0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan6 halaman
Kelompok 10 membahas komunikasi terapeutik untuk mengatasi isolasi diri pada pasien. Mereka menjelaskan pengertian isolasi sosial dan komunikasi terapeutik, serta contoh dialog antara perawat dan pasien yang mengalami isolasi diri. Perawat melakukan komunikasi terapeutik secara bertahap untuk membantu pasien berinteraksi dan berkenalan dengan orang lain.
Kelompok 10 membahas komunikasi terapeutik untuk mengatasi isolasi diri pada pasien. Mereka menjelaskan pengertian isolasi sosial dan komunikasi terapeutik, serta contoh dialog antara perawat dan pasien yang mengalami isolasi diri. Perawat melakukan komunikasi terapeutik secara bertahap untuk membantu pasien berinteraksi dan berkenalan dengan orang lain.
Kelompok 10 membahas komunikasi terapeutik untuk mengatasi isolasi diri pada pasien. Mereka menjelaskan pengertian isolasi sosial dan komunikasi terapeutik, serta contoh dialog antara perawat dan pasien yang mengalami isolasi diri. Perawat melakukan komunikasi terapeutik secara bertahap untuk membantu pasien berinteraksi dan berkenalan dengan orang lain.
Nama Anggota: Rifa Arvianti Muhamad Dzul kifly Kelas : 3-A
Komunikasi Terapeutik pada pasien isolasi diri (menarik diri)
A. Komunikasi terapeutik pada pasien isolasi sosial 1. Pengertian isolasi sosial Isolasi sosial Adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami isolasi sosial adalah adanya tahap pertumbuhan dan perkembangan yang belum dapat dilalui dengan baik, adanya gangguan komunikasi di dalam keluarga, selain itu juga adanya norma-norma yang salah yang dianut dalam keluarga serta faktor biologis berupa gen yang diturunkan dari keluarga yang menyebabkan gangguan jiwa. 2. Pengertian komunikasi terapeutik Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan atau pemulihan pasien. Fasenya yaitu pra interaksi, orientasi, kerja, dan penyelesaian. Tujuan nya untuk membantu pasien mempelajari dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada. 3. Link video youtube dan teks dialog pasien isolasi sosial https://youtu.be/xdl237aMSiI Dialog: Perawat: Rifa Pasien: dzulkifly
Perawat: selamat pagi
Pasien: (hanya diam) Perawat: saya R saya perawat di ruangan ini yang akan merawat bapak. Pasien: “ya” Perawat: apa keluhan bapak hari ini? Pasien: “tidak ada” Perawat: bagaimana kalo kita berbincang-bincang sedikit tentang keluarga dan teman-teman bapak? Pasien: “hanya mengangguk” Perawat: mau dimana kita berbincang nya? Diruang tamu saja? Pasien: “ya” Perawat: mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit? Pasien: “ya” Perawat: apa yang bapak rasakan ketika dirawat disini? Pasien: merasa sendiri Perawat: ohh merasa sendiri, siapa saja yang bapak kenal di ruangan ini? Apa saja kegiatan yang bapak lakukan dengan teman yang dikenal? Pasien: tidak mengenal siapapun, tidak ada kegiatan apa-apa Perawat: apa yang menghambat bapak berkenalan? Pasien: (diam) Perawat: coba sebutkan apa saja keuntungan mempunyai teman menurut bapak? Pasien: ada teman berbincang Perawat: benar, ada teman berbincang, apa lagi? Pasien: ada teman berbagi, ada teman beraktivitas Perawat: nah, kalau kerugian tidak memiliki teman apa? Pasien: tidak punya teman bicara Perawat: apa lagi? Pasien: tidak ada teman beraktivitas Perawat: kalau begitu bapak mau mempunyai teman? Pasien: ya Perawat: bagus, bagaimana kalu kita belajar berkenalan?. Kalau berkenalan kita harus menyebutkan nama, asal kita, hobby dan nama panggilan yang kita sukai. "Contoh : Nama saya S, senang dipanggil S, asal dari Surakarta, hobi memasak," Selanjutnya S menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini "Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa? " Ayo S dicoba " Misalnya saya belum kenal dengan S coba berkenalan dengan saya !!! Pasien : "Nama saya S, senang dipanggil S, asal dari Buleleng, hobi memasak. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa?" Perawat : "Ya bagus sekali, coba sekali lagi" Pasien : "Nama saya S, senang dipanggil S, asal dari buleleng, hobi memasak. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa?" Perawat : "Bagus sekali, setelah S berkenalan dengan orang tersebut S bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan S bicarakan, Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya." Pasien : "Ya" Perawat : Bagaimana perasaan S setelah kita latihan berkenalan? Pasien : Senang Perawat : S tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali, selanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajar tadi selama saya tidak ada, sehingga S lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain, S mau praktekan kepasien lain? Pasien : Mau Perawat : Mau jam berapa mencobanya? Pasien : Jam 10 Perawat : Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya, besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S berkenalan dengan teman saya perawat H bagaimana S mau kan? Pasien : Ya Perawat : Baik lah sampai jumpa, selamat pagi SP 2 Pasien : mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap Perawat : Selamat pagi S Pasien : Pagi Perawat : Bagaimana perasaan S hari ini? Pasien : Baik Perawat : Sudat diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan suster Pasien : Nama saya S, senang dipanggil S, Asal dari Buleleng, Hobi memasak, Nama bapa siapa? senang dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa? Perawat : bagus sekali, S masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak S Mencoba berkenalan dengan ibu kader, tidak lama kok, sekitar 10 menit. Pasien : Ya Perawat : Ayo kita temui perawat N disana Pasien : (berjalan mengikuti perawat H) Perawat : (Bersama-sama S anda mendekati kader N) "Selamat pagi ibu N, ini S ingin berkenalan dengan ibu" "Baiklah S, S dapat berkenalan dengan ibu kader N seperti yang kita praktikan kemarin" Pasien : (Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan kader N: memberi salam, menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya) Perawat : Ada lagi yang S ingin tanyakan kepada perawat N, coba tanyakan tentang keluarga perawat N Pasien : keluarganya berapa? Perawat : kalau tidak ada lagi ingin dibicarakan, S bisa sudahi perkenalan ini, lalu S bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat N, misalnya jam 1 siang hari Pasien : saya sudah selesai bicara perawat N, apa nanti kita bisa bertemu lagi jam 1 Siang Perawat : baiklah perawat N, karena S sudah selesai berkenalan, saya dan S akan kembali ke ruangan S, selamat pagi (Bersama-sama pasien saudara meninggalkan perawat N untuk melakukan terminasi dengan s ditempat lain) Pasien : (mengikuti perawat H) Perawat : Bagaimana perasaan S setelah berkenalan dengan perawat N Pasien : (mengikuti perawat H) Perawat : (bersama S saudara mendekati pasien) "Selamat pagi ini ada pasien saya ingin berkenalan, baiklah S, S sekarang bisa kenalan dengannya seperti telah S lakukan sebelumnya" Pasien : (pasien berkenalan) Perawat : Ada lagi S yang ingin tanyakan pada O, kalau tidak ada lagi yang ingin ditanyakan S bisa sudahi perkenalan ini, lalu S bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti Pasien : (S membuat janji untuk bertemu kembali dengan O) Perawat : Baiklah O, karena S sudah selesai berkenalan, saya dan S akan kembali keruang S, selamat pagi Pasien : (mengikuti perawat H) Perawat : bagaimana perasaan S setelah berkenalan dengan O, dibandingkan kemarin pagi N tampak lebih baik saat berkenalan dengan O "Pertahankan apa yang sudah S lakukan tadi, jangan lupa untuk bertemu kembali dengan O jam 4 sore" Pasien : Ya Perawat : selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap dengan oranglain kita tumbuhkan ke jadwal harian Pasien : Ya Perawat : Jadi satu hari S dapat berbincang-bincang dengan oranglain sebanyak 3kali jam 10 pagi, jam 1 siang, Jam 8 malam, S bisa bertemu dengan N dan tumbuh dengan pasien yang dikenal, selanjutnya S bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara bertahap, bagaimana S? Pasien : senang Perawat : s tampak bagus sekali saat berkenalan tadi "Pertahankan terus apa yang sudah S lakukan tadi jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya. Bagaimana mau coba dengan perawat lain? Pasien : Ya Perawat : mari kita masukkan pada jadwalnya, mau berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali , baik nanti S coba sendiri Pasien : Ya Perawat : Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10? Sampai besok Sp 3 Pasien : melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan orang kedua sebagai pasien) Perawat : selamat pagi S, bagaimana perasaan hari ini? Pasien : Baik Perawat : apakah S bercakap-cakap dengan perawat N kemarin siang? Pasien : Ya Perawat : bagaimana perasaan S setelah bercakap-cakap dengan perawat N kemarin siang Pasien : senang Perawat : bagus sekali S menjadi senang karena punya teman lagi, kalau begitu S ingin punya banyak teman lagi? Pasien : Ya Perawat : bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu pasien seperti biasa, bisa? 10 menit, mari kita temui dia Pasien : Ya Perawat : baiklah S besok ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman S pada jam yang sama, sampai jumpa