Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEORI KATHERINE KOLCABA

Ns. Julita Legi,S.Kep.M.Kep

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

Gracelia Herlince Makagansa (19142010016)


Jonathan Pakaya (19142010022)
Rekifly Dainga (19142010014)
Tesalonika Tamaweol (19142010024)
Kyrei Toalu (19142010017)
Anasthasia Fallia Laheba (19142010264)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA
MANADO
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Profesionalisme seorang perawat tidak bisa dilepaskan dari pemahamannya tentang substansi
dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain falsafah keperawatan, paradigma
keperawatan, model konseptual serta teori-teori keperawatan. Falasafah keperawatan
memberikan keyakinan, pemikiran, atau landasan mendasar untuk mengkaji tentang
penyebab yang mendasari suatu fenomena keperawatan yang terjadi dan paradigma
keperawatan menjadi dasar penyelesaian suatu  fenomena keperawatan yang ditinjau dari
pendekatan konsep manusia, kesehatan, keperawatan, dan lingkungan. Dalam hal ini terdapat
suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara falsafah, paradigma dengan model
konseptual atau teori keperawatan (Tomey & Alligood,2010).

Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat middle range
teori adalah Katherine Kolcaba dengan teori kenyamanan.Kolcaba menganggap penerapan
teori kenyamanan bersifat universal da bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien
secara holistik (biologis, psikologis, social, spiritual).Berdasarkan ini perawat perlu
memahami hubungan antara falsafah, paradigma dengan theory keperawatan yang
dikembangkan oleh Kolcaba dengan tujuan mampu menerapkan teori tersebut di lingkup
praktik dan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup klien berdasarkan salah satu
kebutuhan dasarnya, yaitu kenyamanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

Biografi Katharine Kolcaba

Comfort theory merupakan teori yang pertama kali di kembangkan tahun 1990 oleh
Katharine Kolcaba. Katharine Kolcaba lahir dan dididik di Cleveland, Ohio, pada tahun 1965,
ia menerima diploma di bidang keperawatan dan  praktik paruh waktu selama bertahun-tahun
dalam keperawatan medical bedah, perawatan jangka panjang, dan home care sebelum
kembali  melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1987, ia lulus RN pada kelas MSN di Case
Western Reserve University (CWRU) Frances Payne Bolton Scholl of nursing, dengan
spesialisasi di gerontology. Sementara sekolah Kolcaba bekerja juga sebagai kepala ruangan
di unit Dimensia.dalam konteks praktik inilah dia mulai memikirkan teori tentang
kenyamanan pasien.

Kolcaba bergabung dengan University of Akron College of Nursing setelah lulus dengan
gelar master dalam keperawatan. Dia memperoleh dan mempertahankan gerontolonginya di
American Nurses Assosiation (ANA) Certification.Dia kembali ke CWRU untuk mengejar
gelar doctor di bidang keperawatan secara paruh waktu sambil terus mengajar. Selama 10
tahum ke depan, dia menggunakan program kerja dalam program doctor untuk
mengembangkan dan mengutarakan teorinya. Kolcaba mempublikasikasikan  konsep analisis
kenyamanan dengan suaminya yang ahli filsafat (Kolcaba,1991 dalam Alligood 2014), dalam
diagram aspek pada kenyamanan, kenyamanan dioperasionalkan sebagai hasil dari perawatan
(Kolcaba,1992 dalam Alligood 2014). Setelah itu kontekstual kenyamanan dipublikasikan
dalam Middle-range Theory  oleh Kolcaba pada tahun 1994, dan menguji teori dalam studi
intervensi bersama Fox pada tahun 1999.

Saat ini, Dr Kolcaba adalah professor emeritus asosiasi keperawatan di University of Akron
College of Nursing, dimana dia mengajar teori kepada siswa DNP di perguruan tinggi
Ursuline di ketinggian Mayfielg, Ohio.Tujuan dia termasuk intervensi dalam perubahan dan
dokumentasi kenyamanan untuk praktik keperawatan berdasarkan evidence base.

Konsep Utama Teori Katharine Kolcaba


Kolcaba memulai teoritis praktik keperawatannya diawal studi doctor al.Ketika Kolcaba
menyajikan kerangkanya untuk perawatan demensia muncul pertanyaan, apakah Kolcaba
sebelumnya telah melakukan analisis konsep kenyamanan. Kolcaba menjawab bahwa dia
tidak melakukannya tapi itu akan menjadi langkah berikutnya. Pertanyaan ini memulai
investigasi panjangnya ke dalam konsep kenyamanan.

Langkah pertama, analisis konsep yang dijanjikan, dimulai dengan tinjauan ekstensif dari
literatur tentanf kenyamanan dari disiplin ilmu keperawatan, kedokteran, psikologi, psikiatri,
ergonomic dan inggris (khusus penggunaan Shakespeare tentang kenyamanan dan kamus
Oxford English [OED]). Dari OED, Kolcaba belajar bahwa defenisi asli dari kenyamanan
adalah “untuk mempererat”. Defenisi ini memberikan alasan yang bagus bagi perawat untuk
memberikan kenyamanan kepada pasien sehingga pasien akan lebih baik dan perawat akan
merasa lebih puas. Catatan sejarah tentang kenyamanan dala keperawatan sangatlah banyak.
Kolcaba mengembangkan teori kenyamanan diinspirasi dari pernyataan  Nightingale yang
menyatakan apa yang kita lihat itu harus kita lihat atau diamati akan hilang, tetapi apa yang
dilihat itu harus dapat menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kesehatan serta
kenyamanan hidup (Alligood,2014).
Dari tahun 1900-1929, kenyamanan adalah tujuan utama keperawatan dan medis karena
melalui kenyamanan, pemulihan dapat dicapai (Mcllveen & Morse, 1995 dalam Alligood
2014).Perawat berkewajiban untuk memberikan kenyamanan pasien.Ankens (1908)
mengusulkan bahwa cukup kecil atau tidak ada untuk mangabaikan tentang kenyamanan
pasien.Kenyamanan pasien adalah pertimbangan pertama dan terakhir perawat.

Seorang perawat yang dapat membuat pasien nyaman, dan menyediakan kenyamanan adalah
faktor penentu utama kemampuan dan karakter perawat (Aiken,1908). Harmer (1926)
menyatakan bahwa asuhan keperawatan memberikan suasana kenyamanan dan perawatan
pribadi pasien termasuk kebahagiaan, kenyamanan dan kemudahan, fisik dan mental,
disamping istirahat dan tidur, gizi, kebersihan dan eliminasi. Goodnow (1935) mengabadikan
sebuah bab dalam bukunya teknik keperawatan, kenyamanan pasien. Goodnow menulis
“seorang perawat adalah seorang hakim  yang selalu dengan kemampuannya dapat membuat
pasiennya merasa nyaman.

Kenyamanan itu baik fisik dan mental dan tanggung jawab seorang perawat tidaklah berakhir
pada perawatan fisik”.Dalam buku teks tahun 1904, 1914, dan 1919, kenyamanan emosional
disebut juga kenyamanan mental dan kebanyakkan dicapai dengan menyediakan kenyamanan
fisik dan modifikasi lingkungan pasien (Mcllveen & Morse, 1995). Dalam contoh ini,
kenyamanan adalah positif dan dicapai dengan bantuan dari  perawat dan dalam beberapa
kasus, menunjukkan peningkatan dari keadaan atau kondisi sebelumnya, intuisi, kenyamanan
dikaitkan dengan memelihara aktivitas.

Dari asal kata, Kolcaba mengutarakan fitur penguatannya, dari ergonomic, hubungan
langsung terhadap prestasi kerja.Namun sering maknanya implicit, tersembunyi dalam
konteks dan ambigu. Konsep bervariasi yaitu sebagai kata kerja, kata benda, kata sifat, kata
keterangan, proses dan  hasil.
Kolcaba menggunakan tiga teori keperawatan untuk mensintesis atau mendapatkan jenis
kenyamanan dalam analisis konsep (Kolcaba 1991 dalam Alligood 2014) yaitu:

Relief (bantuan/dorongan) adalah sintesis dari karyanya Orlando (1961) , yang


mengemukakan bahwa perawat lega akan kebutuhan yang di ungkapkan oleh pasien.

Ease (kemudahan) adalah  sintesis dari karya Henderson (1966), yang menggambarkan 14
fungsi dasar manusia yang harus di jaga selama perawatan.

