Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“Konsep Keperawatan Keluarga (II)”

Oleh :

KELOMPOK 4
3A

Febry Trismayola (173110165)


Hasri Rahmayati (173110168)
Novreti Recika (173110179)
Oryza Sativa (173110180)

DOSEN PEMBIMBING :
Tasman, S.Kp.M.Kep.Sp.Kom

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLITEKKES KEMENKES RI PADANG
TP. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Keperawatan
Keluarga (II)” dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
memberikan bimbingan serta dukungan dalam menyelesaikan makalah ini, baik dari segi moral
maupun materil.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami berharap kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata kami
mengharapkan makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi banyak pihak.

Padang, 29 Juli 2019

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB I ISI

2.1 Peran Perawat Keluarga


2.2 Standar Asuhan Keperawatan Keluarga
2.3 Kebijakan Pemerintah Terkain Keperawatan Keluarga

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Peran Perawat Keluarga?
2. Bagaimana Standar Asuhan Keperawatan Keluarga?
3. Bagaimana Kebijakan Pemerintah Terkain Keperawatan Keluarga?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui konsep keperawatan keluarga (II).
2. Tujuan kusus
Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Untuk mengetahui Peran Perawat Keluarga.
b. Untuk mengetahui Standar Asuhan Keperawatan Keluarga.
c. Untuk mengetahui Kebijakan Pemerintah Terkain Keperawatan Keluarga.

1.4 Manfaat
BAB II
ISI

2.1 Peran Perawat Keluarga


Ada beberapa peran perawat keluarga sebagai berikut :
1. Pelaksana

Peran perawat sebagai pelaksana adalah memberikan pelayanan keperawatan


dengan pendekatan proses keperawatan, mulai pengkajian sampai evaluasi. Pelayanan
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat promotif,preventif,kuratif,serta
rehabilitatif.

2. Pendidik

Peran perawat sebagai pendidik adalah mengidentifikasi kebutuhan,


menentukan tujuan,mengembangkan,merencanakan, dan melaksanakan pendidikan
kesehatan agar keluarga dapat berperilaku sehat seecara mandiri.

3. Konselor

Peran perawat sebagai konselor adalah memberikan konseling atau bimbingan kepada
individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang
lalu untuk membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga.

4. Kolaborator

Peran perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak
yang terkait dengan penyelesain masalah kesehatan di keluarga.

Peran Perawat Dalam Keluarga dalam pencegahan primer,sekunder, dan tersier :


1. Pencegahan Primer

Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang penting dalam upaya
pencegahan terjadinya penyakit dan memelihara hidup sehat.

2. Pencegahan Sekunder

Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi diri terjadinya penyakit pada
kelompok risiko,diagnosis, dan penanganan segera yang dapat dilakukan oleh perawat.. tujuan
dari pencegahan sekunder adalah mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah
kecelakaan lebih lanjut. Peran perawat adalah merujuk semua anggota keluarga untuk skrining
melakukan pemeriksaan, dan mengkaji riwayat kesehatan.

3. Pencegahan Tersier

Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan mengurangi luasnya dan
keparahan masalah kesehatan,sehingga dapat meminimalkan ketidakmampuan dan memulihkan
atau memelihara fungsi tubuh.

(friedman dkk,2013)

2.2 Standar Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Standar 1 Pengkajian
Melakukan pengkajian kepada keluarga sebagai berikut.
1) Melakukan penjajakan tahap 1:
a. Memeriksa fisik anggota keluarga
b. Memeriksaan keluhan utama
c. Mengkaji bentuk lingkungan (fisik, sosial , simbolik) yang memengaruhi
kesehatannya saat ini
d. Mengkaji bentuk keluarga
e. Mengkaji struktur keluarga
f. Mengkaji fase tumbuh kembang keluarga
g. Mengkaji pola komunikasi keluarga
h. Memeriksa tugas perkembangan keluarga yang telah dilaksanakan
i. Mengkaji budaya kelurga dalam mengatasi kesehatan mereka selama ini
j. Menentukan masalah keperawatan keluarga
1. Melakukan pengajakan tahap 2:
a. Mengkaji tugas kesehatan keluarga
b. Mengkaji tugas kesehatan keluarga yang telah dilakukan
c. Menentukan etiologi masalah keeerawatan keluarga
d. Membuat scoring
e. Mengkaji potensi sumber sumber pendukung dan resiko penghambat yang
dimiliki keluarga
f. Membuat prioritas masalah eperawatan keluarga
g. Melakukan analisis masalah kepeerawatan keluargaMelakukan peritungan
untuk menentukan prioritas masalah (scoring)
h. Menentukan prioritas masalah keperawatan

