Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO KEPERAWATAN GERONTIK

PENGKAJIAN KHUSUS PADA LANSIA

DOSEN PEMBIMBING :
(Aris Wawomeo, M.Kep.,Ns.,Sp.,Kep.Kom)
DISUSUN OLEH :
Maria Yelmiana Panda
Maria Icilia Gili Soba
Zuhrotul Moa Fira
Nur Latifah

POLTEKKES KEMENKES KUPANG


PRODI D-III KEPERAWATAN ENDE
TAHUN AJARAN 2023
SKENARIO
PENGKAJIAN SPESIFIK PADA LANSIA

1. Maria Icilia Gili Soba : Narator


2. Maria Yelmiana Panda : Perawat 1
3. Zuhrotul Moa Fira : Perawat 2
4. Nur Latifah : Perawat 3
5. Maria Yuliatri Subnafeu : Pasien

NARASI
Pada suatu hari terdapat 3 orang mahasiswa D-III Keperawatan Ende datang ke sebuah
desa di Kabupaten Ende untuk melakukan kunjungan kepada lansia binaan. Mereka akan
melakukan pengkajian khusus pada lansia tersebut. Bagaimana pengkajiannya, mari kita simak
dalam dialog berikut ini.
Tahap Pra Interaksi
Pada tahap ini, perawat melakukan persiapan alat dan bahan seperti formulir pengkajian
khusus dan pena serta mempersiapkan diri perawat sebelum bertemu dengan pasien.
Tahap Orientasi
Perawat 1, 2, 3: tok..tok..tok selamat pagi
Pasien : iya, selamat pagi, silahkan duduk
Perawat 1, 2, 3: terima kasih nenek
Perawat 1 : bagaimana kabar nenek hari ini?
Pasien : kabar saya baik
Perawat 1 : nenek ada dengan siapa di rumah?
Pasien : ada dengan nenek punya anak dengan cucu tapi mereka ada pergi semua. Nenek
Punya anak ada pergi kerja dengan nenek punya cucu ada ke sekolah.
Perawat 1 : ohya yah, mereka biasanya pulangnya jam berapa?
Pasien : aih nenek juga tidak tau jam berapa biasanya mereka pulang
Perawat 1 : ohya nenek, perkenalkan nama saya Yeni, ini teman saya Zuhro dan yang ini
Latifah. Kami ini mahasiswi dari Akper Ende, jadi tujuan kami datang kesini
untuk bertanya-tanya sedikit tentang keseharian nenek. Waktu yang kami
butuhkan kurang lebihnya 20 menit. Apakah nenek bersedia?
Pasien : ohya, saya bersedia.
Perawat 1 : kira-kira nenek maunya kita berbincang-bincang dimana?
Pasien : disini saja cu
Perawat 1 : baik nenek

