Di Susan oleh: Beatrix Y. D. Gadi (Perawat) Christina Sinta Bulu ( Pasien)
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
PRODI DIII KEPERAWATAN WAIKABUBAK 2023 Prolog Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. C Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial. SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan.
Perawat : Selamat pagi ibu
Pasien : (pasien hanya diam) Perawat : “ Saya perawat betrix Saya perawat diruang mawar ini yang akan merawat Ibu. “ Pasien : “Ya” Perawat : “Siapa nama Ibu? “Senang dipanggil apa? Pasien : saya Christin senang dipanggil Siapa ittin Perawat : “Apa keluhan ibu hari ini ? Pasien : “Tidak ada” Perawat : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman ibu? Pasien : (hanya mengangguk) Perawat : “ Mau dimana kita bercakap-cakap ? “ Bagaimana kalau di ruang tamu? Pasien : “Ya” Perawat : “Mau berapa lama, ibu ?Bagaimana kalau 15 menit. “ Pasien : “Ya” Perawat : “ Apa yang ibu rasakan selama ibu dirawat disini ?” Pasien : “Merasa sendiri” Perawat : “O …. Ibu merasa sendirian, siapa saja yang ibu kenal diruangan ini. “ “Apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan dengan teman yang ibu kenal ? “ Pasien : “Tidak mengenal siapapun, tidak melakukan apa-apa.” (tanpa ekspresi) Perawat : “Apa yang menghambat dalam berkenal teman / bercakap-cakap dengan pasien lain.” Pasien : (diam) Perawat : “ Menurut ibu apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman ? Pasien : “Ada teman bercakap-cakap” Perawat : “Wah benar, ada teman bercakap-cakap, apa lagi?” (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa ) Pasien : “Ada teman berbagi, ada teman untuk melakukan aktivitas” Perawat : “Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa iya bu ?” Pasien : “Tidak punya teman bicara” Perawat : “Ya apa lagi ?” Pasien : “Tidak ada teman melakukan aktivitas” Perawat : “Kalau begitu inginkan ibu belajar bergaul dengan orang lain.” Pasien : “Ya.” Perawat : “ Bagus, bagaimana sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain “ Begini lo ibu untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan nama kita, nama panggilan yang kita sukai,asal kita, dan hobbi. “Contoh : Nama saya betrix, Senang dipanggil bet , Asal dari waikabubak , Hobbi memasak, “ selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya Begini “ Nama bapak siapa ? senang dipanggil apa ? asalnya dari mana ? Hobbinya apa ? “ Ayo ibu dicoba “ Misalnya saya belum kenal denggan ibu coba berkenalan dengan saya !!! Pasien : “Nama saya christin, Senang dipanggil ittin, Asal dari elopada, Hobbi menggambar Dan membaca. Nama Perawat : “Ya bagus sekali “ coba sekali lagi” Pasien : “Nama saya christin Senang dipanggil ittin, Asal dari elopada, Hobbi menggambar Dan membaca. Perawat : “Bagus sekali. Setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut ibu bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan ibu bicarakan , Misalnya tentang cuaca, tentang hobi , tentang keluarga , pekerjaan dan sebagainya .” Pasien : “Ya” Perawat : “ Bagaimana Perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan ?” Pasien : “Senang.” Perawat : “ ibu tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali “ selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajar tadi selama saya tidak ada, sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain . Ibu mau praktekan kepasien lain? Pasien : “Mau” Perawat : “Mau jam berapa mencobanya?” Pasien : “Jam 10” Perawat : “Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya . “ besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak ibu berkenalan dengan teman saya perawat Lia bagaimana ibu mau?” Pasien : “Ya” Perawat : “ Baik lah Sampai jumpa . Selamat pagi SP2 Pasien: Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama-seorang perawat-)
Perawat : “Selamat pagi, ibu!”
Pasien : “Pagi” Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini ?” Pasien : “Baik” Perawat : “Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan suster!” Pasien : “Nama saya christin, Senang dipanggil ittin, Asal dari elopada, Hobbi menggambar Dan membaca. Perawat : “Bagus sekali, S masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak ibu mencoba berkenalan dengan perawat lia . Tidak lama kok, sekitar 10 menit. Pasien : “Ya” Perawat : “Ayo kita temui perawat lia di sana.” Pasien : (berjalan mengikuti perawat ) Perawat : (Bersama-sama ibu anda mendekati perawat lia) “Selamat pagi sus lia, ini ibu christin ingin berkenalan dengan anda “Baiklah ibu, ibu dapat berkenalan dengan ibu perawat lia seperti yang kita praktikan kemarin.” Pasien : (Pasien mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat lia: memberi salam, menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya) Perawat : “Ada lagi yang ibu ingin tanyakan kepada perawat lia. Coba tanyakan tentang keluarga perawat lia.” Pasien : “Keluarganya berapa?” Perawat : “Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu bisa sudahi perkenalan ini. Lalu ibu bisa buat janji bertemu tadi dengan perawat lia, misalnya jam 1 siang hari.” Pasien : “Saya sudah selesai bicara perawat lia. Apa nanti kita bisa bertemu lagi jam 1 siang?” Perawat :“Baiklah perawat lia, karena ibu sudah selesai berkenalan, saya dan ibu akan kembali ke ruangan. Selamat pagi.” (Bersama-sama pasien saudara meninggalkan perawat lia untuk melakukan terminasi dengan ibu di tempat lain) Pasien : (mengikuti perawat B) Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan perawat lia.” Pasien : “Senang” Perawat : “ibu tampak bagus sekali saat berkenalan tadi” “Pertahankan terus apa yang sudah ibu lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya. Bagaimana, mau coba dengan perawat lain?” Pasien : “Ya” Perawat : “Mari kita masukkan pada jadwalnya. Mau berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik nanti ibu coba sendiri.” Pasien : “Ya” Perawat : “Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10? Sampai besok” Sp 3 pasien : Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan orang kedua sebagai pasien)
Perawat : “selamat pagi ibu ! Bagaimana perasaan hari ini?”
Pasien : “Baik” Perawat : “Apakah ibu bercakap- cakap dengan perawat lia kemarin siang?” Pasien : “Ya” Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap- cakap dengan perawat lia kemarin siang?” Pasien : “Senang” Perawat : “Bagus sekali ibu menjadi senang karena punya teman lagi. Kalau begitu ibu ingin punya banyak teman lagi? Pasien : “Ya” Perawat : “ bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu pasien seperti biasa, bisa? 10 menit, mari kita temui dia” Pasien : (mengikuti perawat B) Perawat : (bersama ibu saudara mendekati pasien) “Selamat pagi ini ada pasien saya ingin berkenalan, baiklah ibu, ibu sekarang bisa kenalan dengannya seperti yang telah ibu lakukan sebelumnya Pasien : (pasien berkenalan) Perawat : “ ada lagi yang ingin ibu tanyakan pada D, kalau tidak ada lagi yang ingin ditanyakan ibu bisa sudahi perkenalan ini, lalu ibu bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti Pasien : (ibu membuat janji untuk bertemu kembali dengan D)” Perawat : “ Baiklah D, karena ibu sudah selesai berkenalan, saya dan ibu akan kembali keruang ibu, selamat pagi...” Pasien : (Mengikuti perawat B) Perawat : “ Bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan D, dibandingkan kemarin pagi tampak lebih baik saat berkenalan dengan D. “Pertahankan apa yang sudah ibu lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu kembali dengan D jam 4 sore” Pasien : “Ya” Perawat : “Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap dengan oranglain kita tambahkan ke jadwal harian” Pasien : “Ya” Perawat : “Jadi satu hari ibu dapat berbincang- bincang dengan orang lain sebanyak 3 kali. Jam 10 pagi, jam 1 siang, dan jam 8 malam. Ibu bisa bertemu dengan N dan tambah dengan pasien yang dikenal. Selanjutnya ibu bisa berkenalan dengan oranglain lagi secara bertahap. Bagaimana ibu?” Pasien : “Ya” Perawat : “Baiklah ibu besok ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman ibu pada jam yang sama. Sampai jumpa....”