Transcendence (kelebihan) dalah berasal dari Peterson (1966), yang mengusulkan bahwa
bertambahnya kesulitan pasien butuh bantuan perawat.

Empat konteks kenyamanan, dialami oleh mereka yang menerima perawatan, berasal dari
literatur keperawatan (Kolcaba, 2003).Konteksnya adalah fisik, psychospiritual, social
budaya dan lingkungan.Keempat konteks yang dibandingkan dengan tiga jenis kenyamanan,
menciptakan struktur taksonomi (matrix) yang mempertimbangkan kompleksitas
kenyamanan sebagai hasil.
Keterangan   bagan
Jenis kenyamanan:
Relief (bantuan): keadaan pasien yang memiliki kebutuhan khusus
Ease (kemudahan): keadaan tenang atau kepuasaan
Transcendence (kelebihan) : keadaan  dimana permasalahan seseorang bertambah sakit

Konteks dimana kenyamanan terjadi


Fisik : berkaitan dengan sensasi tubuh
Psikospiritual: berkaitan dengan kesadara internal diri, termasuk harga diri, konsep
seksualitas dan makna dalam kehidupan seseorang; hubungan seseorang dengan tatanan yang
lebih tinggi .
Lingkungan: berkaitan dengan lingkungan eksternal, kondisi dan pengaruh.
Sosial: berkaitan dengan interpersonal, keluarga dan hubungan social.
Stuktur taksonomi menyediakan  peta domain pada konten kenyamanan. Ini mengantisipasi
bahwa peneliti akan merancang instrumen dimasa depan seperti kuesioner yang
dikembangkan dari taksonomi untuk akhir dari kehidupan instrument (Kolcaba, Dowd,
Steiner, & Mitzel, 2004). Kolcaba   memasukkan langkah-langkah di websitenya  untuk
adaptasi dari kuesioner kenyamanan oleh peneliti dimasa depan.

Di dalam teori Kolcaba, mereka menerima tindakan kenyamanan dapat disebut sebagai
penerima (recipients), pasien, mahasiswa, tahanan, pekerja, orang dewasa yang lebih tua,
komunitas dan instiusi.Beberapa konsep utama dalam teori Kolcaba
Pentingnya perawatan kesehatan

Kebutuhan perawatan kesehatan merupakan kebutuhan kenyamanan yang timbul dari situasi
stress pada kesehatan yang tidak bisa dipenuhi oleh sistem pendukung tradisional penerima.
Kebutuhan ini  mungkin fisik, psikospiritual, social budaya atau lingkungan. Mereka menjadi
jelas melalui pemantauan, laporan verbal atau nonverbal, parameter patofiologi, pendidikan
dan dukungan dan konseling keuangan dan intervensi (Kolcaba, 2003).

Intervensi kenyamanan
Intervensi kenyamanan adalah tindakan keperawatan dan dirancang untuk memenuhi
kebutuhan kenyamanan yang spesifik pada penerima, termasuk fisiologis, social, budaya,
keuangan, psikologis, agama, limgkungan dan intervensi fisik (Kolcaba, 2001).
Pelatihan atau coaching untuk meredakan kecemasan, memberikan jaminan dan informasi,
menanamkan harapan, mendengarkan, dan membantu merencanakan pemulihan.

Comfort for the soul (tindakan untuk menenangkan bagi jiwa), hal-hal yang menyenangkan
yang dilakukan perawat untuk membuat anak atau keluarga merasa diperhatikan.
Intervensi variabel

Intervensi variabel adalah interaksi yang mana dapat mempengaruhi persepsi penerima untuk
kenyamanan. Mereka terdiri dari pengalaman masa lalu, usia, sikap, kadaan emosional,
sistem pendukung, prognosis, keuangan, pendidikan, latar belakang budaya dan totalitas
unsure dalam pengalaman penerima (Kolcaba, 1994). Variabel intervensi berdampak pada
perencenaan dan keberhasilan intervensi perawatan pasien.
Kenyamanan adalah keadaan  yang dialami oleh penerima intervensi kenyamanan. Hal itu
adalah langsung, pengalaman holistic diperkuat ketika kebutuhan seseorang ditujukan untuk
tiga  jenis kenyamanan (lega, kemudahan, dan transendensi) dalam empat konteks (fisik,
psikospiritual, social budaya, lingkungan) ( Kolcaba, 1994).

