SEHAT “TODDLER”
KELOMPOK 10:
Anak S, 2 tahun laki-laki merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Rudy (23
tahun) pekerjaan satpam dan Ibu Siti (21 tahun) sebagai ibu rumah tangga. Berat badan
Anak S 12 kg dan tinggi badan 100 cm. dari hasil wawancara : ibu siti mengeluh perilaku
Anak S yang tidak bisa di atur dan sering membantah.
Diagnosa Keperawatan :
Tujuan :
Keluarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18 bulan – 3
tahun) yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi perkembangan anak.
Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan karakteristik perilaku usia toddler normal :
Mengenal dan mengakui namanya
Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian,
warna dan bentuk benda)
Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya minum
sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
Motorik kasar : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit
2 hitungan
Motorik halus : Mampu membuat garis lurus
Berbicara, berbahasa dan kecerdasan : Mampu menyatakan keinginan paling
sedikit dengan 2 kata.
b. Menjelaskan kepada orang tua cara-cara menstimulasi perkembangan anak usia
toddler :
1. Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi
perkembangan psikososial usia toddler.
Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu anak seperti bermain
tanah, pasir, lilin, membuat mainan kertas, mencampur warna,menggunakan
cat air, melihat barang / binatang / tanaman / orang yang menarik perhatiannya
dengan tetap menjaga keamanannya.
Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu yang diinginkan tetapi
tetap memberi batasan. Misalnya membolehkan anak memanjat dengan syarat
ada yang mendampingi / mengawasi atau mengajarkan cara agar tidak jatuh.
Sampaikan aturan umum yang dapat dimengerti oleh anak seperti masuk
rumah harus memberi salam, bila akan pergi cium tangan dulu, sebelum dan
sesudah makan cuci tangan.
Gunakan kata larangan yang bersifat positif contoh : main hujan-hujanan
menyebabkan pilek, bila rambut dan bajunya berantakan S menjadi tidak
ngganteng.
Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak seperti mau mandi atau
makan dulu ?
Latih anak mengerjakan kegiatan yang dapat dilakukan sendiri : pakai baju,
kaus kaki, makan.
Melatih anak melompat ke depan dengan kedua kaki diangkat bersamaan.
Mengajak anak bermain menumpuk dan menyusun balok /kubus/ kotak
menjadi “menara”, “jembatan” dan lain-lain.
Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda menurut jenisnya.
(kancing, kelereng, uang logam dan lain-lain)
Melatih anak menghitung jumlah benda
Melatih anak mencocokan gambar dengan benda sesungguhnya, bicaralah
tentang sifatnya, bentuk , warna dan sebagainya.
Melatih anak menyebut namanya
Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifatnya.
Melatih mencuci tangan/kaki dan mengeringkannya sendiri.
Memberi kesempatan kepada anak, untuk memilih baju yang akan dipakai
2. Diskusikan dengan keluarga cara apa yang akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial usia toddler.
3. Latih keluarga melakukan metode tersebut dan mendampingi saat keluarga
melakukan stimulasi perkembangan anaknya.
4. Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan dilakukan dalam menstimulasi
perkembangan anaknya.
Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
“bagaimana perasaan Anak S setelah berbincang-bincang dengan saya?”
b. Evaluasi Objektif
“apakah ibu sudah mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan pada usia 18
bulan – 3 tahun?”
2. Rencana tindak lanjut
“masih ada yang ingin di tanyakan bu ? baik bu disini saya akan bertanya apa ciri –
ciri perkembangan normal usia 18 bulan – 3 tahun ?”
3. Kontrak yang akan datang
“minggu depan saya akan datang lagi untuk melihat perkembangan lainnya, baik bu
saya pamit dulu dan sampai jumpa”
SP 2
A. Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
Anak S, 2 tahun laki-laki merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Rudy (23
tahun) pekerjaan satpam dan Ibu Siti (21 tahun) sebagai ibu rumah tangga. Ibu klien
mengatakan bahwa Anak S tidak bisa di atur dan sering membantah.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan :
Keluarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18 bulan – 3
tahun) yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi perkembangan anak.
Tindakan Keperawatan
Tahap Kerja
“apakah ibu mengetahui ciri-ciri perkembanga anak usia 18 bulan – 3 tahun dengan
normal”
“apa saja yang ibu ketahui?”
“baik bu, saya akan memberikan leaflet tentang perkembangan anak usia 18 bulan – 3
tahun”
“saya akan menjelaskan sesuai dengan petunjuk leaflet ini”
“cara menstimulasi perkembangan anak adalah memberi rasa aman dan nyaman untuk
anak. Cara yang dapat ibu lakukan adalah dengan memberi mainan sesuai perkembangan
anak, melatih dan membimbing anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri,
memberikan pujian pada keberhasilan anak, tidak menggunakan kalimat perintah tetapi
memberikan alternative pilihan, tidak melampiaskan kemarahan atau kekesalan dalam
bentuk penganiayaan fisik pada anak, hindarkan suasana yang dapat membuat anak
merasa tidak aman, bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka”
“tindakan mana yang belum ibu lakukan sama sekali kepada anak?”
“baik. ibu sudah merawatnya dengan baik, supaya perilaku anak bisa lebih baik lagi, ibu
dapat memberikan keinginan anak sesuai dengan usianya”
“ibu harus tetap memberikan perhatian dan pengertian kepada anak dan bisa memahami
perkembangan anak dengan normal”
“baik bu, saya harap ibu bisa mengerti apa yang saya jelaskan tadi. Dan bisa ibu terapkan
kepada anak dengan baik dan benar”