Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KONTEKS PERBEDAAN SOSIAL


DAN LATAR BELAKANG (CULTURE DIVERSITY)
SERTA KEYAKINAN

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

(Dr. Yulastri Arif, M.Kep)

KELOMPOK 4 :

Shintia Lara Delfi (2011316019)

Hasri Rahmayati (2011316020)

Maghvirah (2011316021)

Prillisia Deazri (20111316022)

Tesa Sedana (2011316023)

Miftahul Jannah (2011316024)

S1 KEPERAWATAN PROGRAM B
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu hubungan yang melibatkan proses ketika informasi
dan pesan dapat tersalurkan dari satu pihak (orang / media ) ke pihak lain.5Komunikasi
berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi
dengan manusia-manusia lainnya (Karmilah &Sobarudin,2019).
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat. Komunikasi
sebagai sebuah proses pertukaran simbol verbal dan nonverbal antara pengirim dan
penerima untuk merubah tingkah laku. Jumlah simbolsimbol yang dipertukarkan tentu
tak bisa dihitung dan dikelompokkan secara spesifik kecuali bentuk simbol yang dikirim,
verbal dan non verbal. Memahami komunikasi pun seolah tidak ada habisnya, mengingat
komunikasi sebagai suatu proses yang tiada henti melingkupi kehidupan manusia, salah
satunya mengenai komunikasi antar budaya.
Komunikasi dan kebudayaan tidak sekedar dua kata, tetapi dua konsep yang tidak
dapat dipisahkan. Budaya itu sendiri adalah sesuatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh suatu kelompok orang dari generasi ke 2 generasi. Komunikasi
antar budaya adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan, atau perasaan diantara
mereka yang berbeda latar belakang budayanya. Proses pembagian informasi itu
dilakukan secara lisan dan tertulis, juga melalui bahasa tubuh, gaya atau tampilan pribadi,
atupun bantuan hal lain di sekitarnya yang memperjelas pesan. Kadangkala adanya
perbedaan budaya mampu menimbulkan konflik antara komunikator dengan komunikan
karena makna (meaning) yang diperoleh mengalami ketidakpastian
Komunikasi antar budaya (Intercultural Communication)terjadi apabila sebuah
pesan (massage) yang harus di mengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu
untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain, yang di kemukakan di dalam buku
“Intercultural Communication:A Reader” (Khoiruddin,2016).
Komunikasi antarbudaya terjadi karena adanya pebedaan persepsi dan kebiasaan
antara komunikator dengan komunikan. Menurut Devito dalam buku Mulyana
(2001:168), persepsi adalah proses dimana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus
yang mempengaruhi indera kita. Komunikasi apapun bentuk dan konteksnya, selalu
menampilkan perbedaan iklim antara komunikator dengan komunikan. Karena ada
perbedaan iklim budaya tersebut, maka pada umumnya komunikasi yang terjadi selalu
difokuskan pada pesan-pesan yang menghubungkan individu atau kelompok dari dua
situasi budaya yang berbeda.
B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi


dalam konteks perbedaan sosial dan latar belakang (culture diversity) serta keyakinan yang
akan penulis gambarkan dalam analisis kasus nantinya.

C. Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
dan bagi penulis sendiri, sehingga pemahaman mengenai komunikasi antar budaya lebih
tergambar dengan jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Komunikasi
Komunikasi adalah suatu hubungan yang melibatkan proses ketika informasi dan pesan
dapat tersalurkan dari satu pihak (orang / media ) ke pihak lain.5Komunikasi
berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi
dengan manusia-manusia lainnya.
Komunikasi menurut Sukendar (2017 )berasal dari bahasa Latin Communicatus atau
communication atau communicare yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama.
Sehingga secara garis besar, dalam proses komunikasi harus ada unsur kesamaan makna
agar terjadi pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penebar pesan) dan
komunikan (penerima pesan).
Secara terminologis komunikasi memiliki banyak arti. Mulyana (2016) mengutip Donald
Byker dan Loren J. Anderson mendefinisikan komunikasi adalah berbagi informasi
antara dua orang atau lebih.). Sedangkan West & Turner (2014) mengatakan bahwa
komunikasi adalah proses sosial dimana individu menggunakan simbol untuk membentuk
dan menafsirkan makna dalam lingkungan mereka. Dari beberapa definisi di atas maka
komunikasi merupakan sebuah proses sosial dimana terjadi perpindahan pesan dari
pengirim ke penerima yang melibatkan proses penafsiran makna dengan tujuan tertentu.

B. Komunikasi Sosial

1. Menurut The American Speech-Language-Hearing Association, yang dimaksud dengan


komunikasi sosial adalah kemunculan yang sinergis antara interaksi sosial, sosial kognisi,
pragmatis (verbal dan nonverbal), dan pemrosesan bahasa yang reseptif dan ekspresif.
Singkat kata, komunikasi sosial merujuk pada bahasa yang digunakan dalam berbagai
situasi sosial.
2. Sementara itu, D Ruben (1975) mendefinisikan komunikasi sosial sebagai proses yang
mendasari sebuah fenomena atau gejala yang terjadi sebagai sebuah konsekuensi
simbolisasi masyarakat dan pemanfaatan simbol serta difusi.
3. Menurut International Association of Communication Activists, istilah komunikasi sosial
merujuk pada penggunaan apa yang disebut dengan media sosial; atau bidang studi yang
mengeksplorasi bagaimana informasi dapat dirasakan, ditransmisikan, dan dipahami,
serta dampaknya bagi masyarakat. Karena itu, komunikasi sosial lebih menekankan pada
bidang politik dan sosial.

C. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial


1. Gaya berbicara dan konteks.
2. Pengaruh budaya.
3. Perbedaan komunikasi gender.
4. Interferensi bahasa atau pengaruh satu bahasa terhadap yang lain.
5. Aturan untuk kesopanan linguistik.
6. Penalaran sosial.
7. Kompetensi sosial yang terkait dengan sesama.
8. Tugas-tugas sosial.

D. Komunikasi Antar budaya


Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya
didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap,
makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-
objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi
melalui usaha individu dan kelompok.
(Mulyana, 1996) Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan satu sama lain, karena
budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siap, tentang apa dan bagaimana
orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan, dan kondisi-kondisinya untuk
mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Budaya merupakan landasan
komunikasi sehingga bila budaya beraneka ragam maka beraneka ragam pula
praktekpraktek komunikasi yang berkembang.
E. Fungsi Komunikasi Antar Budaya
beberapa fungsi komunikasi antarbudaya diantaranya:
1. Sebagai penanda identitas sosial. Setiap individu memiliki identitas sosial yang
berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada seberapa bisa individu menjalankan perannya di
sebuah masyarakat. Dengan adanya komunikasi antarbudaya, identitas sosial akan terlihat
dan cepat diidentifikasi.
2. Integrasi sosial. Dengan adanya komunikasi antarbudaya tidak hanya membuat
masyarakat mengerti satu sama lain namun, dengan adanya komnukasi antar dapat
mempersatukan individu satu dengan yang lain dalam interaksi tersebut.
3. Menambah pengetahuan. Komunikasi antarbudaya banyak memberikan pengetahuan-
pengetahuan baru kepada individu yang belum memiliki wawasan kepada suatu
kebudayaan tertentu.
F. Hambatan dalam komunikasi antarbudaya
1. Faktor psikologis
Faktor psokologis berkaitan dengan kondisi kejiwaan seseorang yang mempengaruhi baik
secara positif maupun negative terhadap jalannya komunikasi.
1. Faktor ekologis
Faktor ekologis berkaitan dengan kekuatankekutan eksternal yang mempengarhi peserta
komunikasi, seperti perbedaan sosial ekonomi atau kondisi lingkungan seperti riuh,
bising, hujan, petir dan faktor alam lain yang mempengaruhi terjadinya komunikasi.
2. faktor mekanis
faktor mekanis berkaitan dengan media atau tehnologi yang digunakan dalam
berkomunikasi, seperti pertemuan, festival, telekonferensi, chat, dsb. (Shoelhi,2015)

F. Masalah Komunikasi Sosial Budaya di Indonesia


1. Fisik
berupa interfensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain, misalnya desingan mobil
yang lewat, dengungan komputer, kaca mata.
2. Psikologis, interfensi kognitif atau mental, misalnya prasangka dan bias pada sumber-
penerima-pikiran yang sempit.
3. Semantik, berupa pembicara dan pendengar memberi arti berlainan, misalnya orang
yang berbicara bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit
tidak dipahami pendengar.
BAB III
ANALISIS KASUS
DAFTAR PUSTAKA

Khoiruddin Muchtar, Iwan Koswara, Agus Setiaman.2016.. Komunikasi antar budaya


dalam prespektif antropologi

Rizak Moehammad.2018.peran komuniasi antar budaya dalam mencegah konflik. Islamic


Comunication Journal Volume 03, nomor 1

Anda mungkin juga menyukai