BUNUH DIRI
EPIDEMIOLOGI
tindakan agresif
yang merusak diri sendiri &
dapat mengakhiri kehidupan
(Stuard & Sundeen 2000)
Pengertian
• Bunuh diri merupakan tindakan yang secara
sadar dilakukan oleh seseorang untuk
mengakhiri kehidupannya.
• Ada 3 macam bentuk:
– Isyarat bunuh diri
– Ancaman bunuh diri
– Percobaan bunuh diri
RENTANG RESPON PERLINDUNGAN
DIRI
Respon Respon
Adaptif Mal-
adaptif
Kegagalan untuk
adaptasi
Perasaan
terisolasi
Perasaan
marah/bermusuh
an
Keputusasaan
Proses Keperawatan Perilaku
Merusak Diri
Pengkajian
• Perilaku
• F. predisposisi
• Stresor presipitasi
• Penilaian stresor
Implementasi/ • Mekanisme Koping
Dx Keperawatan
evaluasi
• Risiko mutilasi diri
• Perlindungan • Ketidakpatuhan
• Kontrak keamanan • Risiko perilaku kekerasan
• Meningkatkan harga diri
• Mobilisasi duk sosial
Perencanaan
• Pendidikan kesehatan
• Pencegahan bunuh diri
Perilaku Ketidakpatuhan
• Sadar alasan tdk patuh
• Meminimalisasi keseriusan
masalah
• Penyakit kronik dg periode
asymptomatic
• Sering berganti petugas
kesehatan
• Mencari mukzizat kesembuhan
• Rasa bersalah yg mengganggu
asuhan yg seperti biasa
• Memperhatikan kendali
Perilaku mencederai diri
•Suka bermusuhan
•Impulsif
Sifat •Depresif
•Menurunnya serotonin
F. Boikimia
Faktor Pencetus
• Sumber di masyarakat.
• Adakah dukungan masyarakat
terhadap klien dalam mengatasi
masalah
MEKANISME KOPING
Ancaman
Pengkajian BD
Percobaan
Isyarat Bunuh Diri
• Perilaku yang secara tidak langsung untuk
bunuh diri
• Berkata: “Tolong jaga anak-anak saya, saya
akan pergi jauh” atau “Segala sesuatu akan
lebih baik tanpa saya.”
• Pasien mungkin sudah memiliki ide untuk
mengakhiri hidupnya
• Ungkapan perasaan: rasa bersalah, sedih,
marah, putus asa, tidak berdaya.
Ancaman Bunuh Diri
• Umumnya diucapkan oleh pasien
• Berisi keinginan untuk mati
• Disertai rencana cara mengakhiri hidup,
persiapan alat untuk melaksanakan rencana
tersebut.
• Belum mencoba.
Percobaan Bunuh Diri
• Tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri
kehidupan.
• Melakukan cara misal: gantung diri, minum
racun, memotong urat nadi, terjun dari
tempat yang tinggi.
• Pasien tidak mati dengan usahanya tersebut
SIRS (SUICIDAL INTENTION RATING SCALE)
(Stuart & Sundeen, 1987; Keliat, B.A., 1994)
SKOR 0 Tidak ada ide bunuh diri yang lalu & sekarang
•.
Ringkasan tindakan keperawatan untuk pasien berisiko bunuh diri
berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan
Lakukan
Latihan Sp3
Strategi Pelaksanaan Pertemuan 4
Lakukan
Latihan SP4
TINDAKAN UNTUK KELUARGA
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan:
1. Keluarga dengan ancaman/percobaan bunuh diri
Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri----Ancaman/percobaan
bunuh diri
2. Keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri:
a. Keluarga mampu mengenal masalah risiko bunuh diri
b. Keluarga mampu memutuskan merawat pasien risiko bunuh diri
c. Keluarga mampu menciptakan suasana keluarga dan lingkungan
yang aman.
d. Keluarga mampu memantau dan membimbing pasien dalam
mengatasi risiko bunuh diri
e. Keluarga mampu follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses
terjadinya risiko bunuh diri dan mengambil
keputusan merawat pasien.
3. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang aman
4. Melatih keluarga cara-cara membimbing dan
memantau pasien mengatasi risiko bunuh diri dan
kemampuan pasien dalam mencapai masa depan.
5. Menganjurkan follow-up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur
Strategi Pelaksanaan Pertemuan 1
Keluarga mengenal masalah, melindungi pasien dan
meningkatkan harga diri pasien
Mendiskusikan dengan keluarga mengenal resiko bunuh diri
dan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien dan melatih
keluarga membimbing pasien cara mengontrol
Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya
risiko bunuh diri (gunakan booklet)
Menjelaskan cara merawat risiko bunuh diri
Melatih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi
dukungan pencapaian masa depan
Menganjurkan keluarga membantu klien memasukan kegiatan
sesuai jadwal dan berikan pujian
Lakukan
Latihan Sp1
Strategi Pelaksanaan Pertemuan 2
Lakukan
Latihan Sp2
Strategi Pelaksanaan Pertemuan 3
Keluarga dapat mendukung harapan masa depan
pasien.
1.Evaluasi data, kemampuan keluarga dalam
memberikan pujian dan penghargaan pada pasien
serta menciptakan suasana positif dalam
keluarga, manfaat kegiatan. Beri pujian,
2.Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien
tentang harapan masa depan serta langkah-
langkah mencapainya.
3.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
berikan pujian
Lakukan
Latihan Sp3
Strategi Pelaksanaan Pertemuan 4
Keluarga dapat mendukung pasien dalam
melakukan kegiatan masa depan.
Bersama keluarga berdiskusi dengan klien tentang
harapan masa depan serta langkah-langkah
mencapainya
Menganjurkan keluarga mendiskusikan dengan klien
tentang harapan masa depan serta langkah-langkah
mencapainya sesuai jadwal dan berikan pujian pada
keluarga
Menjelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh,
rujukan
Lakukan
Latihan Sp4
EVALUASI
Untuk pasien
1. Ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri:
Pasien tetap aman dan selamat.
2. Isyarat bunuh diri :
Berpikir positif terhadap diri
Berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan
Menyusun kegiatan rencana masa depan
Melakukan kegiatan dalam mencapai masa depan
Merasakan manfaat
EVALUASI
Untuk Keluarga:
1. Ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri:
Dapat melindungi pasien yang mengancam atau mencoba
bunuh diri.
2. Isyarat bunuh diri :
Mengenal risiko bunuh diri yang dialami pasien (pengertian, tanda dan gejala,
dan proses terjadinya risiko bunuh diri) dan megambil keputusan dalam
merawat.
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman bagi pasien
Merawat dan membimbing pasien dalam mengontrol pikiran bunuh diri,
mendukung pencapaian masa depan, memberi penghargaan kepada pasien,
menciptakan suasana yang positif.
Memantau kemampauan pasien dalam mengatasi risiko bunuh diri
Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan
CONTOH PENDOKUMENTASIAN
Pertemuan kedua
Implementasi Evaluasi
Kamis, 18 April 2012, pukul 10.00 WIB
Data Pasien: Subjektif:
Pasien menyatakan pikiran bunuh diri mulai berkurang, Pasien:
saya masih mampu membantu keluarga merapikan Merasa lebih berguna dan pikiran bunuh dirinya hilang.
kamar, mencuci pakaian sendiri, memasak untuk
keluarga, tapi keluarga belum menghargai saya, Keluarga:
mampu menyebutkan 3 cara berpikir positif terhadap Lega karena pikiran bunuh diri anaknya hilang dan
diri, mampu secara mandiri mengatakan pada diri hal senang karena dapat mengetahui cara merawat
positif dirinya anaknya.
Data Keluarga: Objektif:
Keluarga menyatakan sudah mengerti tentang risiko Pasien:
bunuh diri, tanda dan gejala dan cara mencegah risiko Pasien dapat membuat daftar daftar aspek positif
bunuh diri, sudah memberikan pengawasan dan keluarga dan lingkungannya, mampu melakukan
mengatakan kepada Siti bahwa mereka sangat sayang afirmasi aspek positif keluarga dan lingkungannya.
padanya dan anaknya mulai ceria, tidak tanpak murung Keluarga:
lagi, mau merapikan kamar sendiri, mencuci pakaian Keluarga dapat mendukung pikiran positif pasien
sendiri, memasak mie sendiri, melakukan afirmasi terhadap keluarga: memberi pujian/penghargaan
sesuai jadwal secara mandiri dan mencatat hal positif kepada pasien, tidak membicarakan keburukan pasien,
yang dimilikinya pada buku catatan mengajak bicara pasien,mendengarkan perasaan dan
harapan pasien.
Implementasi Evaluasi
Implementasi: Planning:
Pasien Pasien:
Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan Menuliskan hal positif dari keluarga dan
bunuh diri: lingkungan 5x/sehari, dan berpikir (affirmasi)
Membuat daftar aspek positif keluarga dan positif tentang diri 5x/hari
lingkungan,
Latihan afirmasi/berpikir aspek positif keluarga Keluarga:
dan lingkungan Memberikan pujian 5x/hari, mengajak bicara
paisen 5x/hari, mendengarkan ungkapan
Keluarga perasaan dan harapannya.
Latihan cara memberi penghargaan pada pasien
dan menciptakan suasana positif dalam keluarga:
tidak membicarakan keburukan pasien pada
anggota keluarga Tt