PSIKOLOGI OLAHRAGA
(FATIQUE DAN STRESS)
KELOMPOK 3 :
SITI SYARAH 21086289
Rafki Hidayat 21086433
AHMAD ARIF MAULANA
SUHARMONO
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Fatique dan
stress ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
makalah . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang materi ini bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
Latar belakang
C. tujuan makalah
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FATIQUE
Fatigue atau kelelahan adalah kondisi di mana Anda selalu merasa lelah,
lesu, atau kurang tenaga. Kondisi ini tidak sama dengan sekadar merasa ngantuk.
Fatigue adalah kondisi yang membuat Anda tidak memiliki motivasi dan energi.
Mengantuk mungkin adalah gejala fatigue, tetapi kedua kondisi itu tidak sama.
Fatigue adalah gejala umum dari banyak kondisi medis ringan sampai serius,
bahkan berujung kematian. Kelelahan juga merupakan hasil alami dari beberapa
gaya hidup, seperti kurang olahraga atau pola makan yang buruk.
Dilansir Medical News Today, ada dua jenis kelelahan yakni:
• Kelelahan fisik. Seseorang merasa sulit secara fisik untuk melakukan hal-
hal yang biasa dilakukan, misalnya naik tangga. Kondisi ini termasuk otot
lemah. Diagnosis nantinya mungkin melibatkan tes kekuatan.
• Kelelahan mental. Seseorang merasa lebih sulit untuk berkonsentrasi
pada banyak hal. Orang tersebut mungkin merasa mengantuk. Kesulitan
untuk tetap terjaga saat bekerja juga kondisi yang menggambarkan
kelelahan mental.
Jika fatigue yang Anda alami adalah kondisi yang tidak dapat teratasi dengan
istirahat dan nutrisi yang tepat, atau Anda curiga itu disebabkan oleh kondisi lain,
segera hubungi dokter. Tenaga medis dapat membantu Anda mendiagnosis
penyebab kelelahan dan membuat rencana perawatan yang tepat.
Fatigue, terutama fatigue kronis, biasanya berhubungan dengan kondisi medis
atau masalah kesehatan. Kondisi itu dikenal dengan myalgic encephalomyelitis
(ME) atau sindrom kelelahan kronis (CFS).
Ada berbagai gejala fatigue yang terkait tergantung pada penyebab. Individu
dengan penyakit jantung, penyakit paru-paru atau anemia dapat mengalami
sesak napas atau mudah lelah setelah melakukan aktivitas yang minim.
Orang dengan diabetes dapat mengalami poliuria (buang air kecil berlebih),
polidipsia (haus berlebih), atau perubahan pada penglihatan.
Orang dengan hipotiroidisme juga dapat mengalami gejala kedinginan, kulit
kering dan rambut yang rapuh.
Selain itu, gejala fatigue adalah:
• Penurunan berat badan
• Nyeri pada dada dan sesak napas
• Muntah dan diare
• Demam dan menggigil
• Kelemahan atau nyeri otot
• Kecemasan dan depresi.
Apabila tidak diatasi dengan baik, kondisi kelemahan dapat menyebabkan
beberapa kemungkinan komplikasi, seperti:
• Depresi
• Isolasi sosial
• Batasan gaya hidup
• Meningkatnya absen di tempat kerja.
Penyebab
Penyebab kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu faktor
gaya hidup, isu medis, dan isu kesehatan mental.
Faktor gaya hidup
Jika Anda mengalami kelelahan, aktivitas dan pilihan gaya hidup Anda dapat
menjadi penyebab utama. Faktor gaya hidup yang mungkin menyebabkan
fatigue adalah:
• Aktivitas fisik, termasuk bekerja, yang berlebihan
• Kurang beraktivitas
• Kurang tidur
• Bosan
• Kelebihan berat badan atau obesitas
• Periode stress emosional
• Berkabung
• Menggunakan obat-obatan tertentu
• Mengonsumsi alkohol secara rutin
• Mengonsumsi narkotika
• Mengonsumsi kafein
• Tidak memiliki pola makan yang baik dan bergizi.
Masalah medis
Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor yang menyebabkan Anda berisiko untuk mengalami fatigue,
yaitu:
• Orang berusia di tahun ke-40 hingga 50
• Wanita
• Stres
B.PENGERTIAN STRESS
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
perubahan dan tuntutan kehidupan (Vincent Cornelli, dalam Jenita DT Donsu,
2017). Menurut Charles D. Speilberger, menyebutkan stres adalah tuntutan-
tuntutan eksternal yang mengenai seseorang misalnya objek dalam lingkungan
atau sesuatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya.Stres juga bias
diartikan sebagai tekanan, ketegangan, gangguan yang tidak menyenangkan
yang berasal dari luar diri seseorang (Jenita DT Donsu, 2017.Anggota IKAPI
(2007) menyatakan stres adalah reaksi non-spesifik manusia terhadap
rangsangan atau tekanan (stimulus stressor).
Ada empat hal yang dapat berubah dan menjadi tanda pada tubuh
saat mengalami stres, yakni:
1. Perubahan Emosi
Perubahan emosi menjadi salah satu tanda paling umum yang terjadi
pada pengidap stres. Kondisi ini menyebabkan seseorang mudah gusar,
merasa frustasi, dan suasana hati menjadi mudah berubah-ubah alias
mood swing. Orang yang mengalami stres umumnya akan sulit untuk
menenangkan pikiran, merasa rendah diri, kesepian, bingung,
menghindari orang lain, sulit mengendalikan diri, hingga depresi.
2. Gejala Fisik
3. Perubahan Kognitif
4.Perubahan Perilaku
Dalam tingkat yang parah, rasa tertekan dan stres bisa menyebabkan
seseorang mengalami perubahan perilaku. Kondisi ini menyebabkan
penurunan nafsu makan, tidak fokus dan sering menghindari tanggung
jawab, sering gugup, mudah marah, hingga mencari “pelampiasan”
misalnya dengan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.
A.KESIMPULAN
Kita semua saat ini hidup di tengah dunia yang rentan menimbulkan stres.
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak pun mengalami hal yang sama.
Ada begitu banyak perubahan besar yang sedang terjadi di dunia, tetapi ada
banyak pula hal-hal sehari-hari yang bisa menyebabkan stres pada anak.
Contohnya, situasi negatif di rumah, kekerasan di sekolah, ataupun ujian.
Situasi positif pun, seperti pindah rumah atau harus berkenalan dengan teman
baru, seringkali bisa menyebabkan stres.
Sebagai orang tua, Anda bisa membantu anak melalui masa-masa yang
berpotensi memicu stres dengan selalu mewaspadai tanda-tanda stres
berlebihan, kemudian mendukung anak untuk belajar mengelola stresnya.
B.SARAN
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah
ini berguna bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125826-S-5848-Hubungan%20faktor-
Literatur.pdf
http://repository.unissula.ac.id/17998/6/Bab%201.pdf
https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan-mental/stres
https://www.alodokter.com/stres
https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/Syahdianto.pdf
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91069
https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/kelelahan-fatigue-adalah/
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125639-S5863-Tinjauan%20faktor-
Literatur.pdf
http://eprints.umm.ac.id/41059/3/BAB%20II.pdf
https://www.aeroengineering.co.id/2021/01/kelelahan-material-fatigue/