Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audien di puskesmas mandiangin dapat memahami
tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.
2. Tujuan Khusus
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
1. Power Point
2. Leaflet
3. Lembar balik
D. Pengorganisasian.
3. Ulul Azmi
4. Rio Chandra
E. Uraian Tugas
· Membuka acara
· Menutup acara
· Melaksanakan evaluasi
3. Co Leader:
F. Setting Tempat.
Kegiatan Penyuluhan.
1. 5 Pembukaan
menit
2. 20 Materi
menit
Memperhatikan
3. 10 Evaluasi
Menit
Memperhatikan
3. 5 Penutup
menit
o Mengucapkan salam
D. Kriteria Evaluasi.
1. Evaluasi Struktur
E. Evaluasi Hasil.
a. 80% audien mampu menyebutkan tentang pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS)
b. 80% audien mampu menyebutkan Indikator Dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
d. 80% audien mampu menyebutkan Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
e. 80% audien mampu menyebutkan Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Lampiran Materi
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif
dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional promosi
kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian masyarakat berperilaku
hidup bersih dan sehat .
Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya untuk mewujudkan kesehatan anggota
keluarga dan masyarakat agar tahu, mau dan mampu melaksakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Menurut Ekasari, dkk (2008) Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat sebagai
berikut:
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk penyembuhan penyakit dan
peningkatan kesehatannya.
Pertolongan persalinan pada ibu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis
lainnya) sebagai penolong pertama dalam proses lahirnya janin bayi, pemotongan tali pusat dan
keluarnya plasenta.
2. Bayi diberi ASI Sejak Lahir sampai berusia 6 bulan
Bayi yang berumur 0-6 bulan yang mendapat ASI sejak lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan
tambahan.
Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air dalam kemasan, leding, pompa,
sumur terlindung, serta mata air terlindung minimal berjarak 10 meter dari tempat penampungan
kotoran atau limbah.
5. Ketersediaaan Jamban
Rumah tangga menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau lubang penampungan
sebagai pembuangan akhir.
Luas lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari- hari dibagi dengan
jumlah penghuni minimal 9 m².
Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau lantai papan (rumah panggung).
Anggota keluarga yangberumur 15 tahun keatas mengkonsumsi sayur dan buah dengan
perimbangan minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya 3 porsi sayur dan 2 porsi
buah selama 7 hari dalam seminggu.
9. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
Anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas yang melakukan aktivitas seperti olah raga
selama 10 menit, setiap hari minimal 5 hari dalam satu minggu.
Anggota keluarga yangberumur 15 tahun ke atas tidak ada yang merokok didalam rumah setiap
hari/kadang-kadang.
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di lima tatanan,
yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, tatanan sekolah, dan
tatanan institusi kesehatan.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat .
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan
pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta
berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.
Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-
tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit
a) PHBS di pasar
2) Menggunakan jamban
2) Menggunakan jamban
2) Menggunakan jamban
2) Menggunakan jamban
1. Mandi
Mandi menggunakan sabun mandi dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan sore hari yang
bertujuan untuk:
2.Mencuci rambut
Dilakukan 2x seminggu menggunakan sampho, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit
kepala dari kotoran dan memberikan rasa segar.
3.Membersihkan hidung
Lubang hidung perlu dibersihkan pada setiap kali mandi guna membuang kotoran yang ada dan
melancarkan jalan untuk bernafas.
4.Gosok gigi
5.Kesehatan mata
Untuk kesehatan mata perlu diperhatikan cahaya pada saat membaca dimana cahaya harus cukup
terang, jarak pembaca dengan buku sepanjang penggaris (30 cm), yang dibaca tidak boleh
bergerak/ bergoyang, membaca tidak boleh sambil tiduran.
6.Mencuci tangan.
Dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman yang dapat menyebabkan
penyakit. Cuci tangan dapat dilakukan pada saat (Depkes RI, 2007):
· Sebelum tidur
7.Memotong kuku
· Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan saat makan (misalnya
cacingan,menceret, dll)
Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengkorek hidung dengan jari/ kuku tangan yang kotor,
tidak memasukkan jari kemulut atau menggigiti kuku.
Anak-anak terkadang dalam bermain tidak meggunakan alas kaki, penggunaan alas kaki perlu
dilakukan agar :
9.Kebersihan pakaian.
Pakaian dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pakaian sekolah, pakaian bermain dan pakaian
tidur. Pakaian harus selalu bersih dan diganti dalam setiap hari, hal ini bertujuan agar kita terhindar
dari penyakit kulit yang diakibatkan pakaian basah atau kotor.
Makan adalah kebutuhan pokok setiap orang, makan sebaiknya 3x sehari dengan menu yang
seimbang yaitu empat sehat lima sempurna yang terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah dan
susu. Makan pagi atau sarapan sangat penting setiap harinya guna menjadi sumber tenaga kita
pada siang harinya, perlu diingat juga untuk menghindari jajan sembarangan karena kebersihan
dari makanan yang dijual tidak terjamin dan mungkin dapat menyebabkan penyakit seerti sakit
perut, diare, muntah dan lain-lain.
Menurut Ekasari, dkk (2008) Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai berikut:
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi keluarga, biaya
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
KESIMPULAN
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang
berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Daftar Pustaka
Anik, M. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Trans Info
Media
Kementerian Kesehatan