Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MAKALAH WARGA NEGARA

Nama : A.A. Ngurah Bagus Carma Gunamanta

NIM : 18504241023

Kelas : A2.1

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
Kata Pengantar

“Om Swastyastu”

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena atas asung kerta wara nugraha Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Warga Negara Indonesia” selesai tepat pada
waktunya.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini saya selaku penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu saya
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya
mohon saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini di
kemudian hari. Saya berharap makalah yang saya tulis ini bisa menambah
pengetahuan dan pemahaan tentang Warga Negara Indonesia tersebut. Saya
mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Atas kritik dan
sarannya saya ucapkan terima kasih.

“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”

Yogyakarta, 2 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Warga Negara ......................................................................................... 3
2.3. Hak dan kewajiban warga negara indonesia ........................................................... 5
2.4. Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara ................................. 6
2.5. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara ................................................... 7
BAB III............................................................................................................................... 9
PENUTUP.......................................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 9
3.2. Saran ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Para negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan kewajiban,
antara warga negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki
kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap
warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya
warga negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari
negara.

Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara


dengan kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan
budaya misalnya, seringkali terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan
negara serta kehidupan warga negaranya. Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-
ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak serta kewajiban negara atas
rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi melalaui tangan-tangan trias
politica ala Monteqeiu. Melalui tangan Legislatif suara rakyat tersampaikan,
melalui tangan eksekutif kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tangan
yudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di jelaskan. Idealnya
begitu, tapi apa daya sampai sekarang boleh di hitung dengan sebelah tangan
seberapa jauh negara menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa
banyak negara menuntut haknya.

Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali haknya
yang selama ini telah di berikan kepada negara sebagai jaminan negara akan
menjaga serta menjalankan kewajibannya. Negara sebagai sebuah entitas dimana
meliputi sebuah kawasan yang diakui (kedaulatan), mempunyai pemerintahan,
serta mempunyai rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian hak-nya kepada
negara sebagi ganti negara akan melindunginya dari setiap mara bahaya, serta
berkewajiban untuk mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban
bagi sebuah negara. Hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-hak

1
untuk mendapatkan pelayanan umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak
untuk mendapatkan pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh
negara, karena itulah tanggung jawab negara. Kalau hal itu tak bisa dipenuhi oleh
sebuah negara maka tidak bisa disebut sebuah negara.

1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian warga negara?


2. Bagaimana wujud hubungan warga negara dengan negara?
3. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara indonesia?
4. Apa saja asas, sifat, wujud hubungan Warga Negara dengan Negara?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Warga Negara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah


penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga negara dari negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 angka (1) pengertian warga
negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundangundangan.

Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam
bahasa Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga
negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.

 Kewarganegaraan Republik Indonesia

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU
sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu
Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi,
tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan
nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah
berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan
oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan
dalam tata hukum internasional.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006


tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang
menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah

1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI

3
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah
yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan
ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut
dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

2.2. Wujud hubungan warga negara dengan negara

Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada umumnya berupa
peranan. Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan
status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara. Secara teori, status
warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif. Peranan warga
negara juga meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif dan positif.

4
Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Peranan akif merupakan aktifitas warga negara untuk
terlibat (berprtisipasi) serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama
dalam mempengaruhi keputusan publik. Peranan positif merupakan aktifitas
warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Peranan negatif merupakan aktifitas warga negara untuk menolak campur
tangan negara dalam mempersoalan pribadi.

Di indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah di atur dalam
UUD 1945. Hubungan antara warga negara dengan negara indonesia tersebut
digambarkan dengan baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik
itu hak dan kewajiban warga negara terhadap negara maupun hak dan kewajiban
negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya mengenai hak dan kewajiban
warga negara diberbagai bidang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
dibawah undang-undang dasar.

2.3. Hak dan kewajiban warga negara indonesia

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama
lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk
menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai
permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak
uang atau kaya bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai
warga negara kesatuan republik Indonesia.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia :

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan
di dalam pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

5
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau nkri dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-
undang yang berlaku.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam


membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara,
hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-
baiknya.

2.4. Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

1. Asas hubungan warga negara dengan negara yaitu :

 Asas Pancasila
 Asas Kedaulatan rakyat
 Asas Negara Hukum
 Asas Kekeluargaan
 Asas Pembagian kekuasaan

Dengan asas tersebut baik warga negara dengan pemerintah memiliki


tugas dan membangun negara demokrasi, berkembang dan berkeadilan sosial.

2. Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara

Hubungan yang bersifat hukum Hubungan hukum yang sederajat dan timbal
balik, adalah sesuai dengan elemen atau ciri-ciri negara hukum Pancasila, yang
meliputi :

6
 Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat berdasarkan asas
kerukunan
 Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara
 Prinsip fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga negara
 Prinsip penyelesaian sengketa secara musyawarah dan peradilan
merupakan sarana terakhir.

Keseimbangan antara hak dan kewajiban (Hadjoen, 1987: 90)

Di dalam pelaksanaan hubungan hukum tersebut harus di sesuaikan juga


dengan tujuan hukum di negara Pancasila yaitu "Memelihara dan
mengembangkan budi pekerti kemanusiaan serta cita-cita moral rakyat yang luhur
berdasarkan ketuhanan yang maha esa" (Klili Rasjididan Arief Sidharta, 1988:
172).

Hubungan yang bersifat politik. Kegiatan politik (Peran politik) warga negara
dalam bentuk partisipasi (mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan) dan dalam
bentuk subyek (terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan), misalnya : Menerima
peraturan yang telah di tetapkan. Sifat hubungan politik antara warga negara
dengan pemerintah di Indonesia yang berdasarkan kekeluargaan, akan dapat
menunjang terwujudnya pengambilan keputusan politik secara musyawarah
mufakat, sehingga kehidupan politik yang dinamis dalam kestabilan juga masih
terwujud.

2.5. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

1. peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap peraturan perudnang-


undangan yang berlaku sebagai cermin dari seorang warga negara yang
taat dan patuh kepada negara. Contoh : membayar pajak, menaati
peraturan lalu lintas.

2. Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk ikut serta
mengambil bagian dalam kehidupan bangsa dan negara. Contoh : memberikan
Hak suara pada saat pemilu

7
3 Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk meminta
pelayanan dari negara / pemerintah sebagai konskeuensi dari fungsi
pemerintah sebagai pelayanan umum (public service). Contoh : mendirikan
lembaga sosial masyarakat LSM)

4. Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga negara untuk menolak


campur tangan pemerintah dalma persoalan yang bersifat pribadi. Contoh :
Kebebasan warga negara untuk memeluk ajaran agama yang diyakininya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Suatu Negara akan maju atau terbelakang tergantung dari Warga
Negaranya karena Negara adalah sekelompok orang yang telah lama
mendiami suatu tempat tertentu, jadi dalam suatu Negara Hukum harus
bersikap tegas karena tanpa adanya ketegasan Hukum terhadap Warga
Negara maka Warga Negara tidak akan pernah sadar bahwa hidup mereka
tergantung pada Negara, bila suatu Negara maju maka Warga Negaranya
akan aman, tenteram dan sejahtera begitu juga sebaliknya.

3.2. Saran
Sebaiknya masyarakat di suatu negara dapat saling merangkul satu
dengan yang lain, saling membantu, saling mengingatkan hal yang positif
atau berguna untuk negara nya, menghormati keputusan dari kepala
negaranya dan saling menghargai dan menerima pendapat demi kemajuan
bangsanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5c07cd146ddcae3c30477e49/m
akalah-hubungan-negara-dengan-warga-negara?page=all

http://id.wikipedia.org/wiki/Warga_Negara_Indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai