Anda di halaman 1dari 6

Dialog komunikasi terapeutik perawat dan pasien pada isolasi diri

Tugas pak daryono (11 Mei 2022)

Isolasi sosial merupakan keadaan dimana individu mengalami kesulitan membina hubungan dengan
orang lain. Kasus pasien gangguan jiwa yang mengalami gejala isolasi sosial tergolong tinggi yaitu 72
%sebagai akibat kerusakan afektif kognitif klien.Salah satu upaya untuk menangani individu dengan
masalah isolasi sosial adalah dengan melakukan komunikasi terapeutik.

Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri) Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien
gangguan jiwa dengan isolasi diri atau menarik diri :

Menarik Diri (Isolasi Sosial) Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa
bernama Tn. W. Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asik dengan pikirannya sendiri, tidak
memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan
berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga
membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial.

SP 1 ( strategis pelaksanaan) : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal


penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan.

Perawat : “Assallamualaikum wr,wb”

Pasien : (pasien hanya diam)

Perawat : “ perkenalkan Saya perawat Juwita Saya perawat diruang ini yang akan merawat bapak. “

Pasien : “ Ya ”

Perawat : “Atas nama bapak siapa ya? “ biasanya Senang dipanggil apa pak ?

Pasien : “Wahit”
Perawat : “Apa keluhannya bapak wahit hari ini, apa yang dirasakan untuk sekarang bapak ?

Pasien : “Tidak ada”

Perawat : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman bapak wahit ?

Pasien : (hanya mengangguk)

Perawat : “ Mau dimana kita bercakap-cakapnya pak ? “ Bagaimana kalau ruang tamu aja pak ?

Pasien : “Ya”

Perawat : “Mau berapa lama bapak wahit ? Bagaimana kalau 15 menit pak. “

Pasien : “Ya”

Perawat : “ Apa yang bapak rasakan selama bapak dirawat disini ?”

Pasien : “Merasa sendiri”

Perawat : “O …. Bapak wahit merasa sendirian, siapa saja yang bapak wahit kenal diruangan ini ? “Apa
saja kegiatan yang biasa bapak wahit lakukan dengan teman yang bapak kenal ? “

Pasien : “ Saya tidak mengenal siapapun, dan tidak melakukan apa-apa.” (tanpa ekspresi)

Perawat : “Apa yang dapat menghambat bapak wahit dalam berkenal teman / bercakap-cakap dengan
pasien lain?”

Pasien : (pasien hanya diam)

Perawat : “ Menurut bapak wahit apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman ?

Pasien : “Ada teman bercakap-cakap”

Perawat : “Wah benar, ada teman bercakap-cakap, apa lagi?” (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa )

Pasien : “Ada teman berbagi dan ada juga teman untuk melakukan aktivitas”

Perawat : “Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman itu apa aja pak?”

Pasien : “Tidak punya teman bicara”


Perawat : “Ya apa lagi ?”

Pasien : “Tidak ada teman melakukan aktivitas”

Perawat : “Kalau begitu apakah bapak wahit ingin belajar bergaul dengan orang lain?”

Pasien : “Ya.”

Perawat : “ Bagus, bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain “ Begini lo pak
untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan nama kita, nama panggilan yang kita sukai,asal kita,
dan hobbi. “Contoh : Nama saya abdul wahit, Senang dipanggil wahit , Asal dari Surakarta , Hobbi
mencari ketidakpastian, “ selanjutnya bapak wahit menayakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya Begini “ Nama bapak siapa ? senang dipanggil apa ? asalnya dari mana ? Hobbinya apa ? “
Ayo pak dicoba “ Misalnya saya belum kenal denggan bapak wahit coba berkenalan dengan saya !!!

Pasien : “Nama saya abdul wahit, Senang dipanggil wahit, Asal dari Surakarta, Hobbi memasak. Nama
bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana?dan Hobinya apa?.”

Perawat : “Bagus sekali. Setelah bapak wahit berkenalan dengan orang tersebut bapak bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan yang bisa bapak wahit bicarakan , Misalnya tentang
cuaca, tentang hobi , tentang keluarga , pekerjaan dan sebaginya .”

Pasien : “Ya”

Perawat : “ bapak wahit tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali “ selanjutnya
bapak wahit dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajar tadi selama saya tidak ada, sehingga bapak
wahit lebih siap untuk berkenlan dengan orang lain . Bapak wahit mau praktekan kepasien lain?

Pasien : “Mau”

Perawat : “Mau jam berapa mencobanya?” : “Jam 10” : “Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan
hariannya . “ besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak bapak wahit berkenalan dengan
teman saya perawat fitri bagaimana bapak wahit mau ?”

Pasien : “Ya”

Perawat : “ Baik lah Sampai jumpa bapak wahit . Assallamualikum wr.wb.”


SP 2 : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama-seorang
perawat)

Perawat : "Selamat pagi, bapak wahit!"

Pasien : “Pagi”

Perawat : "Bagaimana perasaan bapak wahit hari ini ?”

Pasien : “Baik”

Perawat : "Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan teman saya!"

Pasien : “Nama saya abdul wahit, Senang dipanggil wahit, Asal dari Surakarta, Hobbi memasak. Nama
suster siapa?

Perawat : "Bagus sekali, bapak wahit masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak bapak
wahit mencoba berkenalan dengan teman saya. Tidak lama kok, sekitar 10 menit.

Pasien : “Ya”

Perawat : "Ayo kita temui perawat fitri di sana."

Pasien : (berjalan mengikuti perawat ita)

Perawat : (Bersama-sama bapak wahit anda mendekati perawat fitri ) "Selamat pagi ibu fitri, ini bapak
wahit ingin berkenalan dengan ibu." "Baiklah bapak wahit , bapak dapat berkenalan dengan ibu
perawat seperti yang kita praktikan kemarin."

Pasien : (Pasien mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat fitri : assalamu'alaikum bu, saya
abdul wahit seneng di panggil wahit, nama ibu siapa ? )

Perawat fitri : "waalaikumsalam, saya perawat fitri senang bertemu dengan bapak wahit"

Perawat : “Ada lagi yang bapak wahit ingin tanyakan kepada perawat fitri? Coba tanyakan tentang
keluarga perawat fitri.”
Pasien : “tidak ada"

Perawat : “Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, bapak wahit bisa sudahi perkenalan ini. Lalu
bapak wahit bisa buat janji bertemu tadi dengan perawat fitri, misalnya jam 1 siang .”

Pasien : “Saya sudah selesai bicara perawat fitri. Apa nanti kita bisa bertemu lagi jam 1 siang?”

perawat :“Baiklah perawat fitri, karena bapak sudah selesai berkenalan, saya dan bapak wahit akan
kembali ke ruangan bapak wahit. Selamat pagi.” (Bersama-sama pasien meninggalkan perawat fitri
untuk melakukan terminasi dengan bapak wahit di tempat lain)

Pasien : (mengikuti perawat ita)

Perawat : “Bagaimana perasaan bapak wahit setelah berkenalan dengan perawat fitri.”

Pasien : “Senang”

Perawat : “bapak wahit tampak bagus sekali saat berkenalan tadi” “Pertahankan terus apa yang sudah
bapak wahit lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar.
Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya ya pak"

Pasien : "ya"

Perawat : " Baiklah bapak wahit sepertinya cukup hari ini ya untuk berkenalannya, bapak sudah cukup
sangat baik dari hari sebelumnya. Semangat terus ya pak untuk berinteraksi dengan orang lain, permisi
pak. Assalamu'alaikum wr.wb"

Anda mungkin juga menyukai