Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG PADA KONDISI

SEHAT “TODDLER”

KELOMPOK 10:

1. AHMAD NASHIR (201802046)


2. ANNISA HASNA MUFIDAH (201802050)
3. ANNISA NUR AZIZAH (201802051)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2020
SP 1
A. Proses Keperawatan
Kondisi Klien :

Anak S, 2 tahun laki-laki merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Rudy (23
tahun) pekerjaan satpam dan Ibu Siti (21 tahun) sebagai ibu rumah tangga. Berat badan
Anak S 12 kg dan tinggi badan 100 cm. dari hasil wawancara : ibu siti mengeluh perilaku
Anak S yang tidak bisa di atur dan sering membantah.

Diagnosa Keperawatan :

Potensial mengembangkan kemandirian

Rencana Tindakan Keperawatan :

Tujuan :

Keluarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18 bulan – 3
tahun) yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi perkembangan anak.

Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan karakteristik perilaku usia toddler normal :
 Mengenal dan mengakui namanya
 Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
 Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian,
warna dan bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya minum
sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
 Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
 Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
 Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
 Motorik kasar : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit
2 hitungan
 Motorik halus : Mampu membuat garis lurus
 Berbicara, berbahasa dan kecerdasan : Mampu menyatakan keinginan paling
sedikit dengan 2 kata.
b. Menjelaskan kepada orang tua cara-cara menstimulasi perkembangan anak usia
toddler :
1. Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi
perkembangan psikososial usia toddler.
 Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu anak seperti bermain
tanah, pasir, lilin, membuat mainan kertas, mencampur warna,menggunakan
cat air, melihat barang / binatang / tanaman / orang yang menarik perhatiannya
dengan tetap menjaga keamanannya.
 Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu yang diinginkan tetapi
tetap memberi batasan. Misalnya membolehkan anak memanjat dengan syarat
ada yang mendampingi / mengawasi atau mengajarkan cara agar tidak jatuh.
 Sampaikan aturan umum yang dapat dimengerti oleh anak seperti masuk
rumah harus memberi salam, bila akan pergi cium tangan dulu, sebelum dan
sesudah makan cuci tangan.
 Gunakan kata larangan yang bersifat positif contoh : main hujan-hujanan
menyebabkan pilek, bila rambut dan bajunya berantakan S menjadi tidak
ngganteng.
 Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak seperti mau mandi atau
makan dulu ?
 Latih anak mengerjakan kegiatan yang dapat dilakukan sendiri : pakai baju,
kaus kaki, makan.
 Melatih anak melompat ke depan dengan kedua kaki diangkat bersamaan.
 Mengajak anak bermain menumpuk dan menyusun balok /kubus/ kotak
menjadi “menara”, “jembatan” dan lain-lain.
 Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda menurut jenisnya.
(kancing, kelereng, uang logam dan lain-lain)
 Melatih anak menghitung jumlah benda
 Melatih anak mencocokan gambar dengan benda sesungguhnya, bicaralah
tentang sifatnya, bentuk , warna dan sebagainya.
 Melatih anak menyebut namanya
 Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifatnya.
 Melatih mencuci tangan/kaki dan mengeringkannya sendiri.
 Memberi kesempatan kepada anak, untuk memilih baju yang akan dipakai
2. Diskusikan dengan keluarga cara apa yang akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial usia toddler.
3. Latih keluarga melakukan metode tersebut dan mendampingi saat keluarga
melakukan stimulasi perkembangan anaknya.
4. Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan dilakukan dalam menstimulasi
perkembangan anaknya.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Orientasi
1. Salam Terapeutik
“selamat pagi bu, saya perawat A dari rumah sakit Dolopo, Nama ibu siapa ? biasa di
panggil apa ?”
2. Evaluasi ? Validasi
“bagaimana perasaan ibu dan anak hari ini ? dan bagaimana kondisi kesehatan anak
hari ini ?”
3. Kontrak (topik, waktu, dan tempat)
“bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan anak bu ? usianya
2 tahun ya bu ? berapa lama ibu akan berbincang-bincang dengan saya ? bagaimana
kalau 30 menit ? dimana kita akan berbincang-bincang ? di ruangan ini saja ? baiklah,
kita akan berbincang-bincang kurang lebih 30 menit”
Tahap Kerja
“baik saya akan memberikan leaflet tentang perkembangan anak usia 18 bulan – 3 tahun”
“bisa kita mulai sekarang ya bu?”
“sejak kapan anak ibu tidak bisa di atur dan selalu membantah?”
“apa saja yang sudah ibu lakukan ketika anak suka membantah dan tidak bisa di atur?”
“biasanya apa yang dilakukan anak ketika ibu memberi pengertian kepadanya?”
“apakah ibu sering bertanya apa yang di inginkan anak?”
“apakah ibu juga selalu menuruti apa yang di inginkan anak?”
“apakah ibu sering memarahi anak ketika anak tidak bisa di atur dan membantah?”
“sebaiknya anak jangan di bentak dan di marahi kalau anak berbuat salah, cukup di beri
pengertian saja ya bu?”
“kita harus sering melatih anak untuk berbicara yang halus ya bu”
“sekarang mari kita lihat perkembangan yang normal dan menyipang, saya akan
menjelaskan satu persatu”
“Anak usia 1,5 tahun – 3 tahun kemampuan utamanya adalah mengatur keinginaaannya,
tetapi tahu batasan sehingga anak tidak merasa dirinya tidak di hargai, artinya dia akan
tahu mana yang bisa dilakukannya serta merasa percaya diri bahwa dia mampu mengatur
keinginannya”
“Jadi kalau anak tidak mau di atur oleh kita, itu adalah hal yang wajar. Tugas kita adalah
membantu mencapai kemampuan seperti yang tertulis di leaflet ini”
“apa ada yang ingin di tanyakan lagi bu?”
“bagaimana perasaan ibu sekarang?”
“baiklah bu terimakasih sudah mempercayai saya. Kalau ada sesuatu yang ingin di
tanyakan lagi, ibu bisa menghubungi saya.”
“baik bu, terimakasih saya pamit dulu dan sampai jumpa”

Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
“bagaimana perasaan Anak S setelah berbincang-bincang dengan saya?”
b. Evaluasi Objektif
“apakah ibu sudah mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan pada usia 18
bulan – 3 tahun?”
2. Rencana tindak lanjut
“masih ada yang ingin di tanyakan bu ? baik bu disini saya akan bertanya apa ciri –
ciri perkembangan normal usia 18 bulan – 3 tahun ?”
3. Kontrak yang akan datang
“minggu depan saya akan datang lagi untuk melihat perkembangan lainnya, baik bu
saya pamit dulu dan sampai jumpa”
SP 2
A. Proses Keperawatan
Kondisi Klien :

Anak S, 2 tahun laki-laki merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Rudy (23
tahun) pekerjaan satpam dan Ibu Siti (21 tahun) sebagai ibu rumah tangga. Ibu klien
mengatakan bahwa Anak S tidak bisa di atur dan sering membantah.

Diagnosa Keperawatan

Kesiapan peningkatan perkembangan toddler

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan :

Keluarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18 bulan – 3
tahun) yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi perkembangan anak.

Tindakan Keperawatan

a. Memberikan mainan sesuai perkembangan anak


b. Melatih dan membimbing anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri
c. Memberikan pujian pada keberhasilan anak
d. Tidak menggunakan kalimat perintah tetapi memberikan alternative pilihan
e. Tidak melampiaskan kemarahan atau kekesalan dalam bentuk penganiayaan fisik
pada anak
f. Hindarkan suasana yang dapat membuat anak merasa tidak aman
g. Bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Orientasi
1. Salam Terapeutik
“selamat siang bu. Perkenalkan saya perawat A yang bertugas pada siang ini, kalau
boleh tau nama anak ibu siapa ya?”
2. Evaluasi dan Validasi
“bagaimana perasaan ibu sekarang ? dan bagaimana kondisi kesehatan anak ibu saat
ini?”
3. Kontrak : (topik, waktu dan tempat)
“saya ingin bertemu dengan ibu untuk mendiskusikan pertumbuhan dan
perkembangan Anak S. Jika bersedia bolehkah saya minta waktu ibu sebentar saja.
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang sekitar 30 menit ? dan bagaimana kalau
kita berbincang-bincang disini saja ? baiklah sekarang kita akan berdisuksi kurang
lebih 30 menit.

Tahap Kerja
“apakah ibu mengetahui ciri-ciri perkembanga anak usia 18 bulan – 3 tahun dengan
normal”
“apa saja yang ibu ketahui?”
“baik bu, saya akan memberikan leaflet tentang perkembangan anak usia 18 bulan – 3
tahun”
“saya akan menjelaskan sesuai dengan petunjuk leaflet ini”
“cara menstimulasi perkembangan anak adalah memberi rasa aman dan nyaman untuk
anak. Cara yang dapat ibu lakukan adalah dengan memberi mainan sesuai perkembangan
anak, melatih dan membimbing anak untuk melakukan kegiatan secara mandiri,
memberikan pujian pada keberhasilan anak, tidak menggunakan kalimat perintah tetapi
memberikan alternative pilihan, tidak melampiaskan kemarahan atau kekesalan dalam
bentuk penganiayaan fisik pada anak, hindarkan suasana yang dapat membuat anak
merasa tidak aman, bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka”

“apakah ibu sudah melakukan semua ini?”

“tindakan mana yang belum ibu lakukan sama sekali kepada anak?”

“apa ada kesulitan ketika ibu melakukannya?”

“baik. ibu sudah merawatnya dengan baik, supaya perilaku anak bisa lebih baik lagi, ibu
dapat memberikan keinginan anak sesuai dengan usianya”

“ibu harus tetap memberikan perhatian dan pengertian kepada anak dan bisa memahami
perkembangan anak dengan normal”

“bagus sekali, itu yang saya harapkan”

“baik bu, saya harap ibu bisa mengerti apa yang saya jelaskan tadi. Dan bisa ibu terapkan
kepada anak dengan baik dan benar”

“apa ada yang di tanyakan lagi bu?”

“baik kalau ibu sudah cukup jelas”


Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
“bagaimana kondisi anak S setelah ibu berbincang dan latihan dengan saya ?”
b. Evaluasi objektif
“apakah ibu masih ingat tentang pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia
18 bulan – 3 tahun ?”
2. Rencana tindak lanjut
“saya tinggalkan leaflet ini silahkan ibu membacanya, dan lakukan kepada anak ibu.
Minggu depan saya akan datang lagi untuk mendiskusikan cara lain yang dapat kita
lakukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak ibu secara normal”
3. Kontrak akan datang
“baiklah bu, minggu depan saya datang kesini lagi untuk melakukan diskusi yang
berbeda. Saya pamit dulu dan sampai jumpa”

Anda mungkin juga menyukai