PENDAHULUAN
Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh berat tubuh memungkinkan
untuk dapat menggerakan tubuh dan melakukan pekerjaan. Setiap pekerjaan merupakan
beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut berupa beban kerja fisik maupun beban
kerja mental. Dalam prakteknya beban kerja yang dijumpai merupakan kombinasi antara
beban fisik dan beban mental (Pulat,1992).
Setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik
terhadap kemampuan fisik, kemampian kognitif maupun keterbatasan manusia yang
menerima beban tersebut . Secara umum hubungan beban kerja dan kapasitas kerja
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat komplek, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Tuntutan pekerja yang harus dihadapi seseorang merupakan rangkuman akhir
dari segala karateristik tugas yang dihadapi. Kalau ratio tuntutan tugas lebih besar dari
akhir yang bisa dimulai oleh adanya ketidaknyamanan, kelelahan, kecelakaan, cedera dan
rasa sakit
Sarana kerja yang tidak ergonomis, lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat
dan sikap kerja yang tidak alamiah merupakan sebagian besar masalah yang muncul,
1-268
LANDASAN TEORI
1.
Defenisi Kelelahan
Kelelahan merupan kondisi yang ditandai dengan perasaan lelah dan menurunkan
kesiagaan serta berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Kelelahan kerja dalam suatu
industri berkaitan pada tiga gejala yang saling berhubungan yaitu perasaan lelah,
penurunan fisiologis dalam tubuh dan menurunnya kapasitas kerja. Menurut Grandjean
(1993) kelelahan kerja merupakan gejala yang ditandai adanya perasaan lelah dan
penurunan kesiagaan. Berdasarkan beberapa defenisi disimpulkan kelelahan atau fatigue
menunjukkan keadaan yang berbeda-beda , tetapi dari semua keadaan kelelahan berakibat
pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Secara konseptual keadaan lelah
meliputi aspek fisiologis maupun aspek psikologis dan bersifat subjektif dimana ditandai
dengan penurunan kinerja fisik, perasaan lelah, penurunan motivasi, dan penurunan
produktivitas kerja.
2.
Faktor penyebab terjadinya kelelahan akibat kerja di industri sangat bervariasi dan
sangat kompleks, saling terkait antara faktor dengan yang lain. Seperti faktor intensitas dan
lamanya kerja fisik dan mental, problem fisik seperti tanggung jawab, lingkungan, kondisi
kesehatan, nutrisi. Faktor-faktor penyebab kelelahan sebagai berikut : (Grandjean,1993)
Faktor Internal
Usia
Usia seseorang akan mempengaruhi kondisi, kemampuan dan kapasitas tubuh dalam
melakukan aktivitasnya. Produktivitas kerja akan menurun seiring dengan bertambahnya
usia. Kapasitas kerja meliputi kapasitas fungsional, mental dan sosial akan menurun
Workplace Safety and Health
1-269
menjelang usia 45 tahun, menjelang usia 50 tahun keatas kapasitas akan menurun (ILO
&WHO, dalam Tarwaka)
Status Gizi
Semua orang baik itu pekerjadalam hidupnya membutuhkan zat gizi yang diperoleh
dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari- hari. Setiap orang membutuhkan makanan
sebagai sumber energi atau tenaga. Berdasarkan FAO/WHO pada tahun 1985 bahwa
batasan berat badan normal orang dewasa dapat ditentukan dengan nilai Body Mass Index
(BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT adalah suatu alat atau cara sederhana untuk
memantau status gizi dewasa khususnya dengan berat badan. Penggunaan IMT hanya
berlaku untuk orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun, dengan perhitungan sebagai
berikut : (Duhita)
1-270
Penyebab Kelelahan
Cara mengatasi
Resiko
Manajemen Pengendalian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
3.
1-271
Self Rating Test (SSRT),dimana berisi sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan
gejala-gejala kelelahan. Didalam skala IFRC ini terdapat 30 pertanyaan gejala kelelahan
yang disusun dalam bentuk daftar pertanyaan. Jawaban tiap pertanyaan dijumlahkan
kemudian disesuaikan dengan kategori tertentu. Kategori yang diberikan antara laian :
(Tarwaka, 2004)
Tabel 1. Daftar Gejala yang Berhubungan Dengan Kelelahan
No
No
1
2
3
4
5
Tentang Pelemahan
Kegiatan
Perasaan berat di kepala
Lelah seluruh badan
Berat di kaki
Menguap
Pikiran kacau
6
7
Mengantuk
Ada beban pada mata
16
17
18
10
Ingin berbaring
20
11
12
13
14
15
19
Pertanyaan
Pelemahan Motivasi
No
Susah berpikir
Lelah untuk bicara
Gugup
Tidak terkonsentrasi
Sulit memusatkan
perhatian
Muda lupa
Kepercayaan diri
berkurang
Merasa cemas
21
22
23
24
25
Gambaran Kelelahan
Fisik
Sakit di kepala
Kaku di bahu
Nyeri di punggung
Sesak nafas
Haus
26
27
Suara serak
Merasa pening
28
Sulit mengontrol
sikap
Tidak tekun dalam
pekerjaan
29
Spsme di kelopak
mata
Tremor pada anggota
badan
Merasa kurang sehat
30
PEMBAHASAN
Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dari responden,
pengukuran langsung denyut nadi pekerja, wawancara tak berstruktur serta melakukan
observasi terhadap situasi dan kondisi pekerja. Besarnya sampel yang diambil yaitu
seluruh pekerja sebanyak 15 responden pada unit pembuatan keramik mozaik.Penelitian
memforkuskan tentang pengukuran tingkat kelelahan dalam hubunganya dengan faktor
internal maupun ekternal pekerja, Sebagai variabel terikat (dependen) dan variabel
independen seperti gambar dibawah ini.
1-272
Variabel Independen
Variabel Dependen
Faktor Internal
1. Usia
2. Status Gizi
Kelelahan Pekerja
(SSRT =Subjective Self
Rating Test) /IFRC
Faktor Eksternal
1. Beban Kerja
2. Keluhan Kerja
Lingkungan Kerja
Variabel
Kelelahan
Usia
Status Gizi
Beban Kerja
Keluhan
1. Pengumpulan Data
Data faktor yang dibutuhkan untuk faktor internal dan eksternal dan data untuk
penentuan tingkat kelelahan dengan SSRT /IFRC berdasarkan kuesioner dan wawancara
sebagai berikut :
1-273
1-274
20,0 lebih
Faktor Eksternal
3. Beban kerja
< 80 bpm ringan
80 bpm sedang
4. Keluhan Sakit
Tidak
Sakit
8
7
53,33
46,67
7
8
46,67
53,33
4. Analisis Bivariat
Variabel independen penelitian ini sebanyak 4 variabel. yang mempunyai hubungan
bermakna terhadap kelelahan yaitu variabel usia, status gizi, beban kerja dan keluhan
kerja. Analisis yang dipergunakan adalah Uji Chi Square Test
Tabel 6. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Tingkat Kelelahan
Variabel
Independen
Usia
< 40 tahun
40 tahun
Total
Status Gizi
normal
lebih
Total
Beban kerja
ringan
sedang
Toral
Keluhan
Tidak sakit
Sakit
Total
Variabel Dependen
(Kelelahan)
Lelah Ringan Lelah Sedang
n
%
n
%
Total
N
Tabel
Hitung
7
2
9
63,64
50
60
4
2
6
36,36
50
40
11
4
15
100
100
100
3,8414
0,2273
6
4
10
85,71
50
66,67
1
4
5
14,29
50
33,33
7
8
15
100
100
100
3,8414
2,1427
6
4
10
75
57.15
66,67
2
3
5
25
42,85
33,33
8
7
15
100
100
100
3,8414
1,5357
5
4
9
71,43
50
60
2
4
6
28,57
50
40
7
8
15
100
100
100
3,8414
0,7143
Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa nilai hitung usia , status gizi, beban
kerja dan keluhan kerja terhadap tingkat kelelahan lebih kecil dari nilai tabel berarti Ho
diterima , berarti ada hubungan antara usia , status gizi, beban kerja dan keluhan kerja
dengan tingkat kelelahan
KESIMPULAN
Tingkat kelelahan dengan IFRC didapat 66,67% pekerja lelah ringan, 33,33%
kelelahan sedang
Tingkat kelelahan dengan faktor usia: lelah ringan 60% dan lelah sedang 40% ;
dengan faktor status gizi, lelah ringan 66,67% dan lelah sedang 33,33 %: dengan
beban kerja lelah ringan 66,67% dan lelah sedang 33,33 %: dengan keluhan kerja
lelah ringan 60% dan lelah sedang 40%.
1-275
Adanya hubungan yang signifikan untuk faktor internal usia terhadap terjadinya
tingkat kelelahan. Nilai hitung < tabel (0,2273< 3,8414) . Adanya hubungan
yang signifikan untuk faktor internal status gizi terhadap terjadinya tingkat
kelelahan. Nilai hitung < tabel (2,1427< 3,8414)
Adanya hubungan yang signifikan untuk faktor eksternal beban kerja terhadap
terjadinya kelelahan. Nilai hitung < tabel (1,5357< 3,8414), Adanya
hubungan yang signifikan untuk faktor eksternal keluhan kerja terhadap terjadinya
tingkat kelelahan. Nilai hitung < tabel (0,7143< 3,8414)
DAFTAR PUSTAKA
Grandjean,E. 199, Fitting the Task to the Man, Taylor & Francis Inc London
Pulat, BM,1992, Fundamental Of Industrial Ergonomics, Hall International Englewood
Cliffs, New Jersey, USA
Tarwaka, Solichul HA,
Produktivitas
Duhita Pangesti Putri , 2008, Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Pekerja Terhadap
Kelelahan, FKM UI
1-276