Perilaku mencari-kesehatan
Prilaku mencari-kesehatan menyusun kategori yang luas dari hasil yang terkait untuk
mencapai kesehatan seperti yang didefenisikan oleh penerima yang berkonsultasi dengan
perawat. Kategori ini disintesis oleh Schlotfeldt (1975) dan di usulkan  menjadi internal,
eksternal atau kematian yang damai.

Integritas kelembagaan
Perusahaan, masyarakat, sekolah, rumah sakit, regional, negara dan kota yang memiliki
kualitas yang lengkap, utuh, suara, jujur, menarik, etika dan tulus memiliki integritas
kelembagaan .ketika institusi menampilkan jenis integritas, menghasilkan bukti praktik
terbaik dan kebijakan terbaik (Kolcaba, 2001).

Praktik terbaik
Penggunaan intervensi kesehatan berdasarkan bukti-bukti untuk menghasilkan kemungkinan
hasil yang terbaik pada pasien dan keluarga (kelembagaan) dikenal sebagai praktik terbaik.

Kebijakan terbaik
Institusi tau kebijakan daerah mulai dari protocol untuk prosedur  dan kondisi medis untuk
mengakses dan pemberian perawatan kesehatan yang dikenal sebagai kebijakan
terbaik.Berdasarkan konsep utama, dapat dikembangkan kerangka konseptual dari teori
kenyamanan sebagai berikut.

Kerangka konseptual diatas, menurut Kolcaba (2001) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Perawat  mengidentifikasi kebutuhan kenyamanan pasien dan anngota keluarga
Perawatan menyusun intervensi untuk memenuhi  kebutuhan
Variabel intervensi (intervening variable) perlu dipertimbangkan ketika  menyusun intervensi
Ketika intervensi dimunculkan dalam cara merawat dan  efektif, dan ketika peningkatan
kenyamanan telah dicapai, intervensi itu di sebut lat ukur/pengukuran kenyamanan (comfort
measure).
Pasien dan perawat menyetujui perilaku mempertahankan kesehatan yang dapat
dipertimbangkan dan realistis.
Jika peningkatan kenyamanan tercapai, pasien dan anggota kelurga lebih menyukai perilaku
mempertahankan  kesehatan untuk peningkatan kenyamanan yang lebih jauh.
Ketika pasien dan  anggota keluarga diberika perawatan kenyamanan dan menggunakan
perilaku mempertahankan kesehatan, mereka akan lebih puas dengan pelayanan  kesehatan
dan mempunyai hasil kesehatan yang lebih baik.
Ketika pasien, keluarga dan perawat puas dengan pelayanan kesehatan dalam sebuah
institusi, public mengakui konstribusi  institusi terhadap pelayanan kesehatan yang akan
membantu mempertahankan kelangsungan dan perkembangan institusi
Paradigma Keperawatan Katharine Kolcaba

Keperawatan
Keperawatan adalah kegiatan yag dimaksudkan untuk mengkaji kebutuhan rasa nyaman,
merencanakan intervensi untuk memenuhi rasa nyaman, dan mengkaji ulang tingkat
kenyamanan setelah dengan sebelumnya.

Pasien
Pasien adalah penerima perawatan bisa individu, keluarga, institusi, komunitas yang
membutuhkan pelayanan keperawatan.Perawat mungkin juga bisa sebagai resipien yang
membutuhkan rasa nyaman, yaitu terkait peningkatan kenyamanan kerja ketika ada inisiatif
untuk memperbaiki kondisi kerja

Lingkungan
Lingkungan adalah berbagai aspek dari pasien, keluarga atau aturan institusi yang bisa
dimanipulasi oleh perawat, institusi untuk meningkatkan kenyamanan.

Kesehatan
Kesehatan adalah fungsi optimal dari pasien, keluarga, penyedia layanan kesehatan atau
komunitas yang diartikan oleh pasien atau kelompok.

Asumsi Teori Comfort Kolcaba

Clarity (kejelasan)
Teori ini memandang pasien sebagai makhluk holistic yang memiliki respon kompleks
terhadap stimulus untuk meningkatkan kenyamanan dalam konteks pengalaman fisik,
psikospititual, social cultural dan lingkungan.Kolcaba menjelaskan semua konsep teorinya
secara teoritis, operasional dan jelas sehingga mudah untuk dipahami.