2. Standar II Diagnosis Keperawatan Keluarga


Menegakkan diagnosis keperawatan keluarga sebagai berikut:
a. Merumuskan diagnosis keperawatankeluarga secara akurat yang meliputi
diagnosis aktual, resiko, da potensial/ bersifat meningkatan perbaikan
b. Menentukan prioritas diagnosis keperawatan keluarga utama yang sesuai dengan
daya pendukung keluarga
c. Klarifikasi data pendukung kepada keluarga, apakah masalah tersebut sesuai
dengan apa yang dirasakan keluarga saat ini

3. Standar III Perencanaan


Menyususn perencanaan intervensi keperawaan keluarga sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan jangka panjang yang beriorientasi kepada keluarga
2) Menentukan tujuan jangka pendek yang beriorientasi kepada keluarga
3) Menentukan kriteria keberasilan yang memungkinkan untuk dicapai keluarga
4) Menentukan strategi intervensi meliputi:
a. Menguatkan budaya keluarga yang mendukung kesehatan keluarga saat ini
b. Mengosiasikan budaya keluargayang lebih menguntungkan kesehatan
keluarga
c. Merestrukturisasi budaya keluarga yang merugikan kearah yang
menguntungkan kondisi keluarga
5) Menentukan bentuk terapi keperawatan keluarga yang paling dibutuhkan saat ini
6) Menentukan bentuk kalaborasi dan rujukkan yang diperlukan dalam rangka
mengoptimalkan perilaku hidup bersih shat dan berbudaya (PHBSB)

4. Standar IV Implementasi
Melakukan implementasi keperawatan keluargasebagai berikut:
1) Pengkajian lanjutan untuk memastikan bahwa intervensi yang rencanakan masih
sesuai dan dapat dilaksanakan saat ini
2) Memulai strategi implementasi sesuai budaya keluarga yang mendukung keadaan
kesehatannya, dilnjutkan dengan negoisasi budaya dan restrukturisasi budaya
yang sangat diperlukan sesuai kondisi kesehatan saan ini
3) Melakukan terapi kepeawatan keluarga meliputi aspek berikut:
a. Kognitif, keluarga mampu meningkatkan pengetahuan
b. Afektif, keluarga mampu menilai kebersihan atau adanya tanda tanda bahaya
dalam diri mereka sendiri dan menentukan sikap untuk bertindak
c. Psikomotor, keluarga mampu mendemostrasikan, menunjukan perilaku atau
budaya sehari hari yang harus dilakukan sebagai gaya hidup
4) Pemanfaatan potensi sumber sumber pendukung lokal yang dimiliki keluarga dan
keluarga besarnya termasuk lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, simbolik) dengan
arif dan bijaksana
5) Memerhatikan tumbuh kembang keluarga, struktur keluarga, dan keinginan
keluarga
6) Meminimalkan risiko hambatan yang dapat menimbulkan komplikasi atau putus
obat
7) Menerakan manajemen risiko terhadap terapi keperawatan yang diberikan kepada
keluarga

5. Standar V Evaluasi
Melakukan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan keluarga dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai keluarga
2) Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari masalah kesehatan yang
dihadapi
3) Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang akan terjadi
4) Keluarga telah merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
5) Kesehatan telah memodifikasi lingkungan (fisik, sosial, simbolik) sehingga
mendukung upaya kesehatannya
6) Keluarga telah memanfaatkan fasilita kesehatan untuk megatasi masalah
kesehatannya
7) Keluarga memiliki perilaku hidup bersi, sehat, dan berbudaya
8) Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya

6. Standar VI Etik dan Hukum


Melakukan praktik keperwatan keluarga sesuai dengan tanggung jawab dan
kewenangaan.

7. Standar VII Dokumentasi


Melakukan dokumentasi asuhan keperwatan keluarga sesuai tahap tahap asuhan
keperawatan keluarga, termasuk orang orang yang terliabt dan tenaga kesehatan yang
terlibat.

2.3 Kebijakan Pemerintah Terkain Keperawatan Keluarga


BAB III
PENUTUP

3.3 Kesimpulan
3.4 Saran
Diharapkan kepada pembaca dapat memahami dan mengerti materi tentang
Konsep Keperawatan Keluarga (II). Semoga keperawatan keluarga kedepan memberikan
harapan yang cerah pada perkembang keperawatan keluarga di Indonesia. Selain itu
diharapkan juga kepada pembaca dapat memberikan masukkan kepada kelompok agar
bisa menjadi pelajaran bagi kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai