Anda di halaman 1dari 14

KATA

PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan Teori
Keperawatan Martha E. Rogers.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan karya tulis ini
sehingga menjadi lebih baik lagi.

Surabaya, 24 September 2012

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................. iii
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................... 1
Bab II. Pembahasan
2.1 Biografi Martha E. Rogers ................................................ 3
2.2 Definisi Teori Martha E. Rogers ....................................... 4
2.3 Konsep Utama Martha E. Rogers ...................................... 4
2.4 Asumsi Dasar Martha E. Rogers ....................................... 6
2.5 Aplikasi Teori Keperawatan Martha E. Rogers ................ 7
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 10
3.2 Saran .................................................................................. 10
Daftar Pustaka ..................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan dalam


praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi keperawatan (McEwen
dan Wills, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan bagaiman perawat menggunakan
proses keperawatan.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan/atau
pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan membuata perawat-
perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data,dan
sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi. Teori keperawatan
membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk
mengolah data, dan sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi.
Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu
mengelola dan mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan, serta
rehabilitasi penyakit dan klien yang cacat melalui “ilmu kemanusiaan
keperawatan”(Rogers 1970 & 1990). Menurut Martha Rogers (1970) menganggap
individu sebagai energi lingkungan yang berada dalam jagat raya. Individu secara
keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan lingkungan, mempunyai integritas
pribadi dan karakter (Rogers, 1970 &1990).

Manusia tunggal adalah suatu “energi lingkungan empat dimensi yang


dikenali dari bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan dari bagian
pengetahuan” (Tomey dan Alligood, 2006). Empat dimensi dari teori Rogers-energi:
lingkungan keterbukaan, bentuk dan organisasi, serta dimensionalitas-membantu dalam
perkembangan prinsip yang berhubungan dengan perkembangan manusia.

3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
2. Bagaimanakah biografi Martha Elizabeth Rogers ?
3. Bagaimanakah definisi dan konsep utama teori keperawatan Martha
Elizabeth Rogers?
4. Bagaimanakah gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?
5. Bagaimanakah aplikasi dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui biografi Martha Elizabeth Rogers.
2. Menjelaskan definisi dan konsep teori keperawatan Martha Elizabeth
Rogers.
3. Mengetahui gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers.
4. Menjelaskan aplikasi dari teori Martha Elizabeth Rogers.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Martha Elizabeth Rogers


Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau
memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di
Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada
September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan
menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada
tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat
dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif
Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada
tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD
dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi
Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979
beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan
manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada
dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia
merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik
yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan
kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer –
Toey,1994).

5
Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia
digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.

B. Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan
memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis
secara umum dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan
praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan
hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip
kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan
aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan
hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam
aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan
meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada
konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.

C. Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau
menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang
individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang
terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain
pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya
seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan
memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat
diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang
berbeda

6
satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi
keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung
pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan
dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal
yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia
penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya
perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat
penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh.
Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu
terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan
tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses
keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena
kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu
memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai
kesehatan.
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara
pandang pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan
memberikan alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang
menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam
memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan
dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola
kebiasaan dan ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan
hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada
prinsip hemodinamika.

7
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat
disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan
oleh Martha E Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana. Meskipun
memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini dilandaskan pada
penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin
ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip- prinsip
tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

D. Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers
membuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Resonancy Helicy Integrality

Bultemeler Barrett Floyd 1983


1993 1990

1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan antar


manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentang alam
dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat
dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan denagn
perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi
pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami, hubungan
manusia, dan lingkungan adalah berkesinambungan,

8
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan
lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

E. Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


1 Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang
diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam
praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang
ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada
konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik,
pergerakan dalam proses penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
.2 Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali
program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan.
Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan
dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan
untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari,
unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat
menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam
keperawatan.
3 Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers
secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan
ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus
untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers
menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang

9
memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan
menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah
sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya
Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam
keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas
penelitian keperawatan.
.4 Perkembangan dimasa depan
Rogers (1986a) percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalam
model nya adalah "proses yang tiada akhir" menggunakan "banyaknya
pengetahuan dari berbagai sumber ... kemungkinan untuk membuat
kaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para sarjana Rogerian ke budha,
hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam kesatuan esensial
(madrid, 1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris berikut
dasar yang dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuan manusia:
1. Teori percepatan evolusi
2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal
penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip
homeodynamic akan memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan
keperawatan.

5 Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang
manusia secara utuh dan saling bertukar enegi dengan lingkungannya.
Hal ini seperti halnya Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam atau
makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama, kewajiban
menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya; dan kedua,
manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak
lingkungan, karena pada kahirnya hal itu akan merusak kehidupan
manusia itu sendiri. Mengenai prinsip yang pertama, Allah berfirman
dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:

10
Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan memerintahkan
kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.

Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak alam,
dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al- Quran, di antaranya dalam surat
Al-A’raf ayat 56:

Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)


memperbaikinya”. Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran
melestarikan lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-orang sekarang
ini, dasar-dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Hanya
saja, karena keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohannya sendiri, umat Islam
seringkali kurang memahami arti dari ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah
satu tugas utama Islam adalah menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan
dari kehidupan umat.
Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan manusia dengan alam
sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus pelestarian lingkungan alam. Agama
memberi motivasi kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan
sebaik- baiknya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah yang luas dan telah
pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah berkembang. memahami
konsep dan prinsip-prinsip ilmu manusia kesatuan memerlukan pondasi dalam pendidikan
umum, kesediaan untuk melepaskan tradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia
dalam cara baru dan kreatif. muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan
kerangka kerja yang menantang dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-
ide abstrak diuraikan dalam model Rogerian congruance mereka dengan knowlodge
ilmiah modern memacu teori-teori baru dan menantang yang lebih pemahaman manusia
kesatuan. keperawatan sarjana dan praktisi yang membawa ide-ide rogers ke abad
berikutnya.

B. Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang manusia
secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi dengan lingkungannya.
Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang berhubungan lansung terhadap kebutuhan
manusia dengan sifat dasar dan perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan
kreatifitas dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status
kesehatan manusia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi N.S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC


Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works. 6th
Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc

Perry dan Potter. (2009). Fundamental keperawatan ed 7. Jakarta: Salemba


Medika

13
14

Anda mungkin juga menyukai