Simplicity (kesederhanaan)
Teori ini sederhana karena rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar manusia dan variabel-
variabel rasa nyaman ini dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pemberian intervensi
keperawatan.Dimana dasar utama dalam teori ini adalah pemberian asuhan keperawatan
difokuskan pada kebutuhan holistic pasien. Teori ini menggunakan teknologi yang rendah,
namun pada perkembangannya dapat juga diaplikasikan menggunakan teknologi tinggi.

Generality (keumuman)
Teori ini mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman pasien menurut tingkat
relief, ease, dan transcendence yang terintegrasi ke dalam empat konteks pengalaman holistic
yang terdiri dari fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan.
Teori comfort mudah dipahami dan dapat diaplikasikan pada semua kelompok usia dan
diterapkan diberbagai jenis praktik keperawatan. Teori comfort dapat juga digunakan sebagai
pedoman untuk meningkatkan kenyamanan perawat di dalam lingkungan praktik.
Pada institusi perawatan yag fasilitasnya tidak lengkap dan rasio jumlah perawat yang rendah
dari jumlah pasien menyebabkan penerapan teori kenyamanan tidak dapat dilaksanakan
secara optimal.
Accessbility  (Aksesbilitas)

Kolcaba telah melakukan banyak penelitian diberbagai kalangan umur dan berbagai jenis
praktik keperawatan dan telah  mengembangkan berbagai tools tentang comfort seperti
general comfort  questionnare, Visual Analog Scale, radiation therapy comfort questionare,
hospice comfort questionare dan comfort behaviors checklist yang dapat dikembangkan
melalui penelitian lanjutan.Kuesioner yang dimunculkan Kolcaba telah tersedia dalam
berbagai bahasa seperti bahasa Spanyol, Portugis, Italia, Turki dan Persia sehingga mudah
diakses.Kuesioner dapat dengan mudah digunakan perawat untuk melakukan pengkajian serta
intervensi terkait kenyamanan.Teori kenyamanan juga dapat diterapkan pada kasus onkologi,
pasien yang mendapat terapi radiasi, pasien dengan penyakit terminal.

Derivable Consequence
Teori comfort dapat digunakan sebagai kerangka untuk penilaian pasien, baik menggunakan
Verbal Rating Scales (dalam klinis) dan comfort questionnaires (dalam penelitian).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat middle range
teori adalah Katherine Kolcaba dengan teori kenyamanan. Kolcaba menganggap penerapan
teori kenyamanan bersifat universal dan bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien
secara holistik (biologis, psikologis, social, spiritual).
Kolcaba menggunakan tiga teori keperawatan untuk mensintesis atau mendapatkan jenis
kenyamanan dalam analisis konsep (Kolcaba 1991 dalam Alligood 2014) yaitu

Jenis kenyamanan:
Relief (bantuan): keadaan pasien yang memiliki kebutuhan khusus
Ease (kemudahan): keadaan tenang atau kepuasaan
Transcendence (kelebihan) : keadaan  dimana permasalahan seseorang bertambah sakit
Konteks dimana kenyamanan terjadi
Fisik : berkaitan dengan sensasi tubuh
Psikospiritual: berkaitan dengan kesadara internal diri, termasuk harga diri, konsep
seksualitas dan makna dalam kehidupan seseorang; hubungan seseorang dengan tatanan yang
lebih tinggi .
Lingkungan: berkaitan dengan lingkungan eksternal, kondisi dan pengaruh.
Sosial: berkaitan dengan interpersonal, keluarga dan hubungan social.
DAFTAR PUSTAKA

Kasron, dkk. (2016). Teori Keperawatan dan Tokohnya. Jakarta: Cv. Trans info media

Tomey and Alligood (2010). Nursing Theorist and Their Work. St, Louis: Mosby Elsevier.

Kolcaba, K. (2005 ). Comfort theory and Its Application  to Pediatric Nursing http://ejournal
ac.id/pdf/artikel/Majalah_Ilmiah%20UPN/bw-vol23-no4-jun2012/191-197.pdf

Kolcaba, K. (2010). Comfort Theory and Practice. New York, NY: Springer Publishers.
http://thecomfortline.com/files/pdf/2014. BAB I

Anda mungkin juga menyukai