Anda di halaman 1dari 4

PSIKOSOSIAL TEMU 9

KONSEP DIRI

Oleh:
Ni Made Ratniawati (203213206)

A-14A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
2021
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart &
Sudeen, 1998). Adapun komponen-komponen dari konsep diri yaitu:
1. Identitas diri
2. Citra tubuh (body image)
3. Peran diri
4. Ideal diri
5. Harga diri
Melakukan pengkajian konsep diri
Perawat: Selamat pagi
Pasien: Iya selamat pagi sus
Perawat: Perkenalkan saya perawat Ana, boleh saya tau ini dengan Ibu siapa?
Pasien: Ibu Meri
Perawat: Baik Ibu Meri, permisi saya cek gelangnya ya, (perawat mengecek gelang pasien)
iyaa benar dengan Ibu Meri, baik Ibu Meri bagaimana perasaannya pagi ini?
Pasien: Baik saja sus
Perawat: Baik Ibu Meri, mohon maaf Ibu dirawat di rumah sakit ini sudah berapa hari ya?
Pasien: Sudah 14 hari sus
Perawat: Ohh sudah 2 minggu ya bapak, namun saya lihat Ibu hanya diam di kamar saja dan
jarang untuk berinteraksi dengan pasien yang lain ya
Pasien: iyaa sus
Perawat: Mohon maaf sebelumnya Ibu, apakah saya boleh melakukan wawancara terhadap
bapak tentang kasus ini, mengapa Ibu hanya diam di kamar saja dan jarang melakukan
interaksi sosial, apakah Ibu bersedia?
Pasien: Kira-kira berapa lama ya sus?
Perawat: Apakah 15 menit terlalu lama Ibu?
Pasien: Tidak sus, iya saya mau sus
Perawat: Baik bapak terimakasih, sebelum kita mulai ada yang Ibu ingin tanyakan?
Pasien: Tidak sus
Perawat: Baik jika tidak mari kita mulai wawancaranya ya
Perawat: Baik pertanyaan saya yang pertama, dari keseluruhan bagian tubuh Ibu, bagian mana
yang paling sangat Ibu suka?
Pasien: hmm ga ad sih sus
Perawat: Boleh dijelaskan alasannya kenapa Ibu?
Pasien: Tubuh saya besar, kulit saya gelap sus, rambut saya kriting, yaa saya malu sus kalau
bertemu dengan orang-orang dan jarang juga orang yang mau berteman dengan saya sus
Perawat: Ohh jadi ini salah satu alasan Ibu Remi jarang keluar kamar dan berinteraksi ya?
Pasien: Iya sus
Perawat: Baik ibu, ibu remi terlahir menjadi perempuan, apakah ibu puas terlahir menjadi
perempuan?
Pasien: Ga puas sus, karena saya pengen dilahirkan sebagai laki-laki
Perawat; Kalau boleh saya tau alasannya kenapa ya ibu?
Pasien: hmmm saya merasa kalau saya jadi laki-laki lebih gampang saya merubah diri saya,
misalnya berbaur dengan teman2 sus
Perawat: Ohh berarti ibu kurang suka ya menjadi perempuan, jika menjadi laki-laki ibu merasa
lebih mudah untuk berbaur dengan teman-teman di luaran sana ya, begitu ya ibu?
Pasien: Iya sus
Perawat: Baik untuk pertanyaan selanjutnya, kalau boleh saya tau cita-cita ibu waktu kecil
ingin menjadi apa?
Pasien: Saya ingin menjadi Pramugari sus, tapi dengan kondisi tubuh yang seperti ini cita-cita
saya kandas dan saya juga tamatan smp sus
Perawat: Ohh menjadi pramugari, Trus bagaimana perasaan ibu saat cita-cita ibu belum
Tercapai?
Pasien: Sedih dan kecewa sih sus
Perawat: Mungkin masih ada keinginan yang belum tersampaikan ibu?
Pasien: hmm saya pengen merasakan SMA dan bangku kuliah sus, saya pengen melihat orang
tua saya bangga dengan saya karena saya tamatan sarjana dan tidak menyusahkan orang
tua saya lagi
Perawat: Ohh gitu bapak, sekarang bagaimana perasaan ibu meri di usia yang hampir
menginjak 30 tahun namun ibu belum bekerja?
Pasien: Sedih sekali sus, malu dengan orang tua dan teman-teman saya karena saya masih
bergantung dengan orang tua saya
Perawat: saya juga bisa mengerti bagaimana perasaan ibu meri ya, ibu kan sekarang dirawat di
rumah sakit ini, dan pastinya peran ibu sebagai anak juga terganggu, apakah ibu merasakan malu
dengan hal itu?
Pasien: Saya merasa sangat mengecewakan orang tua saya sih sus, belum kerja juga, gagal lah
intinya saya menjadi anak sus
Perawat: Baik ibu, saya juga mengerti dengan keadaan ibu, pasti yang ibu rasakan berat ya?
Pasien: Iya sus
Perawat: Baik ibu, wawancara untuk pagi ini sudah selesai ya, mungkin lain waktu kita bisa
mengobrol hal-hal positif yang ada di diri ibu ya, Terimakasih atas waktunya, saya m
ohon izin untuk keluar ya ibu meri, selamat beristirahat

Anda mungkin juga menyukai