Anda di halaman 1dari 6

STANDARISASI DAN REGISTRASI AHLI GIZI

Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes


Etika Profesi - Kamis, 2 Oktober 2014
Calon ahli gizi profesional itu.. Berdoa dulu sebelum belajar :D
Semoga makin paham tentang profesi gizi dan makin tercerahkan *tsaah

Profesi
“Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen.”

PENDAHULUAN
 Tenaga gizi merupakan salah satu tenaga strategis dalam sistem pelayanan kesehatan dan
sistem lain yang berkaitan dalam peningkatan kualitas SDM
 Spektrum tenaga gizi sangat luas jenis & jenjangnya
 Era Globalisasi -> kompetisi yang ketat diantara berbagai disiplin
 Peningkatan kualitas tenaga gizi merupakan hal mendesak, disamping memperbaiki jumlah
dan distribusinya
 Peningkatan kualitas tenaga gizi -> profesionalisme tenaga gizi
 Sertifikasi, registrasi, lisensi merupakan upaya dalam peningkatan kualitas tenaga gizi
 Legislasi -> Profesi kesehatan akan terlindungi tindakan pelayanan yang diberikan dan
pengguna jasa akan terpenuhi pelayanannya secara profesional
Legislasi urutannya adalah
1.) Sertifikasi
2.) Registrasi
3.) Lisensi : SIP (untuk RD) dan SIK (untuk TRD)

*buka materi bu Martalena


Profesi Gizi

Landasan Hukum
Beberapa dokumen :
 KKNI Gizi
1. Kepmenkes 374 /2007tentang Standar Profesi Gizi
2. Permenkes 1796/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
3. Permenkes 26 2013 ttg Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Gizi

1
KKNI
KKNI merupakan sistem yang berdiri sendiri dan merupakan jembatan antara sektor pendidikan dan
pelatihan untuk membentuk SDM nasional berkualifikasi (QUALIFIED PERSON) dan bersertifikasi
(CERTIFIED PERSON) melalui skema pendidikan formal, non formal, in formal, pelatihan kerja atau
pengalaman kerja.
Tentang KKNI, lebih detailnya lihat di PERPRES NO. 12 TAHUN 2012 ya..

KATEGORI TENAGA PROFESI GIZI (Kepmenkes no.374/2007)


 Technical Register Dietetion (TRD)
Adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Gizi sesuai
aturan yang berlaku, mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk
melakukan kegiatan fungsional dalam bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik baik di
masyarakat, individu, atau rumah sakit Pend D3 Gizi (termasuk PKL dan memp sertifikat di
tiap lahan praktek)
 Ahli Madya Gizi (AMG)
KATEGORI TENAGA PROFESI GIZI (Kepmenkes no.374/2007)
 Register Dietetion (RD)

2
Adalah sarjana gizi yang telah mengikuti pendidikan profesi (internship) dan ujian profesi
serta dinyatakan lulus kemudian diberi hak untuk mengurus izin memberi pelayanan dan
menyelenggarakan praktek gizi.
Simplenya -> Pend S1 Gizi + Pend Profesi Gizi (Internship)
 Ahli Gizi (AG)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 161 A. /2011 TENTANG


REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
Pelaksanaan Registrasi
Pasal 2
 Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki STR.
 Untuk memperoleh STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tenaga kesehatan harus
memilik sertifikat kompetensi dan ijazah.
 Peserta didik dinyatakan lulus bila telah lulus ujian program pendidikan dan uji kompetensi.
Pasal 3
 Peserta didik yang telah dinyatakan lulus diberikan ijazah dan sertifikat kompetensi.
 Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh institusi pendidikan sesuai dg
peraturan perundang-undangan.
 Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh MTKP atas
nama MTKI dimana institusi pendidikan berada.
Pasal 4
 Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima)
tahun.
 Sertifikat kompetensi dipergunakan sebagai dasar untuk memperoleh STR.
Pasal 5
 Sertifikat kompetensi yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang melalui uji
kompetensi atau perolehan satuan kredit profesi (SKP) yang diperoleh melalui pelatihan,
temu ilmiah dan kegiatan lainnya.
 Satuan Kredit Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama 5 (lima) tahun harus
mencapai minimal 50 (lima puluh) Satuan Kredit Profesi.
Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Gizi (Permenkes 26 2013)
 Sebutan tenaga gizi, sebutan akademis dan sebutan profesi
 Kewenangan praktik mandiri, persyaratan peralatan dan kewajiban memiliki SIP
 Kewenangan tenaga gizi (RD, Nutritionis, TRD)
 Prosedur mendapatkan SIP
 Ketentuan peralihan, kewenangan OP memberikan sertifikasi RD kepada tenaga gizi yang
memenuhi kriteria tertentu
Tenaga Gizi berdasarkan pendidikan terdiri dari atas:
 Tenaga Gizi lulusan D3 Gizi (Ahli Madya Gizi), TRD
 Teknikal Registered Dietisien
 Tenaga Gizi lulusan D4 Gizi (Sarjana Terapan Gizi),
 Nutritionis
 Tenaga Gizi lulusan S1 Gizi (Sarjana Gizi).
 Nutritionis

3
 Tenaga Gizi lulusan pendidikan Profesi
 RD -> Registered Dietisien

Kewenangan TRD dan RD


TRD RD
 memberikan pelayanan gizi untuk orang  menerima klien/pasien secara langsung
sehat dan dalam kondisi tertentu yaitu atau menerima preskripsi diet dari
ibu hamil, ibu menyusui, bayi, anak, dokter;
dewasa, dan lansia; dan  menangani kasus komplikasi dan non
 memberikan pelayanan gizi untuk orang komplikasi;
sakit tanpa komplikasi.  memberi masukan kepada dokter yang
 berada dalam bimbingan Tenaga Gizi merujuk bila preskripsi diet tidak sesuai
Registered Dietisien (RD). dengan kondisi klien/pasien; dan/atau
 merujuk pasien dengan kasus
sulit/critical ill dalam hal preskripsi diet
ke dokter spesialis yang berkompeten.

Pelayanan Gizi Mandiri


Pekerjaan pelayanan gizi secara mandiri hanya dapat dilakukan oleh Tenaga Gizi Registered Dietisien
(RD).
Pekerjaan profesional yang didasari oleh landasan ilmu atau teori yang kokoh dan dengan
pendekatan ilmiah dalam penyelesaian masalah gizi dan dilakukan oleh seseorang yang mempunyai
keahlian dan kewenangan tertentu dalam melakukan pelayanan gizi, dilaksanakan secara mandiri
dan menggunakan kode etik dan sebagai landasan melaksanakan praktik.

KONSEP DASAR UJI KOMPETENSI

1. Untuk menjamin lulusan pendidikan profesi kesehatan yang kompeten dan terstandar
secara nasional.

4
2. Dilakukan oleh badan mandiri yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan
memvalidasi strategi, metodologi dan tools untuk mengevaluasi kompetensi tiap lulusan
profesi kesehatan.
3. Ujian Kompetensi Nasional profesi kesehatan sebagai exit exam, sehingga tiap lulusan
institusi pendidikan profesi kesehatan akan mendapatkan ijazah (dari institusi pendidikan)
dan sertifikat kompetensi (dari organisasi profesi) setelah menyelesaikan program
pendidikan dan lulus ujian kompetensi . Ijazah dan Sertifikat Kompetensi merupakan syarat
registrasi guna mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). STR sebagai salah satu syarat
mendapatkan izin praktik profesi kesehatan
4. Perbaikan metode uji dengan CBT (Computer Based Testing) dan OSCE (Objective Structured
Clinical Examination). Selain itu, untuk menjaga kualitas dan confidentiality soal uji, akan
dibentuk NIBNA (National Item Bank Networking for Assessment)
5. Ujian kompetensi dilaksanakan di institusi yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan ujian
menurut standar dan panduan yang dikembangkan oleh Nace HealthPro
6. Pusat ujian bisa berada di institusi pendidikan maupun MTKP yang memenuhi syarat sebagai
pusat ujian kompetensi
7. Resertifikasi profesi kesehatan dilakukan oleh organisasi profesi melalui Continuous
Professional Development (CPD) atau ujian kompetensi yang berupa assessment of
performance in the work place.

5
Uji Kompetensi
Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga
kesehatan sesuai dengan standar profesi.
MTKI
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat MTKI adalah lembaga yang berfungsi
untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.
MTKP
Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi yang selanjutnya disingkat MTKP adalah lembaga yang
membantu pelaksanaan tugas MTKI.
Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi seseorang tenaga
kesehatan untuk dapat menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya di seluruh Indonesia
setelah lulus uji kompetensi.
Registrasi
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat
kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya.
Surat Tanda Registrasi
Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi
Lisensi
Penerbitan Surat Izin praktek bagi dietisien yang akan melakukan pelayanan kegizian sesuai
profesinya

Note:
Sekarang di Indonesia jamannya RS Internasional. Jadi butuh ahli gizi yang pinter, kritis dan bahasa
inggrisnya bagus  Selamat berjuang!

Anda mungkin juga menyukai