Tahun 1957 namanya ahli dietetik / nutrisionis. APN-AD ini adanya di Bogor
Dulu D3 itu gelarnya B.Sc dan setara dengan S1 dan diakui di luar negri. Jadi lulusannya bisa
langsung ambil S2
Sekarang udah ada kurang lebih 40 institusi akademi yang meluluskan sarjana gizi
Indonesia sebenernya merupakan negara ketiga yang punya pendidikan gizi di Asia, tapi
perkembangannya ga sepesat negara2 lain karena disini prioritas kebutuhan tenaga kesehatannya
berbeda sob.
1
Dietitians per million populations
Kenapa kalo dibandingin sama negara-negara lain kesannya jumlah ahli gizi di Indonesia dikit banget?
Soalnya yang diakui di luar negri Cuma ahli gizi yang tergabung dalam ASDI (Asosiasi Dietetik Indonesia)
yang notabenenya isinya ahli gizi RS aja. Beda sama PERSAGI yang anggotanya ahli gizi dari berbagai
bidang.
Perbandingan ahli gizi di dunia
33
Ngapain aja para ahli gizi ini?
a. Clinical Dietitian
b. Administrative Dietitian
c . General Dietitian
d. Community, Public Health Dietitian
Profesi Gizi
a. Suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan :
Berdasarkan suatu keilmuan
Memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang
Memiliki kode etik
Bersifat melayani masyarakat
b. Kompetensi yang harus dikuasai :
Bidang keahlian gizi klinik
Bidang keahlian gizi masyarakat
Bidang keahlian penyelenggaraan dan produksi makanan
5 daerah terbanyak : Jateng (1033), Jabar (795), Sumut (637), DKI jakarta (443), Sulteng (342)
5 daerah terendah : maluku (14), Babel (35), Gorontalo (56), Maluku utara (62), Papua (82)
Perbedaan ini tergantung kebutuhan tenaga kesehatan di daerah tersebut, dan untuk ahli gizi yang
dibutuhkan adalah yang bergelar RD.
Kebutuhan Ahli Gizi (S-1) s.d tahun 2010 (Biro Perencanaan Depkes, 1999)
Kebutuhan utama ahli gizi untuk program upaya kesehatan (6.319 orang), pemberdayaan masyarakat
(1.039 orang), pengembangan iptek (139 orang) dan pengembangan sumber daya kesehatan (35
orang).
44
Kebutuhan tenaga gizi berdasarkan jenjang pendidikan dan peran sampai tahun 2010
Jenjang Peran
No. Total
Pendidikan Penyuluhan Gizi Pelayanan Gizi
1. D-III Gizi 2.990 27.121 30.111
2. S-1 Gizi 430 9.117 9.547
3. S-2 Gizi 69 440 509
4. S-3 Gizi 5 20 25
Dulu proporsi anak-anak jauh lebih banyak daripada lansia, sekarang proporsinya hampir sama dan
paling banyak golongan usia produktif. Masalah gizi juga mengalami perubahan tren dimana sekarang ga
Cuma ngurusin undernutrition, tapi overnutrition juga merajalele.
55
Distribusi kebutuhan tenaga gizi (S-1) dari berbagai sektor
Bidang Kepemilikan
Sektor
Komunitas Klinik/RS Institusi Pemerintahan Swasta
A. Kesehatan
1. Pelayanan V V
2. Penyuluhan V V V V
3. R.S. V V V V
4. Balai POM V V
6. Litbang V V V V
7. Perencana V V V V V
B. Pertanian
1. Perbaikan Gizi Keluarga V V
2. Perencana V V
3. Diklat V V
4. Litbang V V
C. Industri
1. Kesh. Kerja V V V V V
2. Industri Pangan V V
3. Jasa Boga V V V
D. Tranportasi
1. Makanan Penumpang V V V
E. Pariwisata V V
F. Kes. Sosial V V V V
G. Pendidikan
1. Mkn.Sekolah (SD – SLTA) V V V
2. Perencana V V V V V
H. Olah Raga V V V V V
I. Kependudukan
1. Penyuluh V V V V
2. Perencana V V V
J. Agama
1. Yankes V V V
2. Penyuluh V V
3. R.S. V V V
4. Ransum V V V
5. Perencana V V V V
66
Kondisi tenaga gizi di Puskesmas
Sekitar 30% puskesmas memiliki tenaga D3 gizi. Sebagian besar dilaksanakan oleh tenaga D1 gizi
rata-rata sudah berusia di atas 40 tahun
Sekitar 70% puskesmas dengan TGP (bidan, perawat, sanitarian, dsb)
Tidak semua D3 gizi di puskesmas ditugaskan sebagai Tenaga Gizi Puskesmas (alih fungsi
sebagai admin puskesmas, bendahara, dsb)
77
Rencana ke depan
Menyusun standar pelayanan gizi di berbagai level pelayanan
Menyusun standar ketenagaan gizi (berdasarkan standar pelayanan dan KKNI)
Harmonisasi kurikulum pendidikan
Penyelenggaraan SERTIFIKASI, REGISTRASI, LISENSI
88
Langkah untuk menetapkan karier
a. Mempunyai visi, mengelola karier dengan baik, tidak terbelenggu dengan PERAN
TRADISIONAL, membuka kesempatan kemajuan masa yang akan datang
b. Kembangkan portofolio keterampilan yang akan mendudukkan anda pada posisi tertentu
di masa yang akan datang
c. Dapat menciptakan organisasi dan atau program untuk konsumen yang menggunakan
pendekatan multimedia
d. Membantu jaringan dengan konsumen, pakar/ahli, dan informasi
e. Menjadi ahli dalam mencari, mendapatkan, menyebarkan, dan mengevaluasi
pengetahuan. f. Mengembangkan multi-transdisiplin keterampilan.
g. Keterampilan kritis yang diperlukan untuk kesuksesan yang akan datang adalah :
Keterampilan komputer
Analisa statistik dan analisa kritis
Komunikasi, negosiasi dan motivasi
Pengelolaan keuangan
Perencanaan strategi
99