Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY RISIKO BUNUH DIRI

Kelompok 2:
1. Muhammad Abduh (202040003)
2. Amelia Febriyanti (202040010)
3. Annisa Raihanah (202040013)
4. Bernike Risandy Putri (202040014)
5. Idelitiana Dellan (202040019)
6. Khairunnisa Eka Fara Ladiba (202040022)
7. Melisa Pitriyansah Rahayu (202040027)
Proses Komunikasi Dalam Tindakan Keperawatan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Perawat : selamat pagi kak…
Pasien : selamat pagi sus
Perawat : perkenal kan saya mahasiswa ………. Dari Universitas UIS. Kalau boleh
tahu kakak namanya siapa?
Pasien : nama saya………
Perawat : kakak lebih suka dipanggil apa?

2. Evaluasi/ validasi
Perawat : apa yang sedang kakak rasakan saat ini?
Pasien : saya merasa sedih sus
Perawat : apa yang membuat kakak sedih?
Pasien : saya sedih karena mama saya sudah meninggal
Perawat : apa yang kakak lakukan saat merasa sedih?
Pasien : saya sering menyendiri di dalam kamar

3. Kontrak :
Perawat : Baik kak bagaimana jika kita berbincang-bincang tentang perasaan kakak
saat ini. Apakah kakak bersedia?
Pasien : iya sus, saya bersedia
Perawat : kita juga akan membuat jadwal harian agar dapat mengisi waktu luang
kakak, agar kakak tidak merasa sedih terus. Apakah kakak mau?
Pasien : iya sus mau
Perawat : bagaimana jika sekarang kita berbincangnya selama 15-20 menit ka
Pasien : iya sus tidak apa
Perawat : untuk tempatnya kakak ingin kita berbicara dimana?
Pasien : di sini aja sus di kamar

KERJA ( Langkah- langkah tindakan keperawatan )


Perawat : apa yang menyebabkan kakak menyendiri dalam kamar ?
Pasien : saya ga bisa hidup tanpa mama, saya mau ikut mama aja
Perawat : sebenarnya apa yang terjadi kakak?
Pasien : saya lebih dekat dengan mamah, saya juga sering bercerita tentang apapun
ke mamah semenjak mamah meninggal saya merasa putus asa
Perawat : lalu apa yang ada di pikiran kakak semenjak mamah kakak meninggal?
Pasien : saya berfikir ingin bunuh diri aja sus, saya mau ikut mama aja, saya ga mau
kehilangan mama saya, saya merasa sudah tidak punya siapa-siapa lagi.
Perawat : apa dengan bunuh diri kakak bisa menyelesaikan masalah?
Pasien : ( pasien menundukan kepala )

Perawat : kakak sering menyendiri dalam kamar dan berpikir ingin bunuh diri. Jadi
kakak punya masalah yang tidak bisa kakak atasi. Bagaimana jika kita
berdiskusi tentang masalah kakak?
Pasien : iya sus

Perawat : begini kakak dalam hidup pasti semua akan meninggal, tidak selamanya kita
terus bergantung dengan orang tua. Kakak harus mikir untuk kedepanya
kakak masih punya kehidupan yang lebih panjang.
Pasien : iya sus,

Perawat : sekarang kakak fokus untuk kedepannya kejar cita-cita kaka, kakak pasti
punya cita-cita yang keren kan untuk digapai?
Pasien : ada sus, dulu mama saya ingin saya jadi perawat
Perawat : nahh itu seharusnya jadi motivasi kaka untuk lebih semangat lagi
kedepannya, mama kaka pasti disana juga bangga melihat anaknya bisa jadi
perawat
Pasien : iya sus, saya akan lebih semangat lagi kedepannya

Perawat : selanjutnya bagaimana kita buat jadwat harian untuk kaka?


Pasien : iya sus boleh

Perawat : kita buat jadwalnya dari sesudah kakak bangun tidur sampai tidar lagi ya
Pasien : iya sus, saya biasanya bangun 05.00 sarapan jam 06.00 setelahnya saya akan
menyiram tanaman, sehabis itu saya beres-beres rumah selesai jam 13.00 saya akan
tidur siang, setelah tidur siang saya akan menonton tv sambil menunggu makan
malam

Tahap Terminasi
Perawat : kakak gimana dengan perasan kakak setelah berdiskusi?
Pasien : sedikit mendapat pencerahan sus

Perawat : kita kan sudah berdiskusi untuk mengetahui hal yang positif kakak bisa
mengulang nya kembali supaya bisa lebih baik lagi.
Pasien : iya sus, saya akan lebih semangat lagi untuk mengejar cita-cita

Perawat : iya betul kak, selanjutnya kita mengobrol lagi ya kak, minggu depan jam
16.00 WIB ditempat yang sama. Apakah kakak bersedia?
Pasien : iya sus bersedia
Perawat : kalau begitu saya permisi ka.
Pasien : iya sus, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai