Anda di halaman 1dari 131

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)
DI DESA KALIMEANG KECAMATAN KARANG SEMBUNG
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2018

Disusun Oleh

1. Ibnu Farchan NIM. P2.06.31.2.15.015


2. Oetika Rikliyanti NIM. P2.06.31.2.15.027
3. Rina Fitriani NIM. P2.06.31.2.15.030
4. Siti Rais Pertiwi NIM. P2.06.31.2.15.036
5. Wida Triani NIM. P2.06.31.2.15.037

HALAMAN JUDUL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI DIII GIZI CIREBON
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KEJA LAPANGAN (PKL)


PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM)
DI DESA KALIMEANG KECAMATAN KARANG SEMBUNG
KABUPATEN CIREBON TAHUN 2018

Telah Disetujui

Cirebon, 05 Mei 2018

Mengetahui,
Kepala Desa Kalimeang Supervisor

Hatikah AMD, Keb Sholichin, SP, MT.


NIPK. 198112062010061068

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya maka kami bisa menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Intervensi Gizi Masyarakat
(PIGM) di Desa Kalimeang Kecamatan Karang Sembung ini dengan baik.
Penulisan laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan praktik kerja lapangan di Desa Kalimeang Kecamatan Karang
Sembung. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Intervensi Gizi
Masyarakat (PIGM) di Desa Kalimeang Kecamatan Karang Sembung dapat
terwujud berkat bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Ibu Alina Hizni, SKM, MPH selaku Ketua Program Studi D III Gizi Cirebon.
2. Ibu Hatikah AMD, Keb selaku kepala desa Kalimeang
3. Bapak Sholichin, SP, MT. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan dan semangatnya dalam penyusunan laporan ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Laporan PKL ini masih memiliki banyak kekurangan, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga
laporan PKL PIGM di Desa Kalimeang Kecamatan Karang Sembung ini dapat
memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik
lagi dan semoga dapat bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Cirebon, April 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
1. Tujuan Umum............................................................................................2
2. Tujuan Khusus...........................................................................................3
BAB II HASIL KEGIATAN..................................................................................4
A. Forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)............................................4
B. Penyuluhan Gizi Kelompok Masyarakat......................................................5
1. Penyuluhan Pada Ibu Hamil......................................................................5
2. Penyuluhan Pada Ibu Balita......................................................................7
3. Penyuluhan Anak Usia Sekolah................................................................8
4. Penyuluhan Pada Lansia..........................................................................11
C. Pelatihan Kader Posyandu..........................................................................13
D. Asuhan Gizi Kurang/Gizi Buruk.................................................................15
E. Kegiatan Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Gizi..................................16
F. Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)....................................17
1. Rumah Gizi..............................................................................................17
2. Demo Masak TKTP Ibu Hamil dan Ibu Balita........................................19
G. Penerapan Teknologi Tepat Guna...............................................................21
H. Kegiatan Lain..............................................................................................22

iv
1. Pengolahan Limbah Anorganik...............................................................22
2. Lomba Menu Makanan Beragam............................................................23
3. Lomba Kreasi dan Pembuatan Siklus PMT............................................24
4. Mading Gizi.............................................................................................25
BAB III KESIMPULAN......................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................27
B. Saran............................................................................................................27
LAMPIRAN..........................................................................................................28

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Forum MMD..............................................................................................4


Tabel 2. Penyuluhan Pada Ibu Hamil dan Games Edukasi......................................5
Tabel 3. Penyuluhan Pada Ibu Balita.......................................................................7
Tabel 4. Penyuluhan Tentang Konsumsi Buah dan Sayur.......................................8
Tabel 5. Penyuluhan Tentang Cuci Tangan dan Jajanan Sehat..............................10
Tabel 6. Penyuluhan tentang Hipertensi.................................................................11
Tabel 7. Pelatihan dan Refreshing Kader tentang 5 Meja Posyandu.....................13
Tabel 8. Asuhan Gizi Kurang/Gizi Buruk..............................................................15
Tabel 9. Kerja Bakti...............................................................................................16
Tabel 10. Pembuatan Hidroponik...........................................................................17
Tabel 11. Demo Masak TKTP Ibu Hamil dan Ibu Balita.......................................19
Tabel 13. Pengolahan Limbah Anorganik..............................................................22
Tabel 14. Lomba Menu Makanan Beragam...........................................................23
Tabel 15. Lomba Kreasi dan Pembuatan Siklus PMT...........................................24
Tabel 16. Mading Gizi...........................................................................................25

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan PKL Mahasiswa


Lampiran 2. Rekap Target dan Capaian Output Kegiatan PKL Di Desa
Kalimeang
Lampiran 3. Dokumen Asuhan Gizi Buruk
Lampiran 4. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
Lampiran 5. Dokumentasi

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prodi DIII Jurusan Gizi merupakan institusi yang mendidik tenaga

profesional dalam bidang gizi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

RI Nomor:374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi dan

Kurikulum Pendidikan Tinggi Program Studi DIII Gizi Tahun 2011 (SK

Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI Nomor

HK.03.03.1.00810 mencantumkan empat peran lulusan pendidikan

program DIII Gizi yaitu : pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik,

pelaksana pelayanan gizi masyarakat, penyelia sistem penyelenggaraan

makanan institusi/masal, asisten penelitian.

Kompetensi lulusan DIII Gizi (Ahli Madya Gizi) didasarkan pada

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/Menkes/SK/III/2007 tentang

Standar Profesi terdapat 44 kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan

DIII Gizi. Kompetensi tersebut terbagi dalam tiga bidang kompetensi yaitu

gizi klinik, gizi masyarakat dan manajemen sistem penyelenggaraan

makanan institusi.

Untuk mencapai peran dan kompetensi tersebut proses

pembelajaran dikenas dalam kurikulum yang disesuaikan dengan

Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI) dimanan lulusan DIII Gizi

mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkuo luas, memilh metode yang

sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan

1
menganalisis data serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan

kuantitas terukur dan profil khusus sebagai “Pengelola Gizi dengan

Strategi Pemberdayaan Masyarakat” maka dirasa perlu bagi mahasiswa

Prodi DIII Gizi untuk memperoleh pengalaman dalam mengelola program

gizi puskesmas.

Hal ini sesuai dengan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) Program

Gizi Tahun 2011 mengamanatkan bahwa mahasiswa diwajibkan untuk

mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimana salah satunya adalah

PKL PIGM. Praktik Kerja Lapangan ini merupakan bentuk pembelajaran

untuk mempraktikan teori sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman

dan keterampilan langsung di lapangan.

Praktik Kerja Lapangan PIGM ini merupakan penerapan

pengetahuan tentang pengelolaan kegiatan/manajemen program gizi yang

dilaksanakan pada skala mikro yang direncanakan baik program baru

maupun yang sedang dibina dan melaksanakan evaluasi intervensu gizi

dalam skala mikro di masyarakat. PKL PIGM ini adalah kurikulum inti

yang merupakan spesifikasi Program Studi DIII Gizi. Praktek ini

merupakan sebagian dari capaian utama peran lulusan Program Studi DIII

Gizi sebagai pelaksanan kegitatan program gizi masyarakat dan asisten

penelitian.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dan keterampilan

agar memperoleh hasil yang efisien dan optimal untuk dapat mencapai

2
kompetensi sebagai Ahli Madya Gizi, sekaligus sebagai profesi Teknisi

Dietsien pada bidang Program Intervensi Gizi Masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifiakasi jenis-jenis prgram intervensi gizi masyarakat

tingkat mikro (keluarga dan individu)

b. Menyusun perencanaan program intervensi gizi masyarakat tingkat

mikro (keluarga dan individu) berdasarkan data perencanaan

program gizi (POA)

c. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

d. Melaksanakan pengorganisasian intervensi gizi

e. Menerapkan intervensi gizi

f. Melaksanakan pemantauan intervensi gizi

g. Melaksanakan evaluasi gizi

h. Menerapkan promosi gizi menggunakan teknologi mutakhir yang

tepat guna di masyarakat

i. Menggerakan masyarakat dalam program pangan, gizi dan

kesehatan

j. Melaksanakan progrm kemandirian masyarakat di bidang pangan

dan gizi

k. Melaksanakan asuhan gizi terstandar pada kelompok khuss di

masyarakat

l. Melaksanakan dokumentasi, pelaporan dan penyajian

3
BAB II

HASIL KEGIATAN

A. Forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Tabel 1. Forum MMD

Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Tujuan 1. Umum:
Masyarakat mengetahui rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan mahasiswa di Desa Kalimeang
2. Khusus:
a. Memaparkan seluruh program intervensi yang
akan dilaksanakan
b. Menyamakan persepsi masyarakat dan
mahasiswa
c. Mencari dan memilih penanggungjawab dari
masyarakat Desa untuk setiap kegiatan
Materi Pemaparan rencana kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) :
1. Pembukaan
2. Sambutan
3. Pemaparan hasil pengambilan data dasar (PDD) dan
rencana program intervensi gizi masyarakat (PIGM)
4. Diskusi dan kesepakatan
5. Penyampaian kesimpulan
6. Penutup
Sasaran/Peserta Kepala Desa, BPD, LPMD, karang taruna, MUI, PKK,
kader, bidan desa, ketua RT, ketua RW, dan tokoh
masyarakat.
Metode Diskusi
Tempat Balai Desa Kalimeang
Waktu Selasa, 17 April 2018, Pukul 13.00 s.d 14.30
Alat/bahan/media Speaker, microphone, infocus, layar, laptop hardcopy
rencana PIGM dan power point
Biaya 1. Undangan Rp 13.000
2. Map Rp 5.000
3. Snack Rp 198.500 +
Jumlah Rp 216.500
Pelaksana 1. MC : Oetika Rilkiyanti
2. Pemateri : Siti Rais Pertiwi, Oetika Rilkiyanti, Wida
Triani
3. Notulen dan Operator : Ibnu Farchan
4. Dokumentasi dan Registrasi : Rina Fitriani

4
Tahapan/Proses Persiapan :
A. Mengurus perijinan ke Kepala Desa mengenai
waktu pelaksanaan, tempat, serta peralatan yang
dibutuhkan
B. Mempersiapkan undangan dan menyebarkan ke
setiap peserta MMD
C. Mempersiapkan daftar hadir, snack, serta
perlengkapan MMD
Pelaksanaan :
1. Pembukaan
2. Sambutan Dosen Pembimbing
3. Sambutan Kepala Desa Kalimeang
4. Pemaparan hasil pengambilan data dasar (PDD) dan
rencana program intervensi gizi masyarakat (PIGM)
5. Diskusi dan Kesepakatan
6. Penyampaian kesimpulan
7. Penutup
Evaluasi :
Kegiatan berlangsung dengan baik dan mendapat
respon dari peserta MMD, sebagian besar peserta yang
diundang dapat hadir dan berpartisipasi aktif dalam
musyawarah serta menyetujui semua kegiatan program
intervensi yang telah dipaparkan
Hasil/Pencapaian Perserta MMD yang hadir sebanyak 41 orang
sementara target yang telah ditentukan yaitu 90% dari
30 orang yaitu 27 orang. Hal ini menandakan bahwa
jumlah peserta yang datang sudah mencapai target. Dari
hasil pemaparan rencana kegiatan intervensi
masyarakat, hasilnya telah 100% disetujui oleh
masyarakat.

B. Penyuluhan Gizi Kelompok Masyarakat

1. Penyuluhan Pada Ibu Hamil

Tabel 2. Penyuluhan Pada Ibu Hamil dan Games Edukasi

Kegiatan Penyuluhan dan games edukasi mengenai Inisiasi


Menyusui Dini (IMD)
Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil akan
pentingnya melakukan Insiasi Menyusui Dini (IMD).
Materi  Definisi IMD
 Langkah-langkah IMD
 Manfaat IMD bagi bayi dan ibu
Sasaran/Peserta 20 ibu hamil
Metode Ceramah, tanya jawab dan games edukasi
Tempat Posyandu Nusa Indah Desa Kalimeang

5
Waktu Jumat, 20 April 2018 pukul 10.00 s/d 11.00
Alat/bahan/media Leaflet, lembar balik, games edukasi dan video IMD
Biaya Konsumsi : Rp 50.000,-
Pelaksana  Ibnu Farchan
 Oethika Rilkiyanti
 Rina Fitriani
 Siti Rais Pertiwi
 Wida Triani
Tahapan/Proses 1. Persiapan
- Mengurus perijinan tempat pelaksanaan
penyuluhan
- Menyiapkan leaflet, lembar balik, games edukasi
dan video mengenai pentingnya Inisiasi Menyusui
Dini (IMD).
2. Pelaksanaan
- Pembukaan
- Perkenalan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
- Penyampaian materi
- Sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan
- Melakukan games edukasi
- Pengumuman pemenang games edukasi
3. Evaluasi
- Pelaksanaan penyuluhan berjalan lancar dan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan
Hasil/Pencapaian Jumlah peserta yang hadir adalah 20 ibu hamil, jumlah
tersebut sudah memenuhi target yang telah ditetapkan. Ibu
hamil di Desa Kalimeang terlihat sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan penyuluhan. Ketika pemateri
menjelaskan materi mengenai pentingnya Insiasi Menyusui
Dini (IMD) dan memutarkan video IMD kepada peserta
penyuluhan, peserta terlihat memperhatikan dengan baik,
dan ada beberapa peserta yang bertanya kepada penyuluh.
Kemudian pada saat pelaksanaan games edukasi peserta
dibagi menjadi 4 kelompok yang dalam 1 kelompoknya
yaitu terdapat 5 ibu hamil, peserta sangat antusias dalam
mengikutinya. Pada saat peserta ditanya tentang materi
yang sudah disampaikan oleh penyuluh, peserta dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh. Hal
ini menunjukan bahwa peserta mendengarkan dan
memperhatikan dengan baik materi yang disampaikan oleh
penyuluh.

6
2. Penyuluhan Pada Ibu Balita

Tabel 3. Penyuluhan Pada Ibu Balita

Kegiatan Penyuluhan konsumsi buah dan sayur


Tujuan Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya konsumsi
sayur dan buah bagi balita
Materi  Pentingnya konsumsi sayur dan buah
 Fungsi sayur dan buah
 Manfaat kandungan gizi vitamin pada sayur dan buah
 Dampak kurangnya konsumsi sayur dan buah
Sasaran/Peserta 30 Ibu balita dan keluarga
Metode Ceramah dan Tanya jawab
Tempat Balai desa Kalimeang
Waktu Hari sabtu, 21 April 2018 pukul 13.30 WIB
Hari jumat, 27 April 2018 pukul 16.00 WIB
Alat/bahan/media Alat : Meja dan kursi
Bahan : Materi
Media : Fliyer
Biaya Rp 0,-
Pelaksana 1 Ibnu Farhah
2 Oetika Rilkiyanti
3 Rina Fitriani
4 Siti Rais Pertiwi
5 Wida Triani
Tahapan/Proses Kegiatan Kegiatan
No. Waktu
Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan
- Salam pembuka - Menjawab salam 5 Menit
- Memperkenalkan - Menyambut
diri perkenalan dengan
-Menyampaikan baik
tujuan - Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
dengan baik
2 Pelaksanaan
Kegiatan

7
- Menjelaskan - Mendengarkan dan 20
materi memperhatikan Menit
Menjelaskan dengan baik
mengenai - Seorang ibu
pengertian sayur bertanya mengenai
dan buah. pemilihan sayur
Menjelaskan dan buah.
fungsi sayur dan
buah
Menjelaskan
mengenai
manfaat
kandungan gizi
vitamin pada
sayur dan buah
- Menjelaskan
mengenai dampak
kurang konsumsi
sayur dan buah.
- Memberikan
kesimpulan
materi
penyuluhan
- Membagikan
leaflet
3 Penutup
- Memberikan - Menerima
thanks giving pemberian thanks 5 Menit
- Mengucapkan giving
salam - Mendengarkan dan
- Mengucapkan memperhatikan
Terima kasih dengan baik
- Menjawab Salam
Hasil/Pencapaian Kegiatan penyuluhan tentang sayur dan buah ini dilakukan
dua kali karena sasaran yang datang pada sesi penyuluhan
pertama belum mecapai target sehingga kami melakukan
penyuluhan kembali pada waktu yang berbeda dengan
tempat kegiatan yang sama yaitu berada di balai desa
kalimeang hingga sasaran mencapai target 100% (30 peserta
ibu balita).

3. Penyuluhan Anak Usia Sekolah

a. Penyuluhan Di SDN 1 Kalimeang

Tabel 4. Penyuluhan Tentang Konsumsi Buah dan Sayur

8
Kegiatan Penyuluhan GERMAS mengenai pentingnya
konsumsi buah dan sayur
Tujuan 1. Umum:
Memberikan informasi dan edukasi kepada
para siswa SD mengenai pentingnya konsumsi
buah dan sayur
2. Khusus:
a. Mengetahui GERMAS
b. Anak SD mengetahui pentingnya
mengkonsumsi buah dan sayur
c. Dapat membiasakan diri untuk
mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari
Materi  Pengertian buah dan sayur
 Fungsi buah dan sayur
 Manfaat kandungan gizi pada buah-buahan dan
sayuran
 Akibat kurang mengkonsumsi buah dan sayur
Sasaran/Peserta Seluruh siswa Sekolah Dasar kelas V SDN 1
Kalimeang
Metode Ceramah dan tanya jawab
Tempat Ruang kelas V SDN 1 Kalimeang
Waktu Senin, 23 April 2018 Pukul 09.30 s.d 10.30
Alat/bahan/media Infocus, laptop, flyer, puzle konsumsi buah dan
sayur
Biaya Kertas manila Rp 2.500
Bingkai Rp 17.500
Snack Rp 21.000 +
Jumlah Rp 41.000
Pelaksana 1. Ibnu Farchan
2. Rina Fitriani
3. Siti Rais Pertiwi
4. Oetika Rilkiyanti
5. Wida Triani
Tahapan/Proses Persiapan:
1. Mengurus perijinan tempat penyuluhan
2. Menyiapkan flyer mengenai Konsumsi Buah
dan Sayur
3. Menyiapkan media games puzle buah dan
sayur
Pelaksanaan:
1. Pembukaan
2. Perkenalan, menjelaskan maksud dan tujuan
3. Pre test
4. Penyampaian materi
5. Sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan
6. Bermain games puzle buah dan sayur
Evaluasi:

9
Penyuluhan berjalan dengan lancar dan sesuai
waktu yang ditetapkan, tapi kekurangan media
games puzle sehingga tidak sesuai dengan rencana
Hasil/Pencapaian Siswa kelas V SDN 1 Kalimeang sangat
berantusias saat mengikuti penyuluhan dan peserta
aktif bertanya. Penyuluhan diikuti oleh 21 siswa
dengan target 70% dari seluruh siswa kelas V (21
siswa). Telah mencapai target 100%.
Dari hasil pre test sebanyak 18 orang memiliki
pengetahuan baik, setelah diberikan materi
penyuluhan oleh penyuluh kemudian dilakukan
post test terdapat 19 orang yang memiliki
pengetahuan baik. Anak yang pengetahuannya
meningkat sekitar 80,9% atau 17 orang setelah
diberikan materi penyuluhan. Hal ini telah
mencapai target dari 80% pengetahuan meningkat.

b. Penyuluhan Di SDN 3 Kalimeang

Tabel 5. Penyuluhan Tentang Cuci Tangan dan Jajanan Sehat

Kegiatan Penyuluhan mengenai pentingnya jajanan sehat


dan cuci tangan
Tujuan 1. Umum:
Memberikan informasi dan edukasi kepada
para siswa SD mengenai pentingnya jajanan
sehat dan cuci tangan
2. Khusus:
a. Mengetahui jajanan sehat
b. Anak SD mengetahui pentingnya
mengkonsumsi jajanan yang sehat dan
manfaat mencuci tangan
c. Dapat membiasakan diri untuk
mengkonsumsi jajanan sehat dan selalu
mencuci tangan
Materi Pentingnya mengkonsumsi jajanan yang sehat dan
melakukan cuci tangan dengan sabun
Sasaran/Peserta Seluruh siswa Sekolah Dasar kelas IV dan V SDN
3 Kalimeang
Metode Ceramah dan tanya jawab
Tempat Ruang kelas V SDN 3 Kalimeang
Waktu Rabu, 25 April 2018 Pukul 08.30 s.d 09.30
Alat/bahan/media Infocus, layar, laptop dan flyer
Biaya 1. Kertas jeruk Rp 500
2. Bingkai Rp 17.500
3. Konsumsi Rp 60.000 +
Jumlah Rp 68.000

10
Pelaksana 6. Ibnu Farchan
7. Rina Fitriani
8. Siti Rais Pertiwi
9. Oetika Rilkiyanti
10. Wida Triani
Tahapan/Proses Persiapan:
4. Mengurus perijinan tempat penyuluhan
5. Menyiapkan flyer
6. Menyiapkan media penyuluhan
Pelaksanaan:
7. Pembukaan
8. Perkenalan, menjelaskan maksud dan tujuan
9. Pre test
10. Penyampaian materi
11. Sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan
12. Praktik mencuci tangan bersama-sama
Evaluasi:
Penyuluhan berjalan dengan lancar dan sesuai
waktu yang ditetapkan, tapi peserta yang datang
banyak dari luar sasaran karena kepala sekolah
meminta untuk dilakukan penyuluhan dari kelas I
s.d V, sehingga tidak sesuai dengan rencana.
Hasil/Pencapaian Siswa SDN 3 Kalimeang sangat berantusias saat
mengikuti penyuluhan, peserta memperhatikan
dengan baik, dan aktif bertanya. Penyuluhan
diikuti oleh 54 siswa dengan target 70% dari
seluruh siswa kelas V, hal ini telah mencapai target.
Dari hasil pre test yang diikuti oleh 25 siswa,
sebanyak 23 siswa memiliki pengetahuan baik,
setelah diberikan materi penyuluhan oleh penyuluh
kemudian dilakukan post test terdapat 23 siswa
yang memiliki pengetahuan baik. Anak yang
pengetahuannya meningkat sekitar 78.2 % atau 18
orang setelah diberikan materi penyuluhan. Hal ini
belum mencapai target dari 80%, kemungkinan
disebabkan oleh adanya beberapa anak yang terlalu
aktif sehingga mengganggu anak yang lain
sehingga anak kurang memperhatikan saat
penyuluhan.

4. Penyuluhan Pada Lansia

Tabel 6. Penyuluhan tentang Hipertensi

Kegiatan Penyuluhan Pada Lansia


Tujuan Meningkatkan pengetahuan lansia tentang hipertensi
Materi  Menjelaskan pengertian hipertensi

11
 Faktor resiko hipertensi
 Diet yang seimbang untuk hipertensi
Sasaran/
20 lansia yang berkunjung ke posbindu
Peserta
Metode Ceramah dan Tanya jawab
Tempat Posyandu Nusa Indah
Waktu Sabtu, 28 April 2018 Pukul 08.30-09.30
Alat : meja, kursi
Alat/bahan/
Bahan : Materi
media
Media : flyer
Biaya Konsumsi : Rp 15.000,-
1. Ibnu Farchan
2. Oetika Rilkiyanti
Pelaksana 3. Rina Fitriani
4. Siti Rais P
5. Wida Triani
No. Kegiatan Kegiatan Waktu
Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan
- Salam pembuka - Menjawab 3 Menit
- Memperkenalka salam
n diri - Menyambut
Tahapan/ - Menyampaikan perkenalan
Proses tujuan dengan baik
penyuluhan - Mendengarkan
dan
memperhatikan
dengan baik
2 Pelaksanaan
Kegiatan

12
- Menjelaskan - Mendengarkan 20
materi dan Menit
- Menjelaska memperhatikan
n dengan baik
pengertian
hipertensi
- Menjelaska
n faktor
resiko
hipertensi
- Menjelaska
n makanan
yang
dihindari
dan di
anjurkan
untuk
hipertensi
- Memberikan flyer
3 Penutup
- Mengucapkan - Mendengarkan
salam dan 5 Menit
- Mengucapkan memperhatikan
Terima kasih dengan baik
- Menjawab
Salam
Jumlah peserta yang hadir adalah 15 orang lansia, jumlah
tersebut sudah memenuhi target yang telah ditetapkan.
Bapak dan Ibu yang sudah lansia antusias mengikuti
Hasil/ penyuluhan ini. Ketika penyuluh menjelaskan materi
Pencapaian mengenai hipertensi dan diet untuk hipertensi, audiens
memperhatikan dengan baik dan ada beberapa audiens yang
bertanya mengenai makanan yang dianjurkan untuk
hipertensi.

C. Pelatihan Kader Posyandu

Tabel 7. Pelatihan dan Refreshing Kader tentang 5 Meja Posyandu

Kegiatan Pelatihan dan Refreshing Kader


Tujuan Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader dalam
penerapan 5 meja posyandu
Materi  Definisi, sasaran, fungsi dan manfaat Posyandu
 Penerapan 5 meja Posyandu
 9 Langkah-langkah penimbangan dengan dacin
 Mengisi dan Membaca KMS

13
Sasaran/Peserta 20 kader Posyandu
Metode Ceramah, demonstrasi, diskusi dan tanya jawab
Tempat Balai desa Kalimeang
Waktu Kamis, 26 April 2018 pukul 11.00 – 13.00 WIB
Alat/bahan/media Alat : Infocus, screen view, meja, kursi, mic, sound system,
peralatan penimbangan (dacin), peraga KMS
Bahan : Materi
Media : Handout materi.
Biaya 1. Snack 30@Rp2500 = Rp. 75.000
2. Aqua botol 1@Rp3000 = Rp. 3.000
3. Hadiah 2@8000 = Rp. 16.000
4. Kertas jeruk 22@Rp500 = Rp. 11.000
5. Foto copy soal 40@Rp180 = Rp. 7.200
6. Foto copy KMS 40@Rp180 = Rp. 7.200
+
Rp. 119.400
Pelaksana  Ibnu Farchan
 Oetika Rilkiyanti
 Rina Fitriani
 Siti Rais Pertiwi
 Wida Triani
Tahapan/Proses No Kegiatan Kegiatan Waktu
Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan
- Mengucapkan - Menjawab salam 5 Menit
salam - Menyambut
- Perkenalan perkenalan dengan
- Sambutan baik
- Menjelaskan - Mendengarkan dan
maksud dan memperhatikan
tujuan dengan baik
2 Pelaksanaan
Kegiatan

14
- Mengisi soal pre- - Menjawab soal 110
test pre-test Menit
- Menjelaskan - Mendengarkan dan
materi memperhatikan
dengan baik
- Sesi Tanya jawab - Salah satu kader
bertanya
- Mempraktikkan - Kader
cara penimbangan mempraktikkan
penimbangan
- Mempraktikan - Kader
cara pengisian mempraktikan
KMS dengan pengisian KMS
kasus
- Mengisi soal - Menjawab soal
post-test post-test
- Penentuan kader - Memperhatikan
terbaik
- Pembagian - Menerima hadiah
hadiah dan dan sertifikat
sertifikat
3 Penutup
- Mengucapkan - Menjawab Salam 5 Menit
salam
- Menutup kegiatan
Hasil/Pencapaian Jumlah kader yang hadir sebanyak 16 orang dari 6 posyandu,
jumlah ini tidak sesuai dengan target dikarenakan beberapa
kader memiliki jadwal pribadi dan ada 6 kader yang memiliki
blok terjauh. Hasil pre test dan post test cukup baik, terdapat
peningkatan pada hasil post test peserta. Kader terlihat
antusias selama kegiatan berlangsung. Ketika pemateri
menyampaikan penjelasan kepada kader, kader
memperhatikan dengan baik. Kader yang datang umumnya
merupakan kader baru yang masih belum paham 5 meja
posyandu. Begitupun dengan penimbangan dan pengisian
KMS.jumlah kader pada masing-masing posyandu sudah
memenuhi syarat yaitu 6 orang per posyandu. Pada saat kader
mempraktikkan 9 langkah penimbangan dengan dacin,
hasilnya cukup baik namun masih belum urutan, hal ini
dikarenakan saat posyandu hanya satu kader yang bertugas
saat penimbangan dan tidak bergilir. Begitupun dengan
praktik pengisian KMS. Beberapa kader masih belum paham
peletakan titik pada garis yang tertera dikarenakan hanya satu
kader saja yang bertugas dan tidak bergilir.

15
D. Asuhan Gizi Kurang/Gizi Buruk

Tabel 8. Asuhan Gizi Kurang/Gizi Buruk

Kegiatan Asuhan Gizi Balita


Tujuan 1. Meningkatkan status gizi balita yang diasuh
2. Melakukan dan menerapkan ADIME
3. Memperbaiki status gizi balita kurang menjadi gizi normal
4. Orang tua balita dapat memperbaiki status gizi balita menjadi
gizi normal
Materi Melaksanakan ADIME, melakukan monitoring setiap hari
selama 10 hari
Sasaran/Peserta 5 balita gizi kurang
Metode Diskusi
Tempat Rumah masing-masing responden
Waktu 21 April - 1 Maret 2018
Alat/bahan/media Alat : Timbangan dan Meterline
Bahan : Makanan Tambahan
Media :
Biaya Hari Ke-2 : Pudding MT Balita : Rp 31.500,-
Hari Ke-3 : Bola-bola MT Balita : Rp 16.000,-
+
Rp 47.500,-
Pelaksana 1. Ibnu Farchan
2. Oetika Rilkiyanti
3. Rina Fitriani
4. Siti Rais Pertiwi
5. Wida Triani
Tahapan/Proses A. Persiapan
1. Mendapatkan data responden dari Bidan Desa, TPG, dan
Kader Posyandu
2. Mencari rumah responden
B. Pelaksanaan
1. Mendapatkan persetujuan menjadi responden
2. Melakukan validasi (penimbangan)
3. Melakukan pengisian form ADIME dan recall 24 jam
4. Pemberian Makanan Tambahan
C. Evaluasi
Didapatkan hasil berat badan balita naik dan nafsu makan
yang meningkat pada setiap harinya.
Hasil/Pencapaian Dari 5 balita yang gizi kurus, rata-rata anak balita naik berat
badannya selama 10 hari diasuh, namun terdapat satu balita yang
berat badannya menurun. Monitoring asupan makan balita yang
di asuh meningkat dan keadaan fisik dan klinisnya membaik.
Hasil Rekapan
Usia Peningkatan Peningkatan Peningkatan Ahli
No Nama Keadaan
(bln) Asupan Berat Badan Status Gizi Gizi

16
Meningkat
pada hari ke-5
1 An. S 42 Meningkat dan menurun Kurus Stabil Ibnu
pada hari ke-
10
Menurun pada
hari ke-5 dan
2 An. N 32 Meningkat Kurus Menurun Oetika
tetap pada hari
ke-10
Meningkat
pada hari ke-5
3 An. A 39 Meningkat Kurus Stabil Rina
dan tetap pada
hari ke-10
Meningkat
pada hari ke-5
4 An. As 46 Meningkat dan menurun Kurus Stabil Rais
pada hari ke-
10
Tetap pada
hari ke-5 dan
5 An. R 42 Meningkat Kurus Stabil Wida
meningkat
pada hari le-10

E. Kegiatan Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Gizi

Tabel 9. Kerja Bakti

Kegiatan Kerja Bakti


Tujuan Agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dan
memperat hubungan antara perangkat desa, warga desa
kalimeang dan mahasiswa.
Materi -
Sasaran/Peserta Perangkat desa
Metode -
Tempat Jalan utama desa Kalimeang dan Jalan Kalimeang – Pancar
Waktu Minggu, 22 April 2018 pukul 08.00-10.30 WIB
Alat/bahan/media Karung,dan alat-alat kebersihan
Biaya Air mineral 1 dus @Rp 13.000,- Rp 13.000,-
Total Rp13.000,-
Pelaksana 6 Ibnu Farhan
7 Oetika Rilkiyanti
8 Rina Fitriani
9 Siti Rais Pertiwi
10 Wida Triani
Tahapan/Proses 1. Meminta perizinan kepada Kepala Desa
2. Koordinasi dengan perangkat desa
3. Menyiapkan alat – alat kebersihan
4. Menyiapkan konsumsi
5. Membagi 2 tim kerja bakti
6. Pelaksanaan kerja bakti

17
Hasil/Pencapaian Sebagian besar perangkat desa mengikuti kegiatan kerja
bakti, namun hanya sedikit dari warga sekitar yang
berpartisipasi dikarena pada saat itu ada kegiatan piknik
rombongan dari TK, sehingga beberapa masyarakat yang
biasa ikut kerja bakti tidak bisa ikut berpartisipasi. Kerja
bakti ini dilakukan di dua tempat yaitu dijalan utama desa
kalimeang yang dilakukan oleh kaum wanita dan jalan
penghubung kalimeang-pancar yang dilakukan oleh kaum
lelaki.

F. Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

1. Rumah Gizi
Tabel 10. Pembuatan Hidroponik

Kegiatan Pengenalan dan penanaman tanaman hidroponik


Tujuan Memberikan pengetahuan mengenai tanaman hidroponik
Materi  Menjelaskan pengertiaan hidroponik
 Tanaman yang cocok untuk hidroponik
 Manfaat hidroponik
 Langkah-langkah menanan tanaman hidrponik
Sasaran/Peserta Masyarakat umum
Metode Ceramah, praktek dan tanya jawab
Tempat Balai Desa Kalimeang
Waktu Minggu, 22 April 2018
Alat/bahan/media Alat : Kursi. Rokwoll, bibit kangkung, bibit sawi, bekas
aqua gelas, pisau, gunting, baskom, wadah sterofom
Bahan : Materi
Biaya Konsumsi : Rp 30.000,-
Bahan Hidroponik : Rp 52.000,-
+
Rp 82.000,-
Pelaksana  Ibnu Farchan
 Oethika Rilkiyanti
 Rina Fitriani
 Siti Rais Pertiwi
 Wida Triani
Tahapan/Proses No. Kegiatan Kegiatan Waktu
Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan

18
- Salam pembuka - Menjawab salam 5 Menit
- Memperkenalkan - Menyambut
diri perkenalan dengan
Menyampaikan baik
tujuan kegiatan - Mendengarkan dan
memperhatikan
dengan baik
2 Pelaksanaan
Kegiatan
- Menjelaskan - Mendengarkan dan 30
materi memperhatikan Menit
- Memberikan Sesi dengan baik
tanya jawab - enam orang
- Mempraktekan bertanya
penanaman bibit - tiga orang ikut
kangkung dan melakukan
sawi dengan cara penanaman
penanaman
hidroponik
3 Penutup
- Mengucapkan - Mendengarkan dan
salam memperhatikan 5 Menit
- Mengucapkan dengan baik
Terima kasih - Menjawab Salam
Hasil/Pencapaian Kegiatan pengenalan dan penanaman tanaman hidroponik
diikuti 15 orang yaitu sesuai dengan target. Kegiatan
penanaman dilakukan dipada tanggal 22 April 2018 di balai
Desa Kalimeang, acara dilakukan mulai Pukul 16.00 – 17.00
WIB. Pada saat kegiatan berlangsung peserta antusias
mengikuti kegiatan, hal ini dibuktian dengan adanya 6 orang
yang bertanya menganai tanaman hidroponik, karena di Desa
Kalimeang masih banyak warga belum memahami tanaman
hidroponik. Kemudian penanaman bibit kangkung dan sawi
terdapat 3 orang peserta yang berkeinginan untuk ikut
mencoba menanam bibit kangkung kedalam rokwoll yang
nantinya akan ada proses penyemaian selama seminggu.
Pada tanggal 29 April 2018 pukul 11.00 – 13.00 WIB,
dilakukan perpindahan tempat yang sebelumnya bibit
disemai, kemudian dilakukan perpindahan tempat. Setelah
selesai proses pemindahan lalu tanaman hidroponik
diberikan kepada ketua PPK Desa Kalimeang, hal ini sudah
disepakati bersama dengan warga Kalimeang.

19
2. Demo Masak TKTP Ibu Hamil dan Ibu Balita
Tabel 11. Demo Masak TKTP Ibu Hamil dan Ibu Balita

Kegiatan Demo masak TKTP (Nugget jagung)


Tujuan 1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan demo masak TKTP pembuatan nugget
jagung diharapkan peserta lebih berinofasi lagi untuk
menu TKTP untuk di rumah
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan demo masak pembuatan nugget
jagung, diharapkan peserta penyuluhan akan mampu :
a. Mengetahui pengertian Makanan Beragam
b. Mengetahui Triguna Makanan
c. Mengetahui Contoh Makanan Beragam
Materi Manfaat jagung dan makanan TKTP
Sasaran/Peserta 17 peserta
Metode Demo masak
Tempat Ruang pertemuan balai desa kalimeang
Waktu Sabtu, 21 April 2018 Pukul 14.30-Selesai WIB
Alat/bahan/media Bahan : nugget jagung
1. Ayam fillet
2. Jagung manis
3. Telur
4. Tepung kanji
5. Tepung terigu
6. Daun bawang
7. Bawang merah
8. Bawang putih
9. Lada,gula,garam secukupnya
10. Tepung panir
Biaya 7. Ayam 1kg@Rp34.000 = Rp. 34.000
8. Jagung 3bh@Rp1000 = Rp. 3.000
9. Telur 2@2000 = Rp. 4.000
10. Tepung kanji dan terigu @Rp13.500 = Rp. 11.000
11.Daun bawang @Rp1000 = Rp. 1.000
12. Bawang merah bawang putih = Rp. 1.000
13. Lada @1000 = Rp. 1.000
14. Tepung panir 1/4kg @5000 = Rp. 5.000
15. Snack 20@Rp2500 = Rp. 50.000
+
Rp. 110.000,-
Pelaksana - Ibnu Farchan : Dokumentasi
- Oetika Rilkiyanti : Registrasi
- Rina Fitriani : Demo masak
- Siti Rais Pertiwi : Demo masak
- Wida Triani : MC

20
Tahapan/Proses 1. Persiapan
- Menyiapkan alat dan bahan
- Mengundang peserta
2. Pelaksanaan
- Pembukaan
- Perkenalan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
- Menjelaskan sedikit materi
- Menjelaskan alat dan bahan
- Mendemokan masakan nugget jagung
- Menutup acara
3. Evaluasi
- Pelaksanaan demo masak nugget jagung berjalan
lancar meskipun ada keterlambatan peserta
Hasil/Pencapaian Peserta sebanyak 17 orang yang terdiri dari ibu hamil yang
diutamakan KEK melihat demo masak makanan TKTP yaitu
nugget jagung. Mahasiswa memulai demo masak dengan
bantuan dua peserta dan peserta lain memperhatikan.
Mahasiswa juga menjelaskan makanan TKTP, fungsinya dan
manfaatnya. Di akhir sesi acara, peserta mencoba nugget
jagung dan memberikan penilaian yang cukup baik. Ibu-ibu
juga banyak yang meminta resep untuk dicobakan di rumah.

G. Penerapan Teknologi Tepat Guna

Tabel 12. Penerapan Teknologi Tepat Guna

Kegiatan Pembuatan Kripik Jagung


Tujuan Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan
memberdayakan hasil panen (jagung)
Materi 1. Menjelaskan maksud dan tujuan pembuatan pangan
lokal
2. Penerapan cara membuat kripik jagung
Sasaran/Peserta Kader Desa Kalimeang
Metode Demo Masak
Tempat Balai Desa Kalimeang
Waktu Senin, 30 April 2018 Pukul 15.00-17.00 WIB
Alat/bahan/media Bahan :
1. Jagung
2. Tepung terigu
3. Telur
4. Mentega
5. Baking powder
6. Garam
7. Minyak goreng

Biaya Bahan :

21
Jagung 4 bks Rp 6.000,-
T. Terigu 1 kg Rp 8.000,-
Telur 4 btr Rp 7.000,-
Minyak Goreng 1 ltr Rp 14.000,-
Baking Powder 50 gr Rp 2.000,-
Mentega 1 bks Rp 3.500,-
Konsumsi 14 org Rp 28.000,-
+
Rp 68.500,-
Pelaksana 1. Ibnu Farchan
2. Oetika Rilkiyanti
3. Rina Fitriani
4. Siti Rais Pertiwi
5. Wida Triani
Tahapan/Proses A. Persiapan :
1. Meminta perizinan kepada Ketua Kader
2. Mengundang Kader
3. Membeli bahan dan keperluan
4. Mempersiapkan alat-alat
B. Pelaksanaan :
1. Pemaparan bahan-bahan
2. Pemaparan cara membuat
C. Evaluasi :
Para peserta yang menjadi peserta demo masak
sebagian besar sudah memperhatikan dan
mempraktikan dengan baik
Hasil/Pencapaian 77,8% ibu kader hadir dalam kegiatan penerapan teknologi
tepat guna ini. Ibu kader sangat antusias membuat kripik
jagung dan ingin mencoba sebagai camilan dirumah. Nilai
gizi yang terdapat dalam kripik jagung adalah energi 292
kkal, protein 7,98 gr, lemak 7,62 gr dan karbohidrat 48,7 gr.

H. Kegiatan Lain

1. Pengolahan Limbah Anorganik


Tabel 13. Pengolahan Limbah Anorganik

Kegiatan Pengolahan Limbah Anorganik


Tujuan Menurunkan penyakit infeksi yang ada disekitar Desa
Kalimeang dan memberikan edukasi pengolahan limbah
anorganik
Materi -
Sasaran/Peserta 50% dari total Kader Desa Kalimeang
Metode Praktik
Tempat Balai Desa Kalimeang
Waktu Minggu, 29 April 2018 Pukul 10.00-12.00 WIB
Alat/bahan/media Alat

22
1. Sampah plastik bekas
2. Gunting
3. Benang
4. Jarum
Biaya Konsumsi : Rp 20.000,-
Pelaksana 1. Ibnu farchan
2. Oetika Rilkiyanti
3. Rina Fitriani
4. Siti Rais P
5. Wida Triani
Tahapan/Proses Persiapan :
1. Meminta Perizinan Kepada Ketua PKK
2. Mengumpulkan sampah plastik bekas
Pelaksanaan
1 Menjelaskan maksud dan tujuan pengolahan limbah
anorganik
2 Mempraktikan pembuatan tas menggunakan limbah
anorganik
Evaluasi
Sebagian besar ibu kader mempraktikan dan
memperhatikan cara membuat tas dari limbah anorganik
Hasil/Pencapaian Sebanyak 58,3% ibu kader mengikuti pengolahan limbah
anorganik ini. Kader sangat antusias mempraktikan
pembuatan tas ini.

2. Lomba Menu Makanan Beragam

Tabel 14. Lomba Menu Makanan Beragam

Kegiatan Lomba Cipta Menu Makanan Beragam


Tujuan Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang menu makanan
beragam.
Materi -
Sasaran/Peserta Perwakilan 1 ibu balita setiap posyandu
Metode Penampilan menu makanan beragam
Tempat Balai desa Kalimeang
Waktu Senin, 30 April 2018
Alat/bahan/media Meja display
Peralatan makan
Form penilaian lomba
Biaya 1. Fotocopy form Penilaian lomba = Rp 3.240,-
2. Konsumsi peserta = Rp 15.000,-
3. Total Hadiah juara = Rp 176.000,-
Rp 194.240,-

23
Pelaksana 1. Ibnu Farhan
2. Oetika Rilkiyanti
3. Rina Fitriani
4. Siti Rais Pertiwi
5. Wida Triani
Tahapan/Proses Persiapan
1. Berkordinasi dengan ibu PKK
2. Menginformasikan pada setiap kader posyadu
3. Menjelaskan persyaratan dan ketentuan lomba
Pelaksanaan
1. Persiapan lomba
2. Acara inti perlombaan
3. Pengumuman perlombaan
4. Pembagian Hadiah
Penutup
1. Penutupan lomba
Hasil/Pencapaian Hasil dari kegiatan ini adalah ibu balita dapat memahami
mengenai makanan beragam, porsi makan, penampilan
makanan serta rasa yang sesuai untuk anak balita
Adapun target dari kegiatan ini adalah 1 perwakilan ibu
balita dari 6 posyandu. Hasil dari kegiatan lomba cipta menu
beragam yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2018 ini
diikuti oleh 4 peserta atau 4 posyandu. Sehingga target
perlomban ini baru mencapai 66% dari target 100%.

3. Lomba Kreasi dan Pembuatan Siklus PMT

Tabel 15. Lomba Kreasi dan Pembuatan Siklus PMT

Kegiatan Refitalisasi Posyandu (Membuat Kumpulan Menu PMT


Balita)
Tujuan meningkatkan keterampilan kader pentingnya PMT dan
pengadaan siklus di setiap posyandu
Materi 1. Menjelaskan maksud dan tujuan tentang membuat
PMT dan siklus PMT untuk posyandu
2. Pemaparan pembuatan siklus PMT
Sasaran/Peserta Seluruh kader dari 6 posyandu
Metode Ceramah dan diskusi
Tempat Balai desa Kalimeang
Waktu Rabu, 25 April 2018 Pukul 16.00 s/d 17.20
Alat/bahan/media Laptop, resep PMT
Biaya Snack 20@Rp2500 = Rp. 50.000
Hadiah juara 1 5@ 14.000 = Rp. 70.000
Hadiah juara 2 5@ 10.000 = Rp. 50.000
Hadiah juara 3 5@ 6.000 = Rp. 30.000+
Rp. 200.000,-
Pelaksana  Ibnu Farchan

24
 Oetika Rilkiyanti
 Rina Fitriani
 Siti Rais Pertiwi
 Wida Triani
Tahapan/Proses Persiapan :
3. Meminta Perizinan Kepada Ketua PKK
4. Membuat beberapa resep menu PMT
Pelaksanaan :
1. Mengumpulkan resep PMT untuk dilombakan
2. Membuat siklus PMT
3. Penilaian resep PMT
4. Pembagian hadiah kepada juara 1, 2, dan 3
Evaluasi :
1. Kader memahami resep dan siklus PMT.
Hasil/Pencapaian Peserta sebanyak 20 orang dari 5 posyandu. Untuk kader
dari posyandu cilodas pancar tidak mengikuti kegiatan
karena jarak yang jauh. Kader aktif dalam proses
pembuatan siklus PMT dan terjadi diskusi antara sesama
kader dan mahasiswa.

4. Mading Gizi

Tabel 16. Mading Gizi

Kegiatan Mading Gizi (Kesehatan Balita dan 1000 HPK)


Tujuan Mengingatkan pengetahuan tentang gizi di masyarakat Desa
Kalimeang
Materi -
Sasaran/Peserta 50% dari total kader di Desa Kalimeang
Metode Praktek pembuatan mading
Tempat Balai Desa Kalimeang
Waktu Minggu, 29 April 2018
Alat/bahan/media Alat : Papan, kertas manila, kertas origami, gunting,
doubletip, Cuter, Solasiban, Sterofom
Bahan : Materi Kehatan Balita dan 1000 HPK
Biaya Konsumsi : Rp 20.000,-
Bahan Mading : Rp 61.800,-
+
Rp 81.800,-

25
Pelaksana  Ibnu Farchan
 Oethika Rilkiyanti
 Rina Fitriani
 Siti Rais Pertiwi
 Wida Triani
Tahapan/Proses No. Kegiatan Kegiatan Waktu
Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan
- Salam pembuka - Menjawab salam 5 Menit
- Memperkenalkan - Menyambut
diri perkenalan dengan
Menyampaikan baik
tujuan kegiatan - Mendengarkan dan
memperhatikan
dengan baik
2 Pelaksanaan
Kegiatan
- Mempraktekan - Aemua pesrta ikut 30
pembuatan melakukan Menit
mading gizi pembuatan mading
gizi
3 Penutup
- Mengucapkan - Mendengarkan dan
salam memperhatikan 5 Menit
- Mengucapkan dengan baik
Terima kasih - Menjawab Salam
Hasil/Pencapaian Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 29 April 2018 dibalai
Desa Kalimeang. Kegiatan mading gizi diikuti oleh 8 orang,
menunjukan bahwa belum mencapai target yaitu 50% dari
total kader di Desa Kalimeang. Hal ini dikarena kegiatan
dilaksanakan pada hari libur, sehinga banyak kader yang
mempunyai kegiataan sendiri. Pada saat kegiatan peserta
cukup antusias untuk menempelkan materi di papan mading
yang sudah disediakan,

26
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Program intervensi gizi masyarakat yang berjumlah 15 kegiatan

telah berhasil dilaksanakan selama 20 hari. Seluruh kegiatan tersebut telah

disepakati dan didukung oleh pihak desa, bidan desa dan beberapa tokoh

masyarakat yang hadir pada kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa.

Kegiatan yang berjumlah 15 ini terdapat beberapa kegiatan yang

tidak mencapai target yaitu hidroponik, pengolahan anorganik dan kerja

bakti. Kegiatan ini tidak mencapai target karena pada saat pelaksanaan

sasaran memiliki kegiatan sendiri.

B. Saran

Diharapkan masyarakat lebih berpartisipasi dalam berbagai

kegiatan yang sudah direncanakan.

27
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan PKL Mahasiswa

JADWAL KEGIATAN PKL MAHASISWA

PRODI DIII GIZI CIREBON POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA

DESA KALIMEANG KECAMATAN KARANG SEMBUNG KABUPATEN CIREBON

Tanggal 16 April – 5 Mei 2018

Penanggung
Tanggal 16 April-5 Mei 2018
No Kegiatan Jawab
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
Pembukaan
1
PKL PIGM
2 MMD Ibnu Farchan
3 Asuhan Gibur Wida
Penyuluhan Rais
4 Bumil
5 Demo Masak Oetika
Penyuluhan Ibu Rina
6 Balita
7 Kerja Bakti Rina
Pembuatan Rais
8 Rumah Gizi
Penyuluhan Ibnu
9 Germas
Lomba Kreasi
dan Pembuatan Oetika
10 Siklus PMT
11 Pelatihan Kader Oetika
Penyuluhan Pada Wida
12 Lansia
Pengolahan Wida
Limbah
13 Anorganik
14 Mading Gizi Rais
Pembuatan Wida
15 Produk Olahan
Lomba Kreasi Rina
Makanan
16 Beragam
17 Pameran
18 Presentasi Desa
Lampiran 2. Rekap Target dan Capaian Output Kegiatan PKL Di Desa
Kalimeang

Rekap Target dan Capaian Output Kegiatan PKL Di Desa Kalimeang

No Kegiatan Target Hasil/Pencapaian Alasan


1 MMD
1) Jumlah Peserta yang Hadir 90% 136%
2) Jumlah Program yang Disetujui 100% 100%
2 Penyuluhan Ibu Hamil dan Games Edukasi
1) Jumlah Peserta yang Hadir 70% 100%
3 Penyuluhan Ibu Balita
1) Jumlah Peserta yang Hadir 80% 100%
4 Penyuluhan Anak Usia Sekolah
a. SDN 1 Kalimeang
1) Jumlah Siswa yang Hadir 70% 100%
2) Perubahan Pengetahuan Peserta 80% 80,9%
yang Hadir
b. SDN 3 Kalimeang
1) Jumlah Siswa yang Hadir 70% 100% Penyuluhan
2) Perubahan Pengetahuan Peserta 80% 78,2% dilaksanakan
yang Hadir kurang kondusif
5 Penyuluhan Pada Lansia
1) Jumlah Peserta yang Hadir 70% 75%
6 Pelatihan dan Refreshing Kader Posyandu Beberapa kader
tentang 5 Meja Posyandu memiliki
1) Jumlah Peserta yang Hadir 80% 44% kegiatan pribadi
2) Perubahan Pengetahuan Peserta yang 70% 75% dan terdapat 6
Hadir kader berada di
blok terjauh
7 Asuhan Gizi Kurang/Buruk
1) Jumlah Balita yang Gizi 100% 100%
Kurang/Buruk
2) Balita Gizi Kurang/Buruk yang Berat 60% 80%
Badannya Bertambah
8 Kerja Bakti Pada saat itu
1) Jumlah Peserta yang Hadir 80% 50% ada kegiatan
piknik
rombongan
dari TK
sehingga warga
yang biasa
mengikuti
kerja bakti
tidak bisa hadir
9 Rumah Gizi
1) Jumlah Peserta yang Hadir 80% 83%
10 Demo Masak TKTP untuk Ibu Hamil dan
Ibu Balita
1) Jumlah Peserta yang Hadir 70% 85%
11 Pembuatan Produk Olahan dari Jagung
1) Jumlah Peserta yang Hadir 75% 77,8%
12 Pengolahan Limbah Anorganik Kegiatan
1) Jumlah Peserta yang Hadir 50% 22% dilaksanakan
pada hari libur,
sehinga banyak
kader yang
mempunyai
kegiataan
sendiri
13 Lomba Menu Makanan Beragam
1) Jumlah Peserta yang Hadir 65% 66%
14 Lomba Kreasi dan Pembuatan Siklus PMT
1) Jumlah Peserta yang Hadir 80% 55%
15 Mading Gizi Kegiatan
1) Jumlah Peserta yang Hadir 50% 22% dilaksanakan
pada hari libur,
sehinga banyak
kader yang
mempunyai
kegiataan
sendiri
Lampiran 3. Dokumen Asuhan Gizi Buruk
A. Responden 1

FORM. ASUHAN BALITA GIZI BURUK/KURANG/LEBIH

Identitas Balita : Tanggal :


Nama : An. S 22 April 2018
Jenis Kelamin : Perempuan Nama Ahli Gizi :
Tanggal Lahir : 08-12-2013 Ibnu Farchan
Alamat : RT 04/RW 03 Blok Puhun,
Desa Kalimeang Kec.
Karangsembung
Nama Orang Tua : Tn.R / Ny.S
Pekerjaan : Buruh / IRT
Pendidikan : SMP/SMA
Diagnosa Medis -
ASESMEN GIZI
Antropometri Umur : 42 bulan BB/TB : − 2,25 SD (Kurus)
BB : 11,4 kg BB/U : − 1.89 SD (Baik)
TB : 96,2 cm TB/U : − 0.7 SD (Normal)
BB Ideal : 14.1 kg
Biokimia -
Kinik/Fisik Anak terlihat normal bermain dengan teman-temannya, tidak apatis
ataupun rewel, tidak oedem, tidak mengalami diare ataupun demam.
Nafsu makan anak seperti biasanya, namun anak tampak kurus.
Riwayat Gizi  Alergi : cuaca panas (kulit)
(Alergi, Pola  Pola makan :
makan)  2-3x makan utama
 Suka minum susu 2-3x dalam 1 hari
 Jarang mengkonnsumsi sayur dan buah
 Food recall:
 Selingan : aci gulung 1 tusuk, susu Frisian flag 1 bks
 Sore : Nasi 1 ctg, sate ayam 2 tusuk, kue rolls keju 1 bh, nextar 3
bj
 Pagi : Susu Frisian flag 1 bks, nasi 2 ½ sdm, telor dadar 1 btr,
pillows 2 bks
 Siang : Es krim 1 cup, nasi 1 ctg, kacang tanah 1 sdm, tahu 8 ptg
kcl

Asupan Gizi (Hasil recall 1 x 24 jam)


Perhitungan Kebutuhan :
(Sumber: Buku Penuntun diet Anak)
Zat gizi Nilai Kebutuhan %
Energi (kkal) 949.2 1219.65 77.8 E = BBI x keb. E berdasarkan AKG
Protein (g) 26.6 28.2 94.3 sesuai Usia Tinggi
Lemak (g) 39.6 33.9 116.8 = 14.1 x 86.5 = 1219.65 kkal
Karbohidrat (g) 116.9 200.5 58.3
Cairan (ml) - - - P = BBI x keb. P berdasarkan AKG
sesuai Usia Tinggi
= 14.1 x 2 = 28.2 gr x 4
= 112.8 kkal
L = 25% x E total
= 25% x 1219.65 = 304.9 kkal / 9 =
33.9 gr
KH = E – (P+L) / 4
= 1219.65 – (112.8 + 304.9) / 4
= 801.95 kkal / 4
= 200.5 gr
Riwayat Personal :
 Berat lahir : 2,4 kg (BBLR)
 Usia kelahiran : 9 bulan (tidak prematur)
 Usia pemberian MP ASI : 6 bulan (ASI eksklusif)

Diagnosa Gizi :
1. Domain Clinical
(NC. 3.1) Berat badan kurang berkaitan dengan inadekuat oral intake ditandai dengan
tampak kurus dan nilai z-score BB/TB = −2.25 SD (Kurus).
2. Domain Behaviour
(NB. 1.1) Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan kurang
terpapar informasi yang akurat terkait gizi ditandai dengan jarang mengkonsumsi buah-
buahan
Intervensi Gizi :
1. Tujuan Diit
a. Menaikkan berat badan secara bertahap
b. Memberikan motivasi kepada An.S agar makan sesuai kebutuhan (lebih banyak)
c. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk
mengoptimalkan proses pertumbuhan
2. Syarat Diit
a. Energi diberikan tinggi untuk memenuhi peningkatan kebutuhan zat gizi.
b. Protein tinggi untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
c. Lemak cukup yaitu 30% dari total kebutuhan energi
d. Karbohidrat adalah sisa dari pengurangan energi dengan protein dan lemak.
3. Perhitungan kebutuhan gizi
E = 1219.65 kkal
P = 28.2 gr
L = 33.9 gr
KH = 200.5 gr
4. Implementasi
 Jenis Diet : TKTP
 Bentuk makanan : Biasa, dengan penambahan MT Balita
Rencana Pemberian PMT :
Hari Pertama : Biskuit MT Balita
Hari Kedua : Puding Biskuit MT Balita
Hari Ketiga : Bola-bola biskuit MT Balita
Hari Keempat : Biskuit MT Balita
Hari Kelima : Biskuit MT Balita
Hari Keenam : Biskuit MT Balita
Hari Ketujuh : Biskuit MT Balita
Hari Kedelapan : Biskuit MT Balita
Hari Kesembilan : Biskuit MT Balita
Hari Kesepuluh : Biskuit MT Balita
 Frekuensi : 3x makan utama, 2x selingan
 Rute : Oral
5. Intervensi Edukasi : Memberikan edukasi gizi pada orangtua dan keluarga mengenai
penerapan diet untuk anaknya, memberikan asupan makanan
dengan gizi seimbang sesuai kebutuhan dan kondisi anak saat ini,
edukasi tentang jajanan sehat dan mengenai Perilaku Hidup
Bersih
dan Sehat (PHBS)
Waktu : Selama kegiatan intervensi
Tempat : Rumah balita
Metode : Diskusi
6. Monitoring dan Evaluasi
(Terlampir)

Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring dan Evaluasi Antropometri

BB TB
Waktu/Hari Status Gizi
(Kg) (cm)

BB/U : − 1.89 SD (Baik)


Hari ke 1 11.4 96.2 TB/U : − 0.7 SD (Normal)
BB/TB : − 2.25 SD (Kurus)
BB/U : − 1.58 SD (Baik)
Hari ke 5 12 96.2 TB/U : − 0.7 SD (Normal)
BB/TB : − 1.75 SD (Kurus)
BB/U : − 1.68 SD (Baik)
Hari ke 10 11.8 96.2 TB/U : − 0.7 SD (Normal)
BB/TB : − 1.92 SD (Kurus)
Pembahasan Monitoring dan Evaluasi Antropometri
Hasil pemeriksaan awal diketahui berat badan anak adalah 11.4 kg dengan
tinggi badan 96.2 cm, sehingga dapat disimpulkan status gizinya adalah gizi
kurang dengan nilai z-score BB/TB = −2.25 SD (Kurus). Setelah dilakukan
intervensi pada 5 hari pertama, terdapat peningkatan asupan makanan sehingga
berpengaruh pada berat badan anak yaitu naik menjadi 12 kg. Selama intervensi 5
hari berikutnya, anak sempat mengalami pilek sehingga berpengaruh pada
penurunan asupan makanan dan berat badannya. Hasil pengukuran pada hari
terakhir intervensi yaitu BB = 11.8 kg dan TB = 96.2 cm. Kesimpulannya, berat
badan anak naik, status gizinya belum berubah yaitu masih gizi kurang (kurus).
b. Monitoring Dan Evaluasi Fisik/Klinis

Klinik/ Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5 Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10
Fisik (22/04/2018) (23/04/2018) (24/04/2018) (25/04/2018)(26/04/2018) (27/04/2018) (28/04/2018) (29/04/2018) (30/04/2018) (01/05/2018)
Kesan Anak
Baik dan Anak Anak Anak
Umum / tampak
agak malu- Baik tampak Baik Baik Baik Baik sedang sedang
Keadaan rewel, dan
malu rewel sakit pilek sakit pilek
umum malu-malu
Nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Muntah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Batuk Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kesulitan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
menelan
Diare Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Pembahasan Monitoring Dan Evaluasi Fisik/Klinis

Kondisi atau keadaan anak selama asuhan, biasa saja seperti anak-anak lain pada umumnya. Ia tidak apatis namun agak malu-
malu ketika bertemu dengan orang yang baru dilihat/dikenalnya. An.S tidak mengalami edema atau gejala klinis lainnya.. Hanya saja
pada tanggal 25 April, anak tampak rewel karena hanya tidur singkat. Kemudian pada tanggal 30 April dan 1 Mei, anak sedang sakit
pilek sehingga anak rewel. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibunya, penyebab pilek ini adalah seringnya anak mengkonsumsi air
es dan cuaca.
c. Monitoring Dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi

Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5


Implement
asi E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L KH
(kkal) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (g)
∑ Asupan 1324. 202.
949.2 26.6 39.6 116.9 1436.9 36 55.8 198.8 575.5 13 20.6 96.3 809.4 25.5 26.6 116.2 26.8 43
Oral 2 7
1219.6 1219.6 1219.6 1219.6 1219. 200.
Kebutuhan 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9
5 5 5 5 65 5
126. 101.
% Asupan 77.8 94.3 116.8 58.3 117.8 127.7 164.6 99.2 47.2 46.1 60.8 48.0 66.4 90.4 78.5 58.0 108.6 95.0
8 1

Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10


Implement
asi E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L KH
(kkal) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (g)
∑ Asupan 1079. 161.
979.8 24.5 26.7 156.4 1245.6 33.5 39 189.8 1069 19.9 57.1 119 1198.9 22.9 38.7 181.7 31.1 37.2
Oral 1 1
1219.6 1219.6 1219. 1219.6 1219. 200.
Kebutuhan 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9 200.5 28.2 33.9
5 5 65 5 65 5
109.
% Asupan 80.3 86.9 78.8 78.0 102.1 118.8 115.0 94.7 87.6 70.6 168.4 59.4 98.3 81.2 114.2 90.6 88.5 110.3 80.3
7
Pembahasan Monitoring Dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi
Asupan makan anak sebelum dan setelah intervensi mengalami perubahan, selama 10 hari intervensi terjadi peningkatan dan
penurunan asupan makan. Secara keseluruhan asupan makan An.S sudah baik, namun ada beberapa hari yang asupannya menurun. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu anak mengalami sakit dan anak lebih rewel dari biasanya. Pada hari ke-3 dan ke-4
terjadi penurunan asupan, makanan tambahan yang diberikan juga hanya dimakan sedikit karena anak kurang suka dengan makanan
tersebut dan anak rewel sehingga menyebabkan asupannya menurun.
B. Responden II
Identitas Balita : Tanggal :
Nama : An.N 22 April 2018 – 01 September 2018
Jenis Kelamin : Perempuan Nama Ahli Gizi :
Tanggal Lahir : 22 Agustus 2015 Oetika Rilkiyanti
Alamat : Dusun Puhun
Nama Orang Tua : Tn.R / Ny.R
Pekerjaan : Buruh/ IRT
Pendidikan : SMA / SMA
Diagnosa Medis
ASESMEN GIZI
Antropometri Umur 32 Bulan BB/U -2,73 SD (Gizi Kurang)
BB 9 kg PB/U -1,83 SD (Normal)
TB 85,6 cm BB/PB -2,5 SD (Kurus)
BB Ideal 11,5kg
Biokimia
-
Kinik/Fisik Anak mengalami panas, flu dan batuk ketika malam. Namun saat
siang bermain dengan teman-temannya, anak terlihat normal,
tidak apatis ataupun rewel, dan tidak edema. Nafsu makan anak
berkurang dan anak tampak kurus
Riwayat Gizi Anak pernah mengalami diare parah sekitar tahun 2016 karena
(Alergi, Pola susu formula yang diberikan oleh ibu. Pola makan An.N sehari 2-
makan) 3 kali makan utama. Anak sangat suka jajan makanan ringan
seperti chiki, gorengan, es manis kemasan kue manis dan gurih.
An.N minum susu kemasan 1-2 kali. Asupan recall 24 jam An.J
yaitu :
Pagi= Bubur ayam (1 mangkuk kecil)
Selingan= Wafer dan ciki
Siang= Nasi (1/2ctg), baso (1mangkuk kcl)
Selingan= cokelat, makaronii, susu milko, dan teajus
Asupan Gizi (Hasil recall 1 x 24 jam)
Zat gizi Nilai Kebutuhan % Perhitungan Kebutuhan :

Energi (kkal) 550,1 994,75 55,3 Energi


Protein (g) 16 23 69,5 = BBI x Kebutuhan Energi berdasarkan
AKG sesuai usia tinggi
Lemak (g) 18,7 27,63 67,7
= 11,5 kg x 86.5 Kkal = 994,75 Kkal
Karbohidrat (g) 81,1 163,51 49,6
Protein
= BBI x Kebutuhan Protein berdasarkan
AKG sesuai usia tinggi
= 11,5 x 2 gr
= 23 gr x 4 = 92 kkal
Lemak
= 25% dari Kebutuhan energi total
= 25% x 994,75 Kkal
= 248,6875 / 9 = 27,63 gr
Karbohidrat
= RDA – ( Protein + Lemak)
= 994,75 – (92 + 248,6875) 340,6875
= 654,0625 / 4 = 163,51 gr
Riwayat Personal :
Umur : 32 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
An.N adalah anak ke-2 dari Ny.R dan Tn.R namun An. N hanya tinggal dengan ibu dan
kakaknya. Ayah An.N sedang merantau diluar kota sebagai buruh yang hany pulang satu
bulan sekali. Tingkat pendidikan akhir kedua orang tua An.N adalah SMA. An.N pernah
mempunyai riwayat masuk rumah sakit karena alergi susu formula pada tahun 2016.
Nafsu makan An.N baik saat belum sakit. Namun untuk saat ini, An. N sedang sakit
sehingga ada penurunan nafsu makan. Ia sangat suka ngemil/jajan chiki, wafer, telur
puyuh, makaroni dan es teajus, dll. Makan 2-3 kali sehari dan minum susu kemasa 1-2
kali sehari. Keseharian An.N bermain bersama teman-teman sebayanya dan orang-orang
yang tinggal bersamanya. Ibu dari An. N membuka toko kecil-kecilan yang menjual
makanan ringan, sehingga akses jajan An. N mudah untuk makan makanan ringan.
Diagnosa Gizi :
Domain Intake
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan anak kurang ditandai
dengan audit gizi energi 55,3% , protein 69,5% , lemak 67,7%, dan karbohidrat 49,6%.

Domain Klinis
NC.2.1 Utilisasi zat gizi terganggu berkaitan dengan gangguan metabolik ditandai
dengan status gizi anak BB/PB -2,7 SD (Kurus)

Domain Perilaku
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan orang
tua terkait makanan dan gizi seimbang untuk anak dan pola asuh yang kurang tepat
ditandai dengan orang tua membiarkan anak makan sekehendaknya seperti makan
makanan snack ringan yang tinggi gula dan tinggi garam secara berlebihan dan makanan
yang digoreng setiap hari.
Intervensi Gizi :
1. Tujuan Diit
 Menaikkan berat badan anak
 Memberikan motivasi kepada An.N agar makan sesuai kebutuhan
2. Syarat Diit
 Energi sesuai kebutuhan yaitu 994,75 kkal
 Protein sesuai kebutuhan yaitu 23 gr
 Lemak 25% dari kebutuhan energi total yaitu 27,63 gr
 Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total yaitu 163,51 gr
 Pemilihan bahan makanan yang mudah dicerna, tidak banyak mengandung
bumbu yang merangsang dan padat gizi.

3. Implementasi
 Jenis Diet : TKTP
 Bentuk makanan : Biasa, dengan penambahan MP-ASI berupa Biskuit dan
susu
Rencana Pemberian PMT :
Hari Pertama : Biskuit MP-ASI
Hari Kedua : Puding biskuit MP-ASI
Hari Ketiga : Bola-bola biskuit MP-ASI
Hari Keempat : Biskuit MP-ASI
Hari Kelima : Brownies biskuit MP-ASI
Hari Keenam : Biskuit MP-ASI
Hari Ketujuh : Biskuit MP-ASI
Hari Kedelapan : Biskuit MP-ASI + Susu
Hari Kesembilan: Biskuit MP-ASI
Hari Kesepuluh : Biskuit MP-ASI + Susu

 Frekuensi : 3 x makanan utama dan 2 x selingan


 Rute : Oral

4. Intervensi Edukasi : Memberikan edukasi gizi kepada orang tua mengenai


penerapan pola makan kepada anak dengan memberikan asupan
makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi anak saat ini, edukasi jajanan sehat dan edukasi mengenai
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Waktu : selama intervensi
Tempat : rumah tempat balita tinggal
Metode : diskusi
5. Monitoring dan Evaluasi
 Asupan makanan
 Fisik klinis dan antropometri

Hasil Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring dan Evaluasi Antropometri

BB TB LLA
Waktu/Hari IMT Status Gizi
(Kg) (cm) (cm)
BB/U : -2,73 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 1
9 85,6 - 12,2 PB/U : -1,83 SD (Normal)
BB/PB : -2,5 SD (Kurus)
BB/U :-2,8 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 5
8,9 85,6 - 12,1 PB/U :-1,83 SD (Normal)
BB/PB :-2,6 SD (Kurus)
BB/U :-2,8 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 10
8,9 85,6 - 12,1 PB/U :-1,83 SD (Normal)
BB/PB :-2,6 SD (Kurus)
Pembahasan Hasil Monitoring dan Evaluasi Antropometri
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi antropometri selama 3 kali dalam 10
hari yaitu pada hari ke 1, hari ke 5 dan hari ke 10 selama asuhan mengalami
perubahan di hari kelima. Karena pada 5 hari pertama intervensi, An. N sedang
mengalami sakit. Sehingga berpengaruh ke nafsu makan yang turun yang
menyebabkan berat badan An.N juga turun. Untuk hari ke-10 belum adanya
penambahan berat badan dengan hasil pengukuran BB = 8,9 kg dan TB = 85,6
cm. Didapatkan hasil kesimpulan menurut indeks BB/PB -2,6 SD (Kurus).
b. Monitoring dan Evaluasi Fisik/Klinis

Hasil Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5 Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke
Klinik/
Pemeriksaan 10
Fisik
Anak tampak Anak sudah Anak biasa Anak biasa Anak biasa Anak
Anak rewel Anak agak
Kesan tenang tapi Anak tidak rewel saja, bermain saja dan saja dan biasa saja,
Anak agak dan tidak rewel
Umum / tidak apatis tampak mulai bersama bermain bermain bermain
rewel tapi bisa tidur namun
Keadaan namun tenang tapi bermain teman- bersama bersama bersama
tidak apatis namun tidak tidak
umum pemalu tidak apatis bersama temannya teman-teman kakaknya tantenya
apatis apatis
terhadap baru temannya dan uwanya
Demam Ada Ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Muntah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Batuk Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
menelan
Diare Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pembahasan Monitoring dan Evaluasi Fisik/Klinis
Kondisi atau keadaan anak selama asuhan, biasa saja seperti anak-anak lain pada umumnya. Ia tidak apatis, tidak rewel namun agak malu-malu
ketika bertemu dengan orang yang baru dilihat/dikenalnya. Anak mengalami sakit demam saat sedang dilakukan intervensi dan ada sedikit batuk
pada hari ke 4 dan 5. An.N diperiksakan ke petugas kesehatan desa sebanyak 2 kali. Pada hari ke-6 sudah tidak ada demam dan batuk. Anak jarang
mengalami batuk, baru saat sekarang anak mengalami sedikit batuk.

c. Monitoring dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi


Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5
Implemen E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH
tasi (kka (g) (kka (g) (kka (g) (Kka (g) (Kka (g)
l) l) l) l) l)
∑ Asupan 550, 16 18,7 81,1 1107 33,9 40,2 199, 594, 22,5 17,8 86,6 1162 35,6 44,7 155, 480, 11,9 15,1 74,6
Oral 1 ,4 9 3 ,5 3 3
Kebutuhan 994, 23 27,6 163, 994, 23 27,6 163, 994, 23 27,6 163, 994, 23 27,6 163, 994, 23 27,6 163,
75 3 51 75 3 51 75 3 51 75 3 51 75 3 51
% Asupan 55,3 69,5 67,7 49,6 111, 147, 145, 122, 59,7 97,8 64,4 53 84,1 154, 161, 94,9 48,2 51,7 54,7 45,6
3 3 4 25 4 2 2 78 9 8 8 3 1 2

Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10


Implement E P (g) L (g) KH E P L KH E P (g) L KH E P L KH E P L KH
asi (kkal (g) (kkal (g) (g) (g) (kkal (g) (g) (Kka (g) (g) (g) (Kka (g) (g) (g)
) ) ) l) l)
∑ Asupan 742,8 25,8 36,8 77,8 1077, 34, 51,4 120,7 885,3 24,2 28,6 181,9 972,5 37,4 39,3 118 1126, 43, 45,5 128,6
Oral 8 5 3 7
Kebutuhan 994,7 23 27,63 163,5 994,7 23 27,6 163,5 994,7 23 27,6 163,5 994,7 23 27,6 163,5 994,7 23 27,6 163,5
5 1 5 3 1 5 3 1 5 3 1 5 3 1
% Asupan 74,67 112,1 133,1 47,58 108,3 15 186, 73,82 88,99 105,2 103, 111,2 97,76 162, 142, 72,2 113,2 19 164, 78,64
7 8 4 0 2 1 5 4 6 3 2 0 7

Pembahasan Monitoring dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terapi diet dan asupan zat gizi diatas, dapat diketahui bahwa terapi diet An. N
tidak mengalami perubahan yaitu tetap menggunakan jenis diet TKTP. Selain itu asupan zat gizi An. N mengalami kenaikan dan
penurunan dilihat dari hasil persentase asupan zat gizi setiap harinya. Persen asupan rata-rata untuk protein dan lemak cukup tinggi,
namun untuk energi dan protein ada beberapa hari yang masih dibawah 80%. Nafsu makan An. N sempat sangat menurun pada hari
ke-5 karena responden rewel karena demam yang cukup tinggi sehingga untuk asupan pun sangat menurun. Namun untuk hari-hari
berikutnya An.N mengalami kenaikan asupan. Untuk asupan protein dan lemak cukup tinggi dikarenakan responden sangat suka
telur puyuh dan susu.
C. Responden III
FORM ASUHAN BALITA GIZI BURUK/KURANG/LEBIH

Identitas Balita : Tanggal :


Nama : An. AK 22 – 04 – 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki Nama Ahli Gizi :
Tanggal Lahir : 19 – 01 – 2015 Rina Fitriani
Alamat : Kalimeang
Nama Orangtua : Tn. DD / Ny. W
Pekerjaan : Buruh / IRT
Pendidikan : SMP / SD
Diagnosa Medis -
ASESMEN GIZI
Antropometri Umur : 39 Bulan BB/U : -2,1 SD (Kurang)
BB : 11,2 kg TB/U : -0,28 SD (Normal)
TB : 96,9 cm BB/TB : -2,8 SD (Kurus)
BB Ideal : 14,6 kg
Biokimia -
Klinik/Fisik An. AK terlihat normal bermain dengan teman sebayanya,
tidak apatis, tidak ada edema dan tidak mengalami diare atau
demam. Nafsu makan anak kurang baik sehingga anak
tampak kurus.
Riwayat Gizi An. AK tidak memiliki alergi terhadap suatu makanan
(Alergi, Pola tertentu. Pola makan An. AK sehari kurang teratur terkadang
Makan) 1-2 kali ataupun 2-3 kali makan utama. Anak sangat
menyukai minuman yang dingin dan berasa serta makan
makanan cemilan yang gurih seperti sosis bakar ataupun
goreng. Selain itu, An. AK juga minum susu kotak sehari 3 - 4
kali. Asupan recall 24 jam An. AK yaitu :
Pagi= Bubur ayam (1 mangkuk kecil), sosis bakar (2 potong)
Selingan= Susu Kental Manis putih 1 bks
Siang= Nasi (1/2 ctg), Ikan pindang goreng (1 potong), susu
coklat (1 kotak)
Selingan= Buah pepaya (1 potong)
Sore= Nasi (1/2 ctg), Ikan pindang goreng (1 potong), sate
ayam ( 2 tusuk), sosis goreng (1 potong)
Malam= Susu coklat ( 2 kotak)
Asupan Gizi (Hasil Recall 1 x 24 jam)
Perhitungan Kebutuhan
Zat Gizi Nilai Kebutuhan % (Sumber: Buku Penuntun Diet
Anak)
Energi (kkal) 898 1263 71 Energi
Protein (gr) 37,9 29,2 129 = BBI x Kebutuhan Energi
Lemak (gr) 32,2 35 92 berdasarkan AKG sesuai usia
Karbohidrat (gr) 73,7 207,6 35,4 tinggi
= 14,6 kg x 86.5 Kkal = 1263
Kkal
Protein
= BBI x Kebutuhan Protein
berdasarkan AKG sesuai usia
tinggi
= 14,6 kg x 2 g = 29,2 gr x 4 gr
= 116,8 kkal
Lemak
= 25% dari Kebutuhan energi
Riwayat Personal :
Umur : 39 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
An. AK adalah anak ke-4 dari Tn. DD dan Ny.W. An. AK tinggal bersama ibu dan
ketiga kakaknya. Ayah An. AK sedang merantau diluar kota. An. AK pada saat
dilahirkan tanpa dibantu oleh pihak medis seperti bidan karena sang ibu
mengalami kontraksi dan tidak kuat menahan persalinan sehingga anak
dikeluarkan sendiri. An. AK memiliki berat badan saat lahir yang hampir rendah
yaitu 2,6 kg. selain itu An. AK juga terkadang mengalami sakit flu dan batuk
setiap bulannya. Dan pernah mengalami diare sejak 3 bulan terakir. Pola makan
utama An. AK kurang teratur terkadang 1-2 kali atau 2 – 3 kali dalam sehari. An.
AK juga sering mengkonsumsi susu cair 3-4 kotak dalam sehari. Bahkan ia pernah
mengalami diare karena kelebihan asupan susu.
Diagnosa Gizi :
1. Domain Intake
NI. 2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan nafsu makan yang kurang
ditandai dengan hasil recall asupan energi 71 %, dan karbohidrat 35,4%.
2. Domain Clinical
NC.2.1 Utilisasi zat gizi terganggu berkaitan dengan gangguan metabolik
ditandai dengan status gizi anak BB/PB -2,8 SD (Kurus)
3. Domain Behaviour
NB.1.7 Pemilihan Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan orang tua terkait makanan dan gizi seimbang untuk
anak dan pola asuh yang kurang tepat ditandai dengan orang tua selalu
memberikan makan sekehendak atau keinginan anak seperti menuruti
kesukaan makan anak yaitu minum es dan makan makanan yang digoreng
setiap hari meskipun makanan tersebut kurang memenuhi standar gizi.
Intervensi Gizi :
1. Tujuan Diet
 Menaikkan berat badan anak
 Memberikan motivasi kepada An. AK agar makan sesuai kebutuhan
2. Syarat Diet
 Energi sesuai kebutuhan yaitu 1263 kkal
 Protein sesuai kebutuhan yaitu 29,2 gr
 Lemak 25% dari kebutuhan energi total yaitu 35 gr
 Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total dikurangi protein dan
lemak yaitu 207,6 gr
 Makanan dalam bentuk lunak agar mudah dicerna
 Mulai dengan porsi kecil tapi sering
 Pemilihan bahan makanan yang mudah dicerna, tidak banyak
mengandung bumbu yang merangsang dan padat gizi.
3. Implementasi
 Jenis Diet : TKTP
 Bentuk makanan : Biasa, dengan penambahan PMT BALITA berupa
Biskuit
Rencana Pemberian PMT :
Hari Pertama : Biskuit PMT Balita
Hari Kedua : Pudding Biskuit PMT Balita
Hari Ketiga : Bola-Bola Biskuit PMT Balita
Hari Keempat : Biskuit PMT Balita
Hari Kelima : Biskuit PMT Balita
Hari Keenam : Biskuit PMT Balita
Hari Ketujuh : Biskuit PMT Balita + Bubur Nestle
Hari Kedelapan : Biskuit PMT Balita + Bubur Nestle
Hari Kesembilan : Biskuit PMT Balita + Bubur Nestle
Hari Kesepuluh : Biskuit PMT Balita
 Frekuensi : 3 x makanan utama dan 2 x selingan
 Rute : Oral
4. Intervensi Edukasi
Memberikan edukasi gizi kepada orang tua mengenai penerapan pola makan
kepada anak dengan memberikan asupan makanan dengan gizi seimbang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak saat ini, edukasi jajanan sehat dan
edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Waktu : Selama intervensi
Tempat : Rumah tempat balita tinggal
Metode : Diskusi
5. Monitoring dan Evaluasi
 Antropometri
 Fisik klinis
 Asupan makanan
Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring dan Evaluasi Antropometri
Waktu/Hari BB TB LLA IMT Status Gizi
(kg) (cm)
Hari ke- 1 11,2 96,9 - 11,9 BB/U : -2,1 SD (Gizi Kurang)
TB/U : -0,28 SD (Normal)
BB/PB : -2,8 SD (Kurus)
IMT/U :-
Hari ke- 5 11,4 96,9 - 12,14 BB/U : -2,0 SD (Gizi Baik)
TB/U : -0,28 SD (Normal)
BB/PB : -2,6 SD (Kurus)
IMT/U :-
Hari ke- 5 11,4 96,9 - 12,14 BB/U : -2,0 SD (Gizi Baik)
TB/U : -0,28 SD (Normal)
BB/PB : -2,6 SD (Kurus)
IMT/U :-

Pembahasan Hasil Monitoring Dan Evaluasi Antropometri


Monitoring dan evaluasi antropometri dilakukan selama 3 kali dalam 10
hari yaitu pada hari ke-1, hari ke-5 dan hari ke-10. Pada hari ke 1 An. AK memilki
berat badan 11,2 kg. Kemudian pada hari ke-5 berat badan An.AK meningkat
menjadi 11,4 kg. Namun, pada hari ke-10 An. AK memiliki berat badan yang
masih sama dengan berat badan 5 hari sebelumnya yaitu 11,4 kg. Hal ini
dikarenakan, An. AK mengalami sakit flu dan batuk sehingga nafsu makan
menurun.

Berdasarkan perhitungan status gizi menurut indeks BB/PB An. AK masih


tetap kurus, hal ini dikarenakan An. AK sedang mengalami sakit flu dan batuk,
nafsu makan yang kurang serta waktu makan yang tidak teratur. menurut analisis
yang saya lakukan An. AK ini memiliki riwayat kurus dari keluarganya. Ibu An.
AK pada saat menikah masih dibawah usia dan memiliki berat badan yang kurus
serta LiLA yang KEK. Berat badan An. AK pada saat lahir hanya sekitar 2,6 kg.
Selain itu, An. AK juga sering mengalami sakit flu dan batuk yang hampir ada
setiap bulannya sekitar 3 hingga 5 hari.
b. Monitoring dan Evaluasi Klinis/Fisik

Klinik/ Hasil
Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5 Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10
Fisik Pemeriksaan
Anak Anak sedang Anak Anak
Anak
Anak Anak sedang Anak sedang terlihat bermain sedang sedang
Anak tampak Anak terlihat
Kesan tampak bermain bermain lemas dan dengan bermain bermain
biasa, tidak sedang lemas dan
Umum / biasa, dan dengan dengan suhu temannya dirumahnya dengan
rewel dan bermain suhu
Keadaan masih temannya temannya badannya namun dalam tnamun temannya
masih terlihat dengan badannya
umum terlihat namun dalam namun dalam terasa keadaan dalam batuk namun
malu-malu. temannya terasa
malu-malu keadaan flu. keadaan flu. hangat. batuk dan flu. dan flu dalam
hangat.
keadaan flu
Nyeri - - - - - - - - - -
Muntah - - - - - - - - - -
Batuk/Fl - - + + + + + + + +
u
Demam - - - - + - + - - -
Kesulitan - - - - - - - - - -
menelan
Diare - - - - - - - - - -

Pembahasan Monitoring dan Evaluasi Fisik Klinis


Kondisi atau keadaan anak selama asuhan, biasa saja seperti anak-anak lain pada umumnya. Ia tidak apatis, tidak rewel namun
agak malu-malu ketika bertemu dengan orang yang baru dilihat/dikenalnya. An. AK tidak mengalami edema dan tidak mengalami
gejala lainnya seperti diare, nyeri, muntah dan mengalami kesulitan menelan. Namun, pada saat pemantauan hari ke-3 hingga hari ke-
10 anak mengalami flu dan batuk yang disertai demam pada hari ke-5 dan ke-7.
c. Monitoring dan Evaluasi Terapi diet dan Asupan Zat Gizi
Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3
Implementasi E P (g) L (g) KH (g) E P (g) L (g) KH (g) E P (g) L (g) KH (g)
(kkal) (kkal) (kkal)
∑ Asupan Oral 898 37,9 32,2 73,7 654,5 17 20,4 90,4 444,2 11 7,2 74,6
Kebutuhan
1263 29,2 35 207,9 1263 29,2 35 207,9 1263 29,2 35 207,9
% Asupan
71,1006 129,795 92 35,4497 51,8211 58,2192 58,2857 43,4824 35,1702 37,6712 20,5714 35,8826
Hari Ke 4 Hari Ke 5 Hari Ke 6
Implementasi E P (g) L (g) KH (g) E P (g) L (g) KH (g) E P (g) L (g) KH (g)
(kkal) (kkal) (kkal)
∑ Asupan Oral 607,1 22,2 20,5 73,2 1059,3 72 65 41,3 478,3 19,9 17,2 59,3
Kebutuhan 1263 29,2 35 207,9 1263 29,2 35 207,9 1263 29,2 35 207,9
% Asupan 48,0681 76,0274 58,5714 35,2092 83,8717 246,575 185,714 19,8653 37,8702 68,1507 49,1429 28,5233
Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9
Implementasi E P (g) L (g) KH (g) E P (g) L (g) KH (g) E P (g) L (g) KH (g)
(kkal) (kkal) (kkal)
∑ Asupan Oral 496,7 14,8 9,8 84,8 980,1 23,6 28,5 145,1 342,1 8,7 5,2 38,9
Kebutuhan 1263 29,2 35 207,9 1263 29,2 35 207,9 1263 29,2 35 207,9
% Asupan 39,327 50,6849 28 40,7888 77,601 80,8219 81,4286 69,7932 27,0863 29,7945 14,8571 18,7109
Hari Ke 10
Implementasi E P (g) L (g) KH (g)
(kkal)
∑ Asupan Oral 575,5 30,5 19,9 47,7
Kebutuhan 1263 29,2 35 207,9
% Asupan 45,5661 104,452 56,8571 22,9437
Pembahasan Monitoring Dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi
Berdasarkan intervensi yang telah dilakukan, asupan An. AK selama 10
hari mengalami fluktuatif (naik turun). Hal ini dikarenakan An. AK memang
kurang nafsu makan dan lebih suka bermain. Selain itu ia juga sedang mengalami
sakit flu dan batuk yang hampir selama waktu intervensi dilakukan sehingga nafsu
makan menurun. An. AK sangat menyukai susu dan lebih sering mengkonsumsi
susu kotak dari pada makan makanan pokok seperti nasi dan lauk pauknya
sehingga anak lebih cepat merasa kenyang dan kurang nafsu makan pada makanan
pokok. Orangtua An. AK sudah mencoba mengurangi asupan susu An. AK
sehingga ia mau mengkonsumsi makanan pokok dan lauk pauknya secara teratur,
namun asupannya selama 10 hari masih belum stabil. Ada yang belum mencapai
target asupan yang sesuai dengan kebutuhannya dan adapula yang melebihi terget
asupan yang sesuai dengan kebutuhannya.
D. Responden IV
FORM. ASUHAN BALITA GIZI BURUK/KURANG/LEBIH
Identitas Balita : Tanggal :
Nama : An.S 22 April 2018 – 01 Mei 2018
Jenis Kelamin : Perempuan Nama Ahli Gizi :
Tanggal Lahir : 16 Juni 2015 Siti Rais Pertiwi
Alamat : Blok Pahing
Nama Orang Tua : Tn.T / Ny.T
Pekerjaan : Buruh / Buruh
Pendidikan : SD / SD
Diagnosa Medis -
ASESMEN GIZI
Antropometri Umur 46 Bulan BB/U -2,7 SD (Gizi Kurang)
BB 10,3 kg PB/U -2,1 SD (Pendek)
TB 92,5 cm BB/PB -2,5 SD (Kurus)
BB Ideal 13,3 kg
Biokimia -

Kinik/Fisik Anak terlihat normal bermain dengan teman-teman sebayanya,


tidak apatis ataupun rewel, tidak edema dan tidak mengalami
diare atau demam. Nafsu makan anak juga baik, namun anak
tampak kurus
Riwayat Gizi Anak tidak mengalami alergi. Pola makan An.3 sehari 2-3 kali
(Alergi, Pola makan utama. Anak memiliki kebiasaan makanan yang tidak
makan) beragam. An.S minum susu sehari 2-3 kali. Asupan recall 24 jam
An.S yaitu :
Pagi= Nasi (3 sdm)
Selingan= Bakso (3 bh)
Siang= Nasi (3 sdm), Paha ayam goreng ( ½ ptg)
Selingan= Nabati (1 bks), Susu Frisian Flag 115 ml (1 ktk)
Sore= Nasi (1ctg), SKM ( ½ sct), Telur ceplok (1 btr)
Malam= Nasi ( ½ ctg), SKM ( ½ sct)
Asupan Gizi (Hasil recall 1 x 24 jam)
Zat gizi Nilai Kebutuhan % Perhitungan Kebutuhan :

Energi (kkal) 607,7 1150,4 52,82 Energi


Protein (g) 28,8 26,6 108,27 = BBI x Kebutuhan Energi berdasarkan
34,2 31,95 107,04 AKG sesuai usia tinggi
Lemak (g)
= 13,3 kg x 86.5 Kkal = 1150,4 Kkal
Karbohidrat (g) 94,8 189,1 50,13
Protein
= BBI x Kebutuhan protein berdasarkan
AKG sesuai usia tinggi
= 13,3 x 2 gr
= 26,6 gr x 4 = 106,4 kal
Lemak
= 25% dari Kebutuhan energi total
= 25% x 1150,4 Kkal
= 287,6 kal / 9 = 31,95 gr
Karbohidrat
= sisa dari Kebutuhan energi total
= 1150,4 – 106,4 – 287,6 / 4 = 189,1 gr
Riwayat Personal :
Umur : 46 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
An.2 adalah anak ke-2 dari Ny.T. An.S tinggal bersama ibunya (Ny.T), Ayahnya (Tn T)
dan kakaknya. Tingkat pendidikan akhir kedua orang tua An.S adalah SD. Nafsu makan
An.S baik. Namun makanan yang An S makan tidak beragam dikarenakan faktor
ekonomi.An S memiliki kebiasaan makan makanan pokok 2-3 sehari dan minum susu
SKM ( ½ Sct) 2-3 kali sehari . Keseharian An.S bermain bersama kakaknya dan teman-
teman sebayanya dan orang-orang yang tinggal bersamanya. An.S tidak mempunyai
alergi terhadap makanan dan Ia juga anak yang nurut dan tidak rewel.
Diagnosa Gizi :
Domain Intake
NI.1.2 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan kurangnya asupan energi dan Kh
dibuktikan dengan hasil audit gizi energi 52,82% dan Kh 50,13%.
NI.2.2 Kelebihan asupan oral berkaitan dengan kebiasaan makan anak makan makanan
tinggi protein dan tinggi lemak ditandai dengan hasil audit gizi, protein 108,27% , lemak
107,04%.

Domain Klinis
NC.2.1 Utilisasi zat gizi terganggu berkaitan dengan gangguan metabolik ditandai
dengan status gizi anak BB/PB -2,5 SD (Kurus).

Domain Perilaku
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan orang
tua terkait makanan dan gizi seimbang untuk anak dan pola asuh yang kurang tepat
ditandai dengan orang tua selalu memberikan makan yang tidak beragam hal ini dilihat
dari kebiasaan makan anak hanya tempe dan telor.
Intervensi Gizi :
 Tujuan Diit
 Menaikkan berat badan anak
 Memberikan motivasi kepada An.S agar makan sesuai kebutuhan
 Memberikan motivasi kepada Ny T agar memberikan makan sesuai
kebutuhan anak.
 Syarat Diit
 Energi sesuai kebutuhan yaitu 1150,4 kkal
 Protein sesuai kebutuhan yaitu 26,6 gr
 Lemak 25% dari kebutuhan energi total yaitu 31,95 gr
 Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total yaitu 189,1 gr
 Pemilihan bahan makanan yang mudah dicerna, tidak banyak mengandung
bumbu yang merangsang dan padat gizi.

 Implementasi
 Jenis Diet : TKTP
 Bentuk makanan : Makanan Biasa
Rencana pemberian PMT
Hari pertama – biskuit MT Balita
Hari kedua – Pudding MT Balita
Hari ketiga – bola-bola MT Balita
Hari keempat – biskuit MT Balita
Hari kelima – biskuit MT Balita
Hari keenam – biskuit MT Balita
Hari ketujuh – biskuit MT Balita
Hari kedelapan – biskuit MT Balita
Hari kesembilan – biskuit MT Balita
Hari kesepuluh – biskuit MT Balita

 Frekuensi : 3 x makanan utama dan 2 x selingan


 Rute : Oral

4. Intervensi Edukasi : Memberikan edukasi gizi kepada orang tua mengenai


penerapan pola makan kepada anak dengan memberikan asupan
makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi anak saat ini, edukasi jajanan sehat dan edukasi mengenai
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Waktu : selama intervensi
Tempat : rumah tempat balita tinggal
Metode : diskusi
5. Monitoring dan Evaluasi
 Asupan makanan
 Fisik klinis dan antropometri

Hasil Monitoring Dan Evaluasi

4. Monitoring Dan Evaluasi Antropometri

BB TB LLA
Waktu/Hari IMT Status Gizi
(Kg) (cm) (cm)
BB/U : -2,7 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 1
10,3 92,5 - 12,03 PB/U : -2,1 SD (Pendek)
BB/PB : -2,5 SD (Kurus)
BB/U : -2,45 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 5
10,8 92,5 - 12,62 PB/U : -2,1 SD (Pendek)
BB/PB : -2,08 SD (Kurus)
Hari ke 10 10,6 92,5 - 12,38 BB/U : -2,55 SD (Gizi Kurang)
PB/U : -2,1 SD (Pendek)
BB/PB : -2,25 SD (Kurus)
Pembahasan Hasil Monitoring Dan Evaluasi Antropometri
Hasil monitoring dan evaluasi antropometri selama 3 kali dalam 10 hari
yaitu pada hari ke 1, hari ke 5 dan hari ke 10 selama asuhan terdapat perubahan
berat badan pada An.S yaitu pada hari ke-1 sebesar 10,3 kg, dan pada hari ke-10
sebesar 10,6 kg. Namun status gizi berdasarkan indeks BB/PB masih tetap dalam
kategori Kurus padahal asupan makanan An.S selama 10 hari rata-rata melebihi
kebutuhan dan An S tidak memiliki riwayat BBLR. Menurut hasil pengamatan
selama 10 hari intervensi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status
gizi An S yaitu kemungkinan disebabkan oleh asupan yang tidak beragam hsl ini9
dikarenakan rendahnya faktor ekonomi keluarga Ny T, pola asuh orang tua yang
kurang menerapkan PHBS dan kurangnya informasi terkait gizi kesehatan.
5. Monitoring Dan Evaluasi Fisik/Klinis

Hasil
Klinik/
Pemeriksaan Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5 Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10
Fisik
Anak biasa Anak biasa Anak biasa Anak biasa Anak aktif, Anak aktif, Anak aktif,
Anak
saja, tampak saja, tampak saja, tampak Anak biasa Anak biasa saja, bermain bermain bermain bermain
biasa saja
Kesan tenang tapi tenang tapi tenang tapi saja dan saja dan bersama bersama bersama bersama
dan
Umum / tidak apatis tidak apatis tidak apatis bermain bermain ibunya, kakak ibunya, kakak ibunya, ibunya,
bermain
Keadaan dan agak dan agak dan agak bersama ibu bersama ibu dan teman- dan teman- kakak dan kakak dan
bersama
umum malu-malu malu-malu malu-malu dan dan teman teman teman- teman-
ibu dan
bertemu bertemu bertemu kakaknya. kakaknya. sebayanya sebayanya teman teman
kakaknya.
orang baru orang baru orang baru sebayanya sebayanya
Nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Muntah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Batuk Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
menelan
Diare Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Pembahasan Monitoring Dan Evaluasi Fisik/Klinis


Kondisi atau keadaan anak selama asuhan, biasa saja seperti anak-anak lain pada umumnya. Ia tidak apatis, tidak rewel namun agak
malu-malu ketika bertemu dengan orang yang baru dilihat/dikenalnya. An.S tidak mengalami edema atau gejala klinis lainnya.

6. Monitoring Dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi


Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5
Implementasi E KH E KH E KH E KH E KH
P (g) L (g) P (g) L (g) P (g) L (g) P (g) L (g) P (g) L (g)
(kkal) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (Kkal) (g) (Kkal) (g)
∑ Asupan
607,7 28,8 34,2 94,8 537,8 13,5 13 96,1 963,7 22,5 31,1 160,1 1094,4 29,8 45,3 135,7 1031,4 30,8 42,2 122,9
Oral
Kebutuhan 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1

% Asupan 52,83 108,27 107,04 50,13 46,75 50,75 40,69 50,82 83,77 84,59 97,34 84,66 95,13 112,03 141,78 71,76 89,66 115,79 132,08 64,99

Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10


Implementasi E KH E KH KH E KH E KH
P (g) L (g) P (g) L (g) E (kkal) P (g) L (g) P (g) L (g) P (g) L (g)
(kkal) (g) (kkal) (g) (g) (Kkal) (g) (Kkal) (g)
∑ Asupan
758,7 32,5 31,4 84,9 1331,9 37,9 53,8 175,1 868,3 26,1 33,6 114,3 1087,9 27,4 32,8 159,6 1350,4 36,9 50,3 187,3
Oral

Kebutuhan 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1 1150,4 26,6 31,95 189,1
% Asupan 65,95 122,18 98,28 44,90 115,78 142,48 168,39 92,60 75,48 98,12 105,16 60,44 94,57 103,01 102,66 84,40 117,39 138,72 157,43 99,05

Pembahasan Monitoring Dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi
Hasil monitoring dan evaluasi terapi diet dan asupan zat gizi diatas, dapat diketahui bahwa terapi diet An. S tidak mengalami
perubahan yaitu tetap menggunakan jenis diet TKTP. Selain itu asupan zat gizi An. S mengalami kenaikan dan penurunan dilihat dari hasil
persentase asupan zat gizi setiap harinya. Nafsu makan An.S memang tergolong baik, sehingga asupan makanannya pun cukup banyak.
Hal ini dikarenakan adanya edukasi yang telah diberikan oleh mahasiswa diterapkan oleh ibu balita dengan selalu memberikan PMT
kepada An S.
E. Responden V

FORM. ASUHAN BALITA GIZI BURUK/KURANG/LEBIH


Identitas Balita : Tanggal :
Nama : An. R 21 April – 1 Maret 2018
Jenis Kelamin : Laki-Laki Nama Ahli Gizi :
Tanggal Lahir : 25 September 2014 Wida Triani
Alamat : Blok Manis
Nama Orang Tua : Tn. S/ Ny. S
Pekerjaan : Buruh/IRT
Pendidikan :
Diagnosa Medis -
ASESMEN GIZI
Antropometri Umur : 42 bln BB/U : -2,7 SD (Gizi Kurang)
BB : 10,7 kg PB/U : -2,3 SD (Stunted)
TB : 90,6 cm BB/TB : -2,4 SD (Gizi Kurang)
BB Ideal : 11 kg IMT/U :-
Biokimia -

Kinik/Fisik Anak terlihat aktif bermain dengan ibunya, tidak apatis ataupun
rewel, tidak edema dan tidak mengalami diare atau demam.
Namun An. R mengalami batuk pilek. Nafsu makan anak juga
baik, namun anak tampak kurus
Riwayat Gizi An. R pernah mengalami alergi pada telur. An R menyukai semua
(Alergi, Pola jenis makanan dan jajanan seperti snack ringan, kue, agar-agar.
makan) Pola makan sehari 3 kali dan minum susu 2-3 kali. Asupan recall
24 jam An. R yaitu :
Pagi : Nasi 1 ctg dan telur ceplok 1 btr
Selingan : -
Siang : Nasi 5 sdm, ikan bandeng 1 ptg
Selingan : Sosis Goreng 2 bh
Sore : Nasi 1 ctg, sate ayam 2 tsk wafer 1 bks
Asupan Gizi (Hasil recall 1 x 24 jam)
Zat gizi Nilai Kebutuhan % Perhitungan Kebutuhan :

Energi (kkal) 819,7 1133,2 kkal 72,3% Energi


kkal = BBI x Kebutuhan Energi berdasarkan
Protein (g) 28,3 gr 26,2 gr 108% AKG sesuai usia tinggi
Lemak (g) 36,9 gr 31,5 gr 117,1% = 13,1 kg x 86.5 Kkal = 1133,2 Kkal
Karbohidrat (g) 86,7 gr 186,3 gr 46,5% Protein
= BBI x Kebutuhan Protein berdasarkan
AKG sesuai usia tinggi
= 13,1 x 2
= 26,2 gr x 4 = 104,8 kkal
Lemak
= 25% dari Kebutuhan energi total
= 25% x 1133,2 Kkal
= 283,3/ 9 = 31,5 gr
Karbohidrat
= 1133,2 – 283,3 – 104,8
= 745,1 kkal / 4
= 186,3 gr
Riwayat Personal :
Umur : 42 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
An.R adalah anak dari Ny. S. An.R tinggal bersama ibunya (Ny.I), nenek dan kakeknya
Nafsu makan An. R baik. Ia sangat suka ngemil/jajan wafer, minum susu dll. Makan 2-3
kali sehari dan minum susu kental manis 2-3 kali sehari. Keseharian An. R bermain
bersama teman-teman sebayanya dan orang-orang yang tinggal bersamanya. An. R
pernah alergi pada telur, namun seiring berjalannya waktu An. R tidak memiliki alergi.
Diagnosa Gizi :
Domain Intake
NI. 2.1. Asupan oral inadekuat berkaitan dengan nafsu makan kurang ditandai dengan
hasil recall asupan energi 72,3 % (asupan kurang) dan karbohidrat 46,5 % (asupan
kurang)
Domain Klinis
NC.2.1 Utilisasi zat gizi terganggu berkaitan dengan gangguan metabolik ditandai
dengan status gizi anak menurut BB/TB adalah -2,9 (Gizi Kurang)

Domain Perilaku
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan orang
tua terkait makanan dan gizi seimbang untuk anak dan pola asuh yang kurang tepat
ditandai dengan orang tua selalu memberikan makan sekehendak atau keinginan anak
seperti menuruti kesukaan makan anak yaitu makan snack, biskuit dan wafer setiap hari
meskipun makanan tersebut kurang memenuhi standar gizi.
Intervensi Gizi :
1. Tujuan Diit
- Memberikan motivasi kepada An.R agar makan sesuai kebutuhan (lebih
banyak)
- Memperbaiki malnutrisi dengan memberikan asupan makanan yang sesuai
kebutuhan dan kemampuan
2. Syarat Diit
- Tinggi kalori dan protein
- Aneka ragam makanan mengacupada gizi seimbang
3. Perhitungan kebutuhan gizi
a. Energi
E = BBI x Kebutuhan Energi berdasarkan AKG sesuai usia tinggi
= 13,1 kg x 86.5 Kkal
= 1133,2 Kkal
b. Protein
P = BBI x Kebutuhan Protein berdasarkan AKG sesuai usia tinggi
= 13,1 x 2
= 26,2 gr x 4 = 104,8 kkal
c. Lemak
L = 25% dari Kebutuhan energi total
= 25% x 1133,2 Kkal
= 283,3/ 9
= 31,5 gr
d. Karbohidrat
KH = 1133,2 – 283,3 – 104,8
= 745,1 kkal / 4
= 186,3 gr
2. Implementasi
- Jenis Diet : TKTP
- Bentuk makanan : Makanan Biasa
Rencana pemberian PMT
Hari pertama – biskuit MT Balita
Hari kedua – Pudding MT Balita
Hari ketiga – bola-bola MT Balita
Hari keempat – biskuit MT Balita
Hari kelima – biskuit MT Balita
Hari keenam – biskuit MT Balita
Hari ketujuh – biskuit MT Balita
Hari kedelapan – biskuit MT Balita
Hari kesembilan – biskuit MT Balita
Hari kesepuluh – biskuit MT Balita
- Frekuensi : 3 kali makanan utama 2 x selingan
- Rute : oral
Monitoring dan Evaluasi (Terlampir)

Hasil Monitoring Dan Evaluasi

a. Monitoring Dan Evaluasi Antropometri

BB TB LLA
Waktu/Hari IMT Status Gizi
(Kg) (cm) (cm)
BB/U : -2,7 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 1
10,7 90,6 - 13,2 TB/U : -2,3 SD (Stunted)
BB/TB : -2,4 SD (Kurus)
BB/U : -2,7 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 5
10,7 90,6 - 13,2 TB/U : -2,3 SD (Stunted)
BB/TB : -2,4 SD (Kurus)
BB/U : -2,5 SD (Gizi Kurang)
Hari ke 10
11 90,6 - 13,5 TB/U : -2,3 SD (Stunted)
BB/TB : -2,1 SD (Kurus)
Pembahasan Hasil Monitoring Dan Evaluasi Antropometri
Hasil monitoring dan evaluasi antropometri selama tiga kali dalam 10 hari

yaitu pada hari ke-1 dan hari ke-5 tidak terdapat perubahan pada berat badan anak.

Pada hari ke-10 terdapat kenaikan berat badan. Status gizi menuru BB/TB selama

10 hari tetap sama yaitu kurus padahal asupan selama 10 hari melebihi

kebutuham. Faktor aktivitas dapat mempengaruhi status gizi An. R karena anak

tersebut sangat aktif bermain.


b. Monitoring Dan Evaluasi Fisik/Klinis

Hasil
Klinik/ Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5
Pemeriksaan Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10
Fisik
Anak biasa Anak
Anak aktif, Anak aktif
Kesan saja, tampak Anak aktif, Anak aktif, Anak aktif menjadi
tampak bermain Aktivitas Anak mulai
Umum / tenang tapi bermain bermain bermain Aktivitas anak aktif
senang dan bersama anak aktif
Keadaan tidak apatis bersama dengan dengan berkurang bermain
agak malu- nenek dan berkurang kembali
umum dan agak ibunya neneknya ibunya dengan
malu kakeknya
malu-malu ibunya
Nyeri Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Muntah Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Batuk Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Kesulitan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
menelan
Diare Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Pembahasan Monitoring Dan Evaluasi Fisik/Klinis


Kondisi atau keadaan anak selama asuhan sangat aktif. Ia tidak apatis, tidak rewel namun agak malu-malu ketika bertemu dengan

orang yang baru dilihat/dikenalnya. An. R tidak mengalami edema atau gejala klinis lainnya.

c. Monitoring Dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi


Hari Ke 1 Hari Ke 2 Hari Ke 3 Hari Ke 4 Hari Ke 5
Implementasi E P L (g) KH E P (g) L (g) KH E P (g) L (g) KH E P L KH E P (g) L (g) KH
(kkal) (g) (g) (kkal) (g) (kkal) (g) (Kkal) (g) (g) (g) (Kkal) (g)
∑ Asupan 819,7 28,3 36,9 86,7 1216,1 43 49,4 139,4 1127,5 32 45 145,7 1133 19,7 28,3 191,2 1081,9 31,8 38,4 148,1
Oral
Kebutuhan 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3
% Asupan 72,3 108 117,1 46,5 107,3 164,1 156,8 74,8 99,4 122,3 142,8 78,2 99,9 75,1 89,8 102,6 95,5 121,3 121,9 79,5

Hari Ke 6 Hari Ke 7 Hari Ke 8 Hari Ke 9 Hari Ke 10


Implementasi E P (g) L (g) KH E P L KH E P L (g) KH E P (g) L (g) KH E P L KH
(kkal) (g) (kkal) (g) (g) (g) (kkal) (g) (g) (Kkal) (g) (Kkal) (g) (g) (g)
∑ Asupan 1112 32,1 34,8 161,5 1158,9 23,9 31,5 191,1 987,0 25,6 34,7 131,8 1436,7 27,4 53,9 201,4 1001,9 17,7 27,5 162,1
Oral
Kebutuhan 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3 1133,2 26,2 31,5 186,3
% Asupan 98,1 122,5 110,4 86,7 102,2 91,2 100 102,5 87 97,7 110,2 70,7 126,7 104,5 171,1 108,1 88,4 67,5 87,3 87
Pembahasan Monitoring Dan Evaluasi Terapi Diet dan Asupan Zat Gizi
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terapi diet dan asupan zat gizi diatas, dapat diketahui bahwa terapi diet An. R tidak
mengalami perubahan yaitu tetap menggunakan jenis diet TKTP. Selain itu asupan zat gizi An. R mengalami kenaikan dan penurunan
dilihat dari hasil persentase asupan zat gizi setiap harinya. Persen asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat sangat tinggi yaitu rata-rata
diatas 100%. Nafsu makan An.J memang tergolong baik, sehingga asupan makanannya pun cukup banyak. Hal ini dikarenakan di depan
rumah An. R terdapat warung yang menjual jajanan, sehingga An. R lebih menyukai jajanan. An. R termasuk anak yang aktif sehingga
asupan menjadi berlebih dan An. R cepat merasa lapar.
Lampiran 4. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
 SAP Kegiatan Penyuluhan Ibu Hamil dan Games Edukasi Mengenai
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Insiasi Menyusui Dini (IMD) mampu mengembangkan insting dan
reflek bayi pada satu jam setelah kelahiran. Adanya skin-to-skin
contact antara ibu dan bayi mampu menstabilkan suhu badan bayi
sehingga dapat terhindar dari hipotermi. Sentuhan kulit dengan kulit
memberikan efek psikologis yang kuat antara ibu dan bayi. IMD
mempunyai manfaat yang besar untuk bayi maupun sang ibu yang baru
melahirkan.
Keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan IMD dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain adalah ibu bersalin menghadapi
banyak hambatan untuk melakukan IMD terhadap bayi yang diperoleh
ditempat persalinan, kurangnya dukungan yang diberikan keluarga,
serta banyak ibu yang belum dibekali pengetahuan yang cukup tentang
manfaat dari pelaksanaan IMD. Kurangnya pengetahuan dari orang tua
maupun keengganan untuk membuat IMD masih jarang dipraktikan.
B. Tujuan
6. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil akan
pentingnya melakukan Insiasi Menyusui Dini (IMD).
7. Tujuan Khusus
a. Masyarakat dapat menerapkan kepatuhan melakukan Insiasi
Menyusui Dini (IMD)
b. Ibu hamil dapat mengerti akan pentingnya melakukan Insiasi
Menyusui Dini (IMD).
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Pelaksana
1. Ibnu Farchan
2. Oetika Rilkiyanti
3. Rina Fitriani
4. Siti Rais Pertiwi
5. Wida Triani
B. Rencana Kegiatan
1. Judul
“Penyuluhan dan games edukasi mengenai Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)”
2. Sasaran/Audience
20 Ibu Hamil yang berada di Desa Kalimeang
3. Tempat
Posyandu Nusa Indah
4. Waktu
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari jumat, 20 April 2018
pukul 10.00 s/d 11.00 WIB
5. Metode
Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
- Media yang dipakai
Media yang digunakan pada penyuluhan ini adalah leaflet, lembar
balik, games ular tangga dan video IMD
- Isi
d. Definisi Insiasi Menyusui Dini (IMD)
Merupakan kemampuan bayi mulai menyusu sendiri segera
setelah dia dilahirkan. Cara melakukan IMD ini disebut pula breast
crawl atau merangkak untuk mencari puting ibu secara alamiah.
Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu
dan kulit bayi, bayi ditengkgrapkan di dada atau di perut ibu
selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan (bukan
dimandikan), kecuali pada telapak tangannya. Kedua telapak
tangan bayi dibiarkan tetap terkena air ketuban karena bau dan rasa
cairan ketuban ini sama dengan bau yang dikeluarkan payudara
ibu, dengan demikian ini menuntun bayi untuk menemukan puting.
Lemak (verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya
dibiarkan tetap menempel. Kontak antarkulit ini bisa dilakukan
sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.
e. Langkah-langkah IMD
Langkah-langkah Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD),
menyatakan ada 10 langkah yang harus di lakukan untuk
terlaksananya IMD yaitu :
1) Ibu harus ditemani seseorang yang dapat memberikan rasa
nyaman dan aman saat melahirkan, baik itu suami, ibu, teman
atau saudara yang lainnya.
2) Membantu proses kelahiran dengan upaya-upaya di luar obat
seperti pijatan, aromaterapi dan lain-lain kecuali jika dokter
sudah memutuskan untuk menggunakan obat atau alat pemicu
3) Memberikan posisi yang nyaman bagi ibu saat proses
persalinan atau memberikan posisi melahirkan sesuai keinginan
ibu, karena tidak semua ibu merasa nyaman dengan posisi
terlentang
4) Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk halus segera setelah
lahir tanpa diimandikan terlebih dahulu, biarkan cairan alami
yang menyelimuti kulit bayi.
5) Meletakkan bayi di dada ibu dengan posisi tengkurap.
6) Memberikan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu hingga
bayi menemukan puting susu ibu kemudian menyusunya.
7) Memberikan bayi bergerak secara alami mencari payudara ibu
jangan arahkan menuju salah satu puting tetapi pastikan bayi
dengan posisi nyaman untuk mencari puting susu ibu.
8) Ibu yang melahirkan dengan secio caesar juga harus segera
bersentuhan dengan bayinya setelah melahirkan yang tentu
prosesnya yang membutuhkan perjuangan yang lebih.
9) Kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan bayi
seperti menimbang dan mengukur harus dilakukan setelah bayi
bisa melakukan inisiasi menyusu dini.
10) Jangan memberikan cairan atau makanan lain pada bayi kecuali
ada indikasi medis.
f. Manfaat IMD
1) Bagi bayi
Ada lima tahapan yang dilalui bayi saat akan menyusu dini.
a) Di 30 menit pertama, ia akan beradaptasi dengan trauma
kelahirannya. Ini merupakan tahap menenangkan diri atau
istirahat siaga.
b) Di menit ke-30 sampai 40, bayi akan mengeluarkan suara,
melakukan gerakan mengisap dan memasukkan tangan ke
mulut. Setelah itu, bayi mengeluarkan air liur dan kakinya
menekan perut ibu untuk bergerak ke arah payudara
c) Kemudian bayi mengecap kulit ibu dan mendapat bakteri
baik yang ada di sana. Bayi menyentuh puting dan
tangannya menghentak-hendak ke dada ibu untuk
merangsang keluarnya ASI. Baru setelah itu, bayi akan
menyusu.
d) Bayi yang diberi kesempatan mengisap puting ibu segera
setelah lahir, memiliki kemungkinan keberhasilan lebih
besar dalam menyusu. Tak hanya itu, saat bayi merangkak
dan mencari puting susu ibu akan menjadi momen paling
membahagiakan bagi ibu.
Melalui IMD, ibu akan memberi kehangatan dan
perlindungan yang baik bagi bayi, selain mengurangi risiko
kematian akibat hipotermi atau kedinginan. Hal ini, ujar Dr.
Utami, dikarenakan suhu tubuh ibu lebih hangat satu derajat
dari lingkungan sekitar, sehingga bayi merasa lebih nyaman
dan aman.
Kulit ibu yang sangat ajaib ini dapat menyesuaikan diri
dengan suhu yang dibutuhkan bayi. Bila bayi kedinginan, suhu
ibu akan naik dua derajat. Bila bayi kepanasan, suhu tubuh ibu
akan turun satu derajat Celsius.
Selain menciptakan kontak kulit bayi dengan kulit ibu yang
memberi kehangatan bagi bayi, IMD juga membuat perdarahan
pascakelahiran lebih sedikit. Yang tak kalah penting, peran
oksitosin terbaik adalah pada 45 menit pertama saat bayi
menyusu dini.
Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting
ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting.
2) Bagi ibu:
a) Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan
plasenta dan mengurangi perdarahan ibu
b) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi
tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan
sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri),
dan timbul rasa sukacita/bahagia.
c) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI
matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
g. Pola hidup sehat bagi ibu hamil
1) Tumbuhkan Niat. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir optimis.
Dari situ terbentuk energi positif yang akan mempengaruhi
kesiapan semua organ menyusui, sehingga ASI bisa mengalir
lancar. Jika ibu yakin bisa menyusui, ASI yang keluar akan
banyak.
2) Hilangkan Stres. Hal ini yang sering kali menjadi momok
utama. Untuk itu, ibu diharapkan selalu berpikir positif tentang
kehamilan. Jika ada masalah, bicarakan dengan suami,
konsultasikan pada dokter kandungan. Yang penting diingat,
jangan jadikan kehamilan itu kekang yang tidak bisa membuat
ibu bebas aktif. Justru ibu perlu melakukan semua hal yang
menyenangkan selama hamil, seperti : jalan-jalan ke mal,
berekreasi, berkumpul dengan teman-teman lama, mendalami
hobi yang memungkinkan, dan sebagainya. Itu semua bisa
menjaga ketenangan batin ibu hamil
3) Penuhi Kecukupan Gizi. Ibu harus menganut pola makan gizi
seimbang, jadi makanan yang ibu konsumsi harus memenuhi
unsur-unsur berikut : karbohidrat untuk tenaga, protein untuk
sumber pembangun, serta vitamin mineral sebagai sumber
pengatur dan pelindung yang mudah didapatkan dari sayur dan
buah-buahan.
4) Contoh makanan yang dapat memperlancar keluarnya ASI
diantaranya adalah daun katuk, daun pepaya, daun bayam,
wortel, pepaya, semangka, dan kacang-kacangan.
5) Jalani Gaya Hidup Sehat. Tujuannya agar kehamilan dan
persalinan berlangsung lancar dan janin pun berkembang
optimal. Hindari makanan atau minuman yang mengandung
kafein dan alkohol, serta jauhi asap rokok. Agar stamina tubuh
terjaga, lakukan olahraga secara teratur. Kondisi ibu yang sehat
turut meningkatkan produksi ASI.
C. Susunan Kegiatan

Kegiatan Kegiatan
No Waktu
Mahasiswa Peserta

1 Pembukaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam 5 Menit
- Perkenalan - Menyambut perkenalan
dengan baik
- Menjelaskan maksud - Mendengarkan dan
dan tujuan memperhatikan dengan baik
2 Pelaksanaan Kegiatan
- Menjelaskan materi - Mendengarkan dan
dan mempraktekkan memperhatikan dengan baik 50 Menit
dengan metode
ceramah, diskusi
- Sesi tanya jawab - Peserta bertanya kepada
penyuluh
- Games Edukasi - Peserta diberikan pertanyaan
- Pemberian hadiah untuk
pemenang games edukasi
3 Penutup
- Mengucapkan salam -Menjawab Salam 5 Menit
- Menutup kegiatan

D. Hasil Penyuluhan
Jumlah peserta yang hadir adalah 20 ibu hamil, jumlah tersebut sudah
memenuhi target yang telah ditetapkan. Ibu hamil di Desa Kalimeang terlihat
sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. Ketika pemateri
menjelaskan materi mengenai pentingnya Insiasi Menyusui Dini (IMD) dan
memutarkan video IMD kepada peserta penyuluhan, peserta terlihat
memperhatikan dengan baik, dan ada beberapa peserta yang bertanya kepada
penyuluh. Kemudian pada saat pelaksanaan games edukasi peserta dibagi
menjadi 4 kelompok yang dalam 1 kelompoknya yaitu terdapat 5 ibu hamil,
peserta sangat antusias dalam mengikutinya. Pada saat peserta ditanya
tentang materi yang sudah disampaikan oleh penyuluh, peserta dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh. Hal ini menunjukan
bahwa peserta mendengarkan dan memperhatikan dengan baik materi yang
disampaikan oleh penyuluh.
E. Evaluasi
1. Pelaksanaan penyuluhan berjalan lancar dan sesuai waktu yang
ditetapkan
2. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dengan baik.
3. Peserta sangat antusias saat melakukan games edukasi dengan
menggunakan ular tangga.
 SAP Kegiatan Penyuluhan Ibu Balita Mengenai Buah dan Sayur
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sayur dan buah yang beraneka jenis dan warna dapat saling
melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu
sayur dan buah juga merupakan salah satu bahan pangan yang banyak
mengandung serat. Mengkonsumsi sayur dan buah merupakan salah
satu syarat dalam memenuhi menu gizi seimbang. Sayur dan buah
merupakan makanan penting yang harus selalu dikonsumsi oleh orang
dewasa maupun anak-anak disetiap kali makan. Dengan diet tinggi
sayur dan buah baik untuk melindungi kesehatan tubuh, termasuk
dalam menjaga berat badan.
Ada beberapa dampak yang diakibatkan oleh kurangnya konsumsi
sayur dan buah. Apabila anak kurang mengkonsumsi sayur dan buah
akan menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral,
serat dan tidak seimbangnya asam basa tubuh, sehingga dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit. Selain itu juga dapat
menurunkan imunitas/kekebalan tubuh seperti mudah terkena flu,
mudah mengalami sembelit, gusi berdarah, sariawan, gangguan mata.
Oleh karena itu perlu adanya pemberian edukasi mengenai pentingnya
konsumsi sayur dan buah untuk balita kepada ibu balita dalam
mencegah kejadian tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan terhadap ibu balita dan
keluarga, diharapkan ibu balita dan keluarga dapat memberikan
asuhan gizi yang baik bagi balita serta dapat mengenalkan dan
menerapkan konsumsi sayur dan buah bagi balita.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi
sayur dan buah bagi balita, ibu balta dan keluarga diharapkan akan
mampu:
a. Mengetahui pengertian sayur dan buah
b. Mengetahui fungsi sayur dan buah bagi tubuh
c. Mengetahui manfaat kandungan gizi vitamin pada sayur dan
buah bagi tubuh
d. Mengetahui dampak kurangnya konsumsi sayur dan buah
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Pelaksana
1. Ibnu Farhan
2. Oetika Rilkiyanti
3. Rina Fitriani
4. Siti Rais Pertiwi
5. Wida Triani
B. RencanaKegiatan
1. Judul
“Pentingnya Konsumsi Sayur dan Buah”
2. Sasaran/Audience
30 Ibu Balita
3. Tempat
Balai desa Kalimeang
4. Waktu
a. Sabtu, 21 April 2018
b. Jumat, 27 April 2018
5. Metode
Ceramah diskusi dan tanya jawab
2. Media yang dipakai
Fliyer
3. Isi Materi
Pentingnya Konsumsi Sayur Dan Buah

A. Sayur

Sayur-sayuran adalah berbagai bagian dari tumbuh-tumbuhan yang

meliputi daun. Akar, batang, dan bunga, bahkan buanya yang biasanya

merupakn sumber vitamin dan mineral.

B. Buah
Buah-buahan adalah salah satu bahan pangan yamg mudah diolah

dan dimakan, mempunyai rasa dan aroma yang menggiurkan dan

mengandung baynak gizi. Contoh-contoh sayuran


1. Sayuran daun. Contohnya: Kol, Bayam, Kangkung,Sawi
2. Sayuran akar. Contohnya: Wortel, Kentang, Lobak
3. Sayuran buah. Contohnya: Tomat, Ketimun, Terongd.
4. Sayuran bunga. Contohnya: Kembang kol, Jantungpisang, Kol
C. Fungsi Sayur dan Buah
Buah-buahan dan sayuran dikemas dengan vitamin, mineral, dan
serat yang penting bagi tubuh. Makan buah dan sayur setiap hari dapat
memberi keuntungan :
1. Mengurangi risiko penyakit jantung
2. Mengurangi risiko tekanan darah tinggi
3. Mengurangi risiko diabetes tipe II
4. Mengurangi risiko kanker
5. Melancarkan sistem pencernaan
6. Sistem penglihatan yang sehat
7. Fungsi memori yang sehat
8. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
9. Tulang dan gigi yang sehat.
D. Manfaat kandungan gizi pada sayuran serta buah-buahan
Buah dan Sayur Melawan Berbagai Jenis Penyakit. Buah dan sayur
mengandung fitokimia yaitu senyawa kimia seperti beta-karoten yang
terjadi secara alami pada tanaman, dan sangat penting untuk melawan
berbagai jenis penyakit.
1. Manfaat Vitamin A
Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata maupun
kulit. Jenis buah : Buah alpukat, sirsak, apel, belimbing, jambu biji,
kiwi, mangga, melon, pepaya, pisang, semangka. Jenis sayur : Sayur
ayam, brokoli, wortel, kangkung, ubi jalar merah, labu kuning, kacang
panjang, seledri.
2. Manfaat Vitamin B1
Vitamin B1 bermanfaat membantu memperlancar sirkulasi darah,
metabolisme, maupun fungsi otak. Jenis buah : Buah kiwi, buah naga,
kismis, semangka, pisang, timun. Jenis sayur : Sayur kacang panjang,
sayur kangkung.
3. Manfaat Vitamin B2
Manfaat vitamin B2 bagi tubuh manusia terutama dalam pembentukan sel
darah merah serta meningkatkan aliran oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Jenis buah : Buah kiwi, apel, manggis, pisang, semangka, timun.
Jenis sayur : Sayur bayam, kacang panjang, serta jamur.
2. Manfaat Vitamin B6
Manfaat vitamin B6 bagi tubuh terutama ditemui dalam meningkatkan
kekebalan tubuh, metabolisme, serta sistem syaraf.
Jenis buah : Buah semangka, pisang, alpukat.
Jenis sayur : Sayur kentang, seledri, serta ubi jalar.
3. Manfaat Vitamin C
Manfaat vitamin C terutama dalam membantu menjaga kesehatan gigi
serta kesehatan gusi.
Jenis buah : Buah apel, jeruk, buah naga, belimbing, mangga, jambu biji,
pepaya, pisang, sirsak, maupun buah stroberi.
Jenis sayur : Jagung, ubi jalar, kembang kol, serta kol.
4. Manfaat Vitamin E
Vitamin E selain baik untuk menjaga kelembaban kulit maupun perawatan
rambut juga bermanfaat dalam meningkatkan sirkulasi darah,
meningkatkan daya tahan tubuh, membantu kesuburan alat kelamin,
mengurangi stress, serta mencegah penyakit jantung maupun kanker.
Jenis buah : Buah alpukat, mangga, kiwi, pisang, tomat.
Jenis sayur : Sayur brokoli, bayam, paprika, asparagus, labu, kacang
tanah.
5. Manfaat Vitamin K
Vitamin K bermanfaat bagi tubuh terutama dalam pembentukan tulang
maupun pembekuan darah.
Jenis buah : Buah alpukat, buah kiwi.
Jenis sayur : Sayur kubis, brokoli, asparagus.
6. Manfaat Zat Besi
Zat besi memiliki manfaat yang baik untuk pembentukan sel darah merah.
Jenis buah : Buah alpukat, sirsak, apel, buah naga, mangga.
Jenis sayur : Sayur bayam, kangkung, caisin, kacang panjang, kembang
kol, kubis, timun.
E. Akibat kurang mengonsumsi buah dan sayur
Seseorang yang jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan,
tubuhnya menjadi sarang berbagai penyakit. Berikut ini dampak yang
ditimbulkan apabila jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
1. Daya Tahan Fisik Lemah
Seseorang yang jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan akan
lmah fisiknya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi vitamin
B, C, E, seng, zat besi, magnesium, dan protein. Agar fisik tetap sehat
harus rajin mengkonsumsi makanan seperti wortel, jahe, bayam, selada
air, buah apel, jeruk, leci, kiwi, dll.
2. Sterss dan Depresi
Disebabkan karena kurangnya vitamin B kompleks, vitamin c, besi, dan
magnesium. solusinya dengan mengkonsumsi buah melon, anggur,
bayam, dll.
3. Flu
Disebabkan karena kurangnya vitamin c, betakaroten, dan seng. solusinya
banyak mengkonsumsi buah jeruk, jambu biji, jambu air, pepaya, dll.
4. Darah Tinggi
Disebabkan karena kurangnyapotasium, kalsium, dan magnesium dalam
tubuh. Solusinya dengan mengkonsumsi buah anggur, pir, ceri, dll.
5. Gangguan Pencernaan
Disebabkan karena kurangnya asam folat, dan betakatoten. Solusinya
dengan mengkonsumsi wortel, lobak cina, seledri, buah apel, mentimun,
buah sirsak, nanas, pepaya, dll.
6. Gangguan Mata
Disebabkan karena kurang betakaroten. Solusinya dengan mengkonsumsi
wortel, seledri, dll.
7. Kulit Keriput
Disebabkan karena kurang vitamin B2, C, E, silikon, silenium, dan
potasium. Solusinya dengan mengkonsumsi wortel, pir, seledri, dll.
8. Kulit Kusut
Disebabkan karena kurang vitamin B2, C, E, betakaroten, dan potasium.
Solusinya dengan mengkonsumsi buah anggur, strowbery, jeruk, jambu
biji, dll.
9. Kanker
Jika tidak ingin terjangkit kanker hendaknya mengkonsumsi buah
semangka, jahe, dll.
10. Kelebihan Kolesterol Darah
Agar terhindar dari kolesterol hendaklah mengkonsumsi buah nanas,
wortel, mentimun, dll.
11. Sariawan
Agar terhindar dari sariawan hendaklah mengonsumsibuah jeruk, malon,
jeruk nipis, dll.
C. Susunan Kegiatan
No Kegiatan Kegiatan Waktu
Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam 3 Menit
- Perkenalan
- Menyambut perkenalan
dengan baik
- Menjelaskan maksud
dan tujuan - Mendengarkan dan
memperhatikan dengan baik
2 Pelaksanaan Kegiatan
- Mengisi soal pre-test
- Menjawab soal pre-test 15 Menit
- Menjelaskan materi
dan mempraktekkan
dengan metode - Mendengarkan dan
ceramah, diskusi memperhatikan dengan baik

- Sesi tanya jawab - Peserta bertanya dan


menjawab pertanyakan yang
diajukan

-
3 Penutup
- Mengucapkan salam
- Mengucapkan Terima Menjawab Salam 2 Menit
kasih

D. Hasil Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan tentang sayur dan buah ini dilaksanakan dua kali
karena sasaran yang datang pada sesi penyuluhan pertama belum mecapai
target sehingga kami melaksanakan penyuluhan kembali pada waktu yang
berbeda dengan tempat kegiatan yang sama yaitu berada di balai desa
kalimeang hingga sasaran mencapai target 100% (30 peserta ibu balita dan
keluarga balita).
Kegiatan penyuluhan pertama ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 21
April 2018 bersamaan dengan kegiatan demo masak TKTP yang dihadiri oleh
15 orang peserta, kemudian kegiatan penyuluhan kedua dilaksanakan pada
hari jumat 27 April 2018 yang dihadiri oleh 21 peserta sehingga total peserta
penyuluhan pertama dan kedua adalah 36 peserta yang diantaranya adalah ibu
balita dan keluarga yang memiliki balita, sehingga target penyuluhan ini
sudah mencapai lebih dari 100%.
E. Evaluasi
1. Evaluasi input
- Kesiapan penyuluh memberikan materi penyuluhan (kesiapan
materi)
- Tersedianya media dan alat yang di perlukan
- Waktu penyuluhan kurang sesuai dengan rencana kegiatan
- Tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi proses
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
- Audiens dapat menjawab pertanyaan berikut :
a. Apakah pengertian sayur dan buah?
b. Apakah fungsi sayur dan buah bagi tubuh?
c. Apa sajakah manfaat kandungan gizi vitamin pada sayur dan
buah?
d. Bagaimana dampak yang akan terjadi jika kurang
mengkonsumsi sayur dan buah?
 SAP Kegiatan Penyuluhan Anak Usia Sekolah
 SAP Penyuluhan Buah dan Sayur Di SDN 1 Kalimeang
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengkonsumsi buah dan sayur merupakan salah satu syarat dalam
memenuhi menu gizi seimbang. Buah dan sayur merupakan makanan
penting yang harus selalu dikonsumsi setiap kali makan. Tidak hanya bagi
orang dewasa, tapi sangat penting dikonsumsi sejak usia anak-anak.
Dengan diet tinggi buah dan sayur baik untuk melindungi kesehatan tubuh,
termasuk dalam menjaga berat badan.
Membiasakan anak untuk mengkonsumsi buah dan sayur sejak dini
sangat penting karena pola diet yang diterapkan pada usia anak-anak
mempengaruhi pola diet ketika dewasa, jika ketika masih anak-anak
memiliki pola diet yang buruk maka hingga dewasa pun akan tetap buruk
dan akan mempengaruhi kesehatannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan edukasi kepada para siswa SD mengenai
pentingnya konsumsi buah dan sayur
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui GERMAS
b. Anak SD mengetahui pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur
c. Dapat membiasakan diri untuk mengkonsumsi buah dan sayur
setiap hari
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Pelaksana
1. Ibnu Farchan
2. Rina Fitriani
3. Siti Rais Pertiwi
4. Oetika Rilkiyanti
5. Wida Triani
B. Rencana Kegiatan
1. Judul
“Penyuluhan GERMAS mengenai Pentingnya Konsumsi Buah
dan Sayur)
2. Sasaran/Audience
Seluruh siswa Sekolah Dasar kelas V SDN 1 Kalimeang
3. Tempat
Ruang kelas V SDN 1 Kalimeang
4. Waktu
Senin, 23 April 2018 Pukul 09.30 s.d 10.30
5. Metode
Ceramah dan tanya jawab
6. Media yang dipakai
Flyer dan Puzle konsumsi buah dan sayur
7. Materi Penyuluhan
PENTINGNYA MAKAN BUAH DAN SAYUR
A. Sayur
Sayur-sayuran adalah berbagai bagian dari tumbuh-tumbuhan yang
meliputi daun. Akar, batang, dan bunga, bahkan buanya yang biasanya
merupakn sumber vitamin dan mineral.
B. Buah
Buah-buahan adalah salah satu bahan pangan yamg mudah diolah dan
dimakan, mempunyai rasa dan aroma yang menggiurkan dan mengandung
baynak gizi.
Contoh-contoh sayuran
1. Sayuran daun
Contohnya: Kol, Bayam, Kangkung,Sawi
2. Sayuran akar
Contohnya: Wortel, Kentang, Lobak
3. Sayuran buah
Contohnya: Tomat, Ketimun, Terongd.
4. Sayuran bunga Contohnya: Kembang kol, Jantungpisang, Kol
C. Fugsi Sayur dan Buah
Buah-buahan dan sayuran dikemas dengan vitamin, mineral, dan serat
yang penting bagi tubuh.
Makan buah dan sayur setiap hari dapat memberi keuntungan :
1. Mengurangi risiko penyakit jantung
2. Mengurangi risiko tekanan darah tinggi
3. Mengurangi risiko diabetes tipe II
4. Mengurangi risiko kanker
5. Melancarkan sistem pencernaan
6. Sistem penglihatan yang sehat
7. Fungsi memori yang sehat
8. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
9. Tulang dan gigi yang sehat.
D. Manfaat kandungan gizi pada sayuran serta buah-buahan
Buah dan Sayur Melawan Berbagai Jenis Penyakit. Buah dan sayur
mengandung fitokimia yaitu senyawa kimia seperti beta-karoten yang terjadi
secara alami pada tanaman, dan sangat penting untuk melawan berbagai jenis
penyakit.
1. Manfaat Vitamin A
Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata maupun kulit.
Jenis buah : Buah alpukat, sirsak, apel, belimbing, jambu biji, kiwi,
mangga, melon, pepaya, pisang, semangka.
Jenis sayur : Sayur ayam, brokoli, wortel, kangkung, ubi jalar merah, labu
kuning, kacang panjang, seledri.
2. Manfaat Vitamin B1
Vitamin B1 bermanfaat membantu memperlancar sirkulasi darah,
metabolisme, maupun fungsi otak.
Jenis buah : Buah kiwi, buah naga, kismis, semangka, pisang, timun.
Jenis sayur : Sayur kacang panjang, sayur kangkung.
3. Manfaat Vitamin B2
Manfaat vitamin B2 bagi tubuh manusia terutama dalam pembentukan sel
darah merah serta meningkatkan aliran oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Jenis buah : Buah kiwi, apel, manggis, pisang, semangka, timun.
Jenis sayur : Sayur bayam, kacang panjang, serta jamur.
4. Manfaat Vitamin B6
Manfaat vitamin B6 bagi tubuh terutama ditemui dalam meningkatkan
kekebalan tubuh, metabolisme, serta sistem syaraf.
Jenis buah : Buah semangka, pisang, alpukat.
Jenis sayur : Sayur kentang, seledri, serta ubi jalar.
5. Manfaat Vitamin C
Manfaat vitamin C terutama dalam membantu menjaga kesehatan gigi
serta kesehatan gusi.
Jenis buah : Buah apel, jeruk, buah naga, belimbing, mangga, jambu biji,
pepaya, pisang, sirsak, maupun buah stroberi.
Jenis sayur : Jagung, ubi jalar, kembang kol, serta kol.
6. Manfaat Vitamin E
Vitamin E selain baik untuk menjaga kelembaban kulit maupun perawatan
rambut juga bermanfaat dalam meningkatkan sirkulasi darah,
meningkatkan daya tahan tubuh, membantu kesuburan alat kelamin,
mengurangi stress, serta mencegah penyakit jantung maupun kanker.
Jenis buah : Buah alpukat, mangga, kiwi, pisang, tomat.
Jenis sayur : Sayur brokoli, bayam, paprika, asparagus, labu, kacang
tanah.
7. Manfaat Vitamin K
Vitamin K bermanfaat bagi tubuh terutama dalam pembentukan tulang
maupun pembekuan darah.
Jenis buah : Buah alpukat, buah kiwi.
Jenis sayur : Sayur kubis, brokoli, asparagus.
8. Manfaat Asam Folat
Manfaat asam folat bagi tubuh terutama untuk meningkatkan kekebalan
tubuh, serta meningkatkan energi.
Jenis buah : Buah sirsak, kiwi, alpukat, pisang, jeruk, tomat, maupun bit.
Jenis sayur : Sayur terong, bayam, kangkung, brokoli, kentang, jagung,
serta kacang kacangan.
9. Manfaat Zat Besi
Zat besi memiliki manfaat yang baik untuk pembentukan sel darah merah.
Jenis buah : Buah alpukat, sirsak, apel, buah naga, mangga.
Jenis sayur : Sayur bayam, kangkung, caisin, kacang panjang, kembang
kol, kubis, timun.
10. Manfaat Potasium
Potasium juga bermanfaat bagi tubuh terutaman dalam membantu
mengontrol detak jantung, menurunkan tekanan darah, maupun
mengontrol fungsi otak.
Jenis buah : Buah jeruk, kismis, pisang, tomat, semangka.
Jenis sayur : Sayur bayam, kentang, maupun buncis.
11. Manfaat Kalsium
Manfaat kalsium baik untuk pembentukan tulang, serta mencegah
terjadinya ostereoporosis.
Jenis buah : Buah sirsak, apel merah, stroberi, buah naga, pisang, jeruk,
nanas, mangga, pepaya, alpukat, kiwi, jambu biji, anggur, pir, buah
manggis.
Jenis sayur : Pare hijau, kubis, serta sayur kangkung.
E. Akibat kurang mengonsumsi buah dan sayur
Seseorang yang jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, tubuhnya
menjadi sarang berbagai penyakit. Berikut ini dampak yang ditimbulkan
apabila jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
12. Daya Tahan Fisik Lemah
Seseorang yang jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan akan
lmah fisiknya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi vitamin
B, C, E, seng, zat besi, magnesium, dan protein. Agar fisik tetap sehat
harus rajin mengkonsumsi makanan seperti wortel, jahe, bayam, selada
air, buah apel, jeruk, leci, kiwi, dll.
13. Sterss dan Depresi
Disebabkan karena kurangnya vitamin B kompleks, vitamin c, besi, dan
magnesium. solusinya dengan mengkonsumsi buah melon, anggur,
bayam, dll.
14. Flu
Disebabkan karena kurangnya vitamin c, betakaroten, dan seng. solusinya
banyak mengkonsumsi buah jeruk, jambu biji, jambu air, pepaya, dll.
15. Darah Tinggi
Disebabkan karena kurangnyapotasium, kalsium, dan magnesium dalam
tubuh. Solusinya dengan mengkonsumsi buah anggur, pir, ceri, dll.
16. Gangguan Pencernaan
Disebabkan karena kurangnya asam folat, dan betakatoten. Solusinya
dengan mengkonsumsi wortel, lobak cina, seledri, buah apel, mentimun,
buah sirsak, nanas, pepaya, dll.
17. Gusi Berdarah
Disebabkan karena kurangnya vitamin c, kalsium, dan magnesium.
solusinya dengan mengkonsumsi buah apel, pir, daun bayam, wortel,
seledri, dll.
18. Gangguan Mata
Disebabkan karena kurang betakaroten. Solusinya dengan mengkonsumsi
wortel, seledri, dll.
19. Kulit Keriput
Disebabkan karena kurang vitamin B2, C, E, silikon, silenium, dan
potasium. Solusinya dengan mengkonsumsi wortel, pir, seledri, dll.
20. Artristis
Disebabkan karena kurang niasin, vitamin B3, C, kalsium, selenium.
Solusinya dengan mengkonsumsi wortel, selada air, jabu air, nanas, jeruk
nipis.
21. Oesteoporosis
Disebabkan karena kurang vitamin D. Solusinya mengkonsumsi wortel,
apel, kuntum brokoli, dll.
22. Jerawat
Disebabkan karena kurang vitamin B2, C, E, betakaroten, potasium,dan
seng. Solusinya dengan mengkonsumsi wortel, lobak cina, jahe, dll.
23. Kulit Kusut
Disebabkan karena kurang vitamin B2, C, E, betakaroten, dan potasium.
Solusinya dengan mengkonsumsi buah anggur, strowbery, jeruk, jambu
biji, dll.
24. Kanker
Jika tidak ingin terjangkit kanker hendaknya mengkonsumsi buah
semangka, jahe, dll.
25. Kelebihan Kolesterol Darah
Agar terhindar dari kolesterol hendaklah mengkonsumsi buah nanas,
wortel, mentimun, dll.
26. Sariawan
Agar terhindar dari sariawan hendaklah mengonsumsibuah jeruk, malon,
jeruk nipis, dll.

C. Susunan Kegiatan

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu

1 Pembukaan
 Menjawab salam 5 menit
 Mengucapkan salam  Menyambut perkenalan
 Perkenalan
dengan baik
 Mendengarkan dan
memperhatikan dengan
baik
 Menjelaskan
maksud dan tujuan
2 Pelaksanaan Kegiatan
 Memberi soal pre-  Menjawab soal pre-test 54 menit
test
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi
memperhatikan dengan
dengan metode
baik
ceramah, diskusi
 Peserta bertanya
 Sesi tanya jawab
 Ikut serta
 Bermain games
puzle konsumsi buah
dan sayur
 Memberikan soal
post-test  Mejawab soal post-test
3 Penutup
 Menjawab salam 1 menit
 Mengucapkan salam
 Mengucapkan
terimakasih

D. Hasil Penyuluhan
Penyuluhan yang dilakukan mendapat antusias yang baik dari

pihak sekolah dan siswa kelas V SDN I Kalimeang. Penyuluhan yang telah

dilaksanakan diikuti oleh 21 siswa dengan target 70% dari seluruh siswa

kelas V (21 siswa). Jumlah peserta yang datang telah melebihi target dan

aktif bertanya.
Dari hasil pre test sebanyak 18 orang memiliki pengetahuan baik,

setelah diberikan materi penyuluhan oleh penyuluh kemudian dilakukan

post test terdapat 19 orang yang memiliki pengetahuan baik. Anak yang

pengetahuannya meningkat sekitar 80,9% atau 17 orang setelah diberikan

materi penyuluhan, hal ini telah mencapai target dari 80% pengetahuan

anak meningkat. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu

yang ditentukan dan peserta memperhatikan setiap jalannya penyuluhan.

E. Evaluasi
Penyuluhan berjalan dengan lancar dan sesuai waktu yang

ditetapkan, tapi kekurangan media games puzle sehingga tidak sesuai

dengan rencana.
 SAP Penyuluhan Mengenai Pentingnya Jajanan Sehat dan Cuci
Tangan
BAB I

PENDAHULUAN

C. Latar Belakang
Kelompok khusus anak sekolah merupakan generasi penerus

bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.

Jumlah usia sekolah yang cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk

indonesia merupakan masa keemasan untuk menanamkan perilaku hidup

bersih dan sehat, beberapa kegiatan jajan diwarung/kantin sekolah karena

lebih terjamin kebersihannya, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

Lamanya waktu yang dihabiskan oleh peserta didik dalam lingkungan

sekolah ± 7 jam, maka untuk menciptakan lingkungan belajar yang ideal

perlu adanya lingkungan sekolah yang sehat pula.


Banyaknya penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah

seperti diare, cacingan dan anemia ternyata berhubungan dengan perilaku

hidup bersih dan sehat. Maka untuk menanamkan perilaku tersebut sejak

dini, perlu adanya informasi kepada siswa untuk mendapatkan pendidikan

kesehatan melalui promosi kesehatan agar siswa tahu dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


D. Tujuan
3. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan edukasi kepada para siswa SD mengenai

pentingnya jajanan sehat dan cuci tangan


4. Tujuan Khusus
d. Mengetahui jajanan sehat
e. Anak SD mengetahui pentingnya mengkonsumsi jajanan yang

sehat dan manfaat mencuci tangan


f. Dapat membiasakan diri untuk mengkonsumsi jajanan sehat dan

selalu mencuci tangan

BAB II

METODE PELAKSANAAN

F. Pelaksana
6. Ibnu Farchan
7. Rina Fitriani
8. Siti Rais Pertiwi
9. Oetika Rilkiyanti
10. Wida Triani
G. Rencana Kegiatan
8. Judul
“Penyuluhan Pentingnya Jajanan Sehat dan Cuci Tangan
9. Sasaran/Audience
Seluruh siswa Sekolah Dasar kelas IV dan V SDN 3 Kalimeang
10. Tempat
Ruang kelas V SDN 3 Kalimeang
11. Waktu
Rabu, 25 April 2018 Pukul 08.30 s.d 09.30
12. Metode
Ceramah dan tanya jawab
13. Media yang dipakai
Flyer
14. Materi Penyuluhan
JAJANAN SEHAT
A. Pengertian Jajanan
Menurut Food and Agricultural Organization (FAO), makanan

jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh

pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain

yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan

lain (FAO, 2014).


Makanan jajanan terdiri atas minuman, kudapan dan makanan

lengkap, yang dapat diartikan sebagai makanan siap makan atau terlebih

dahulu dimasak di tempat penjualan dan dijual di pinggir jalan atau tempat

umum (Winarno, 1993 dalam Iklima 2017).


B. Kategori Jajanan
Anak sekolah tidak lepas dari konsumsi jajanan. Setidaknya dari

konsumsi jajanan menyumbang 31,1% energi dan 27,4% protein dari

konsumsi pangan harian siswa (BPOM RI, 2009). Artinya bahwa

kontribusi kebutuhan energi dan protein siswa sekolah cukup besar berasal

dari jajanan luar rumah. Jajanan untuk anak sekolah terdiri dari berbagai

macam jenis dan cara pengolahannya. Jajanan tersebut ada yang

merupakan jajanan sehat namun ada juga yang termasuk jajanan

berbahaya. Berikut macam-macam kategori jajanan diantaranya :

a. Jajanan sehat

Menurut pakar-pakar kesehatan, jajanan sehat untuk anak

yaitu jajanan yang memiliki komposisi gizi baik dan berimbang.

Selain itu juga tidak mengandung bahan pengawet, pewarna buatan

dan bahan tambahan yang tidak diperlukan.

Ciri-ciri jajanan sehat antara lain :

 Tidak memiliki warna mencolok

 Tidak terlalu manis

 Tidak terlalu asam

 Tidak terlalu gurih berlebihan

 Dikemas dalam kemasan plastik yang aman

 Memiliki izin dari BPOM

 Memperhatikan komposisi kandungan bahan

 Menjaga kebersihan pengolahannya (Yulia, 2013

dalam Titik dan Agus, 2014).

C. Cara Memilih Jajanan Sehat


Jajanan anak yang sehat adalah jajanan yang aman, bermutu dan

bergizi serta disukai anak. Berikut adalah tips cara memilih jajanan yang

sehat
a. Kenali dan pilih pangan yang aman
Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya biologis,

kimia dan benda lain. Pilih pangan yang bersih, yang telah dimasak,

tidak bau tengik, tidak berbau asam. Sebiknya membeli pangan di

tempat yang bersih dan dari penjual yang sehat dan bersih. Pilih

pangan yang dipajang, di simpan dan disajikan dengan baik.


b. Jaga kebersihan
Kita harus mencuci tangan sebelum makan karena mungkin tangan

kita tercemar kuman atau bahan berbahaya. Mencuci tangan dan

peralatan yang paling baik menggunakan sabun dan air yang mengalir.
c. Baca label dengan seksama
Pada label bagian yang diperhatikan adalah nama jenis produk, tanggal

kadaluwarsa produk, komposisi dan informasi nilai gizi (bila ada). Bila

pangan dalam kemasan dan berlabel, pilih yang memiliki nomor

pendaftaran (P-IRT/MD/ML). Jika pangan tidak berlabel (seperti

lemper, lontong, donat, dll) maka pilih yang kemasannya dalam

kondisi baik.
d. Ketahui kandungan gizinya
1) Pangan olahan dalam kemasan: baca label informasi nilai gizi

untuk mengetahui nilai energi, lemak, protein dan karbohidrat.


2) Pangan siap saji: Pada Buku Informasi Kandungan Gizi

PJAS/Pangan Jajanan Anak Sekolah (BPOM, 2013) dapat

diketahui komposisi kandungan zat gizi untuk setiap jenis

pangan siap saji. Yang utama diperhatikan adalah pemenuhan

energi dari setiap pangan yang dikonsumsi.


e. Konsumsi air yang cukup
Dapat bersumber terutama dari air minum, dan sisanya dapat dipenuhi

dari minuman olahan (sirup, jus, susu), makanan (kuah sayur, sop) dan

buah. Konsumsi minuman olahraga (sport drink/minuman isotonik)

hanya untuk anak sekolah yang berolahraga lebih dari 1 jam.


f. Perhatikan warna, rasa dan aroma
Hindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa yang

terlalu asin, manis, asam dan atau aroma yang tengik.


g. Batas minuman yang berwarna dan beraroma
Minuman berwarna dan beraroma contohnya minuman ringan,

minuman berperisa.
h. Batasi konsumsi pangan cepat saji (fast food)
Konsumsi fast food yang berlebihan dan terlalu sering merupakan

pencetus terjadinya kegemukan dan obesitas. Pangan cepat saji antara

lain kentang goreng, burger, ayam goreng tepung, pizza. Biasanya

makanan ini tinggi garam dal lemak serta rendah serat.


i. Batasi makanan ringan
Makanan ini umumnya rendah serat dan mengandung garam/natrium

yang tinggi dan mempunyai nilai gizi yang rendah.Contoh makanan

ringan seperti keripik kentang.


j. Perbanyak konsumsi makanan berserat
Makanan berserat bersumber dari sayur dan buah. Menu makanan

tradisional yang tinggi serat seperti rujak, gado-gado, karedok, urap

dan pecel.
k. Bagi anak gemuk/obesitas batasi konsumsi pangan yang mengandung

gula, garam dan lemak.


Sebaiknya asupan gula, garam dan lemak sehari tidak lebih dari 4

sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan

lemak/Minyak.
D. Dampak Mengonsumsi Jajanan yang Berbahaya
Mengonsumsi makanan yang tidak aman dapat mengakibatkan

beberapa resiko yang berbahaya bagi anak, diantaranya:


a. Berisiko mengalami keracunan, baik akibat cemaran biologis maupun

kimiawi.
b. Gangguan pencernaan.
c. Jika berlangsung lama akan menyebabkan status gizi yang buruk dan

gizi lebih (Suci, 2009).


d. Prestasi anak di sekolah terganggu (Herijulianti, 2002).

MENCUCI TANGAN
A. Definisi Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara
bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air (DEPKES, 2007)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, mencuci
tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari- jemari menggunakan air dan sabun oleh
manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
B. Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.
Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
4. Mencegah infeksi silang/infeksi nosokomial di RS
5. Menurunkan penyebab diare dan ISPA.
6. Dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus,
dan Flu burung
C. Mengapa Harus Menggunakan Sabun
Zat pembersih berbentuk sabun ini baik yang padat maupun cair
akan membantu proses pelepasan kotoran dan kuman yang menempel di
permukaan luar kulit tangan dan kuku. Dengan mencuci tangan yang benar
menggunakan sabun maka kotoran dan kuman akan terangkat sebagian.
Meskipun demikian hal ini sangat membantu mengurangi resiko terinfeksi
D. Waktu Penting untuk Cuci Tangan
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang
takkan lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap
lingkungan luar. Nah sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melakukan
cuci tangan?
1. Sebelum dan sesudah makan
Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan
2. Setelah buang air besar
Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga
diharuskan untuk mencuci tangan
3. Setelah bermain
Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor.Seperti
tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah,
jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah
hilang dan tidak menempel ditangan.
4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan
sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.
5. Sebelum & sesudah kontak dengan pasien di RS
Sebelum dan sesudah bertemu dengan seseorang di Rumah Sakit,
supaya bebas kuman

E. Langakah-langkah mencuci tangan yang benar


Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005
yakni 7 lagkah yang di kembangkan menjadi 10 langkah
1. 7 Langkah Mencuci Tangan :
a. Telapak dengan telapak
b. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri di atas punggung
tangan kanan
c. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
d. Letakan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling
mengunci
e. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
f. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada
telapak kanan dan sebaliknya
g. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kana dan sebaliknya
gerakan memutar
2. Langkah Mencuci Tangan
a. Basuh tangan dengan air mengalir
b. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan
kanan, begitu pula sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan
e. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
g. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan sebaliknya
h. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan
dan lakukan sebaliknya.
i. Bilas kedua tangan dengan air.
j. Keringkan dengan lap tangan atau tissue
k. Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap
tangan.Nah sekarang tangan anda sudah bersih dan aman.

H. Susunan Kegiatan
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta Waktu

1 Pembukaan
 Menjawab salam 4 menit
 Mengucapkan salam  Menyambut perkenalan
 Perkenalan dengan baik
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan memperhatikan dengan
maksud dan tujuan baik
2 Pelaksanaan Kegiatan
 Menjawab soal pre-test 54 menit
 Memberi soal pre-
test  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi memperhatikan dengan
dengan metode baik
ceramah, diskusi  Peserta bertanya
 Sesi tanya jawab  Ikut serta
 Praktik mencuci
tangan
 Memberikan soal
post-test
 Mejawab soal post-test
3 Penutup
 Menjawab salam 2 menit
 Mengucapkan salam
 Mengucapkan
terimakasih

I. Hasil Penyuluhan
Siswa SDN 3 Kalimeang sangat berantusias saat mengikuti

penyuluhan, peserta memperhatikan dengan baik, dan aktif bertanya.

Penyuluhan diikuti oleh 54 siswa dengan target 70% dari seluruh siswa

kelas V, hal ini telah mencapai target.


Dari hasil pre test yang diikuti oleh 25 siswa, sebanyak 23 siswa

memiliki pengetahuan baik, setelah diberikan materi penyuluhan oleh

penyuluh kemudian dilakukan post test terdapat 23 siswa yang memiliki

pengetahuan baik. Anak yang pengetahuannya meningkat sekitar 78.2 %

atau 18 orang setelah diberikan materi penyuluhan. Hal ini belum

mencapai target dari 80%, kemungkinan disebabkan oleh adanya beberapa

anak yang terlalu aktif sehingga mengganggu anak yang lain sehingga

anak kurang memperhatikan saat penyuluhan berlangsung.


J. Evaluasi
Penyuluhan berjalan dengan lancar dan sesuai waktu yang

ditetapkan, tapi peserta yang datang banyak dari luar sasaran karena kepala

sekolah meminta untuk dilakukan penyuluhan dari kelas I s.d V, sehingga

tidak sesuai dengan rencana.


 SAP Penyuluhan Pada Lansia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaan

secara alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental,

sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian

dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit

menular menjadi penyakit tidak menular (degeneratif ) Terapi yang sangat

dianjurkan untuk dilaksanakan pada penderita hipertensi yang berusia

lanjut adalah terapi nonfarmakologis, yaitu dengan mengadopsi gaya

hidup sehat, salah satunya yaitu dengan aerobik. Namun karena

keterbatasan fisik yang dimiliki, kebanyakan lansia mengatasi tingginya

tekanan darah dengan terapi farmakologis dan dengan banyak beristirahat

saja. Padahal terapi farmakologis tidak dianjurkan bagi lansia karena efek

polifarmasi, sementara dari penelitian ini dengan beristirahat saja ternyata

tidak mampu merubah tekanan darah lansia.

Di zaman modern ini, biaya pengobatan menjadi sangat mahal,

apalagi untuk penyakit yang berhubungan dengan stress, seperti penyakit

jantung dan hipertensi. Sebuah pengobatan yang direkomendasikan untuk

lansia, yang mudah serta dapat menghemat pengelaran biaya medis dan

memperkuat sistem kekebalan, serta yang memainkan peranan penting

dalam pencegahan sejumlah besar penyakit adalah dengan tertawa


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan lansia mengenai makanan yang
seimbang untuk hipertensi
2. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui dan memahami pengertian dari hipertensi
2. Peserta mengetahui tentang faktor resiko hipertensi
3. Contoh Makanan yang dianjurkan dan dihindari untuk hipertensi
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Pelaksana
1. Ibnu Farchan
2. Oetika Rilkiyanti
3. Rina Fitriani
4. Siti Rais P
5. Wida Triani
B. Rencana Kegiatan
1. Judul
“Diet yang Seimbang untuk Hipertensi”
2. Sasaran/Audience
Bapak/Ibu Lansia
3. Tempat
Posyandu Nusa Indah
4. Waktu
Sabtu, 28 April 2018
5. Metode
Ceramah diskusi dan tanya jawab
6. Media yang dipakai
Flyer
6. Isi
Materi
A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi (tekanan darah tinggi) atau sering dikenal dengan ”

Silent Killer” adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari normal. Dimana

tekanan darah normal antara 140/90 mmHg.

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih

besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau

lebih besar 95 mmHg. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling

tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari

Jadi, Hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang

menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.

B. Klasifikasi
1. Hipertensi ringan

Sistole 140-160, diastole 90-95 mmHg

2. Hipertensi Sedang

Sistole 160-179, diastole 100-109 mmHg

3. Hipertensi Berat

Sistole , ≥180, diastole ≥110 mmHg

C. Penyebab

Penyebab hipertensi 90% tidak diketahui dengan pasti, tetapi

biasanya dipengaruhi oleh:

1. Keturunan

Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk

mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

orang tuanya menderita tekanan darah tinggi akan beresiko dua kali

lipat menderita penyakit yang sama. Hal ini berkaitan dengan

peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara

potassium terhadap sodium. Seseorang dengan orangtua penderita

hipertensi mempunyai resiko 2 kali lebih besar untuk menderita

hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga denga

riwayat hipertensi.

2. Kegemukan

Umumnya akan berdampak pada hiperinsulinemia sehingga dapat

menyebabkan hipertensi. Berat Badan yang berlebihan akan membuat

seseorang susah bergerak dengan bebas, jantungnya harus bekerja

lebih keras untuk memompa darah agar bisa menggerakkan badan


berlebihan dari tubuh tersebut, karena itu obesitas termasuk salah satu

faktor yang meningkatkan resiko terjadinya hipertensi. berdasarkan

penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi

3. Kebiasaan merokok

Zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok dapat

merusak sel endotel pembuluh darah sehingga terjadi jejas dalam

pembuluh darah, yang akan meningkatkan tahanan perifer dan

menyebabkan naiknya tekanan darah. Hipertensi juga dapat terjadi

karena adanya nikotin dalam batang rokok yang dihisap seseorang.

Nikotin dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh

darah. Selain itu nikotin juga dapat menyebabkan terjadinya

pengapuran pada dinding pembuluh darah.

4. Memakan makanan yang banyak mengandung tinggi garam,

kolesterol dan lemak

Makanan tinggi lemak jenuh, garam dan kolesterol sangat beresiko

tinggi terjadinya aterosklerosis yang merupakan pemicu meningkatnya

tekanan darah. Garam berhubungan berat dengan terjadinya tekanan

darah tinggi (hipertensi). tingginya kadar garam di dalam cairan

tubuh akan mempengaruhi fungsi organ tubuh yang lain atau otak,

kadar garam yang berlebihan menyebabkan melebarnya pembuluh

darah sehingga dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan

terjadilah stroke dan hipertensi serta Penyakit Jantung Koroner (PJK) .

Selain garam, lemak dan kolesterol apabila dikonsumsi secara

berlebihan juga dapat menyebabkan hipertensi karena dapat terjadi


penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga pembuluh

darah mengalami penyempitan. Contoh makanan tinggi lemak : jeroan

(hati, otak, ginjal), selai, makanan tinggi garam ( ikan asin, telur asin,

mentega atau margarin)

5. Stress

Stres adalah respon seseorang terhadap sesuatu hal yang

menyebabkan stres (stresor) yang melibatkan semua sistem tubuh,

termasuk sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah),

cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah.

D. Tanda dan Gejala

Sebagian besar (lebih 60%) penderita hipertensi tidak mengeluh

namun tanda dan gejala umum yang sering ditemukan, yaitu:

1. Sakit kepala

2. Rasa berat di tengkuk

3. Mudah emosi/marah

4. Jantung berdebar-debar

5. Sesak napas

6. Keletihan

7. Mata berkunang-kunang

8. Sukar tidur

 Diet untuk hipertensi


Pengaturan Makan
BAHAN MAKANAN  Makanan yang segar : sumber
DIANJURKAN hidrat arang, protein nabati dan
hewanim sayuran dan buah-
buahan yang banyak
mengandung serat
 Makanan yang diolah tanpa atau
sedikit menggunakan garam
natrium, vetsin, kaldu bubuk
 Sumber protein hewani :
penggunaan daging/ayam/ ikan
paling banyak 100 gram/hari.
Telur ayam bebek 1 butir / hari
 Susu segar 200 ml/hari
BAHAN MAKANAN YANG  Pemakaian garam dapur
DIBATASI  Penggunaan bahan makanan
yang mengandung natrium
seperti soda kue
BAHAN MAKANAN YANG  Otak, ginjal, paru, jantung,
DIHINDARI daging kambing
 Makanan yang diolah
menggunakan garam natrium
 Crackers, pastries dan kue
lainnya
 Krupuk, kripik dan makanan
kering asin
 Makanan dan minuman dalam
kaleng : sarden, sosis, kornet,
sayuran dan buah-buahan dalam
kaleng
 Makanan yang diawetkan
 Mentega dan keju
 Bumbu-bumbu : kecap asin,
terasi petis, garam, saus tomar
 Makanan yang mengandung
alkohol misalnya : durian dan
tape

C. Susunan Kegiatan
No. Kegiatan Kegiatan Waktu
Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan
- Salam pembuka - Menjawab salam 3 Menit
- Memperkenalkan diri - Menyambut
Menyampaikan tujuan perkenalan dengan
penyuluhan baik
- Mendengarkan dan
memperhatikan dengan
baik
2 Pelaksanaan
Kegiatan
- Menjelaskan materi - Mendengarkan dan 20
- Menjelaskan memperhatikan dengan Menit
pengertian baik
hipertensi - Tiga orang bertanya
- Menjelaskan
faktor resiko
hipertensi
- Menjelaskan
makanan yang
dihindari dan di
anjurkan untuk
hipertensi

- Memberikan leaflet
3 Penutup
- Mengucapkan salam - Mendengarkan dan
- Mengucapkan Terima memperhatikan 5 Menit
kasih dengan baik
- Menjawab Salam

D. Hasil Penyuluhan
Penyuluhan yang dilakukan pada hari Sabtu, 28 April 2018 bertempat di
Posyandu Nusa Indah. Penyuluhan ini menjelaskan mengenai hipertensi.
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan posbindu yang berada di Desa
Kalimeang. Penyuluhan diawali dengan pembukaan yaitu memperkenalkan
diri dan menjelaskan maksud dan tujuan. Selanjutnya menyampaikan materi
yang berisi pengertian hipertensi, faktor resiko hipertensi dan makanan yang
dianjurkan, makanan yang dihindari untuk hipertensi.
Ibu-ibu antusias mengikuti kegiatan penyuluhan gizi seimbang balita.
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan gizi seimbang balita
adalah 30 orang atau sebanyak 200% dari jumlah target yang ditetapkan.
Hasil tersebut telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80% peserta
penyuluhan hadir. Ketika pemateri menerangkan kepada peserta penyuluhan,
peserta memperhatikan dengan baik
E. Evaluasi
Pelaksanaan penyuluhan berjalan lancar dan sesuai waktu yang ditetapkan
 SAP Pelatihan dan Refreshing Kader Mengenai 5 Meja Posyandu
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas kader posyandu adalah sebagai pengelola, mulai dari


merencanakan, mengatur dan melaksanakannya. Namun, selama ini kader
posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatannya saja. Kader
posyandu sebaiknya tidak hanya melaksanakan namun juga harus mampu
menjadi pengelola posyandu. Karena kader-kader ini yang paling
memahami kondisi kebutuhan masyarakat di wilayahnya.

Standarnya jumlah kader di setiap posyandu minimal 5 kader.


Namun, beberapa kader posyandu ada yang tidak aktif. Pengetahuan, sikap
dan keterampilan kader posyandu kurang, bahkan ada yang belum
memahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan posyandu karena ada
beberapa juga kader baru. Adanya pelatihan dan refresh kader ini
merupakan kegiatan untuk meng-update pengetahuan kader terkait dengan
penerapan 5 meja di posyandu, 9 langkah penimbangan dengan dacin,
serta mengisi dan membaca KMS.

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader dalam
penerapan 5 meja posyandu, 9 langkah penimbangan dan pengisian
KMS.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam
melaksanakan pendaftaran
b. Meningkatkan akurasi 9 langkah penimbangan
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan ketepatan dalam
pengisian KMS
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam
melakukan penyuluhan
e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam
pembuatan PMT
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Pelaksana
F. Ibnu Farchan
G. Oetika Rilkiyanti
H. Rina Fitriani
I. Siti Rais Pertiwi
J. Wida Triani
B. Rencana Kegiatan
a) Judul
“Pelatihan dan Refresh Kader”
b) Sasaran/Audience
20 kader posyandu
c) Tempat
Balai Desa Kalimeang
d) Waktu
Kamis, 26 April 2018
e) Metode
Ceramah, demonstrasi, diskusi dan tanya jawab
f) Media yang dipakai
Spanduk, handout materi
g) Isi
1. Definisi Posyandu : Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.

2. Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:


a. Bayi
b. Anak balita
c. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
d. Pasangan Usia Subur (PUS)
3. Fungsi Posyandu :
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi
dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar
sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan
AKI, AKB dan AKABA.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
4. Manfaat Posyandu :
a. Bagi Masyarakat
1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA
2) Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan
masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar
terpadu dan pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.
b. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat
1) Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya
kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
2) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
5. Pengelola Posyandu :
Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada
saat musyawarah pembentukan Posyandu. Kriteria pengelola
Posyandu antara lain sebagai berikut:
a. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat
setempat.
b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat.
c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
6. Kader Posyandu :
Kader Posyandu yang selanjutnya disebut kader adalah anggota
masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela.

7. Tugas kader :
a. Sebelum hari buka Posyandu, antara lain:
1) Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan
warga setempat.
2) Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu.
3) Mempersiapkan sarana Posyandu.
4) Melakukan pembagian tugas antar kader.
5) Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas
lainnya.
6) Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan.
b. Pada hari buka Posyandu, antara lain:
1) Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu.
2) Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang
berkunjung ke Posyandu.
3) Mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS dan
mengisi buku register Posyandu.
4) Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS.
5) Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling kesehatan
dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan serta memberikan
PMT.
6) Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan
kesehatan dan KB sesuai kewenangannya.
7) Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas
kesehatan melengkapi pencatatan dan membahas hasil
kegiatan serta tindak lanjut.
c. Di luar hari buka Posyandu, antara lain:
1) Mengadakan perekapan data sasaran Posyandu: ibu hamil,
ibu nifas dan ibu menyusui serta bayi dan anak balita.
2) Membuat diagram batang (balok) SKDN tentang jumlah
Semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju
Sehat (KMS) atau Buku KIA, jumlah balita yang Datang
pada hari buka Posyandu dan jumlah balita yang timbangan
berat badannya Naik.
3) Melakukan tindak lanjut terhadap
a) Sasaran yang tidak datang.
b) Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan.
4) Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung
ke Posyandu saat hari buka.
5) Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan
menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau
organisasi keagamaan.
8. 5 meja posyandu :
Lima langkah kegiatan posyandu
1) Langkah 1: pendaftaran
Pendaftaran dilaksanakan oleh kader. Bayi/balita yang dibawa
ibunya ditulis pada secarik kertas kemudian diselipkan pada
KMS.
2) Langkah 2: penimbangan
Penimbangan dilaksanakan oleh kader. Bayi/balita ditimbang lalu
hasilnya dicatat pada secarik kertas yang sebelumnya diselipkan
ke KMS. Setelah dicatat, secarik kertas diselipkan kembali ke
dalam KMS.
Langkah-langkah penimbangan:

 Gantungkan dacin pada penyangga tiga kaki, pelana rumah atau


dahan pemuda

 Pastikan dacin terpasang kuat

 Letakkan bandul geser pada angka nol, batang dacin dikaitkan


dengan tali pengaman

 Pasang sarung timbangan pada dacin

 Seimbangkan dacin yang sudah diberi sarung dengan mengikat


bandul berisi pasir, sampai jarum jendela baca seimbang

 Anak ditimbang, geser bandul sampai jarum timbangan tegak lurus

 Tentukan BB bayi/balita dengan membaca angka diujung bandul


geser dan hasil dicatat di secarik kertas berikut nama anak

 Catat hasil penimbangan pada KMS

 Kembalikan bandul geser pada angka nol. (masukkan ujung batang


dacin ke tali pengaman. Baru anak diturunkan)

3) Langkah 3: pengisian KMS


Cara mengisi KMS:
a. Pilihlah KMS untuk laki-laki berwarna biru
(halaman 49—50 buku KIA). Pilihlah KMS Untuk
perempuan berwarna merah muda (halaman 51—52
Buku KIA).
b. Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian
atas halaman KMS.
c. Isilah bulan lahir anak pada kolom “Bulan
Penimbangan” di bawah umur 0 (nol) bulan.
Contoh: Aida lahir pada tanggal 17 Februari 2008.
Tulis “Februari ‘08” di bawah umur 0 bulan.
d. Tulis semua kolom bulan berikutnya secara
berurutan.
e. Tulis berat badan anak pada kolom ”BB (kg)” di
bawah kolom “Bulan penimbangan”.
f. Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan
pada KMS dengan cara menghubungkan garis
mendatar berat badan dan garis tegak umur pada
grafik KMS. Lalu buat titik yang mudah terlihat.
g. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan
lalu dalam bentuk garis lurus.
Catatan:
Jika anak bulan lalu tidak ditimbang maka garis
pertumbuhan tidak dapat dihubungkan.
h. Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak
pada bulan saat anak ditimbang di atas titik hasil
penimbangan yang telah ditentukan.
i. Isi kolom pemberian “ASI Eksklusif” dengan tanda
centang (√) bila pada bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain.
Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut
dan bulan berikutnya diisi dengan tanda strip (–).
j. Selanjutnya kader menyerahkan KMS kepada
keluarga balita yang kemudian menuju langkah ke-
4.
4) Langkah 4: penyuluhan
Kader di meja 4 bertugas memberikan penyuluhan dengan
cara membaca dan menjelaskan data KMS.
Cara membaca KMS/menentukan status pertumbuhan anak:
Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan anak adalah
sebagai berikut.
a) Naik (N): grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan di atasnya dan kenaikan berat badan
lebih besar dari KBM.

b) Naik (N): grafik berat badan mengikuti garis


pertumbuhannya dan kenaikan berat badan lebih
besar dari KBM.

c) Tidak Naik (T): grafik berat badan memotong garis


pertubuhan di bawahnya dan kenaikan berat badan
lebih kecil dari KBM.

d) Tidak Naik (T): grafik berat badan mendatar dan


kenaikan berat badan lebih kecil dari KBM.

e) Tidak Naik (T): grafik berat badan menurun dan


kenaikan grafik berat badan lebih kecil dari KBM.

5) Langkah kelima: pelayanan kesehatan


Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat
dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan, atau Petugas
Lapangan Keluarga Berencana (PL KB) yang memberikan
layanan antara lain Imunisasi, KB, pemberian tablet tambah
darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.

C. Susunan Kegiatan

No Kegiatan Kegiatan Waktu


Mahasiswa Peserta
1 Pembukaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam 5 Menit
- Perkenalan - Menyambut perkenalan
- Sambutan dengan baik
- Menjelaskan maksud dan - Mendengarkan dan
tujuan memperhatikan dengan baik
2 Pelaksanaan Kegiatan
- Mengisi soal pre-test
- Menjelaskan materi - Menjawab soal pre-test 110 Menit
- Mendengarkan dan
- Sesi Tanya jawab memperhatikan dengan baik
- Salah satu kader bertanya
- Mempraktikkan cara - Kader mempraktikkan
penimbangan penimbangan
- Kader mempraktikan
- Mempraktikan cara pengisian KMS
pengisian KMS dengan
kasus - Menjawab soal post-test
- Mengisi soal post-test - Memperhatikan
- Penentuan kader terbaik
- Pembagian hadiah dan - Menerima hadiah dan
sertifikat sertifikat
3 Penutup
- Mengucapkan salam - Menjawab Salam 5 Menit
- Menutup kegiatan

D. Hasil
Jumlah kader yang hadir sebanyak 16 orang dari 9 posyandu,
jumlah ini tidak sesuai dengan target dikarenakan beberapa kader memiliki
jadwal pribadi dan ada 6 kader yang memiliki blok terjauh. Hasil pre test
dan post test cukup baik, terdapat peningkatan pada hasil post test peserta.
Kader terlihat antusias selama kegiatan berlangsung. Ketika pemateri
menyampaikan penjelasan kepada kader, kader memperhatikan dengan
baik. Kader yang datang umumnya merupakan kader baru yang masih
belum paham 5 meja posyandu. Begitupun dengan penimbangan dan
pengisian KMS.jumlah kader pada masing-masing posyandu sudah
memenuhi syarat yaitu 6 orang per posyandu. Pada saat kader
mempraktikkan 9 langkah penimbangan dengan dacin, hasilnya cukup
baik namun masih belum urutan, hal ini dikarenakan saat posyandu hanya
satu kader yang bertugas saat penimbangan dan tidak bergilir. Begitupun
dengan praktik pengisian KMS. Beberapa kader masih belum paham
peletakan titik pada garis yang tertera dikarenakan hanya satu kader saja
yang bertugas dan tidak bergilir.
E. Evaluasi
1. Kader dapat menyebutkan 5 meja posyandu secara sistematis
2. Kader dapat mempraktikkan 9 langkah penimbangan dengan dacin
3. Kader dapat memahami cara pengisian KMS
Lampiran 5. Dokumentasi
A. MMD

B. Penyuluhan Ibu Hamil dan Games Edukasi


C. Penyuluhan Ibu Balita

D. Penyuluhan Anak Usia Sekolah


1. SDN 1 Kalimeang
2. SDN 3 Kalimeang

E. Penyuluhan Pada Lansia


F. Pelatihan dan Refreshing Kade tentang 5 Meja Posyandu
G. Asuhan Gizi Buruk/Kurang

H. Kerja Bakti

I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
I.
Rumah Gizi
J. Demo Masak TKTP untuk Ibu Hamil dan Ibu Balita

K. Penerapan Teknologi Tepat Guna


L. Pengolahan Limbah Anorganik
M. Lomba Menu Makanan Beragam

N. Lomba Kreasi dan Pembuatan Siklus PMT


O. Mading Gizi

Anda mungkin juga menyukai