Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 10

Mata Kuliah : Praktik Klinik Keperawatan Jiwa


Nama Anggota:
 Rifa Arvianti
 Muhamad Dzul kifly
Kelas : 3-A

Komunikasi Terapeutik pada pasien isolasi diri (menarik diri)


A. Komunikasi terapeutik pada pasien isolasi sosial
1. Pengertian isolasi sosial
Isolasi sosial Adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain.
Faktor predisposisi yang dapat  menyebabkan seseorang
mengalami isolasi sosial adalah adanya tahap pertumbuhan dan
perkembangan yang belum dapat dilalui dengan baik, adanya gangguan
komunikasi di dalam keluarga, selain itu juga adanya norma-norma yang
salah yang dianut dalam keluarga serta faktor biologis berupa gen yang
diturunkan dari keluarga yang menyebabkan gangguan jiwa.
2. Pengertian komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan
dilakukan untuk membantu penyembuhan atau pemulihan pasien.
Fasenya yaitu pra interaksi, orientasi, kerja, dan penyelesaian. Tujuan nya
untuk membantu pasien mempelajari dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada.
3. Link video youtube dan teks dialog pasien isolasi sosial
 https://youtu.be/xdl237aMSiI
 Dialog:
Perawat: Rifa
Pasien: dzulkifly

