Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II
FISTULA GENETALIA

Disusun Oleh:
Kelompok 16
Keperawatan 4B

1. Annisa Hasna M. (201802050)


2. Shinta Adelina (201802083)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Maternitas II tentang FISTULA GENETALIA ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Sesaria Betty M, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
selaku Dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas II yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Dan teman kelompok yang sudah bekerja sama dalam menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Madiun, 19 April 2020

PENULIS

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................5
A. Definisi Fistula Genitalia...........................................................................................................6
B. Prevalensi / Insidensi Fistula Genitalia......................................................................................6
C. Etiologi Fistula Genitalia...........................................................................................................6
D. Tanda dan Gejala Fistula Genitalia............................................................................................7
E. Patofisiologi Fistula Genitalia....................................................................................................8
F. Pemeriksaan Penunjang Fistula Genitalia..................................................................................8
G. Penatalaksanaan Fistula Genitalia..............................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS........................................................................................10
A. Pengkajian...............................................................................................................................10
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................................................11
C. Intervensi Keperawatan...........................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fistula genitalia banyak ditemukan di negara berkembang sebagai akibat
persalinan yang lama maupun penanganan yang kurang baik. Dinegara maju kasus ini
terbanyak disebabkan oleh tindakan operasi histerektomi maupun secara abdominal
(Sarwono, 2009).
Fistula genitalia ini merupakan kasus yang tidak seorangpun membayangkan
akan terjadi pada penderitanya. Penderitaan pasien, bukan hanya difisik saja tetapi
berupa mudah mengalami ISK, namun memiliki dampak psikososial yang dirasakan
lebih menyakitkan. Penderita merasa terisolasi dari pergaulan, keluarga dan
lingkungan kerjanya oleh karena enantiasa mengeluarkan urine dan bau yang tidak
sedap setiap saat. Tidak jarang suami meninggalkan nya dengan alasan karena tidak
terpenuhinya kebutuhan biologis dengan wajarnya (Sarwono, 2009).
Kasus ini seringkali dialami oleh para wanita dari kalangan sosio ekonomi yang
rendah dimana pada saat kehamilan dan persalinan tidak mendapat pelayanan yang
mamadai sehingga berlangsung lama dan terjebak pada persalinan kasip. Angka
kejadian pasti di Indonesia sulit didapatkan oleh karena banyak laporan hanya
menggambarkan kejadian penderita yang datang ke rumah sakit. WHO (1991)
melaporkan angka kejadian di Afrika 55-80 per 100.000 kelahiran hidup. Di Ethopia
90% disebabkan oleh persalinan kasip.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari fistula genetalia?
2. Apa prevalensi dari fistula gentalia?
3. Bagaimana etiologi dari fistula genetalia?
4. Bagaimana tanda dan gejala dari fistula genetalia?
5. Bagaimana patofisiologi dari fistula genetalia?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang dari fistula genetalia?
7. Bagaimana penatalaksanaan fistula genetalia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari fistula genetalia?
2. Untuk mengetahui apa prevalensi dari fistula gentalia?
3. Untuk mengetahui bagaimana etiologi dari fistula genetalia?
4. Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejala dari fistula genetalia?
5. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari fistula genetalia?
6. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang dari fistula genetalia?
7. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan fistula genetalia?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Fistula Genitalia


Fistula Genitalia Fistula adalah suatu ostium abnormal, berliku-liku antara dua
organ berongga internal atau antara organ berongga internal dan dengan tubuh bagian
luar. Nama fistula menandakan kedua area yang berhubungan secara abnormal
(Suzanne C. Smeltzer. 2001).
Fistula merupakan saluran yang berasal dari rongga atau tabung normal
kepermukaan tubuh atau ke rongga lain, fistula ini diberi nama sesuai dengan
hubungannya (misalnya : rekto-vaginal, kolokutaneus) (Sylvia A. Price, 2005).
Fistula adalah sambungan abnormal diantara dua permukaan epitel (Chris Brooker.
2008). Genitalia ialah organ reproduksi (Kamus Keperawatan Lengkap). Fistula vagina
adalah suatu kondisi medis yang parah di mana suatu fistula (lubang) berkembang
antara 3 rektum dan vagina atau antara kandung kemih dan vagina setelah parah atau
gagal melahirkan, saat perawatan medis yang cukup tidak tersedia.
Fistula genitalia adalah terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan traktus
urinarius atau, gastrointestinal.

B. Prevalensi / Insidensi Fistula Genitalia


Pravelensi pada fistula genetalia paling tinggi terdapat pada masyarakat Afrika
dan Asia. WHO memperkirakan ada sedikitnya 2.000.000 wanita hidup dengan fistula
obstetri dan bertambah 50.000 – 100.000 setiap tahunnya.

C. Etiologi Fistula Genitalia


1. Sebab obstetrik
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama,
seperti pada partus lama iskemia kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit
oleh alat pada persalinan buatan. Partus dengan tindakan, seperti pada tindakan SC,
kranioklasi, dekapitasi, ekstraksidengan cunam, seksio-histerektomia.
2. Sebab ginekologik
a. Proses keganasan/carsinoma terutama carsinoma cervix, radiasi/penyinaran,
trauma operasi atau kelainan kongenital.
b. Histerektomi totalis.
c. Lokasi terbanyak pada apeks vagina ukuran 1-2 mm Terjadi akibat terjepit oleh
klem atau terikat oleh jahitan.
3. Sebab trauma terjadi karena trauma (abortus kriminalis).
Fistula biasanya berkembang ketika terjadi penekanan persalinan yang lama
anak yang belum lahir begitu erat di jalan lahir yang dipotong aliran darah ke
jaringan sekitarnya yang necrotise dan akhirnya membusuk. Cedera ini dapat
disebabkan oleh pemotongan kelamin perempuan, aborsi, atau panggul patah
tulang. Penyebab lainnya yang secara langsung potensial untuk pengembangan
fistula obstetrik adalah pelecehan seksual dan perkosaan, terutama dalam
konflik/pasca konflik daerah, trauma bedah lainnya, kanker ginekologi atau
radioterapi pengobatan terkait lainnya, dan mungkin yang paling penting, terbatas
atau tidak memiliki akses ke perawatan kandungan atau layanan darurat.
Penyebab distal yang dapat menyebabkan perkembangan isu-isu kepedulian
fistula obstetri yaitu kemiskinan, kurangnya pendidikan, pernikahan dini dan
melahirkan, peran dan status perempuan di negara berkembang, dan praktek-
praktek tradisional yang berbahaya dan kekerasan seksual. Akses ke perawatan
darurat kebidanan merupakan salah satu tantangan utama dalam mencegah
perkembangan fistula obstetri. Ketersediaan dan akses ke fasilitas kesehatan yang
memiliki staf yang terlatih dan peralatan bedah khusus yang diperlukan untuk
kelahiran caesar sangat terbatas di bagian-bagian tertentu di dunia.

D. Tanda dan Gejala Fistula Genitalia


Gangguan yang dihasilkan biasanya mencakup :

1. Inkontinensia urine

2. Infeksi parah dan ulserasi pada saluran vagina

3. Sering terjadi kelumpuhan yang disebabkan oleh kerusakan

4. Wanita merasa tidak nyaman

5. Haid terganggu, amenorrhoe sekunder

6. Kulit sekitar anus tebal

7. Infeksi pada jalan lahir

8. Pada pemeriksaan spekulum terlihat dinding vesika menonjol keluar


9. Flatus dari vagina, keluar cairan dari rectum.

E. Patofisiologi Fistula Genitalia


Salah satu etiologi dari terbentuknya fistel adalah dari pembedahan. Biasanya
karena terjadi kurangnya ke sterilan alat atau kerusakan intervensi bedah yang
merusak abdomen. Maka kuman akan masuk kedalam peritoneum hingga terjadinya
peradangan pada peritoneum sehingga keluarnya eksudat fibrinosa (abses),
terbentuknya abses biasanya disertai dengan demam dan rasa nyeri pada lokasi abses.
Infeksi biasanya akan meninggalkan jaringan parut dalam bentuk pita jaringan
(perlengketan/adesi), karena adanya perlengketan maka akan terjadinya kebocoran
pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan sehingga akan menjadi
sambungan abnormal diantara 2 permukaan tubuh. Maka dari dalam fistel akan
meneluarkan drain atau feses. Karena terjadinya kebocoran pada permukaan tubuh
yang mengalami perlengketan maka akan menyumbat usus dan gerakan peristaltik
usus akan berkurang sehingga cairan akan tertahan didalam usus halus dan usus besar
(yang bisa menyebabkan edema), jika tidak di tangani secara cepat maka cairan akan
merembes kedalam rongga peritoneum sehingga terjadinya dehidrasi.

F. Pemeriksaan Penunjang Fistula Genitalia


1. Darah lengkap

2. CT

3. BT

4. Golongan darah

5. Urium creatiumi

6. Protein

7. Albumin

G. Penatalaksanaan Fistula Genitalia


1. Medis Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara operasi.

Operasi untuk kasus ini tanpa komplikasi memiliki tingkat keberhasilan 90%.
Operasi ini sukses dapat memungkinkan perempuan untuk hidup normal dan
memiliki anak lagi. Perawatan pasca operasi sangat penting untuk mencegah
infeksi. Beberapa wanita yang tidak bersedia untuk operasi ini, dapat mencari
pengobatan alternatif yang disebut urostomy (pengumpulan urin dipakai setiap
hari). Manfaat terbesar dari perawatan bedah adalah bahwa banyak wanita dapat
kembali bergabung dengan keluarga mereka, masyarakat, dan masyarakat tanpa
rasa malu dari kondisi mereka karena bocor dan bau tidak lagi sekarang.

2. Keperawatan

a. Pra operasi : persiapan fisik, lab, antibiotika profilaksis, persiapan kolon bila
perlu

b. Waktu reparasi, tergantung sebab :

1) Trauma operasi segera, saat operasi tsb, atau ditunda jika diketahui pasca
op.

2) Obstetrik 3 bulan pascasalin, kecuali fistula fekalis dilakukan setelah 3-6


bulan.

c. Pasca operasi : drainase urin kateter terpasang.


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengkajian
1. Identitas berisi Nama, jenis kelamin, alamat, No Medical Record, penanggung
jawab, agama, alamat, tanggal masuk, dan lain-lain.

2. Tanda-Tanda Vital

- Tekanan Darah : Biasanya normal


- Suhu : Biasanya normal
- Pernafasan : Biasanya normal
- Nadi : Biasanya normal

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan dahulu

Biasanya terjadi partus lama, partus dengan tindakan SC, karsinoma, radiasi,
trauma operasi atau kelainan congenital, aborsi, pelecehan seksual atau
pemerkosaan.

b. Riwayat kesehatan sekarang

Biasanya terjadi kelumpuhan, inkontinensia urine, haid klien biasanya


terganggu, kulit sekitar anus tebal, infeksi pada jalin lahir, dinding vesika
menonjol keluar, dan keluar cairan dari rectum.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Biasanya d.Riwayat menstruasi Biasanya haid klien terganggu dengan terjadi


amnorrhoe sekunder.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Rambut : Biasanya rambut klien bersih, tidak ada ketombe.

b. Mata : Biasanya simertsi kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, dan pupil isokor.
c. Hidung : Biasanya tidak terdapat oedema, tidak ada lesi dan simetris kiri dan
kanan.

d. Telinga : Biasanya simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik.

e. Mulut : Biasanya mukosa bibir lembab.

f. Leher : Biasanya tidak pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening

g. Payudara : Biasanya simetris kiri dan kanan, dan tidak ada pembengkakan,
papilla mamae keluar dan tidak terdapat nyeri saat menyusui.

h. Jantung

- I : biasanya ictus cordis tidak terlihat


- P : biasanya ictus cordis teraba
- P : biasanya pekak
- A: biasanya BJ I dan BJ II teratur

i. Abdomen

- Inspeksi : biasanya tidak asites


- Auskultasi : biasanya bising usus normal
- Palpasi : biasanya tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas
- Perkusi : biasanya tympani

j. Genitalia : Biasanya keluar cairan dari rectum dan vagina, kulit sekitar anus
tebal, infeksi pada jalin lahir, dan dinding vesika menonjol keluar

k. Ekstremitas : Biasanya terjadi kelumpuhan pada ekstermitas bawah akibat


trauma operasi.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, proses inflamasi
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, proses
pembedahan
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

C. Intervensi Keperawatan
No. DIAGNOSA NIC NOC
1. Nyeri b.d iritasi  Pain level 1. Lakukan pengkajian nyeri
mukosa, proses
 Pain control 2. Observasi reaksi komunikasi
inflamasi
terapeutik untuk mengetahui
 Comfort level
pengalaman nyeri pasien
Kriteria Hasil :
3. Kaji kultur nyeri pasien yang
1. Mampu mengontrol nyeri mempengaruhi nyeri

2. Melaporkan bahwa nyeri 4. Evaluasi pengalaman nyeri


berkurang dengan
5. Evaluasi bersama pasien dan
menggunakan manajemen
tim kesehatan lain
nyeri
6. Bantu pasien dan keluarga
3. Mampu mengenali nyeri
untuk mencari dukungan
4. Menyatakan rasa nyaman
7. Kurangi faktor presipitasi
setelah nyeri berkurang.
nyeri

8. Ajarkan tentang teknik non


farmakologi

9. Berikan anlgetik untuk


mengurangi nyeri

10. Evaluasi keefektifan control


nyeri.

2. Resiko tinggi infeksi  Immune status 1. Bersihkan lingkungan setelah


b.d penurunan daya dipakai pasien lain
 Knowledge : infection
tahan tubuh, proses
control 2. Pertahankan teknik isolasi
pembedahan
 Risk control 3. Batasi pengunjung bila perlu

Kriteria Hasil : 4. Cuci tangan sesudah dan


sebelum metindakan
1. Klien bebas dari tanda dan
gejala infeksi keperawatan

2. Mendeskripsikan proses 5. Pertahankan lingkungn aseptik


penularan penyakit. selama pemasangan alat

3. Menunjukkan kemampuan 6. Tingkatkan intake nutrisi


untuk mencegah timbulnya
7. Monitor tanda dan gejala
infeksi
infeksi sistemik dan lokal
4. Menunjukkan perilaku
hidup sehat
3. Kecemasan Kontrol kecemasan 1. Gunakan pendekatan yang
berhubungan dengan Koping menenangkan
perubahan status
Kriteria Hasil: 2. Nyatakan dengan jelas harapan
kesehatan
terhadap pelaku pasien
1. Klien mampu
mengungkapkan gejala 3. Temani pasien untuk

cemas memberikan keamanan dan


mengurangi kecemasan
2. Mengidentifikasi,
mengungkapkan dam 4. Libatkan keluarga untuk

menujjukan teknik untuk mendampingi klien

mengontrol cemas 5. Instrusikan klien untuk teknik

3. Vital sign dalam batas relaksasi

normal 6. Bantu pasien mengenal situasi

4. Postur tubuh, ekspresi yang menyebabkan kecemasan

wajah dan tingkat aktivitas 7. Kelola pemberian obat anti


menujukkan berkurangnya cemas
kecemasan
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan asuhan keperawatan pada ibu post fistuloraphy atas indikasi fistula
vesiko vaginalis harus sesuai dengan instruksi dokter. Asuhan yang diberikan kepada
ibu tersebut, seperti mengontrol keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital,
menganjurkan ibu untuk bed rest total dan banyak minum air putih sesuai yang
diinstruksikan dokter, menganjurkan ibu untuk makan yang cukup dan mengingatkan
ibu untuk rutin minum obat yang diresepkan dokter.

B. Saran
Semoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya
dan khusunya berguna bagi penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu
post fistuloraphy atas indikasi fistula vesiko vaginalis. Dalam pembuatan makalah ini,
penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar pembuatan makalah
selanjutnya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/543/448

https://id.scribd.com/presentation/451368034/PPT-Bu-Dewi-pptx

https://id.scribd.com/join?return=%2Farchive%2Fpmp_checkout%3Fdoc
%3D289667624%26metadata%3D%257B%2522context%2522%253A
%2522pmp%2522%252C%2522action%2522%253A%2522start_trial
%2522%252C%2522logged_in%2522%253Afalse%252C%2522platform
%2522%253A%2522mobile%2522%257D

Anda mungkin juga menyukai