Tahap Kerja
A. Pengkajian Status Fungsional
NARASI
Setelah mendapat persetujuan dari pasien, perawat mulai melakukan pengkajian khusus
kepada lansia tersebut. Pengkajian khusus pada lansia dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
pengkajian status fungsional, kognitif dan sosial. Perawat 2 akan melakukan pengkajian status
fungsional pada klien. Bagaimanakah proses pengkajian status fungsional berlangsung? Mari
kita simak adegan berikut ini.
Perawat 2 : nenek saya mau tanya sedikit untuk keseharian seperti makan, nenek bisa sendiri?
Pasien : kalau makan nenek masih bisa sendiri cu.
Perawat 2 : ohya nenek. Terus kalau cuci muka, mandi, gosok gigi, pakai pakaian sama sisir
rambut itu, nenek masih bisa sendiri atau dibantu?
Pasien : nenek ini kalau mandi itu dibantu sama cucu. nenek tidak sikat gigi lagi, gigi juga
banyak yang sudah tidak ada, paling hanya kumur saja biasanya. Terus pakai
pakaian dengan sisir rambut itu biasanya nenek punya anak atau cucu yang bantu
Perawat 2 : ohya begitu yah nenek. Lalu kalau ke kamar mandi atau ke kamar WC itu nenek
bisa sendiri juga atau dibantu?
Pasien : nenek ini jalan sudah tidak kuat lagi cu, yang dekat disini saja seperti ke kamar
mandi dan kamar WC itu nenek harus pakai tongkat, nenek takut jatuh cu
Perawat 2 : kalau ke tempat tidur juga nenek pakai tongkat untuk bantu jalan?
Pasien : iya cu nenek dibantu dengan tongkat kalau mau jalan kemana-mana
Perawat 2 : naik turun tangga di depan rumah itu juga dibantu pakai tongkat kah nenek?
Pasien : iya cu, pakai tongkat atau kadang juga kalau nenek punya cucu pulang sekolah
atau anak nenek sudah punya kerja itu mereka yang bantu nenek.
Perawat 2 : ohh begitu yah, nenek boleh tidak kami ajak nenek untuk jalan-jalan ke depan
teras rumah sekalian nanti kita langsung ngobrolnya disana?
Pasien : ohya boleh cu
(kemudian mereka pun berjalan ke depan teras rumah bersama-sama dengan nenek)
Perawat 2 : nenek mohon maaf sebelumnya saya mau tanya, nenek biasanya kalau rasa
kencing atau WC besar atau buang air besar itu, nenek masih bisa tahan tidak
sampai nenek ke kamar WC?
Pasien : bisa bisa cu, nenek bisa tahan sampai ke kamar WC.
Perawat 2 : wahh bagus sekali yah nenek kalau begitu.
B. Pengkajian Status Kognitif
NARASI
Setelah perawat 2 melakukan pengkajian fungsional pada pasien perawat 1 dan perawat 3
bergantian melakukan pengkajian kongnitif pada klien. Bagaimanakah proses pengkajian
berlangsung mari kita saksikan dialog tersebut.
1. Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Perawat 3 : Baik nenek, saya lanjut tanya-tanya nenek sedikit e. nenek masih ingat hari ini
tanggal berapa?
Pasien : Tau lagi ine saya tidak ingat
Perawat 3 : Kalau hari ini hari apa?
Pasien : Hari rabu atau hari kamis eh?Hari rabu mungkin.
Perawat 3 : Tidak nenek ini nih hari senin.
Pasien : Ohh itu sudah
Perawat 3 : Nenek tau tidak ini nenek tinggal di mana?
Pasien : Dirumah saya leh
Perawat 3 : Nenek punya rumah di jalan apa?
Pasien : Saya tidak tau,saya tinggal dimana ini,pokoknya saya tinggal di rumah.
Perawat 3 : Nenek ingat tidak nenek lahir tahun berapa?
Pasien : Ine saya sudah lupa karena sudah lama sekali.
Perawat 3 : Ohh nenek sudah lupa, terus nenek tahu tidak presiden kita sekarang?
Pasien : Jokowi
Perawat 3 : iya benar nenek, kalau presiden sebelum jokowi siapa nenek?
Pasien : Saya tau cuman jokowi saja.
Perawat 3 : ohya eh, nenek tau tidak mamanya nenek punya nama?
Pasien : nenek punya mama nama berty
Perawat 3 : ohh iya eh, terus nenek kalau misalkan beli di kios uang 20 ribu, nenek beli 3
ribu itu kira-kira yang nenek tahu kembaliannya berapa eh?
Pasien : Ide ine saya tidak lagi pergi ke kios, saya biasa suruh cucu saya yang pergi beli,
nenek kaki sudah setengah mati mau jalan. Uang juga saya sudah tidak lagi
pegang, paling kalau saya mau beli sesuatu saya minta di anak saya.
Perawat 3 : Ohh begitu eh nenek.
Pasien : Ho’o ine.
2. Mini Mental Status Exam (MMSE)
Perawat 1 : Nenek jadi ini saya mau coba omong satu kalimat, nanti saya minta tolong
nenek coba ulang kata-kata saya eh
Pasien : Kata apa?
Perawat 1 : “Yudi mengusir monyet yang makan pisang di kebun”. Coba nenek ulangi!
Pasien : Yudi seperti monyet makan pisang.
Perawat 1 : Masih kurang benar nenek. Saya ulang lagi eh. Yudi mengusir monyet yang
makan pisang di kebun. Coba lagi nenek
Pasien : Ohhh yudi usir monyet makan pisang.
Perawat 1 : Iya benar, Nenek masih bisa baca tidak?
Pasien : bisa leh, cuman harus pakai kaca mata, ini saya baca kitab tadi tuh pas kalian
datang
Perawat 1 : ohhh, baik sudah nenek, saya tulis 1 kata di kertas sini eh, nanti nenek baca,
oke?
Pasien : mana?
Perawat 1 : (menulis kata ayam di sebuah kertas dan meminta pasien untuk
membacanyanya). Coba nenek baca ini, kata apa ini?
Pasien : ayam
Perawat 1 : betul nenek. Tapi kalau baca dari belakang ini bacanya bagaimana?
Pasien : maya toh?
Perawat 1 : iya benar sekali nenek. Nenek hebat nah. Coba sekali lagi ehhh, kalau ini kata
apa?
Pasien : jam
Perawat 1 : kalau baca dari belakang?
Pasien : maj?
Perawat 1 : betul. Hebat nah nenek nih. Tadi kata apa saja yang saya tanya?
Pasien : tadi tuh jam dengan apa eh satu lagi saya lupa
Perawat 1 : ayam
Pasien : nah itu sudah
Perawat 1 : nenek, tadi saya tulis tuh pake apa? (sambil mengangkat dan menunjukkan
pulpen kepada pasien)
Pasien : Pulpen
Perawat 1 : kalau ini? (sambil menunjukkan kertas)
Pasien : kertas
Perawat 1 : (memberi kertas kepada pasien). Ini nenek coba bantu saya lipat ini kertas eh
baru taruh di lantai
Pasien : (mengikuti sesuai instruksi). Ini
Perawat 1 : terimakasih nenek. nenek coba tulis ulang kata ayam yang tadi di kertas
Pasien : ihhh, saya sudah tidak tau lagi tulis bagaimana. Saya tau baca saja.
Perawat 1 : kalau gambar bisa?
Pasien : mau gambar tulis tidak bisa saya, yang lain saja ehh
Perawat 1 : iya sudah nenek. Kita peregangan dulu ehhh, coba angkat tangan kiri dulu
Pasien : (mengikuti instruksi)
Perawat 1 : nah sekarang turun terus angkat tangan kanan
Pasien : (mengikuti sesuai instruksi)
3. Depresi Back dan Skala Depresi Geriatrik Yesavage
Perawat 2 : nenek ehh, nenek punya suami masih ada tidak?
Pasien : tidak. Dia sudah meninggal lama
Perawat 2 : waktu suami nenek meninggal nenek rasa sedih tidak?
Pasien : sedih leh ine, tapi mau bagaimana lagi namanya sudah ajal tuh, tuhan sudah
panggil dia. Saya juga ada anak nanti kalau saya sedih terus anak siapa urus soo?
Perawat 2 : jadi nenek tetap semangat eh demi anak?
Pasien : iya leh ine. Ini buktinya anak saya ada yang tentara. Jadi saya puas anak saya
sukses. Kalau saya sedih terus nah anak saya tidak bisa jadi apa apa so, na
berarti saya tidak bagus jadi mama. Nanti saya seumur hidup tidak tenang so
Perawat 2 : Hebat nah nenek nih. Jadi nenek bangga eh dengan nenek punya diri sendiri
Pasien : bangga ihh leh ine
Perawat 2 : nenek tadi saya datang kan ada banyak tetangga nenek duduk depan rumah
nenek. Itu biasa setiap hari kah?
Pasien : iyaaa, kami biasa duduk di rumah sini, di teras. Kami makan ubi ramai ramai
sambil ngobrol ngobrol
Perawat 2 : itu biasa siapa yang ajak?
Pasien : saya ajak. Saya biasa ajak mereka makan disini temani saya
Perawat 2 : berarti nenek sering gabung dengan anak muda eh?
Pasien : iya leh, saya biar sudah tua keriput begini, tapi harus tetap cantik leh, biar
kelihatan masih muda dan sehat
Perawat 2 : Selain duduk duduk dengan tetangga nenek biasa buat apa dirumah?
Pasien : biasa baca buku, nonton tv sudah itu saja. Mau buat apa lagi so, jalan saja
sudah setengah mati ini karena asam urat
Perawat 2 : nenek biasa makan apa?
Pasien : saya makan sembarang. Pisang ubi, bose juga. Cuman harus buat halus
memang. Maklum gigi sudah ompong nih
Perawat 2 : makan habis tidak?
Pasien : habis leh ine, cari makan susah. Anak saya setiap hari kerja untuk saya nah.
Perawat 2 : nenek semangat nah
Pasien : oh jelas, biar sudah tua tapi jiwa harus tetap muda
Perawat 2 : tapi nenek takut tidak kadang tinggal sendiri dirumah, cucu sekolah, anak kerja
Pasien : tidak, setiap hari tetangga datang rumah tuh. Jadi bahagia selalu. Jadi saya
betah dirumah. Kadang mau keluar tapi bagaimana sudah, saya takut jatuh.
Perawat 2 : ohya, bagus e nenek.
C. Pengkajian Status Sosial
NARASI
Setelah pengkajian status fungsional dan status kognitif dilaksanakan, perawat 3 akan
melakukan pengkajian tahap terakhir yaitu pengkajian status sosial. Bagaimanakah pengkajian
status sosial pada klien? Mari kita simak pada adegan berikut ini?
Perawat 3 : baik nenek saya akan tanya sedikit sedikit kepada nenek
Pasien : iya ine silakan
Perawata 3 : nenek kalau keluarga ada masalah. Kira kira keluarga atau teman teman nenek
itu cerita tidak mereka punya masalah ke nenek?
Pasien : iya ine. Mereka biasa cerita dengan saya kalau ada masalah. Tapi saya tidak bisa
bantu apa-apa paling Cuma bisa nasihat biasa saja
Perawat 3 : oh begitu yah nenek?
Pasien : iya ine
Perawat 3 : nenek ada tidak sesuatu yang atau hal hal yang biasa nenek lakukan kalau lagi
sendiri?
Pasien : ada ine,saya biasa memintal benang ine.
Perawat 3 : kalau nenek mau memintal benang atau apa begitu kira kira anak atau cucu
nenek itu bantu atau tidak? Atau mereka melarang nenek untuk melakukan hal hal
yang nenek suka?
Pasien : mereka tidak larang ine.kalau cucu saya dia yang biasa bantu saya kalau sudah
pulang sekolah.
Perawat 3 : kira kira anak cucu nenek itu marah atau tidak dengan nenek kalau nenek ada
salah
Pasien : mereka biasa marah ine. Kalau saya ada salah.
Pearawat 3 : kira kira kalau mereka marah nenek itu, nenek sedih tidak?
Pasien : sedih ine.
Perawat 3 : nenek, kalau anak dan cucu nenek itu biasa duduk cerita bersama dengan nenek
atau tidak?
Pasien : kalau siang hari saya biasa duduk cerita dengan tetangga saya. kalau anak dan
cucu saya pas malam dulu baru kami duduk cerita sama sama atau hari minggu
kalau mereka semua libur.
Perawat 3 : Oh begitu ya nenek?
Pasien : iya ine.
Tahap Terminasi
Perawat 3 : baik nenek. Sekarang kami sudah selesai bertanya tanya dengan nenek.
Sekarang kami pamit nenek, terimakasih banyak nenek karena sudah meluangkan
waktu untuk kami.
Pasien : iya ine, jangan marah juga ini tidak ada minum, soalnya tidak ada orang di
rumah.
Perawat 1, 2, 3: iya tidak apa-apa nenek. Kami pamit dulu nenek.
Pasien : iya ine hati-hati.

NARASI: Setelah melakukan pengkajian status fungsional, Status kognitif dan status sosial
pada pasien, perawat mulai melakukan perhitungan skor.
(PENGHITUNGAN SCORE TERLAMPIR DALAM FORMULIR)

Anda mungkin juga menyukai