/L 96-108 mEq/L
b. Data Hasil Pemeriksaan Klinis
Suhu : 36,5 0C, Nadi : 100x/menit, Pernapasan : 12x/menit, TD :105/70 mmHg
c. Dietary history
Pasien makan 2-3x sehari. Pasien makan nasi dengan sayur, lauk pauk tempe,
tahu, ikan asin, sesekali makan telur, ikan, daging sapi atau ayam, jarang makan
buah- buahan. Minum air putih 5-10 gelas sehari, dan masih menyusu.

PERTANYAAN-PERTANYAAN:
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG DIARE
1) Jelaskan maksud dari penyakit gastroenteritis ?
2) Apa penyebab terjadinya penyakit gastroenteritis ?
3) Faktor-faktor apa saja yang memicu seseorang terkena penyakit gastroenteritis ?
4) Zat gizi apakah yang harus segera dipenuhi tubuh ketika seseorang diare?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA
1) Bagaimana keadaan gizi Os? berapa banyak penurunan berat badan yang perlu
dilakukan untuk mencapai BB ideal?
2) Bagaimanakah analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os? jelaskan
pengaruhnya terhadap penyakit yang dideritanya saat ini!

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 23
3) Bagaimana analisa kebiasaan makan os? Berapa rata-rata asupan energi dan zat gizi
yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan os?
4) Bahan makanan apa yang perlu diperhatikan untuk penyakit gastroentritis yang
dialami Os?
5) Menurut Sdr, bagaimanakah pola makan os sebelum ia sakit?
6) Mengapa setelah mengkonsumsi ikan lelel Os mengalami muntah? Jelaskan!
7) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr !
8) Identifikasi obat yang diberikan Os, Apakah ada interaksi obat dan makanan pada Os,
Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makanan agar penggunaan
obat dan makanan tersebut optimal untuk Os !
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan gizi sehari os?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet gizi yang diberikan serta alasannya !
3) Susunlah menu sehari os sesuai dengan kebutuhan gizi Os !
d. KONSELING GIZI
1) Jika suatu waktu os diundang diacara pernikahan yang mewah dengan aneka ragam
makanan lezat, apa yang akan Sdr anjurkan dalam pemilihan bahan makanan ?
2) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi diare
3) Bagaimana saran Sdr bila os masih merasa lapar dengan diet yang diberikan?

G. Studi Kasus pada Celliac Disease

Pasien SG berusia 36 tahun adalah seorang sekretaris. Os masuk ke RS dengan


keluhan mengalami penurunan BB dan tidak mengalami diare berat selama ini,
sehingga merasa sangat lemah, tidak punya tenaga saat beraktivitas. Penampilan
nampak kurus pucat dan lemah. Riwayat penyakit sering mengalami diare dan sembuh
diarenya selama usia dewasa, namun kondisi diare bertambah berat setelah melahirkan
anak ketiga. BB saat ini 42 kg, BB sebelum hamil sekitar 50 kg. Selama hamil BB naik
5 kg, namun sekarang BBnya turun 13 kg. TB os saat ini 165cm. Dokter mendiagnosa
os menderita penyakit celliac disease dengan malabsorpsi dan anemia. Data hasil
pemeriksaan biopsi usus halus mengindikasikan mukosa usus rata dengan villi yang
atropi.
a. Data hasil pemeriksaan biokimia
Albumin 2,9 gr/dl HGB 10,5 gr/dl
Total protein 5,5 gr/dl HCT 35%

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 24
Prealbumin 14mg/dl THBC 55 ug/dl
Kolesterol 128 mg/dl Ferritin 12ug/dl
Lemk feses 11,5 g (N:<mg) Vit B12 82 pg/ml
Antibody AGA dan EMA positif
b. Dietary history
Os mengatakan selalu merasa lapar dan selalu mau makan, namun setiap kali makan
dalam jumlah banyak os langsung mengalami diare. Diare tambah berat jika makan
makanan digoreng dan daging, khususnya daging sapi. Kebiasaan makan os SMRS :
Pagi : roti panggang 1 lembar, teh manis (gula 2sdt)
Siang : 1 mangkok mie ayam, 2-3 bh kreakers, ½ gelas jus apel, 1 botol sprite dan
diminum sedikit demi sedikit sampai malam.

PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG CELLIAC DISEASE PADA
KEHAMILAN
1) Jelaskan maksud dari diagnosa penyakit celliac disease ?
2) Mengapa pada usus os terindikasi mukosa usus rata dengan villi atropi? Jelaskan
maksudnya !
3) Faktor-faktor apa saja yang memicu seseorang terkena penyakit celliac disease?
4) Bagaimana Sdr mengatasi masalah celliac disease dengan kehamilan seseorang?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI
1) Bagaimana keadaan gizi os? Berapa banyak penurunan berat badan yang perlu
dilakukan untuk mencapai berat badan ideal?
2) Bagaimanakah analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia os?Jelaskan
pengaruhnya terhadap penyakit yang dideritanya saat ini?
3) Bagaimana analisa Sdr terhadap kebiasaan makan os? Berapa rata-rata asupan energi
dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan os?
4) Bahan makanan apa yang perlu diperhatikan untuk penyakit celliac disease?
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr!
6) Identifikasi obat yang diberikan pada Os, Apakah ada interaksi obat dan makanan
pada Os, Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makanan agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os!
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan gizi sehari os?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 25
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet gizi yang diberikan serta alasannya !
3) Susunlah menu sehari os sesuai dengan kebutuhan gizi Os sebelum dan sesudah
melahirkan!
4) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
d. KONSELING GIZI
1) Ketika os bekerja lagi nantinya, apa yang akan Sdr anjurkan dalam pemilihan bahan
makanan?
2) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
celliac disease pada kehamilan os?

H. Studi Kasus pada Penderita Chron’s Disease

Ny.S adalah seorang guru berusia 33 tahun yang menderita penyakit Chron’s
disease. Os datang ke RS dengan keluhan sakit perut, kembung, mual, muntah dan
diare. Dokter menduga ada penyempitan saluran cerna bawah Os. 3 hari SMRS, Os
mencari informasi tentang makanan yang dapat membantu penyembuhan penyakitnya
ini. BB os saat ini 50 kg dengan TB 155 cm
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG CHRON’S DISEASE
1) Apa arti dari Chron’s disease ?
2) Faktor-faktor apa saja yang memicu seseorang terkena penyakit Chron’s disease?
3) Bagaimana Sdr mengatasi pasien Chron’s disease ?
4) Bahan makanan apa yang dianjurkan dan dibatasi untuk chron’s disease yang terjadi
pada Os?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI
1) Informasi apa yang akan anda gali dari os sebelum memberikan perencanaan gizi os?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 26
2) Bagaimana keadaan gizi os? Berapa banyak penurunan berat badan yang perlu
dilakukan untuk mencapai berat badan ideal?
3) Tentukan diagnosa gizi os berdasarkan hasil kajian Sdr!
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan zat gizi sehari os?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya!
3) Susunlah menu sehari os sesuai dengan kebutuhan gizi os!
4) Jelaskan saran Sdr terhadap os dalam pemilihan bahan makanan menurut kelompok
makanan dibawah ini ?
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
d. KONSELING GIZI
1) Jika suatu waktu os diundang diacara pernikahan yang mewah dengan aneka ragam
makanan lezat, apa yang akan Sdr anjurkan dalam pemilihan bahan makanan ?
2) Pengaturan makanan yang bagaimanan yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
chron’s disease pada os?

I. Studi Kasus pada Penderita Ulcerative Colitis

An.R berusia 7 tahun sudah 1 bulan dirawat di RS. Os masuk RS dengan keluhan
demam sejak 6 bulan SMRS, nafsu makan kurang disertai muntah, nyeri perut ulu hati.
Saat masuk RS mempunyai berat badan 14,5 kg dan tinggi badan 112 cm serta LLA 49
cm. Pada perawatan di RS, Os didiagnosa ulserative collitis dan gizi buruk marasmik.
Ayah Os pernah menderita TB ± 10 tahun. Os merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara.
Os berasal dari keluarga menengah kebawah, ayah bekerja sebagai buruh, ibu bekerja
sebagai ibu rumah tangga.
a. Data hasil pemeriksaan biokimia
Hb : 10,4 gr/dl SGOT : 52 U/I
Ht : 42,2% SGPT : 45 U/I

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 27
Leukosit : 14.800 rb/ml Na : 127 mmol/L
Trombosit : 625 rb/ml K : 3,35 mmol/L
Cl : 82,1 mg/dl
b. Data hasil pemeriksaan klinis
Kesadaran : composmentis suhu : 39,30C
Frekuensi nadi : 100x/menit Tekanan darah : 90/60 mmHg
Frekuensi pernapasan : 40x/menit
c. Data hasil pemeriksaan fisik
Kulit : deforvitis (-) Mata : ikterik
Kepala : deforvitis (-) Telinga : secret (-)
Rambut : hitam, distribusi merah Gigi dan mulut : mukosa lembab

d. Terapi obat : Zinc 1x20 mg, Asam folat 1x50 mg, Domperidin 3x21/2 mg,
Paracetamol 4x120 ml, Digoxin 2x1/4 tab, Omeferazol 2x20mg, Ceptazidine 2x20 mg
e. Dietary history
Pola makan Os SMRS 2x sehari dengan makanan biasa dibeli di pagi hari adalah nasi
uduk, disekolah sering jajan-jajanan sekolahan seperti nugget dan sosis, kalau malam
jarang makan, kurang menyukai susu, suka buah salak dan Os kurang menyukai sayur.
Hasil recall 1x24 jam :
Pagi : nasi uduk 50gr + kerupuk 3gr + bihun goreng 25gr + oreg tempe 20gr
Snack : nugget 2bh + sosis 2 buah
Siang : nasi 50gr + ayam goreng 35gr + telur dadar 40gr + tempe goreng 20gr
Snack : salak buah
Malam : somay 2 buah + tahu 2 buah
Asupan makan pasien di RS baik, hanya makanan sumber KH yang masuk yaitu
sekitar 65% dari total kebutuhannya. Nafsu makan di RS menurun karena Os merasa
mual dan muntah serta terasa nyeri di ulu hati sehingga diberikan diet F 8x250 ml
melalui NGT.

PERTANYAAN-PERTANYAAN:
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG ULCERATIV COLLITIS DAN
GIZI BURUK MARASMIK
1) Jelaskan maksud dari ulserativ collitis ?
2) Apa ciri khas/gejala dari ulcerativ collitis ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 28
3) Faktor-faktor apa saja yang memicu seseorang terkena ulserativ collitis ?
4) Bagaimana penatalaksanaan diet pada ulcerativ collitis dengan gizi buruk ?

b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA


1) Bagaimana proses pengkajian gizi untuk penyakit collitis ulserativ mengingat kondisi
status gizi pasien yang buruk ?
2) Bagaimana keadaan gizi Os ? berapa banyak peningkatan BB yang perlu dilakukan
untuk mencapai BB ideal ?
3) Bagaimana analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os ? jelaskan
pengaruhnya terhadap penyakit yang dideritanya saat ini ?
4) Bagaimana analisa Sdr terhadap kebiasaan makan Os ? berapa rata-rata asupan energi
dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan Os ?
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr ?
6) Identifikasi obat yang diberikan pada Os, apakah ada interaksi obat dan makanan pada
Os. Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makanan agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os ?
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan zat gizi sehari Os ?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Formula apakah yang sebaiknya diberikan kepada Os sesuai dengan keadaan saat ini?
4) Susunlah menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizi Os ?
d. KONSELING GIZI
1) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
ulcerative collitis ?
2) Terapi edikasi apakah yang sebaiknya diberikan kepada orang tua Os ?

J. Studi Kasus pada Penderita Irritable Bowel Syndrome

Ny.SM menderita penyakit Irritable Bowel Syndrome disertai dengan konstipasi


dan diare. Os bekerja meliput berita berminggu-minggu untuk perusahaannya. TB 170
cm dan BB 65kg, usia 35 tahun. Makan tidak teratur, biasanya pada pagi hari Os hanya
minum susu dan jus, siangnya sering telat makan dan hanya mengkonsumsi sandwich dan
kopi mix. Porsi makan malam OS sering berlebih, seperti nasi 1P, ayam/ikan/telur/daging

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 29
2P, tahu/tempe 2P, jarang mengkonsumsi sayuran dimalam hari, hanya tambahan buah
2P.
PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG IRRITABLE BOWEL DISEASE
1) Jelaskan maksud dari irritable bowel syndrome ?
2) Faktot-faktor apa saja yang memicu terjadinya irritable bowel syndrome ?
3) Bagaimana Sdr mengatasi pasien irritable bowel syndrome ?
4) Mengapa pada pasien irritable bowel syndrome kadang kala timbul gejala seperti
konstipasi dan diare ?
5) Bahan makanan apa saja yang perlu diperhatikan pada penderita irritable bowel
syndrome ?
b. PENGKAJIAN GIZI
1) Bagaimana keadaaan gizi Os ? berapa banyak penurunan BB yang perlu dilakukan
untuk mencapai BB ideal ?
2) Bagaimana analisa Sdr terhadap kebiasaaan makan Os ? berapa rata-rata asupan energi
dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makana Os?
3) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr ?
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan zat gizi sehari Os ?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Susunlah menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizinya ?
4) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi Os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
d. KONSELING GIZI
1) Jika suatu waktu os diundang diacara pernikahan yang mewah dengan aneka ragam
makanan lezat, apa yang akan Sdr anjurkan dalam pemilihan bahan makanan ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 30
2) Pengaturan makanan yang bagaimanan yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
irritable bowel syndrome pada Os ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 31
BAB V

STUDI KASUS PADA PENYAKIT INFEKSI

A. Penatalaksanaan Diet pada Penyakit Infeksi

Perencanaan proses asuhan gizi pada kasus infeksi dan luka yaitu meminimalkan
rasa kesakitan, pencegahan atau pengoreksian secara spesifik dari kekurangan zat gizi,
pemberian energi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan energi yang sementara
waktu digunakan untuk meminimalisir terjadinya komplikasi, dan mengatur cairan dan
elektrolit agar dapat memproduksi urin yang cukup dan normal homeostatis. Penekanan
pertama pada asuhan ini yaitu memberikan cairan untuk menghilangkan beban stress
akibat penyembuhan luka, pengeluaran luka, pembersihan luka dan pencangkokan atau
treatment dari infeksi yang terjadi. Asuhan gizi akan dimulai saat keadaan tubuh pasien
sudah stabil (stabil fungsi alat vital, cairan dan elektrolit dan keseimbangan asam basa,
dan keadaan fungsi jaringan otot untuk membantu transportasi dari oksigen dan
makanan).
Trauma, infeksi dan luka adalah penyakit dengan hipermetabolisme dan
keseimbangan negatif nitrogen. Ketentuan pada asuhan gizi sendiri tidak menghilangkan
respon hipermetabolik. Bagian kritis pada pasien yang terluka, infeksi atau kecelakaan
yaitu tidak dapat menaikkan berat badan atau menaikkkan indeks massa tubuh hingga
hipermetabolisme dapat teratasi dan terapi fisik atau latihan dimulai. Ini adalah poin
dimana transisi pasien pada fase anabolik dari penyakit yang dideritanya.

B. Tujuan Intruksional Umum:

Pada akhir praktikum mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan diet penyakit


infeksi pada kasus infeksi

C. Tujuan Intruksional Khusus :

Mahasiswa mampu :
1. Menjawab pertanyaan review teori yang berkaitan dengan penatalaksanaan diet pada
kasus penyakit infeksi
2. Mengkaji kasus penyakit infeksi dari aspek status gizi yang meliputi antropometri,
biokimia, klinis dan kebiasaan makan
3. Menentukan diagnosa gizi kasus penyakit infeksi
Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 32
4. Menyusun menu sesuai dengan keadaan kasus penyakit infeksi
5. Menyusun bahan konseling
6. Membuat makanan sesuai dengan menu yang disusun
7. Mengevaluasi makanan yang dimasak disesuaikan dengan kasus penyakit infeksi

D. Studi Kasus pada Penyakit Tubercullosis (TB)

1. An.T usia 5 tahun dengan BB 11kg, TB 99cm dan LILA 9cm. Masuk RS dengan
keluhan demam naik turun selama 3 bulan, diare, lemas, batuk serta terjadi penurunan
BB hingga 3,5kg. Sejak ± 3bulan SMRS Os mulai demam saat itu OS masih aktif dan
BB 14kg. 1bulan kemudian Os masih demam dan mengalami diare 2x. Selain itu,
sejak 1 bulan SMRS muncul kehitaman pada kulit bagian bawah perut dan lama-lama
bersisik. Sejak 2 minggu SMRS tangan dan kaki terlihat lemas, sulit diangkat, masih
demam, batuk 1 minggu kemudian timbul bengkak pada kaki dan tangan. Di dalam
keluarga Os, nenek menderita penyakit batuk berdahak. Os melakukan kontak
langsung dengan nenek ±3x/tahun selama seminggu. Gambaran fisik Os adalah mata
tampak pucat, pupil bulat isokar, gigi dan mulut mukosa lembab, wajah seperti orang
tua serta dada Os terlihat iga gambang. Os didiagnosa oleh dokter menderita TB
Millier, Kardiomiopati Dilatasi, Gizi buruk Kwarshiokor dan hemiparese Dekstra ec.
a. Data Hasil Pemeriksaan Biokimia :
Hb : 7,9 gr/dl leukosit : 11.300 rb.ml
Ht : 24,7% trombosit : 573.000 rb/ml
b. Data Hasil Pemeriksaan Klinis :
TD : 90/50 mmHg, Nadi : 140x/menit, Suhu : 390C
c. Dietary History :
Kebiasaan makan pasien SMRS :
Pagi : bubur 5 sdm, Ikan rebus ½ potong, Sayur wortel bening 2 sdm
Snack : biskuit 3 keping, Susu bubuk 2 sdm
Siang :bubur 5 sdm, Ikan rebus 1/2 potong, Sayur wortel bening 2 sdm
Snack : biskuit 3 keping, Susu bubuk 2 sdm
Malam : bubur 5 sdm, Ikan rebus ½ potong, Sayur wortel bening 2 sdm

PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG PENATALAKSANAAN DIET
PENYAKIT TUBERCULOSIS

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 33
1) Apa yang dimaksud dengan Tuberculosis Miller ?
2) Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya Tuberculosis Miller ?
3) Jelaskan perubahan metabolisme tubuh yang terjadi setelah seseorang terinfeksi TB
Miller ?
4) Apa yang dimaksud dengan kardiomiopati dilatasi dan hemiparese dekstra ? jelaskan
5) Bagaimana saudara dalam mengatasi masalah Tuberculosis Miller dan gizi buruk pada
Os ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI
1) Apa yang perlu dilakukan dengan keadaan gizi Os untuk mencapai status gizi normal?
2) Bagaimana analisa saudara terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os ? jelaskan
pengaruhnya terhadap penyakit yang dideritanya saat ini ?
3) Bagaimana analisa saudara terhadap kebiasaan makan Os ? berapa rata-rata asupan
energi dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan Os?
4) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian saudara ?
5) Identifikasi obat yang diberikan pada Os, apakah ada interkasi obat dan makanan pada
Os, jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makanan agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os /
c. PERENCANAAN GIZI
1) Hitung kebutuhan zat gizi sehari Os ?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Susun menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizi Os ?
4) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi Os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Lauk nabati :
Susu :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
d. KONSELING GIZI
1) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat saudara anjurkan untuk tuberculosis
miller Os ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 34
2) Informasi apa yang saudara berikan pada keluarga pasien mengenai penyakit dan
pengaturan makan yang harus dilakukan pada Os agar dapat mempertahankan kondisi
Os setelah pulang kerumah ?
2. Ny. S usia 26 tahun dengan BB 38 kg, TB 149cm dan mengalami penurunan berat
badan 1kg semenjak satu bulan yang lalu. Pasien menderita maag sejak 10 tahun yang
lalu. Orang tua Os menderita penyakit jantung dan hipertensi. Sejak 2 minggu SMRS
Os mengeluh mual disertai muntah, batuk serta mata kuning. Muntah berisi sisa
makanan dan cairan. Os telah diketahui menderita TB Paru 3 minggu SMRS. Os telah
mendapatkan terapi OAT kategori 1. Sekarang Os didiagnosa DILI ec OAT, TB Paru
dengan terapi OAT Kategori 1, Anemia ec Inflamasi. Os tinggal dengan suami dan 2
orang anak. Kedua anak OS belum sekolah. OS seorang ibu rumah tangga dan
suaminya bekerja di toko pakaian di kota bandung. Penghasilan suami Os setiap bulan
± 1- 2 juta. Diagnosa medis : DILI ec OAT, TB Paru dengan Terapi OAT Kategori 1,
Anemia ec Inflamasi. Pola makan Os SMRS yaitu 2-3x makan utama dalam sehari.
Kebiasaan minum satu gelas teh pada pagi hari. Makanan yang dikonsumsi oleh Os
dalam sehari belum termasuk menu seimbang. Os menyukai bakso dan batagor.
Asupan makan SMRS, E = 812,5 kkal, P = 26,5 g, L = 29,5 g dan KH = 120 g. Pada
saat di rumah sakit pasien diberikan makanan lunak dengan frekuensi 3x makan
lengkap dan 2x selingan. Pasien mampu mengkonsumsi bubur ¼ penukar, hewani ½
penukar, nabati ½ dan sayur ¼ . Asupan makan pasien saat di rumah sakit (Recall 24
jam) E = 1037,5 kkal, P = 32,5 g, L = 31 g dan KH = 149,5 g
Data Hasil Pemeriksaan Biokimia :
Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
Hb(mg/dL) 10,3 12-16 Rendah
Ht (%) 31 35-47 Rendah
SGOT(U/L) 71 <31 Tinggi
SGPT(U/L) 39 <32 Tinggi
Ureum(mg/dL) 10 15-50 Rendah
Kalium (mEq/dL) 3,2 3,6-5,5 Rendah
Natrium(mEq/dL) 132 135-145 Rendah
Bilirubin total (mg/dl) 2,80 0-1 Tinggi
Bilirubin direk (mg/dl) 2,52 0-3 Normal

Data Hasil Pemeriksaan Klinis adalah Hilang lemak subkutan (+), Nafsu makan
tidak baik (+), Mual (+), Muntah (-) dan Mata kuning (+)

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 35
Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
Kesadaran Compos mentis Compos mentis Normal
Respirasi 20 x/menit 18-26 x/menit Normal
Nadi 86 x/menit 80-100 x/menit Normal
Suhu Afebris 36,5-37,5 0C Normal
Tekanan darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal

E. Studi Kasus pada Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)

Seorang wanita muda berusia 19 tahun, lulusan SMA dengan bapak yang bekerja
sebagai buruh, memiliki BB 43kg dan TB 155cm. Tempat tinggal sehari-hari
dipemukiman padat dipinggir rel KA. Os masuk RS dengan demam 12 hari SMRS.
Keluhan lain adalah sesak nafas terutama saat berbaring, tidak enak badan, batuk disertai
dahak yang sulit keluar dan kehilangan nafsu makan. Selama dirawat di RS cairan pleura
Os dikeluarkan sehingga sesak nafas menghilang dan nafsu makan membaik. Walau ada
sedikit peningkatan BB, fisiknya masih tampak kurus, sinar wajah redup dan apatis.
Sebelumnya Os mengalami edema pada tungkai. Os pernah mendapat tranfusi kadar Hb
rendah. Ia mendapat INH yang menyebabkan mual sehingga jadwal pemberian diubah
dokter menjadi malam hari. Diagnosa dokter terhadap Os adalah penyakit Paru Obstruksi
Kronik.
a. Data Laboratorium :
Total protein : 6,5 g/dl; Albumin : 1,8 mg/dl ; Globulin : 4,7 mg/dl ; Ureum : 33
mg/dL, Kreatinin : 0,8 mg/dl ; Hb : 5,8 g/dl ; Glukosa nuchter : 80 mg/dl
b. Dietary History :
Pagi : nasi uduk 1,5P ; Siang : mie instan 1P + telur 1P ; Malam : nasi 2P, tempe
goreng 1P, tahu goreng ½ P, tumis kangkung 1P

PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG PENYAKIT PARU
OBSTRUKSI KRONIK
1) Apa yang dimaksud dengan cairan pleura ?
2) Bagaimana proses terbentuknya cairan pleura dalam tubuh ? apa penyebabnya
3) Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya PPOK ?
4) Bagaimana saudara dalam mengatasi pasien PPOK ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 36
1) Bagaimana keadaan gizi Os saat ini? apakah berat badan Os saat ini sudah tergolong
ideal ? berapa banyak peningkatan/penurunan yang perlu dicapai Os
2) Bagaimana analisa saudara terhadap tanda-tanda fisik yang ditunjukan Os? jelaskan
dan bagaimana cara mengatasinya ?
3) Bagaimana analisa saudara terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os dan hubungannya
dengan penyakit Os saat ini ?
4) Bagaimana analisa saudara terhadap kebiasaan makan Os ? berapa rata-rata asupan
energi dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaaan makan Os?
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian saudara ?
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan zat gizi sehari Os ?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Susunlah menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizi Os?
4) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi Os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Lauk nabati :
Susu :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
d. KONSELING GIZI :
1) Jika suatu waktu Os diundang diacara pernikahan yang mewah dengan aneka ragam
makanan lezat, apa yang akan saudara anjurkan dalam pemilihan bahan makanan ?
2) Jika suatu waktu nafsu makan Os berkurang, langkah apa yang saudara sarankan
kepada Os untuk menanggulanginya ?
3) Jika suatu saat Os hang out bersama teman-teman, apa yang saudara sarankan dalam
pemilihan makanan?

F. Studi Kasus Pada Penyakit HIV AIDS

1. Tn. HS usia 31 tahun memiliki BB 64kg, TB 170cm dan LILA 28cm. Datang ke RS
dengan keluhan lemas, mual dan sariawan. Os mengeluh lemas sejak 1 minggu ini,

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 37
nafsu makan menurun, mual dan muntah. Sebulan SMRS Os semakin lemas, kepala
cekot-cekot, mual, muntah, sariawan dan sejak ± 2 bulan yang lalu Os didiagnosa
HIV. Dahulu Os pernah terkena infeksi paru-paru, namun sudah dinyatakan sembuh.
Keadaan sosek Os adalah menengah kebawah. Os memiliki alergi makanan terhadap
ikan pindang dan pantangan makan terhadap seafood dan makanan yang dimasak
setengah matang.
a. Data Biokimia :
Parameter Hasil Nilai Normal
Albumin 3,72 g/dl 3,5-5 g/dl
SGOT 20 UI/L 10-42UI/L
SGPT 9 UI/L 10-40 IU/L
Na 132,5 mmol/L 135-146 mmol/L
HGB 7,4 g/dl 14-18 g/dl
HCT 20,1% 42-52%
Kreatinin 1,03 mg.dl 0,6-1,3 mg/dl
CDA 16 sel/ml2darah 800-1200 sel/ml2darah

b. Data Klinis
KU : sedang ; Tensi : 120/70 mmHg ; Pernapasan : 20x/menit ; Nadi : 88x/menit ;
Suhu : 370C
c. Diagnosa Medik :
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metode Ket
Ig G anti Toxoplasma 21,0 <4 : no reactive IU/L ELFA Reactive
4-8 : grayzone
>8 : reactive
Ig M anti Toxoplasma 1,09 <0,55 : non reactive Index ELFA Reactive
0,55-0,65 : grayzone
>0,65 : reactive

d. Data Obat yang dikonsumsi berupa Staviral : 2x1 tablet, Neviral : 2x1 tablet,
Hiviral : 2x1 tablet ; Asam folat : 3x1 tablet ; Nistatin drop : 3x2 tetes ;
Fluconazole : 1x 200mg ; Clindamycin : 2x600mg ; Inj.Nacl 0,9% : 20 tpm;
Pirimethamin : 1x75 mg
e. Kebiasaan makan :
Makanan pokok : nasi 4-5 kali sehari @1/2 centong
Lauk hewani : ikan air tawar @1 ekor
Lauk nabati : tempe digoreng/bacem @2-3 ptg
Sayuran : Os menyukai sayur jenis apa saja dan yang paling sering
dikonsumsi adalah sayur sup
Buah : apel dan pisang @1bh, Pepaya @1ptg bsr
Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 38
Minuman : teh manis 2 kali @1gls

2. Tn. T usia 31 tahun. Pasien didiagnosa menderita B20 sejak Desember 2013.
Saat masuk RS mengalami gangguan gastrointestinal yaitu diare, mual,
muntah, dan nafsu makan menurun. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien
didiagnosa menderita B20 dan gastroenterintis acut (GEA). Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit keluarga. Pasien termasuk golongan ekonomi
menengah keatas, penghasilan sebulan diatas UMR, cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Tinggal di jalan Ciumbeleuit, Bandung. Bekerja
sebagai pegawai swasta. Kebiasaan makan pasien sering jajan diluar seperti
bakso, siomay, cuanki, dll. Pola makan saat sehat 2-3x makanan lengkap tiap
harinya. Nafsu makan menurun sejak 3 minggu SMRS. BB 2 bulan lalu = 57
Kg, BB sekarang = 42 Kg TB = 168 cm. Asupan recall 24 jam :

Zat Gizi
Energi Lemak Karbohidrat
Protein (gr)
(Kal) (gr) (gr)
Asupan 663,75 22,05 21,45 92,3

Data Biokimia :
Jenis Nilai
Hasil Keterangan
pemeriksaan rujukan
SGOT (AST) 47 u/L 37ºC L s/d 37 Tinggi
SGPT (ALT) 18 u/L 37ºC L s/d 40 Normal
LDH 2.223 u/L 240-480 Tinggi

Data Klinis
Jenis
Hasil Nilai rujukan Keterangan
pemeriksaan
Tekanan darah 90/70 mmHg 120/80 mmHg Rendah
Nadi 78x/menit 80-100x/menit Rendah
Respirasi 18x/menit 18-24x/menit Normal
Suhu 35,6ºC 36-37ºC Normal
Pada pemeriksaan fisik, pasien mengalami mual, muntah, dehidrasi dan
diare akut yang frekuensinya 8-10 kali dalam sehari, tampak kesakitan, lemas,
atrofi otot lengan dan hilangnya lemak subkutan, terdapat bintik-bintik hitam

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 39
diwajah dan beberapa bagian tubuh lainnya, kulit kering dan mukosa bibir
kering.
Data Obat yang dikonsumsi :
Nama Obat Manfaat Efek samping
Obat anti virus yang mencegah
Diare, nyeri perut, lelah,
Lamivudin sel HIV melipat gandakan diri di
demam, anemia,
dalam tubuh.
Satu kelas obat-obatan yang
TNF memblokir tindakan tumor kebekuan Menekan nafsu makan.
faktor (TNF)

PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG HIV
1) Bagaimana perjalanan penyakit seseorang yang diidentifikasi HIV ? jelaskan
2) Apa penyebab terjadinya HIV ?
3) Apa perbedaan antara HIV dan AIDS ?
4) Bagaimana cara kita mengidentifikasi seseorang yang terkena HIV AIDS ?
5) Faktor-faktor apa saja yang memicu timbulnya HIV ?
6) Tuliskan beberapa contoh makanan tinggi kalori tinggi protein ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI
1) Bagaimana keadaan gizi Os ? berapa banyak peningkatan/penurunan yang harus
dicapai Os untuk mendapatkan berat badan ideal ?
2) Bagaimanakah analisa saudara terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os ? jelaskan
pengaruhnya terhadap penyakit yang dideritanya saat ini ?
3) Bagaimana analisa saudara terhadap kebiasaan makan Os ? berapa rata-rata asupan
energi dan zat gizi yang dikonsumsi setiap hari berdasarkan kebiasaan makan Os ?
4) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian saudara ?
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitung kebutuhan zat gizi sehari Os
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Susunlah menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizi Os ?
4) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi Os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Lauk nabati :

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 40
Susu :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
5) Bagaimana cara mengatasi mual, muntah, dan sariawan yang dialami Os
d. KONSELING GIZI
1) Jika suatu waktu Os diundang diacara pernikahan yang mewah dengan aneka
makanan lezat, apa yang akan saudara anjurkan dalam pemilihan bahan makanan
2) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat saudara anjurkan untuk Os
3) Latihan fisik apakah yang anda sarankan untuk Os yang tidak mengeluarkan biaya
untuk mendukung penyembuhan Os ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 41
BAB VI

STUDI KASUS PADA PENYAKIT HATI DAN EMPEDU

A. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Hati dan Empedu

Hati merupakan organ terpenting dalam tubuh. Tidak seorang pun yang dapat
hidup tanpa hati. Pengetahuan tentang struktur dan fungsi dari hati sangat penting, dan
ketika mereka rusak (menjadi penyakit), dibutuhkan terapi gizi dan medis yang
kompleks. Jutaan manusia banyak yang mengalami gangguan empedu, menyebabkan
penyakit yang signifikan dan bahkan endapan pancreatitis dan infeksi. Penyakit hati
biasanya disebabkan karena anoreksia dan malabsorpsi yang terjadi pada pasien. Selain
itu timbul gejala pada pasien dengan diet ketat, perubahan metabolisme tubuh, mual dan
muntah yang akhirnya menyebabkan masalah gizi. Macam-macam spektrum penyakit
memberikan dampak pada sistem empedu, sering kali terlihat dengan tanda dan gejala
yang mirip.
Penyakit hati dibagi menjadi beberapa yaitu hepatitis A,B,C,D dan E, enselopati
hati, perlemakan hati, hepatitis alkoholik, sirosis hati, kongesive hati, iskemik hati dan
masih banyak lagi sedangkan penyakit pada empedu seperti sirosis empedu, cholangitis
akut, sclerosing cholangitis, cholelithiatiasis, dan cholecystitis yang sering ditemukan
pada pasien. Patofisiologi dari gejala klinis yang dirasakan biasanya adalah fungsi
abnormal pada hati, kuning, acites dan edema, pembesaran hati, hipertensi dan varises,
kerusakan pada level asam amino, defisiensi vitamin dan mineral dan hipoglikemi.
Pengkajian gizi pada pasien biasanya dilakukan dengan memonitoring BB dan
antropometri, asupan makan, melakukan tes laboratorium untuk zat gizi yang kurang
seperti vitamin D, asam folat, B12, tiamin dan lainnya. Penanggulangan biasanya
dilakukan melalui diet, pengobatan atau pembedahan. Untuk penyembuhan dari aspek
medis dapat dilakukan dengan obat-obatan, pengobatan untuk pembengkakan, pengaturan
dari gejala hipertensi yang dirasakan (terapi obat-obatan) dan memonitoring kadar gula
darah sedangkan pengaturan dari aspek gizi dengan meningkatkan asupan makan dengan
porsi kecil tapi sering, mengurangi konsumsi garam untuk menjaga tekanan darah,
pengaturan untuk menghindari hiponatriumia, melakukan diet karbohidrat pada pasien
dengan hiperglikemia, suplementasi vitamin dan mineral serta pemberian makanan
enteral.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 42
B. Tujuan Intruksional Umum

Pada akhir praktikum mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan diet hati dan
empedu pada kasus penyakit hati dan empedu.
C. Tujuan Intruksional Khusus

Mahasiswa mampu :
1. Menjawab pertanyaan review teori yang berkaitan tentang penatalaksanaan diet pada
kasus penyakit hati dan empedu
2. Mengkaji kasus penyakit hati dan empedu dari aspek status gizi yang meliputi
antropometri, biokimia, klinis dan kebiasaan makan.
3. Menentukan diagnosa gizi kasus penyakit hati dan empedu
4. Menyusun menu sesuai dengan keadaan kasus penyakit hati dan empedu
5. Menyusun bahan konseling
6. Membuat makanan sesuai dengan menu yang disusun
7. Mengevaluasi makanan yang dimasak disesuaikan dengan kasus penyakit hati dan
empedu

D. Studi Kasus pada Penyakit Hepatitis

Tn.S berusia 82 tahun dengan BB 47kg, TB 154cm, dan LILA 22cm. Os datang ke RS
dengan keluhan panas selama 3 hari, mual, muntah dan nafsu makan menurun kemudian
dikirim ke IGD. Os didiagnosa anemia dan Chronis Liver Desease. Pola hidup yang
kurang sehat pada diri pasien seperti merokok dan suka mengkonsumsi jamu dan obat-
obatan sebagai penyebab timbulnya penyakit Chronis Liver Desease dengan Ascites.
Keadaan saat masuk RS adalah lemas, badan kurus, panas dan mual.
a. Data hasil pemeriksaan biokimia :
Albumin 2,57 g/dl ; Hb : 7,6 g/dl ; Ht : 24,1% ; MCV : 98,8 fL; MCH : 31,1 pg;
MCHC : 31,5 g/dl ; SGOT : 85 U/L ; SGPT : 38 U/L ; Kreatinin 0,98 mg/dl; Kalium
: 4,4mmol/L ; Natrium 132 mmol/L
b. Data hasil pemeriksaan klinis :
Tekanan darah 90/60 mmHg ; Nadi 72x/menit ; Suhu 37,70C
c. Terapi obat
Sistenol 3x1; Inf.RL 20 tpm ; Ranitidine 1A/12 ; Letonal 1x25 ; Propanolol 2x10
d. Dietary history

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 43
Saat dirumah pola makan Os 3x1 sehari, terkadang saat bekerja disawah Os tidak
teratur makannya. Os suka sekali dengan makanan asin dan digoreng, minum jamu
dan obat-obatan untuk penghilang rasa capek. Os jarang mengkonsumsi sayuran. Os
pernah menjadi perokok aktif 2 bulan sebelum sakit.
Kebiasaan makan Os SMRS :
Nasi 3x/hari ; Ikan 1x/hari ; Tempe,tahu(digoreng) 3x/hari ; Sayur 1x/hari ; Pisang
2x/hari ; Susu/kopi/the 1x/hari
Saat di RS kemampuan makan Os baik, tidak ada keluhan gangguan
menelan/mengunyah dan mampu menerima makanan dalam bentuk lunak seperti
bubur beras maupun nasi tim. Nafsu makan Os pada saat masuk RS menurun karena
keadaan Os yang lemas, perut terasa panas dan mual. Setelah pengamatan di RS
selama 3 hari didapatkan hasil bahwa asupan makan Os terhadap kebutuhan cukup
baik, yaitu sebesar 84,5% energi, 67,4% protein, 66,9% lemak, dan 79,11% KH.

PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG PENATALAKSANAAN DIET
CHRONIC LIVER DESEASE DAN ACITES
1) Jelaskan maksud dari chronic liver desease ?
2) Apa itu acites? jelaskan !
3) Mengapa timbul gejala seperti mual-mual, muntah dan nafsu makan menurun dan
suhu badan panas ?
4) Mengapa pada pasien penderita hepatitis disertai dengan adanya acites ?
5) Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya chronic liver desease ?
6) Bagaimana Sdr mengatasi masalah chronic liver desease dan acites pada Os ?
b. PENGKAJIAN GIZI
1) Bagaimana keadaaan gizi Os ?
2) Bagaimana analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os ?
3) Data biokimia apa saja yang perlu diperhatikan ? Jelaskan pengaruhnya terhadap
penyakit yang dideritanya saat ini ?
4) Bagaimana analisa Sdr terhadap kebiasaan makan Os ? Berapa rata-rata asupan energi
dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan Os?
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 44
6) Identifikasi obat yang diberikan kepada Os, Apakah ada interaksi obat dan makanan
pada Os, Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makana agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os !
c. PERENCANAAN GIZI
1) Hitunglah kebutuhan zat gizi sehari Os ?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Apakah Os perlu diberi makan enternal ? Jelaskan alasannya !
4) Susunlah menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizi Os dengan memperhatikan
gejala anemia dan acites yang diderita olah Os ?
5) Makanan apa saja yang perlu dibatasi pada Os ?
6) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi Os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
d. KONSELING GIZI
1) Pengaturan makanan yang bagaimanan yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
chronic liver desease dan anemia pada Os ?
2) Terapi edukasi apa yang akan Sdr berikan kepada Os dan keluarga Os ?

E. Studi Kasus pada Penyakit Sirosis Hati

1. Tn.S berusia 44tahun adalah seorang security yang bekerja disalah satu pertokoan
daerah Pulo Gebang. Sehari-hari Os bekerja berkeliling selama ±3 jam disalah satu
pertokoan daerah Pulo Gebang. Os bekerja berdasarkan shift yang masing-masing
shift mempunyai 8 jam kerja. Bila Os mendapat shift malam, biasanya tidur hanya 2
jam sehari. Saat ini tinggal bersama dengan istri dan 3 anaknya yang semuanya masih
sekolah. Istrinya adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus berwiraswasta sebagai
pedagang sembako. Os datang ke RS dengan keluhan nyeri perut dibagian kanan atas
hingga menjalar kepunggung, mual dan begah bila Os mengkonsumsi makanan.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 45
Penurunan BB mencapai 11 kg dalam 6 bulan. Saat ini Os memiliki BB 57 kg dan TL
54cm serta terdapat acites. Dahulu Os pernah dirawat di RS karena demam thypoid.
Dokter mendiagnosa Os menderita penyakit sirosis hepatis.
a. Data hasil pemeriksaan biokimia
Hasil Lab
Data Lab Hari Hari 2 Kadar Normal
00 Hari 3
1 O6. 18.00
Hb 10 9,9 9,1 9,2 13-16 gr/dl
Leukosit 3700 - - - 5-10 rb/ml
Hematokrit 30 30 28 8 37-47%
Trombosit 85 87 90 97 150-400 rb/ml
Na 139 - - - 134-146 mg/dl
Asam urat 2,1 - - - 3,5-7,2 mg/dl
Ureum 21 - - - 13-43 mg/dl
Kreatinin 0,5 - - - 0,6-1,3 mg/dl
Bilirubin total 2,8 - - - 0-1 mg/dl
Bilirubin direct 1,2 - - - 0-0,3 mg/dl
SGOT 225 - - - 0-40 mg/dl
SGPT 99 - - - 0-40 mg/dl
HBSAG 3731 - - - <1,0 UI/ml

b. Data hasil pemeriksaan klinis


Data klinis
tanggal
TD S N RR
Hari 1 110/70 36 80 20
Hari 2 100/70 37 82 20
Hari 3 120 37 80 20

c. Terapi obat yang diberikan : Plemtacid 3x1 sdm ; Ranitidine 2x1 ; HP Pro
3x1 ; Infuse RL/8J (kandungan cairan laktat)
d. Dietary history
Pola makan Os adalah 3x makan utama dan 2x selingan. Os tidak memiliki
pantangan namun Os tidak suka dengan daging ayam negeri karena alasan rasa,
sedangkan cara pemasakan makanan lebih sering dilakukan dengan digoreng. Saat
masuk shift pagi Os biasa mendapat makanan catering, namun saat shift malam Os
tidak mendapatkan makanan dari tempatnya bekerja dan terbiasa membeli
diwarung atau kedai makanan pinggir jalan. Menu makanan yang biasa dikonsumsi
Os adalah sebagai berikut :
Pagi : nasi goreng, telur ceplok, teh manis
Snack : lemper, biskuit coklat
Siang : nasi, tempe bacem, sayur nangka, pisang
Snack : roti

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 46
Malam: nasi goreng, telur ceplok, kopi
2. Tn. J berusia 56 tahun adalah seorang pedagang dipasar, tinggal bersama istri (ibu
rumah tangga) dan 3 anaknya yang masih sekolah. Pasien menghidupi keluarga dari
hasil berdagang sayuran. Os datang ke RS dengan keluhan mata berkunang kunang,
mual, muntah, perut sebah, kembung, nafsu makan berkurang, BAB berwarna
kehitaman, BAK 4-5 hari sekali berwarna seperti teh serta tampak pucat. Penurunan
BB mencapai 5kg dalam 3bulan. Saat ini Os memiliki BB 45 kg dan TB 160 cm.
a. Data hasil pemeriksaan biokimia
Data Lab Hasil Lab Kadar Normal
Hb 7,2 13-16 gr/dl
Leukosit 9 5-10 rb/ml
Hematokrit 22 37-47%
Trombosit 240 150-400 rb/ml
Na 135 134-146 mg/dl
Asam urat 2,6 3,5-7,2 mg/dl
Ureum 34 13-43 mg/dl
Kreatinin 0,7 0,6-1,3 mg/dl
Bilirubin total 4,8 0-1 mg/dl
Bilirubin direct 3,76 0-0,3 mg/dl
SGOT 145 0-40 mg/dl
SGPT 85 0-40 mg/dl
Albumin 3,3 3,5 – 5,2 g/dl

b. Data hasil pemeriksaan klinis


Data klinis
TD S N RR
o
120/80 mmHg 36,8 C 88x/ menit 26x/menit

c. Dietary history
Pola makan Os adalah 3x makan utama dengan posi sedang, lauk pauk (bervariasi
dari tempe, tahu, ayam, ikan asin) dan sayur. Jarang mengkonsumsi buah, tidak
terbiasa minum susu. Sehari minum air putih sekitar 1-1,5liter. Setelah pasien
sakit, nafsu makan tidak ada dan asupan cairan juga menurun. Menu makanan
yang biasa dikonsumsinya adalah sebagai berikut :
Pagi : nasi goreng, telur ceplok, teh manis
Snack : lemper(jajanan pasar)
Siang : nasi, ayam, sayur gulai pucuk ubi , pisang
Malam : nasi goreng, telur dadar,tahu, kopi

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 47
PERTANYAAN-PERTANYAAN:
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG PENATALAKSANAAN DIET
SIROSIS HEPATIS
1) Apa yang dimaksud dengan sirosis hati ?
2) Mengapa pada pasien sirosis hepatis kadang kala timbul gejala seperti keluhan nyeri
perut dibagian kanan atas hingga menjalar kepunggung, berasa mual dan begah ?
3) Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya sirosis hepatis ?
4) Bagaimana Sdr dalam mengatasi masalah sirosis hepatis pada pasien ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA
1) Bagaimana keadaan gizi Os ?
2) Bagaimana analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia Os ?
3) Data biokima apa saja yang perlu diperhatikan? Jelaskan pengaruhnya terhadap
penyakit yang dideritanya saat ini ?
4) Bagaimana analisa Sdr terhadap kebiasaan makan Os? berapa rata-rata asupan energi
dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan Os?
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr ?
6) Identifikasi obat yang diberikan pada Os, apakah ada interaksi obat dan makanan pada
Os. Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makanan agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os ?
c. PERENCANAAN GIZI
1) Hitunglah kebutuhan zat gizi sehari Os ?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet yang diberikan serta alasannya ?
3) Susunlah menu sehari Os sesuai dengan kebutuhan gizi Os dengan memperhatikan
gejala anemia dan acites yang diderita olah Os ?
4) Tulisakan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi Os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 48
d. KONSELING GIZI
Pengaturan makanan yang bagaimanan yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
penyakit sirosis hepatis pada Os ?

F. Studi Kasus pada Penyakit Batu Empedu

Tn.D berusia 69 tahun dengan BB 39 kg dan TB 165 cm. Datang ke RS dengan


keluhan nyeri perut dan punggung disertai sesak nafas 7 jam SMRS, nyeri perut tersebut
dirasakan terus menerus. Os tinggal bersama anaknya. Os didiagnosa Cholesistitis akut
dengan hipertensi oleh dokter.
a. Data hasil pemeriksaan biokima :
Hb 13,8 gr/dl ; Ht 41% ; Leukosit 8,5 rb/uL ; Trombosit 216 rb/uL ; Ureum darah 33
mg/dl ; Creatinin 0,9 mg/dl ; Kalium 3,71 mmol/l
b. Data hasil pemeriksaan klinis :
TD 220/110 mmHg ; Nadi 80x/menit ; Pernapasan 20x/menit ; Suhu 36,80C
c. Terapi obat yang diberikan :
Amlodipin 1x10 mg ; Catopril 2x25 gr ; Tramadol 3x1 amp ; Keterolac 3x20 IU
d. Dietary history
Kebiasan makan Os SMRS :
Pagi : nasi uduk 1 P + teh manis
Snack : bubur kacang hijau 1 P
Siang : nasi 1 P, sayur asem, tempe goreng 1 P, ikan asin
Snack : pisang 2 buah
Malam : nasi 1 P, semur jengkol dan ayam goreng

PERTANYAAN-PERTANYAAN :
a. REVIEW PEMAHAMAN MAHASISWA TENTANG PENATALAKSANAAN DIET
PENYAKIT CHOLESISTITIS
1) Jelaskan maksud dari diagnosa penyakit cholesistitis ?
2) Faktor-faktor apa saja yang memicu seseorang terkena penyakit cholesistitis akut?
3) Mengapa timbul gejala seperti nyeri perut dan punggung disertai sesak nafas ?
jelaskan maksudnya ?
4) Bagaimana Sdr mengatasi cholesistitis akut pada pasien ?
b. PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA GIZI

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 49
1) Bagaimana keadaan gizi os? Berapa banyak penambahan berat badan yang perlu
dilakukan untuk mencapai berat badan ideal?
2) Bagaimanakah analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia os?
3) Bagaimana analisa Sdr terhadap kebiasaan makan os?
4) Berapa rata-rata asupan energi dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya
berdasarkan kebiasaan makan Os ?
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr!
6) Identifikasi obat yang diberikan pada Os, Apakah ada interaksi obat dan makanan
pada Os, Jika Ya bagaimana cara meminimalkan interaksi obat dan makanan agar
penggunaan obat dan makanan tersebut optimal untuk Os!
c. PERENCANAAN DIET
1) Hitunglah kebutuhan gizi sehari os?
2) Tuliskan tujuan dan syarat dari diet gizi yang diberikan serta alasannya !
3) Susunlah menu sehari os sesuai dengan kebutuhan gizi Os sebelum dan sesudah
melahirkan!
4) Tuliskan perubahan penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi os untuk kelompok
makanan dibawah ini :
Makanan pokok :
Lauk hewani :
Susu :
Lauk nabati :
Sayuran :
Buah-buahan :
Lemak/minyak/santan :
Bumbu :
d. KONSELING GIZI
1) Pengaturan makanan yang bagaimana yang dapat Sdr anjurkan untuk mengatasi
penyakit hepatitis B kronik dan sirosis hati pada os ?
2) Informasi apa yang Sdr berikan pada keluarga pasien mengenai penyakit dan
perubahan pola hidup yang harus dilakukan pada Os agar dapat mempertahankan
kondisi Os setelah pulang kerumah ?

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 50
BAB VII PENUTUP

Buku Pedoman Praktik Diet Penyakit Infeksi ini menyediakan cara dalam proses
pelayanan gizi pada pasien khususnya pada kasus-kasus dengan penyakit kekurangan gizi,
infeksi, gangguan saluran cerna atas dan bawah, penyakit hati dan saluran kemih serta pada
kasus pengaturan berat badan. Titik berat buku pedoman ini adalah melatih mahasiswa
memahami dan mengaplikasikan Prosedur Asuhan Gizi Terstandar pada berbagai macam
kasus, serta bagaimana cara merencanakan dana dan mengolah makanan modifikasi sesuai
penyakit dan kondisi pasien.
Menyadari bahwa kondisi pasien dengan berbagai penyakit yang dideritanya
bervariasi, contoh kasus yang ada pada Buku Pedoman Praktek Diet ini perlu dikembangkan
dengan menambah kasus-kasus lain untuk bahan diskusi mahasiswa. Dengan segala
keterbatasan yang ada pada buku ini, diharapkan buku ini dapat dipakai sebagai acuan baik
untuk mahasiswa maupun dosen untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 51
SUMBER BACAAN

1. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I


2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II
4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II
5. Buku Nutritional and Diagnosis-Related Care
6. Buku pegangan dosen dan bagian Proyek yaitu Diet Pada Berbagai Penyakit Infeksi dan
Saluran Pencernaan, Diet pada berbagai Penyakit Anak
7. Buku Principle of Nutritional Assessment
8. International Dietetik & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual. Standardized
Language for the nutrition Care Process. First Edition.2008
9. Krause, M.V.,Food, Nutrition and Diet Therapy, Philadelphia, WB Saunders Company.
10. Penuntun Diet dan Penuntun Diet Anak oleh PERSAGI dan Bagian Gizi RSCM
11. Robinson, C.H, Lawyer, M.R., Normal and Therapeutik Nutrition,
Macmillan.Publ.co.Inc, New York

Buku Pedoman Praktikum Dietetik Penyakit Infeksi 2022

Page 52

Anda mungkin juga menyukai