TINJAUAN PUSTAKA
dahulu sampai pemulihan. Kelelahan diatur secara pusat oleh otak. Di susunan
saraf pusat diperoleh sistem aktivasi (bersifat simpatis) dan inhibisi (bersifat
dipandang sebagai suatu keadaan sistemik saraf sentral, akibat aktivitas yang
antara sistem aktivitas dan sistem inhibisi pada batang otak (Hidayah, 2020).
psikologis, lingkungan kerja, status kesehatan dan status gizi. Sedangkan pendapat
status kesehatan, jenis kelamin, status gizi, waktu kerja, beban kerja, usia, dan
1. Kelelahan Fisik
Kelelahan fisik ialah suatu kondisi dalam tubuh yang disebabkan oleh
dalam aliran darah. Dampak dari penumpakan asam laktat tersebut adalah
sentral. Maka tubuh mudah merasa lemas dan lelah. Kelelahan memusat
2. Kelelahan Mental
3. Kelelahan Otot
Ciri-ciri kelelahan otot dibuktikan dengan tremor atau rasa nyeri yang
kelelahan otot secara fisiologi, dan ciri-ciri yang ditimbulkan tidak hanya
4. Kelelahan Umum
mental dan fisik yang tidak searah dengan keinginan pegawai yang
dan konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh pegawai.
alami. Banyak dari pekerja juga kurang menyadari bahwa fatigue bisa
bekerja.
2. Microsleep
akan menyadari jika dirinya tertidur atau akan memasuki kondisi tidur.
mengedipkan mata yang terlalu sering atau bahkan dapat terjadi dalam
karena bisa meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan juga kecelakaan saat
fisik, aktivitas kerja mental, stasiun kerja tidak ergonomic, sikap paksa, kerja
statis, kerja monoton, lingkungan kerja ekstrim, psikologis, kebutuhan energy atau
gizi kurang, dan waktu kerja istirahat yang tidak tepat. Adapun faktor penyebab
kelelahan kerja antara lain diakibatkan pekerjaan bersifat monoton, beban kerja
yang berlebihan, posisi kerja yang salah, asupan energy kurang, kondisi
satu kuesioner yang dapt untuk mengukur tingkat kelelahan subjektif. Kuesioner
baik dan benar saat berdiri dan duduk. Dalam pengertian lain, postur merupakan
gabungan atau kombinasi sendi-sendi tubuh pada suatu waktu. Secara umum,
postur tubuh yang benar adalah posisi tubuh yang memberikan tekanan minimum
memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan
mengukur kelelahan dalam bekerja yang dialami pekerja pada saat menjalankan
kerja terkait dengan jam kerja dan faktor lingkungan kerja sering dialami oleh
tidak nyaman makan akan dapat mengakibatkan kelelahan (Silitonga & Zetli,
2020).
(IFRC) Jepang, merupakan salah satu kuesioner yang dapat mengukur tingkat
2021).
kegiatan: perasaan berat di kepala, lelah seluruh badan, berat di kaki, menguap,
pikiran kacau, mengantuk, ada beban pada mata, gerakan canggung dan kaku,
berdiri tidak stabil, ingin berbaring. 10 pertanyaan tentang pelemahan motivasi:
sikap, tidak tekun dalam pekerjaan dan 10 pertanyaan tentang gambaran kelelahan
fisik: sakit di kepala, kaku di bahu, nyeri di punggung, sesak nafas, haus, suara
serak, merasa pening, spasme di kelopak mata, tremor pada anggota badan,
kerja yang mengalami gangguan kronik pada otot, tendon, dan saraf yang
disebabkan oleh postur janggal, durasi kerja, frekuensi gerakan berulang (Aulia et
al., 2020).
terdiri dari otot, tulang, sendi, dan jaringan ikat yang berdekatan. Gangguan
muskuloskeletal terdiri dari lebih dari 150 penyakit atau kondisi berbeda yang
mempengaruhi sistem dan ditandai dengan gangguan pada otot, tulang, sendi dan
ditandai dengan rasa sakit dan keterbatasan dalam mobilitas dan ketangkasan,
remaja hingga usia yang lebih tua. Mereka berkisar dari kondisi-kondisi yang
muncul tiba-tiba dan berumur pendek (seperti patah tulang, keseleo dan
ketegangan, terkait dengan rasa sakit dan keterbatasan dalam berfungsi) meskipun
untuk kondisi jangka panjang seperti nyeri punggung bawah primer kronis dan
paparan berulang terhadap beban intensitas tinggi atau rendah yang dilakukan
Fakor risiko sekunder yang dapat menyebabkan keluhan MSDs yaitu, usia,
jenis kelmin, masa kerja, dan kebiasaan olahraga. Masalah ini memberikan
dampak kepada para pekerja dan juga pada pihak manajemen perusahaan ataupun
pemilik usaha tersebut yaitu menurunnya produktivitas kerja (Paulina Jaru P et al.,
2021).
keluhan MSDs pada peta tubuh manusia (Silitonga & Zetli, 2020).
mengidentifikasikan bagian tubuh mana yang merasa nyeri., skor dari semua
pernyataan ditotal berikutnya diklasifikasi berdasarkan skor yang didapatkan
Keluhan
Kelelahan Kerja Musculoskeletal
Disorders (Msds)
METODE PENELITIAN
Pendahuluan
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
1. Penelitian Kondisi Kelelahan Kerja
2. Penelitian Kondisi Keluhan MSDs
Analisis Data
Analisis Regresi Sederhana
Kesimpulan
(X). Metode yang digunakan untuk mengukur kelelahan adalah Industrial Fatigue
(Y). Metode yang digunakan untuk mengukur keluhan MSDs adalah Nordic Body
pertanyaan.
menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua
studi, yaitu:
3.4.1 Kuesioner
kelelahan kerja dimana data pengukuran mengacu pada metode IFRC dan NBM
yang terdiri dari 30 dan 28 pertanyaan. Pada penelitian ini pilihan kuesioner
Mencari Referensi berupa tulisan baik buku, artikel, jurnal, dan lain-lain
Batam.
kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis regresi
Y = a + bX
Keterangan :
Y : Keluhan MSDs
a : Konstanta
X : Kelelahan Kerja
3.6 Lokasi Dan Jadwal Penelitian
yang berlokasi di JL. Engku Putri, Citra Buana Industrial Park III, Lot 11, Belian,
Waktu Pelaksanaan
Agustus
Kegiatan Maret 2023 April 2023 Meil 2023 Juni 2023 Juli 2023
2023
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengaju
kan judul
Bab 1
sampai
Bab 3
Kuesioner
Olah
data
Bab 4
sampai
Bab 5
Skripsi
dikumpul
Publish
Jurnal
KUESIONER PENELITIAN
Data Responden
Nama :
Jenis Kelamin : L/P
Usia :
Petunjuk Pengisian
• Narasumber diharapkan dapat memberikan jawaban yang paling sesuai dengan
• Berilah tanda √ pada kolom pertanyaan kuesioner yang sesuai dengan pilihan
jawaban
Pertanyaan Kuesioner