Anda di halaman 1dari 33

ANEMIA GIZI BESI

PADA REMAJA PUTRI


Presented by : dr. Putri Marita
Puskesmas Sirukam
Pengertian Anemia Gizi

Situasi Anemia Gizi di Indonesia

Penyebab & Dampak Anemia Gizi Besi

Penanggulangan Anemia Gizi Besi


Pengertian Anemia Gizi
ANEMIA
Suatu kondisi rendahnya kadar Hb dibandingkan
dengan kadar normal, yang menunjukkan kurangnya
jumlah sel darah merah yang bersirkulasi. Akibatnya
jumlah oksigen yang diangkut ke jaringan tubuh
berkurang.
Situasi Anemia Gizi di Indonesia
Anemia (mg/dl)
Non Ringan Sedang Berat
Populasi Anemia
(mg/dl)
Anak 6 – 59 bulan 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Anak 5 – 11 tahun 11.5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0
Anak 12 – 14 tahun 12 11,0 – 11,9
Populasi 8,0 – 10,9 < 8,0
Perempuan tidak hamil 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
(≥ 15 tahun)
Ibu hamil 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Laki-laki ≥ 15 tahun 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 < 8.0
Penyebab & Dampak Anemia Gizi Besi
JENIS ANEMIA

 Anemia defisiensi Fe : 62,3%  


 Anemia megaloblastik : 29,0%
  Anemia hipoplastik : 8,0%  
 Anemia hemolitik : 0,7%

PENYEBAB
1. Asupan terbatas
2. Absorpsi abnormal
3. Berkurangnya cadangan
4. Kebutuhan meningkat
Tanda-tanda Anemia

• Wajah, terutama kelopak mata


dan bibir tampak pucat

 Kurang nafsu makan


 Lesu dan lemah
 Cepat lelah
 Sering pusing dan
mata berkunang-kunang
KONSUMSI PANGAN

INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS

PENYEBAB LAINNYA
POLA KONSUMSI MASYARAKAT
DIDOMINASI PANGAN NABATI (NON HEME)

RENDAHNYA KONSUMI ZAT GIZI MAKRO > 50%


REMAJA (13 – 18 TAHUN)

DEFISIT ENERGI DAN DEFISIT PROTEIN


Prevalensi Remaja yang mengalami
Defisit Energi dan Protein

Sumber: Riskesdas 2010


INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS
SERTA PENYEBAB LAINNYA

 TBC
 KEHILANGAN DARAH AKIBAT INFEKSI PARASIT
(MALARIA)
 KEBUTUHAN MENINGKAT KARENA MASA

PERTUMBUHAN
 MENSTRUASI
PENYEBAB DAN DAMPAK ANEMIA

17
DAMPAK ANEMIA GIZI
AKIBAT LEBIH LANJUT
Remaja Anemia

Akan memperparah anemia saat hamil


 Resiko mengalami keguguran
 Perdarahan saat melahirkan
 Melahirkan Bayi BBLR

Penyebab kematian ibu melahirkan


karena perdarahan : 32 % (profil kes
2012)
DAMPAK LANJUT:

 Cenderung menjadi dewasa yang pendek 


melahirkan bayi yang kecil;
 Bayi dg BBLR memiliki risiko tinggi menderita:
PTM (Obesitas, Penyakit Jantung, Hipertensi,
dan Diabetes)
 Gangguan kecerdasan  prestasi rendah
 Pendidikan rendah  status ekonomi rendah

Ref: Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective


Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
MENIKAH USIA DINI

Tingginy
a umur
kehamila
n
pertama
di bawah
20 tahun
( 46,7% )
Remaja rentan terhadap gaya
hidup tidak sehat :
• 22,7% remaja perempuan < 20
tahun mengalami kehamilan di
luar pernikahan
• 74,3% dalam ikatan pernikahan
• 2,9% tidak diketahui .

Studi Jabotabek :
Studi Australian National
University & UI , 2010
Prevalensi anemia pada Persentase Umur Kawin Pertama
WUS tidak hamil pada Wanita Pernah Kawin Usia
10-59 tahun
45
41.9
25 22.9
40
20
35 33.6
20 17.8

30
15
25
%

10 20
anemia
15
11.5
5
10
4.8 5.7
0 5
1.9
15-24 25-34 35-49 0.6
thn thn thn 0
14 19 24 29 34 + ab
Wanita Usia Subur (WUS) tidak hamil usia 15- 0 - 5 - 0 - 5 - 0 - 35 w
1 1 2 2 3 ja
49 tahun en
m
k
Td
Riskesdas 2013
DAMPAK KESEHATAN PADA PERNIKAHAN USIA MUDA
Angka perkawinan
(Kurang dari 20 Tahun)
Usia dini masih tinggi : Kehamilan remaja 4,5 kali berpeluang terjadinya kehamilan risiko tinggi
Kelompok umur 15-19 tahun
Preeklamsia 2-5 kali lebih berpeluang terjadi
Kerusakan otak janin dan gangguan tumbuh kembang bayi
46,7 %
akibat kekurangan yodium

Partus macet (“Obstucted Labor”)


Disproporsi panggul dengan kepala janin (“Cephalo pelvic
5% disproportion”)
Kelompok umur 10-14 tahun Malposisi Janin
Kontraksi rahim tidak optimal

Kelahiran Prematur lebih banyak terjadi pada remaja

Bayi lahir dengan berat lahir rendah (dibawah 2.500 gram)

Risiko kematian saat melahirkan 2 kali lebih besar


Pernikahan anak usia <19 tahun mempunyai risiko 2-8
x ebih besar untuk tertular penyakit menular seksual

Angka kelahiran pada perempuan usia 15-19 tahun ialah


48 per 1000 kelahiran (dari sekitar 4,5 juta bayi
lahir dalam setahun di Indonesia, 2,3 juta berasal
Dari pasangan yang menikah dini

Angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup


Angka Kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup

Sumber Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan


Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010

23
Gizi Ibu yang tidak Optimum menjadi penyebab
utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak

Proporsi ibu KEK cukup tinggi, Angka BBLR yang tinggi menunjukkan buruknya gizi
khususnya pada remaja ibu sebelum dan saat kehamilan
Penanggulangan Anemia Gizi Besi
Cara Mencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri

A. Pedoman Gizi Seimbang


1. Mengonsumsi aneka ragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat
badan normal
B. Fortifikasi Makanan
Contoh bahan makanan yang difortifikasi adalah tepung terigu dan beras dengan
zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2.
C. Suplementasi TTD
Pemberian TTD pada rematri dan WUS melalui suplementasi yang mengandung
sekurangnya 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat.
Pemberian suplementasi ini dilakukan di beberapa tatanan yaitu fasyankes,
institusi pendidikan dan tempat kerja.
Terapkan Pola Hidup BerGizi seimbang

1. Piring berisi sajian makanan : makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah-
buahan (porsi seimbang) untuk kebutuhan tubuh;
2. Minum air putih;
3. Batasi gula, garam dan minyak/lemah;
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan
Sumber Zat Besi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai