OLEH :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
penyelenggaraan makanan rumah sakit ini masih jauh dari kesempurnaan, masih
banyak kekurangan yang terdapat didalamnya, oleh karena itu kritik dan saran yang
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya atas segala bimbingan, pengarahan dan tuntunan dari Ibu dosen
Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan kekurangan yang ada penulis
Solok, 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II RENCANA INTERVENSI
A. Masalah yang ditemukan .................................................................. 3
B. Alternatif pemecahan masalah.......................................................... 3
C. Perencanaan intervensi...................................................................... 6
BAB III KEGIATAN INTERVENSI
A. Pelaksanaan...................................................................................... 7
B. Hasil................................................................................................. 7
C. Evaluasi............................................................................................ 7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan
untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan
serta pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien yang membutuhkan.
Mutu pelayanan gizi yang baik akan mempengaruhi indicator mutu pelayanan
Rumah Sakit. Semakin baik kualitas pelayanan gizi rumah sakit semakin
tinggi tingkat kesembuhan pasien, semakin pendek lama rawat inap dan
semakin kecil biaya perawatan rumah sakit (Depkes 2007 dalam Uyami, dkk.,
2012).
Keberhasilan suatu pelayanan gizi antara lain dikaitkan dengan daya
terima pasien terhadap makanan yang disajikan, sehingga merupakan salah
satu cara penentuan dari evaluasi yang sederhana dan dapat dipakai sebagai
indikator keberhasilan pelayanan gizi (Susetyowati, dkk., 2010).
Dalam kegiatan penyelenggaraan makanan apabila terdapat suatu
permasalahan dalam salah satu kegiatan penyelenggaraan makanan maka
kegiatan penyelenggaraan makanan tidak akan berjalan dengan optimal.
Apabila kegiatan penyelenggaraan makanan tidak optimal maka tujuan dari
kegiatan penyelenggaraan makanan tidak akan tercapai. Pelayanan gizi yang
baik menjadi salah satu penunjang rumah sakit dalam penilaian standar
akreditasi untuk menjamin keselamatan pasien. Semakin baik pelayanan gizi
rumah sakit maka semakin baik pula standar akreditasi rumah sakit tersebut
(Kemenkes, 2013).
Penerimaan makanan oleh pasien rumah sakit dapat dilihat dari
jumlah sisa makanan di rumah sakit. Salah satu faktor yang menentukan sisa
makanan pasien adalah variasi menu yang disediakan dari rumah sakit, variasi
menu makanan pokok, lauk hewani, nabati, sayuran dan buah-buahan dapat
meningkatkan keinginan makan pasien dan dapat memicu daya terima
makanan sehingga pasien tidak mengonsumsi makanan tambahan diluar
1
rumah sakit, Beberapa faktor yang mempengaruhi daya terima makanan
pasien adalah citarasa makanan yang kurang enak, tingkat adaptasi terhadap
lingkungan rumah sakit yang berbeda dengan lingkungan rumah sehingga
mempengaruhi motivasi untuk makanan (Soegianto, 2013).
Rendahnya daya terima makanan pasien ini akan berdampak buruk
bagi status gizi dan kesembuhan pasien. Selain itu daya terima pasien
terhadap makanan juga dipengaruhi oleh keadaan fisik/klinis pasien itu
sendiri. Sehingga risiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada periode
rawat inap di rumah sakit berkaitan dengan penyakit yang mendasarinya
(Djamaludin, 2012)
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mampu melihat problem solving dilingkungan instalasi gizi RSUD M
Natsier Kota Solok
b. Tujuan Khusus
1. Mampu memberi Alternatif terhadap pemecahan masalah di
dilingkungan instalasi gizi RSUD M Natsier Kota Solok
2. Mampu melakukan Perencanaan intervensi
3. Mampu melakukan evaluasi dari intervensi
2
BAB II
RENCANA INTERVENSI
3
a. Skoring / pembobotan masalah
Keterangan:
a) Besar Masalah
1. Tidak berat
2. Agak berat
3. Sedang
4. Berat
5. Sangat Berat
b) Dampak
1. Tidak besar
2. Sedikit besar
3. Sedang
4. Besar
5. Sangat Besar
c) Sarana/akses penanggulangan
1. Sangat sulit
2. Sulit
3. Sedang
4. Agak mudah
5. Mudah ditanggulangi
d) Biaya/waktu
1. Sangat sulit
2. Sulit
3. Sedang
4
4. Agak mudah
5. Mudah
b. Prioritas masalah
Alternatif
No Masalah Penyebab
Pemecahan Masalah
1. Masih kurangnya Pasien beranggapan 1. Pada bahan
daya terima pasien kalau ikan laut bisa makanan yang
terhadap bahan menyebabkan alergi berulang dilakukan
makanan ikan laut. substitusi bahan
makanan untuk
memvariasikan
menu.
2. Melakukan
modifikasi resep
3. Bekerja sama
dengan ahli gizi
ruangan untuk
memberikan
edukasi kepada
pasien rawat inap.
5
Masalah Pembobotan Total Skor
Kemudah
an Sumber
Variabel Alternatif intervensi
penyeleng daya
garaan
kurangnya yang dilakukan
daya terima substitusi bahan
pasien makanan untuk
terhadap memvariasikan menu
bahan 2. Melakukan
4 4 8
makanan ikan modifikasi resep
laut. 3. Bekerja sama dengan
ahli gizi ruangan
untuk memberikan 4 4 8
edukasi kepada pasien
rawat inap.
C. PERENCANAAN INTERVENSI
Rencana kegiatan
2. Nova Dianti
3. Suci Fadila
6
BAB III
KEGIATAN INTERVENSI
A. PELAKSANAAN
B. HASIL
kombinasi pada rasa ,warna, ukuran dan bentuk pada makanan agar
makanan.
C. EVALUASI
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
perlu diperhatikan agar lebih teliti dalam pemberian siklus menu yang digunakan
dalam bahan jenis makanan yang tidak berulang, serta agar dapat tampilan
bervariasi.
B. Saran
siklus menu agar tidak dapat terjadi kesalahan dalam proses penyelenggaraan
8
DAFTAR PUSTAKA