SKRIPSI
Oleh :
PUTRI LENGGOGENI
16101157510078
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres Kerja
adalah suatu kondisi yang muncul akibat interaksi antara individu dengan
Hager 1999 (dalam Waluyo, 2015), stress sangat bersifat individual dan pada
dasarnya bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan
situasi yang dihadapi (Diana 1991, dalam Waluyo 2015). Dengan kata lain,
bahwa reaksi terhadap stress dipengaruhi oleh bagaimana pikiran dan tubuh
mereka. Bisa dikatakan bahwa stress kerja adalah umpan balik atas atas diri
mengganggu individu.
eksternal, situasi atau peristiwa yang terjadi, baik secara fisik maupun
Robbins ( dalam Candra dan Huda, 2017) mendefinisikan stres adalah suatu
atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stres kerja adalah
emosional dan psikologis pada situasi yang menghalangi tujuan individu dan
daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang
2. Jenis-jenis Stres
a. Eustres, yaitu hasil dari respons terhadap stress yang bersifat sehat, positif
yang tinggi.
b. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat tidak sehat,
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis beban kerja terbagi 2
yaitu Eustres dan distress. Eustres merupakan hasil dari respon terhadap stress
yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat tidak sehat, negative, dan
a. Gejala psikologis
konsentrasi
b. Gejala Fisiologis
nonadrenalin)
9) Gangguan tidur
terkena kanker
c. Gejala Perilaku
teman
10) Kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.
seperti gangguan pada tubuh serta gejala perilaku yang buruk juga termasuk
a. Faktor lingkungan
b. Faktor Organisasi
c. Faktor Individu
Penyebab yang berasal dari diri individu itu sendiri meliputi masalah
1) Terlalu sibuk
5) Kecemasan financial
B. Beban Kerja
perancangan kerja (dalam Yulianus, 2018). Menurut Riggio (dalam Yo, 2015)
sesuatu dan konsentrasi dari stres kerja Menurut Everly dan Girdano (dalam
Anggraini, 2015) beban kerja yaitu kombinasi dari beban kerja yang berlebih
secara fisikal ataupun mental yaitu harus melakukan hal yang yang
menimbulkan beban secara berlebihan ialah desakan waktu, yaitu setiap tugas
diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat pada
saat-saat tertentu, dalam hal tertentu waktu akhir (deadline) justru dapat
pada tugas yang harus diselesaiakan pada waktu tertentu. Sedangkan menurut
mengerjakan tugasnya.
harus dihadapi dan tugas tersebut harus diselesaikan pada waktu teretentu.
yaitu setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat
dan cermat pada saat-saat tertentu, dalam hal tertentu waktu akhir (deadline)
waktu kerja.
berikut :
a. faktor eksternal yaitu beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja,
seperti : task meliputi tugas bersifat fisik seperti, stasiun kerja, tata ruang
tempat kerja, kondisi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja.
yang biologis.
b. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari
faktor somatic (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi
yang mempengaruhi beban kerja terdiri dari faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal adalah Faktor eksternal yaitu beban yang berasal
dari luar tubuh pekerja. Dan faktor internal adalah faktor yang berasal dari
dalam tubuh itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal.
b. Jadwal kerja atau jam kerja Jumlah waktu untuk melakukan kerja
ada tiga tipe, yaitu: night shift, long shift, flexible work schedule.
Dari ketiga tipe jadwal kerja tersebut, long shift dan night shift
persepsi seseorang terhadap beban kerjanya. Hal ini dapat sebagai hal
beban kerjanya.
peralatan pengamannya.
pengulangan gerak akan timbul rasa bosan, rasa monoton yang pada
dalan keadaan darurat. Aspek ergonomi dalam lay out tempat kerja.
Menurut Beerh dan Newman (dalam Maywarni, 2016) stress kerja adalah
suatu kondisi yang muncul akibat interaksi antara individu dengan pekerjaan
yang tidak jelas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Hager 1999 (dalam
Waluyo, 2015), stress sangat bersifat individual dan pada dasarnya bersifat
merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu dengan
pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu
stres kerja, namun terdapat juga faktor lain sebagai penyebab stres kerja yaitu
faktor tempat kerja, jenis pekerjaan, dan beban mental. Atau salah satu faktor
yang mempengaruhi stress kerja adalah beban kerja yang masuk kedalam faktor
perancangan kerja (dalam Yulianus, 2018). Menurut Riggio (dalam Yo, 2015)
menyatakan beban kerja adalah tugas-tugas pekerjaan yag menjadi sumber stres
konsentrasi dari stres kerja Menurut Everly dan Girdano (dalam Anggraini, 2015)
beban kerja yaitu kombinasi dari beban kerja yang berlebih secara fisikal ataupun
mental yaitu harus melakukan hal yang yang menimbulkan beban secara
berlebihan ialah desakan waktu, yaitu setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan
secepat mungkin secara tepat dan cermat pada saat-saat tertentu, dalam hal
D. Hipotesis
Hipotesis ini diajukan adalah terdapat hubungan positif antara Beban Kerja
dengan Stres Kerja pada perawat Rumah Sakit Umun Daerah M.natsir Solok .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Variabel
lain atau yang menjadi sebab perubahan nya atau timbulnya variabl terikat.
Suatu konsep mengenai variabel yang sama dapat saja memiliki definisi
operasional yang lebih dari satu dan berbeda-beda antara penelitian yang satu dan
Menurut Beerh dan Newman (dalam Maywarni, 2016) stress kerja adalah
suatu kondisi yang muncul akibat interaksi antara individu dengan pekerjaan
perubahan yang tidak jelas yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Hager
1999 (dalam Waluyo, 2015), stress sangat bersifat individual dan pada
dasarnya bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan
2. Beban Kerja
mengerjakan tugasnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa beban kerja adalah suatu
dihadapi dan tugas tersebut harus diselesaikan pada waktu teretentu. yaitu
setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan
cermat pada saat-saat tertentu, dalam hal tertentu waktu akhir (deadline)
1. Populasi Penelitian
2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang ada di Rumah Sakit
2. Sampel Penelitian
dengan tujuan agar sampel yang diambil dari populasinya representatif atau
ini adalah teknik simple random sampling yakni teknik pengambilan sampel
berdasarkan metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan cara
tertentu sehingga setiap anggota populasi atau semesta tadi memiliki peluang
yang sama untuk terpilih atau terambil. Sampel penelitian yang digunakan
peneliti yaitu:
b. Ruang Ok : 16 Perawat
skala, baik untuk skala Beban Kerja dan Stress Kerja. Menurut Sugiyono
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
respon jawaban model likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak
setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Kriteria pemberian skor untuk skala
Sexting dan skala Polaa asuh orang tua dilakukan dengan ketemtuan sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Alternatif jawaban
(2018).
Tabel 3.3
Blue Print Beban Kerja
Item Jum
No
Aspek – Aspek Favourable Unfavourable lah
perkembangan alat ukur karena dari uji coba inilah diketahui informasi
mengenai mutu alat ukur yang dikembangkan dengan syarat utama bahwa
karakteristik subjek uji coba harus sama dengan karakteristik subjek
penelitian, selain itu kondisi uji coba harus sama dengan kondisi penelitian
a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar, 2014). Suatu tes atau alat ukur dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya,
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan
validitas konstrak, sebelum dilakukan uji coba validitas isi ditegakkan pada
Validitas konstrak adalah validitas yang menunjukan sejauh mana suatu tes
(Sugiyono, 2013). Suatu data skala dikatakan valid jika koefisien korelasi
lebih besar atau sama dengan 0,3 (rxy 0,3) dan sebaliknya aitem skala
dikatakan gugur jika koefisien korelasi lebih kecil dari 0,3 (rxy 0,3).
b. Uji Reliabilitas
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran, yaitu sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya dan diandal kan (Azwar, 2014). Apabila suatu alat ukur
dapat dipakai dua kali untuk pengukuran yang sama dengan hasil yang
relatif sama, maka alat ukur tersebut dikatakan reliabel. Reliabel dinyatakan
windows 21. 0.
kalau alat ukur digunakan oleh orang atau kelompok orang yang sama
dalam waktu berlainan atau kalau alat ukur digunakan oleh orang atau
kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu
yang berlainan karena hasilnya yang konsisten itu, maka alat ukur dapat
Product Moment Pearson, yang merupakan salah satu teknik untuk mencari
variabel dependen (Azwar, 2016). Skala penelitian ini melewati berbagai tahap
analisis, dengan menggunakan komputer program IBM SPSS versi 21.0. Tahap-
1. Uji Normalitas
dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran suatu data tersebut normal atau
diperoleh dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan kaidah normal. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan one sample test dari
2. Uji Liniearitas
menggunakan test for linearity dengan bantuan program IBM SPSS 21.0 for
3. Uji Hipotesis
ini adalah jika p 0,01, maka dikatakan kedua variabel penelitian mempunyai
N∑xy-(∑x)(∑y)
rxy =
√[N∑X2-(∑X)2][N∑Y2-(∑Y)2]
Keterangan :
Y : Variabel Terikat (Beban Kerja)
X : Variabel Bebas (Stress Kerja)
rxy : Koefisien Korelasi Antara Variabel X dan Y
N : Jumlah Subjek Penelitian
∑x : Jumlah Hasil Perkalian Tiap-tiap Skor Asli dari X dan Y
∑x : Jumlah Skor Asli Variabel X
∑y : Jumlah Skor Asli Variabel Y