Anda di halaman 1dari 15

, December 18, 2018

MAKALAH “TEORI KEPERAWATAN MENURUT KATHARINE COLCABA”

MAKALAH

“TEORI KEPERAWATAN MENURUT

KATHARINE COLCABA”

DISUSUN OLEH

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIK STELLA MARIS

MAKASSAR

2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenaan-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah keperawatan dengan judul “Teori Keperawatan Menurut Katharine
Kolcaba”.

Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kemajuan dalam makalah kami.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan bagi pembaca khususnya program studi
keperawatan serta dapat memberikan informasi mengenai “Teori Keperawatan Menurut Katharine
Kolcaba” serta memberikan pengetahuan pula tentang pemberian asuhan keperawatan tentang Teori
Keperawatan Menurut Katharine Kolcaba. Terima kasih.

Makassar, 20 September 2018

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Profesionalisme seorang perawat tidak bisa dilepaskan dari pemahamannya tentang substansi dasar
yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain falsafah keperawatan, paradigma keperawatan,
model konseptual serta teori-teori keperawatan. Falasafah keperawatan memberikan keyakinan,
pemikiran, atau landasan mendasar untuk mengkaji tentang penyebab yang mendasari suatu fenomena
keperawatan yang terjadi dan paradigma keperawatan menjadi dasar penyelesaian suatu fenomena
keperawatan yang ditinjau dari pendekatan konsep manusia, kesehatan, keperawatan, dan lingkungan.
Dalam hal ini terdapat suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara falsafah, paradigm dengan
model konseptual atau teori keperawatan (Tomey & Alligood,2010).

Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat middle range teori
adalah Katherine Kolcaba dengan teori kenyamanan.Kolcaba menganggap penerapan teori kenyamanan
bersifat universal da bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien secara holistik (biologis,
psikologis, social, spiritual).Berdasarkan ini perawat perlu memahami hubungan antara falsafah,
paradigma dengan theory keperawatan yang dikembangkan oleh Kolcaba dengan tujuan mampu
menerapkan teori tersebut di lingkup praktik dan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup klien
berdasarkan salah satu kebutuhan dasarnya, yaitu kenyamanan.

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

Mengetahui biografi dari Katharine Kolcaba

Mengetahui bagaimana konsep utama Katharine Kolcaba

Mengetahui Paradigma Keperawatan Katharine Kolcaba

Mengetahui bagaimana asumsi teori comfort Katharine Kolcaba

Mengetahui bagaimana penerapan teori Katharine Kolcaba dalam proses keperawatan


BAB II

TINJAUAN TEORI

Biografi Katharine Kolcaba

Comfort theory merupakan teori yang pertama kali di kembangkan tahun 1990 oleh Katharine Kolcaba.
Katharine Kolcaba lahir dan dididik di Cleveland, Ohio, pada tahun 1965, ia menerima diploma di bidang
keperawatan dan praktik paruh waktu selama bertahun-tahun dalam keperawatan medical bedah,
perawatan jangka panjang, dan home care sebelum kembali melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1987,
ia lulus RN pada kelas MSN di Case Western Reserve University (CWRU) Frances Payne Bolton Scholl of
nursing, dengan spesialisasi di gerontology. Sementara sekolah Kolcaba bekerja juga sebagai kepala
ruangan di unit Dimensia.dalam konteks praktik inilah dia mulai memikirkan teori tentang kenyamanan
pasien.

Kolcaba bergabung dengan University of Akron College of Nursing setelah lulus dengan gelar master
dalam keperawatan. Dia memperoleh dan mempertahankan gerontolonginya di American Nurses
Assosiation (ANA) Certification.Dia kembali ke CWRU untuk mengejar gelar doctor di bidang
keperawatan secara paruh waktu sambil terus mengajar. Selama 10 tahum ke depan, dia menggunakan
program kerja dalam program doctor untuk mengembangkan dan mengutarakan teorinya. Kolcaba
mempublikasikasikan konsep analisis kenyamanan dengan suaminya yang ahli filsafat (Kolcaba,1991
dalam Alligood 2014), dalam diagram aspek pada kenyamanan, kenyamanan dioperasionalkan sebagai
hasil dari perawatan (Kolcaba,1992 dalam Alligood 2014). Setelah itu kontekstual kenyamanan
dipublikasikan dalam Middle-range Theory oleh Kolcaba pada tahun 1994, dan menguji teori dalam
studi intervensi bersama Fox pada tahun 1999.

Saat ini, Dr Kolcaba adalah professor emeritus asosiasi keperawatan di University of Akron College of
Nursing, dimana dia mengajar teori kepada siswa DNP di perguruan tinggi Ursuline di ketinggian
Mayfielg, Ohio.Tujuan dia termasuk intervensi dalam perubahan dan dokumentasi kenyamanan untuk
praktik keperawatan berdasarkan evidence base.
Konsep Utama Teori Katharine Kolcaba

Kolcaba memulai teoritis praktik keperawatannya diawal studi doctor al.Ketika Kolcaba menyajikan
kerangkanya untuk perawatan demensia muncul pertanyaan, apakah Kolcaba sebelumnya telah
melakukan analisis konsep kenyamanan. Kolcaba menjawab bahwa dia tidak melakukannya tapi itu akan
menjadi langkah berikutnya. Pertanyaan ini memulai investigasi panjangnya ke dalam konsep
kenyamanan.

Langkah pertama, analisis konsep yang dijanjikan, dimulai dengan tinjauan ekstensif dari literatur
tentanf kenyamanan dari disiplin ilmu keperawatan, kedokteran, psikologi, psikiatri, ergonomic dan
inggris (khusus penggunaan Shakespeare tentang kenyamanan dan kamus Oxford English [OED]). Dari
OED, Kolcaba belajar bahwa defenisi asli dari kenyamanan adalah “untuk mempererat”. Defenisi ini
memberikan alasan yang bagus bagi perawat untuk memberikan kenyamanan kepada pasien sehingga
pasien akan lebih baik dan perawat akan merasa lebih puas. Catatan sejarah tentang kenyamanan dala
keperawatan sangatlah banyak. Kolcaba mengembangkan teori kenyamanan diinspirasi dari pernyataan
Nightingale yang menyatakan apa yang kita lihat itu harus kita lihat atau diamati akan hilang, tetapi apa
yang dilihat itu harus dapat menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kesehatan serta kenyamanan
hidup (Alligood,2014).

Dari tahun 1900-1929, kenyamanan adalah tujuan utama keperawatan dan medis karena melalui
kenyamanan, pemulihan dapat dicapai (Mcllveen & Morse, 1995 dalam Alligood 2014).Perawat
berkewajiban untuk memberikan kenyamanan pasien.Ankens (1908) mengusulkan bahwa cukup kecil
atau tidak ada untuk mangabaikan tentang kenyamanan pasien.Kenyamanan pasien adalah
pertimbangan pertama dan terakhir perawat.

Seorang perawat yang dapat membuat pasien nyaman, dan menyediakan kenyamanan adalah faktor
penentu utama kemampuan dan karakter perawat (Aiken,1908). Harmer (1926) menyatakan bahwa
asuhan keperawatan memberikan suasana kenyamanan dan perawatan pribadi pasien termasuk
kebahagiaan, kenyamanan dan kemudahan, fisik dan mental, disamping istirahat dan tidur, gizi,
kebersihan dan eliminasi. Goodnow (1935) mengabadikan sebuah bab dalam bukunya teknik
keperawatan, kenyamanan pasien. Goodnow menulis “seorang perawat adalah seorang hakim yang
selalu dengan kemampuannya dapat membuat pasiennya merasa nyaman.

Kenyamanan itu baik fisik dan mental dan tanggung jawab seorang perawat tidaklah berakhir pada
perawatan fisik”.Dalam buku teks tahun 1904, 1914, dan 1919, kenyamanan emosional disebut juga
kenyamanan mental dan kebanyakkan dicapai dengan menyediakan kenyamanan fisik dan modifikasi
lingkungan pasien (Mcllveen & Morse, 1995). Dalam contoh ini, kenyamanan adalah positif dan dicapai
dengan bantuan dari perawat dan dalam beberapa kasus, menunjukkan peningkatan dari keadaan atau
kondisi sebelumnya, intuisi, kenyamanan dikaitkan dengan memelihara aktivitas.

Dari asal kata, Kolcaba mengutarakan fitur penguatannya, dari ergonomic, hubungan langsung terhadap
prestasi kerja.Namun sering maknanya implicit, tersembunyi dalam konteks dan ambigu. Konsep
bervariasi yaitu sebagai kata kerja, kata benda, kata sifat, kata keterangan, proses dan hasil.

Kolcaba menggunakan tiga teori keperawatan untuk mensintesis atau mendapatkan jenis kenyamanan
dalam analisis konsep (Kolcaba 1991 dalam Alligood 2014) yaitu:

Relief (bantuan/dorongan) adalah sintesis dari karyanya Orlando (1961) , yang mengemukakan bahwa
perawat lega akan kebutuhan yang di ungkapkan oleh pasien.

Ease (kemudahan) adalah sintesis dari karya Henderson (1966), yang menggambarkan 14 fungsi dasar
manusia yang harus di jaga selama perawatan.

Transcendence (kelebihan) dalah berasal dari Peterson (1966), yang mengusulkan bahwa bertambahnya
kesulitan pasien butuh bantuan perawat.

Empat konteks kenyamanan, dialami oleh mereka yang menerima perawatan, berasal dari literatur
keperawatan (Kolcaba, 2003).Konteksnya adalah fisik, psychospiritual, social budaya dan
lingkungan.Keempat konteks yang dibandingkan dengan tiga jenis kenyamanan, menciptakan struktur
taksonomi (matrix) yang mempertimbangkan kompleksitas kenyamanan sebagai hasil.

Keterangan bagan

Jenis kenyamanan:

Relief (bantuan): keadaan pasien yang memiliki kebutuhan khusus

Ease (kemudahan): keadaan tenang atau kepuasaan

Transcendence (kelebihan) : keadaan dimana permasalahan seseorang bertambah sakit


Konteks dimana kenyamanan terjadi

Fisik : berkaitan dengan sensasi tubuh

Psikospiritual: berkaitan dengan kesadara internal diri, termasuk harga diri, konsep seksualitas dan
makna dalam kehidupan seseorang; hubungan seseorang dengan tatanan yang lebih tinggi .

Lingkungan: berkaitan dengan lingkungan eksternal, kondisi dan pengaruh.

Sosial: berkaitan dengan interpersonal, keluarga dan hubungan social.

Stuktur taksonomi menyediakan peta domain pada konten kenyamanan. Ini mengantisipasi bahwa
peneliti akan merancang instrumen dimasa depan seperti kuesioner yang dikembangkan dari taksonomi
untuk akhir dari kehidupan instrument (Kolcaba, Dowd, Steiner, & Mitzel, 2004). Kolcaba memasukkan
langkah-langkah di websitenya untuk adaptasi dari kuesioner kenyamanan oleh peneliti dimasa depan.

Di dalam teori Kolcaba, mereka menerima tindakan kenyamanan dapat disebut sebagai penerima
(recipients), pasien, mahasiswa, tahanan, pekerja, orang dewasa yang lebih tua, komunitas dan
instiusi.Beberapa konsep utama dalam teori Kolcaba

Pentingnya perawatan kesehatan

Kebutuhan perawatan kesehatan merupakan kebutuhan kenyamanan yang timbul dari situasi stress
pada kesehatan yang tidak bisa dipenuhi oleh sistem pendukung tradisional penerima. Kebutuhanini
mungkin fisik, psikospiritual, social budaya atau lingkungan. Mereka menjadi jelas melalui pemantauan,
laporan verbal atau nonverbal, parameter patofiologi, pendidikan dan dukungan dan konseling
keuangan dan intervensi (Kolcaba, 2003).

Intervensi kenyamanan

Intervensi kenyamanan adalah tindakan keperawatan dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan
kenyamanan yang spesifik pada penerima, termasuk fisiologis, social, budaya, keuangan, psikologis,
agama, limgkungan dan intervensi fisik (Kolcaba, 2001).
Pelatihan atau coaching untuk meredakan kecemasan, memberikan jaminan dan informasi,
menanamkan harapan, mendengarkan, dan membantu merencanakan pemulihan.

Comfort for the soul (tindakan untuk menenangkan bagi jiwa), hal-hal yang menyenangkan yang
dilakukan perawat untuk membuat anak atau keluarga merasa diperhatikan.

Intervensi variabel

Intervensi variabel adalah interaksi yang mana dapat mempengaruhi persepsi penerima untuk
kenyamanan. Merkaa terdiri dari pengalaman masa lalu, usia, sikap, kadaan emosional, sistem
pendukung, prognosis, keuangan, pendidikan, latar belakang budaya dan totalitas unsure dalam
pengalaman penerima (Kolcaba, 1994). Variabel intervensi berdampak pada perencenaan dan
keberhasilan intervensi perawatan pasien.

Kenyamanan

Kenyamanan adalah keadaan yang dialami oleh penerima intervensi kenyamanan. Hal itu adalah
langsung, pengalaman holistic diperkuat ketika kebutuhan seseorang ditujukan untuk tiga jenis
kenyamanan (lega, kemudahan, dan transendensi) dalam empat konteks (fisik, psikospiritual, social
budaya, lingkungan) ( Kolcaba, 1994).

Perilaku mencari-kesehatan

Prilaku mencari-kesehatan menyusun kategori yang luas dari hasil yang terkait untuk mencapai
kesehatan seperti yang didefenisikan oleh penerima yang berkonsultasi dengan perawat. Kategori ini
disintesis oleh Schlotfeldt (1975) dan di usulkan menjadi internal, eksternal atau kematian yang damai.

Integritas kelembagaan

Perusahaan, masyarakat, sekolah, rumah sakit, regional, negara dan kota yang memiliki kualitas yang
lengkap, utuh, suara, jujur, menarik, etika dan tulus memiliki integritas kelembagaan .ketika institusi
menampilkan jenis integritas, menghasilkan bukti praktik terbaik dan kebijakan terbaik (Kolcaba, 2001).

Praktik terbaik
Penggunaan intervensi kesehatan berdasarkan bukti-bukti untuk menghasilkan kemungkinan hasil yang
terbaik pada pasien dan keluarga (kelembagaan) dikenal sebagai praktik terbaik.

Kebijakan terbaik

Institusi tau kebijakan daerah mulai dari protocol untuk prosedur dan kondisi medis untuk mengakses
dan pemberian perawatan kesehatan yang dikenal sebagai kebijakan terbaik.Berdasarkan konsep
utama, dapat dikembangkan kerangka konseptual dari teori kenyamanan sebagai berikut:

Kerangka konseptual diatas, menurut Kolcaba (2001) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Perawat mengidentifikasi kebutuhan kenyamanan pasien dan anngota keluarga

Perawatan menyusun intervensi untuk memenuhi kebutuhan

Variabel intervensi (intervening variable) perlu dipertimbangkan ketika menyusun intervensi

Ketika intervensi dimunculkan dalam cara merawat dan efektif, dan ketika peningkatan kenyamanan
telah dicapai, intervensi itu di sebut lat ukur/pengukuran kenyamanan (comfort measure).

Pasien dan perawat menyetujui perilaku mempertahankan kesehatan yang dapat dipertimbangkan dan
realistis.
Jika peningkatan kenyamanan tercapai, pasien dan anggota kelurga lebih menyukai perilaku
mempertahankan kesehatan untuk peningkatan kenyamanan yang lebih jauh.

Ketika pasien dan anggota keluarga diberika perawatan kenyamanan dan menggunakan perilaku
mempertahankan kesehatan, mereka akan lebih puas dengan pelayanan kesehatan dan mempunyai
hasil kesehatan yang lebih baik.

Ketika pasien, keluarga dan perawat puas dengan pelayanan kesehatan dalam sebuah institusi, public
mengakui konstribusi institusi terhadap pelayanan kesehatan yang akan membantu mempertahanka
kelangsungan dan perkembangan institusi

Paradigma Keperawatan Katharine Kolcaba

Keperawatan

Keperawatan adalah kegiatan yag dimaksudkan untuk mengkaji kebutuhan rasa nyaman, merencanakan
intervensi untuk memenuhi rasa nyaman, dan mengkaji ulang tingkat kenyamanan setelah dengan
sebelumnya.

Pasien

Pasien adalah penerima perawatan bisa individu, keluarga, institusi, komunitas yang membutuhkan
pelayanan keperawatan.Perawat mungkin juga bisa sebagai resipien yang membutuhkan rasa nyaman,
yaitu terkait peningkatan kenyamanan kerja ketika ada inisiatif untuk memperbaiki kondisi kerja

Lingkungan
Lingkungan adalah berbagai aspek dari pasien, keluarga atau aturan institusi yang bisa dimanipulasi oleh
perawat, institusi untuk meningkatkan kenyamanan.

Kesehatan

Kesehatan adalah fungsi optimal dari pasien, keluarga, penyedia layanan kesehatan atau komunitas
yang diartikan oleh pasien atau kelompok.

Asumsi Teori Comfort Kolcaba

Clarity (kejelasan)

Teori ini memandang pasien sebagai makhluk holistic yang memiliki respon kompleks terhadap stimulus
untuk meningkatkan kenyamanan dalam konteks pengalaman fisik, psikospititual, social cultural dan
lingkungan.Kolcaba menjelaskan semua konsep teorinya secara teoritis, operasional dan jelas sehingga
mudah untuk dipahami.

Simplicity (kesederhanaan)

Teori ini sederhana karena rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar manusia dan variabel-variabel rasa
nyaman ini dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pemberian intervensi keperawatan.Dimana dasar
utama dalam teori ini adalah pemberian asuhan keperawatan difokuskan pada kebutuhan holistic
pasien. Teori ini menggunakan teknologi yang rendah, namun pada perkembangannya dapat juga
diaplikasikan menggunakan teknologi tinggi.

Generality (keumuman)
Teori ini mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman pasien menurut tingkat relief,
ease, dan transcendence yang terintegrasi ke dalam empat konteks pengalaman holistic yang terdiri dari
fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan.

Teori comfort mudah dipahami dan dapat diaplikasikan pada semua kelompok usia dan diterapkan
diberbagai jenis praktik keperawatan. Teori comfort dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk
meningkatkan kenyamanan perawat di dalam lingkungan praktik.

Pada institusi perawatan yag fasilitasnya tidak lengkap dan rasio jumlah perawat yang rendah dari
jumlah pasien menyebabkan penerapan teori kenyamanan tidak dapat dilaksanakan secara optimal.

Accessbility (Aksesbilitas)

Kolcaba telah melakukan banyak penelitian diberbagai kalangan umur dan berbagai jenis praktik
keperawatan dan telah mengembangkan berbagai tools tentang comfort seperti general comfort
questionnare, Visual Analog Scale, radiation therapy comfort questionare, hospice comfort questionare
dan comfort behaviors checklist yang dapat dikembangkan melalui penelitian lanjutan.Kuesioner yang
dimunculkan Kolcaba telah tersedia dalam berbagai bahasa seperti bahasa Spanyol, Portugis, Italia, Turki
dan Persia sehingga mudah diakses.Kuesioner dapat dengan mudah digunakan perawat untuk
melakukan pengkajian serta intervensi terkait kenyamanan.Teori kenyamanan juga dapat diterapkan
pada kasus onkologi, pasien yang mendapat terapi radiasi, pasien dengan penyakit terminal.

Derivable Consequence

Teori comfort dapat digunakan sebagai kerangka untuk penilaian pasien, baik menggunakan Verbal
Rating Scales (dalam klinis) dan comfort questionnaires (dalam penelitian).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada tingkat middle range teori
adalah Katherine Kolcaba dengan teori kenyamanan. Kolcaba menganggap penerapan teori kenyamanan
bersifat universal dan bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien secara holistik (biologis,
psikologis, social, spiritual).

Kolcaba menggunakan tiga teori keperawatan untuk mensintesis atau mendapatkan jenis kenyamanan
dalam analisis konsep (Kolcaba 1991 dalam Alligood 2014) yaitu

Jenis kenyamanan:

Relief (bantuan): keadaan pasien yang memiliki kebutuhan khusus

Ease (kemudahan): keadaan tenang atau kepuasaan

Transcendence (kelebihan) : keadaan dimana permasalahan seseorang bertambah sakit

Konteks dimana kenyamanan terjadi

Fisik : berkaitan dengan sensasi tubuh

Psikospiritual: berkaitan dengan kesadara internal diri, termasuk harga diri, konsep seksualitas dan
makna dalam kehidupan seseorang; hubungan seseorang dengan tatanan yang lebih tinggi .

Lingkungan: berkaitan dengan lingkungan eksternal, kondisi dan pengaruh.

Sosial: berkaitan dengan interpersonal, keluarga dan hubungan social.


Saran

Diperlukannya pengembangan penelitian keperawatan sesuai model konseptual atau teori guna
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.Dalam menganalisis kasus keperawatan perlunya
penggunaan pendekatan teori keperawatan yang sesaui dengan mempertimbangkan kondisi klien.
DAFTAR PUSTAKA

Kasron, dkk. (2016). Teori Keperawatan dan Tokohnya. Jakarta: Cv. Trans info media

Tomey and Alligood (2010). Nursing Theorist and Their Work. St, Louis: Mosby Elsevier.

Kolcaba, K. (2005 ). Comfort theory and Its Application to Pediatric Nursing http://ejournal

ac.id/pdf/artikel/Majalah_Ilmiah%20UPN/bw-vol23-no4-jun2012/191-197.pdf

Kolcaba, K. (2010). Comfort Theory and Practice. New York, NY: Springer Publishers.
http://thecomfortline.com/files/pdf/2014

Anda mungkin juga menyukai