Perawat: selamat pagi


Pasien: (hanya diam)
Perawat: saya R saya perawat di ruangan ini yang akan merawat
bapak.
Pasien: “ya”
Perawat: apa keluhan bapak hari ini?
Pasien: “tidak ada”
Perawat: bagaimana kalo kita berbincang-bincang sedikit tentang
keluarga dan teman-teman bapak?
Pasien: “hanya mengangguk”
Perawat: mau dimana kita berbincang nya? Diruang tamu saja?
Pasien: “ya”
Perawat: mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?
Pasien: “ya”
Perawat: apa yang bapak rasakan ketika dirawat disini?
Pasien: merasa sendiri
Perawat: ohh merasa sendiri, siapa saja yang bapak kenal di
ruangan ini? Apa saja kegiatan yang bapak lakukan dengan
teman yang dikenal?
Pasien: tidak mengenal siapapun, tidak ada kegiatan apa-apa
Perawat: apa yang menghambat bapak berkenalan?
Pasien: (diam)
Perawat: coba sebutkan apa saja keuntungan mempunyai teman
menurut bapak?
Pasien: ada teman berbincang
Perawat: benar, ada teman berbincang, apa lagi?
Pasien: ada teman berbagi, ada teman beraktivitas
Perawat: nah, kalau kerugian tidak memiliki teman apa?
Pasien: tidak punya teman bicara
Perawat: apa lagi?
Pasien: tidak ada teman beraktivitas
Perawat: kalau begitu bapak mau mempunyai teman?
Pasien: ya
Perawat: bagus, bagaimana kalu kita belajar berkenalan?. Kalau
berkenalan kita harus menyebutkan nama, asal kita, hobby
dan nama panggilan yang kita sukai.
"Contoh : Nama saya S, senang dipanggil S, asal dari Surakarta,
hobi memasak," Selanjutnya S menanyakan nama orang
yang diajak berkenalan.
Contohnya begini
"Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana?
Hobinya apa?
" Ayo S dicoba " Misalnya saya belum kenal dengan S coba
berkenalan dengan saya !!!
Pasien : "Nama saya S, senang dipanggil S, asal dari Buleleng,
hobi memasak. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa?
Asalnya dari mana? Hobinya apa?"
Perawat : "Ya bagus sekali, coba sekali lagi"
Pasien : "Nama saya S, senang dipanggil S, asal dari buleleng, hobi
memasak. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa?
Asalnya dari mana? Hobinya apa?"
Perawat : "Bagus sekali, setelah S berkenalan dengan orang
tersebut S bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang
menyenangkan S bicarakan, Misalnya tentang cuaca, tentang
hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya."
Pasien : "Ya"
Perawat : Bagaimana perasaan S setelah kita latihan berkenalan?
Pasien : Senang
Perawat : S tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik
sekali, selanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita
pelajar tadi selama saya tidak ada, sehingga S lebih siap
untuk berkenalan dengan orang lain, S mau praktekan
kepasien lain?
Pasien : Mau
Perawat : Mau jam berapa mencobanya?
Pasien : Jam 10
Perawat : Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya,
besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S
berkenalan dengan teman saya perawat H bagaimana S mau
kan?
Pasien : Ya
Perawat : Baik lah sampai jumpa, selamat pagi
SP 2 Pasien : mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap
Perawat : Selamat pagi S
Pasien : Pagi
Perawat : Bagaimana perasaan S hari ini?
Pasien : Baik
Perawat : Sudat diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang
berkenalan? Coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan
suster
Pasien : Nama saya S, senang dipanggil S, Asal dari Buleleng,
Hobi memasak, Nama bapa siapa? senang dipanggil apa?
Asalnya dari mana? Hobinya apa?
Perawat : bagus sekali, S masih ingat. Nah seperti janji saya, saya
akan mengajak S
Mencoba berkenalan dengan ibu kader, tidak lama kok, sekitar 10
menit.
Pasien : Ya
Perawat : Ayo kita temui perawat N disana
Pasien : (berjalan mengikuti perawat H)
Perawat : (Bersama-sama S anda mendekati kader N)
"Selamat pagi ibu N, ini S ingin berkenalan dengan ibu"
"Baiklah S, S dapat berkenalan dengan ibu kader N seperti yang
kita praktikan kemarin"
Pasien : (Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan kader
N: memberi salam, menyebutkan nama, menanyakan nama
perawat, dan seterusnya)
Perawat : Ada lagi yang S ingin tanyakan kepada perawat N, coba
tanyakan tentang keluarga perawat N
Pasien : keluarganya berapa?
Perawat : kalau tidak ada lagi ingin dibicarakan, S bisa sudahi
perkenalan ini, lalu S bisa buat janji bertemu lagi dengan
perawat N, misalnya jam 1 siang hari
Pasien : saya sudah selesai bicara perawat N, apa nanti kita bisa
bertemu lagi jam 1 Siang
Perawat : baiklah perawat N, karena S sudah selesai berkenalan,
saya dan S akan kembali ke ruangan S, selamat pagi
(Bersama-sama pasien saudara meninggalkan perawat N untuk
melakukan terminasi dengan s ditempat lain)
Pasien : (mengikuti perawat H)
Perawat : Bagaimana perasaan S setelah berkenalan dengan
perawat N
Pasien : (mengikuti perawat H)
Perawat : (bersama S saudara mendekati pasien)
"Selamat pagi ini ada pasien saya ingin berkenalan, baiklah S, S
sekarang bisa kenalan dengannya seperti telah S lakukan
sebelumnya"
Pasien : (pasien berkenalan)
Perawat : Ada lagi S yang ingin tanyakan pada O, kalau tidak ada
lagi yang ingin ditanyakan S bisa sudahi perkenalan ini, lalu
S bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4
sore nanti
Pasien : (S membuat janji untuk bertemu kembali dengan O)
Perawat : Baiklah O, karena S sudah selesai berkenalan, saya dan S
akan kembali keruang S, selamat pagi
Pasien : (mengikuti perawat H)
Perawat : bagaimana perasaan S setelah berkenalan dengan O,
dibandingkan kemarin pagi N tampak lebih baik saat
berkenalan dengan O
"Pertahankan apa yang sudah S lakukan tadi, jangan lupa untuk
bertemu kembali dengan O jam 4 sore"
Pasien : Ya
Perawat : selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan
bercakap dengan oranglain kita tumbuhkan ke jadwal harian
Pasien : Ya
Perawat : Jadi satu hari S dapat berbincang-bincang dengan
oranglain sebanyak 3kali jam 10 pagi, jam 1 siang, Jam 8
malam, S bisa bertemu dengan N dan tumbuh dengan pasien
yang dikenal, selanjutnya S bisa berkenalan dengan orang
lain lagi secara bertahap, bagaimana S?
Pasien : senang
Perawat : s tampak bagus sekali saat berkenalan tadi
"Pertahankan terus apa yang sudah S lakukan tadi jangan lupa
untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan
lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan
sebagainya. Bagaimana mau coba dengan perawat lain?
Pasien : Ya
Perawat : mari kita masukkan pada jadwalnya, mau berapa kali
sehari? Bagaimana kalau 2 kali , baik nanti S coba sendiri
Pasien : Ya
Perawat : Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10?
Sampai besok
Sp 3 Pasien : melatih pasien berinteraksi secara bertahap
(berkenalan orang kedua sebagai pasien)
Perawat : selamat pagi S, bagaimana perasaan hari ini?
Pasien : Baik
Perawat : apakah S bercakap-cakap dengan perawat N kemarin
siang?
Pasien : Ya
Perawat : bagaimana perasaan S setelah bercakap-cakap dengan
perawat N kemarin siang
Pasien : senang
Perawat : bagus sekali S menjadi senang karena punya teman lagi,
kalau begitu S ingin punya banyak teman lagi?
Pasien : Ya
Perawat : bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan
orang lain, yaitu pasien seperti biasa, bisa? 10 menit, mari
kita temui dia
Pasien : Ya
Perawat : baiklah S besok ketemu lagi untuk membicarakan
pengalaman S pada jam yang sama, sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai