Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial SP 2

Di Susun Oleh:
1.AJENG FITRIA PALUPI
2.CANDRA PITALOKA
3.DESSYANI WULANDARI
4.DIANA PUSPITA PUTRI
5.DWI YULIASTUTI
6.NELLIA ROCHIMAH
7.PUJIATI
8.SENO ARIBOWO

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
NON REGULAR ANGKATAN XVII
2023
 Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau
menarik diri :

Menarik Diri (Isolasi Sosial) SP 2 Pasien

Prolog

Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S.
Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asik dengan pikirannya sendiri, tidak
memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta
melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak
oleh keluarganya sendiri sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk
pasien yaitu isolasi sosial.

SP 2

Pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap

(berkenalan dengan orang pertama-seorang

perawat-)

Perawat 1 : "Selamat pagi, Ibu Dwi !

Pasien : “Pagi”

Perawat 1 : "Bagaimana perasaan bu Dwi hari ini ?”

Pasien : “Baik”

Perawat 1 : "Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba

sebutkan lagi sambil bersalaman dengan suster!"

Pasien : “Nama saya Dwi Yuliastuti, Senang dipanggil Asti, Asal dari Jakarta, Hobbi
main basket
 Nama suster siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya

apa?”

Perawat 1 : "Bagus sekali, bu Asti masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan

mengajak bu Asti mencoba berkenalan dengan perawat yang lain. Tidak

lama kok, sekitar 10 menit.

Pasien : “Ya”

Perawat 1 : "Ayo kita temui perawat Candra dan Diana di sana."

Pasien : (berjalan mengikuti perawat

Puji)

Perawat 1 : (Bersama-sama bu Asti anda mendekati perawat candra dan diana)

"Selamat pagi ibu Candra dan ibu diana, ini bu asti ingin berkenalan

dengan ibu."

"Baiklah bu asti, sekarang dapat berkenalan dengan ibu candra dan

ibu diana seperti yang kita praktikan kemarin."

Pasien : (Pasien mendemostrasikan cara berkenalan dengan suster candra

dan suster diana

“Nama saya Dwi Yuliastuti, Senang dipanggil Asti, Asal dari Jakarta, Hobbi
main basket

Nama suster siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya

apa?”

Perawat 2 : Nama saya suster candra pitaloka senang dipanggil candra, asal ponorogo,

hobinya jalan2
Perawat 3 : Nama saya suster diana putri senang dipanggil candra, asal jakarta,

hobinya makan

Perawat 1 : “Ada lagi yang bu asti ingin tanyakan kepada suster candra dan suster

diana. Coba tanyakan tentang keluarga suster candra.”

Pasien : “Keluarganya berapa?”

Perawat 2 : Saya sudah menikah mempunyai 2 anak, klo ibu asti bagaimana?

Pasien : Saya masih sendiri suster

Perawat 1 : “Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu asti bisa sudahi

perkenalan ini. Lalu ibu asti bisa buat janji bertemu tadi dengan suster

candra, misalnya jam 1 siang hari.”

Pasien : “Saya sudah selesai bicara dengan suster candra. Apa nanti kita

bisa bertemu lagi jam 1 siang?”

Perawat 1 :“Baiklah suster candra dan suster diana, karena bu asti sudah selesai

berkenalan, saya dan bu asti akan kembali ke ruangan. Selamat Sore.”

(Bersama-sama pasien saudara meninggalkan suster candra dan suster diana untuk
melakukan terminasi dengan ibu asti )

Pasien : (mengikuti suster Puji)

Perawat 1 : “Bagaimana perasaan bu Asti setelah berkenalan dengan suster candra dan
suster diana ?”

Pasien : “Senang”

Perawat 1 : “bu asti tampak bagus sekali saat berkenalan tadi”

“Pertahankan terus apa yang sudah ibu lakukan tadi. Jangan lupa untuk
menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya
 menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya. Bagaimana, mau coba dengan
suster lain?”

Pasien : “Ya”

Perawat 1 : “Mari kita masukkan pada jadwalnya. Mau berapa kali sehari?

Bagaimana kalau 2 kali. Baik nanti bu Asti coba sendiri yaa”

Pasien : “Ya suster”

Perawat : “Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10? Sampai besok”

Pasien : Baik suster