Kep
A.
Latar Belakang
TINJAUAN TEORIA.
Pengertian
Stress adalah pengalaman yang bersifat internal yang menciptakan adanyaketidakseimbangan fisik
dan psikis dalam diri seseorang akibat dari faktor lingkungan eksternal, organisasi atau orang lain
(Szilagyi, 2000). Stress biasanyadianggap sebagai sesuatu yang negatif. Sering dikira disebabkan oleh
sesuatu yang buruk, dan disebut sebagai distress. Tetapi ada juga stress yang positif, yang
disebabkan oleh sesuatu yang baik, misal dipromosikan untuk kenaikan pangkatdengan diberikan
pekerjaan di tempat lain.Gibson, Ivancevich dan Donnely (1996) mendefinisikan stress sebagai
suatutanggapan penyesuaian, diperantarai oleh perbedaan- perbedaan individu dan atau proses
psikologis, akibat dari setiap tindakan lingkungan, situasi, atau peristiwa yangmenetapkan
permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.Definisi tersebut menggambarkan
stress sedikit lebih negatif, sedangkan menurut pakar stress, Dr. Hans Selye, memperkenalkan stress
sebagai suatu rangsangan dalam pengertian posisif, disebut sebagai Eutress. Eustress membuat
individu mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan menyebabkan terjadinya perkembangan ke
arahyang lebih baik. Eutress diperlukan dalam hidup.
B.
Menurut Dr. Hans Selye ada tiga tingkatan yang berbeda dari respon atautanggapan seseorang
terhadap stress yaitu alarm (
alarm
), perlawanan (
resistance
),dan peredaan (
exhaustion
), digambarkan dalam bentuk seperti gambar 2.1 berikut ini.(Gitosudarmo dan Sudita, 2000)
C.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya stress di dalam organisasimenurut Minner (1988) dapat
dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor yang bersumber dari luar individu dan dari dalam
individu itu sendiri. Sumber stress yang berasal dari dalam individu itu sendiri disebabkan karena
kepribadiannya Tipe A,adanya kebutuhan, nilai, tujuan, umur dan kondisi kesehatannya saat
sedangmenghadapi stress.Penyebab dari luar individu dibedakan lagi menjadi stress yang bersumber
dari dalam organisasi dan dari luar organisasi. Faktor dari dalam organisasi dapat darifaktor
lingkungan fisik seperti cahaya yang terlalu terang, situasi yang gaduh dantemperatur yang terlalu
panas. Faktor dari pekerjaan meliputi adanya konflik peran(memiliki beberapa peran yang saling
bertentangan), tidak jelasnya tugas dan tanggung jawab seseorang, beban tugas yang melebihi batas
kemampuan seseorang,adanya rasa tanggung jawab yang terlalu tinggi terhadap tugas dan adanya
desakanwaktu untuk penyelesaian suatu tugas. Demikian juga faktor dari kerja kelompok seperti
norma-norma yang dianut kelompok yang harus dipatuhi oleh anggotakelompok, kurangnya
kekompakan diantara anggota kelompok dan kurangnyadukungan dari kelompok. Sedangkan faktor
organisasi meliputi kurangnya dukungandari atasan, struktur organisasi yang terlalu birokratis dan
gaya kepemimpinan yangtidak sesuai dengan kondisi dan karakteristik dari bawahan. Akhirnya faktor
karier juga dapat menimbulkan adanya stress yaitu saat-saat awal dari seseorang memasuki
pekerjaannya, karier yang tidak maju dan pemecatan.Faktor dari luar organisasi yang dapat
menyebabkan terjadinya stress antaralain adalah keadaan keluarga yang tidak harmonis, hubungan
dengan masyarakatyang tidak baik serta kondisi keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
darigambar 2.2 di bawah ini.
D.
Gejala FisiologisGejala fisiologis menjadi hal yang mendapat perhatian paling banyak dari paraahli.
Hal ini disebabkan karena adanya berbagai topik penelitian yang dilakukanoleh para spesialis dalam
ilmu kedokteran dan kesehatan. Penelitian ini menujukepada konklusi bahwa stress dapat
menciptakan perubahan-perubahan dalammetabolisme, meningkatkan angka denyut jantung dan
pernafasan, menaikkan
tekanan darah, menimbulkan sakit kepala dan menimbulkan serangan jantung.Hubungan antara
stress dengan gejala-gejala fisik khusus tersebut tidak begitu jelas. Hanya sedikit, kalau ada, yang
memiliki hubungan konsisten (Beehr & Newman, 1978).
stress yang tingkatnyarendah sampai sedang justru menstimulasi tubuh dan meningkatkan
kemampuannyauntuk bereaksi. Perilaku yang ditunjukkan adalah mengerjakan tugas dengan lebih
baik, lebih intens dan lebih cepat. Tetapi jika stress terlalu berat, justru akanmenempatkan orang
yang bersangkutan dalam berbagai hambatan danketidakberhasilan memenuhi tuntutan-tuntutan,
sehingga mengakibatkan kinerja yanglebih rendah atau menurun.
E.
Dari sudut pandang organisasi, manajemen tidak begitu memperhatikan tingkatstress dari rendah
sampai sedang, karena dapat berakibat fungsional. Tetapi stressyang berat atau tingkat stress
rendah sedang yang berlangsung lama dapat menuju penurunan kerja, sehingga membutuhkan
tindakan atau intervensi dari manajemen.Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan
tingkat stress dibagi menjadi 2(dua) yaitu :1.
Pendekatan individuala.
b.
Latihan fisik Latihan fisik yang non-kompetititf seperti aerobik, berenang, bersepeda, jogging telah
lama direkomendasikan oleh para dokter sebagai cara untuk mengatasi berbagai tingkatan stress
yang eksesif.c.
Latihan relaksasiLima belas menit atau dua puluh menit sehari melakukan relaksasi yangdalam dapat
melepaskan ketegangan dan memberikan perasaan penuhkedamaian yang indah. Lebih penting lagi,
adanya perubahan yangsignifikan dalam denyut jantung, tekanan darah, dan faktor-faktor fisik
lainnya merupakan hasil utama dari
deep relaxation
tersebut.d.
Dukungan sosialMemiliki banyak kawan, keluarga atau teman sekerja untuk teman berbicaradapat
memberikan jalan keluar ketika tingkat stress menjadi eksesif.Dukungan sosial dapat memoderatkan
akibat dari hubungan stress-kerja,sehingga stress di tempat kerja yang berat pun tidak dapat
meruntuhkanseseorang.e.
Konseling karyawanKonseling adalah diskusi sebuah problem yang biasanya memiliki unsur
emosional dengan seorang karyawan supaya dapat membantu mengatasiemosinya dengan lebih
baik (Cairo, 1983). Konseling dapat dilakukan baik oleh para profesional maupun non-profesional.
Konseling ini biasanya bersifat rahasia. Para karyawan dapat merasa bebas untuk berbicara
terbukatentang problem yang dihadapi.
2.
Pendekatan organisasia.
Seleksi dan penempatanTerdapat beberapa pekerjaan yang lebih menimbulkan stress daripada
pekerjaan lainnya respon orang terhadap stress pun berbeda antara satu orangdengan orang
lainnya. Sehingga manajemen tidak boleh membatasi satu pekerjaan hanya oleh orang yang
berpengalaman saja, tetapi juga memilikikontrol pribadi yang bersifat internal karena orang-orang
yang seperti inidapat mengadaptasi pekerjaan dengan tingkat stress yang relatif tinggi
danmenunjukkan kinerja yang efektif untuk pekerjaan tersebut. b.
Penetapan tujuanManusia berprestasi lebih baik ketika memiliki tujuan khusus dan menantangserta
menerima umpan balik tentang seberapa jauh kemajuan yang telahdibuatnya menuju tercapainya
tujuan-tujuan tersebut.c.
Pendesainan kembali pekerjaanTeknik ini dapat memberikan para karyawan tanggungg jawab yang
lebihtinggi, kerja yang lebih berarti, otonomi yang lebih banyak dan peningkatanumpan balik. Hal ini
dapat mengurangi stress karena faktor-faktor inimemberikan karyawan kontrol yang lebih besar
tentang aktivitas pekerjaannya dan memperkecil ketergantungan pada orang lain.d.
e.
et al
workshop