Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO TENTANG BAGAIMANA PERAWAT BERPIKIR KRITIS DALAM

MENGHADAPI SUATU KASUS


KELOMPOK 2
KDK 2
Peran
Pasien : Fina Rahma Putri
Perawat 1 : Dika Muhlasin
Perawat 2 : Sefinna Ayu Wibowo
Wali pasien 1 : Ana Fatma Azkiya
Wali pasien 2 : Rodame Christopel P.S

Pada pagi hari pukul 09.00 WIB, wali pasien membawa pasien ke UGD karena pasien
ditemukan daam keadaan pingsan. Setelah dilakukan observasi oleh perawat yang
sedang bertugas ternyata ditemukan luka lebam pada tubuhnya.
/Perawat menghampiri pasien dan kedua wali nya. Pasien dibawa dari mobil menuju ke ugd
oleh suster Dika dan melakukan TTV/
Perawat 2 : Permisi ibu, saya nurs Sefinna yang bertugas dibangsal UGD hari ini. Kalau
boleh saya tahu, ibu dengan siapa nya pasien?
Wali 1 : Saya tante dari pasien suster, saya kesini bersama dengan suami saya.
Perawat 2 : Boleh saya tahu nama, umur, alamat pasien ibu?
Wali 1 : Fina, 15 tahun, Jl. Nitikan Baru No.69 Umbulharjo, Yogyakarta
Perawat 2 : Baik ibu, silahkan menunggu di ruang tunggu ya
Wali 1 : Baik sus
Perawat melakukan pemeriksaan TTV, diketahui;
TD : 100/70 mmHg
S : 36,5 C
N : 49 kali / menit
RR : 13 kali / menit
Setelah melakukan konsultasi dengan dokter, perawat memberikan pasien cairan Rl.
Pada saat melakukan tindakan pemasangan infus, perawat menemukan luka lebam
pada tubuh pasien. Luka tersebut berada di bagian tubuh lengan kiri, kedua kaki dan
punggung. Perawat menduga pasien terjatuh/ terbentur dan atau dipukul
menggunakan benda tumpul.
/Perawat menemui dokter untuk memberitahukan data pasien dan menyampaikan dugaan dari
sisi perawat/
Setelah di observasi, dokter memberitahukan kepada perawat untuk menyampaikan
hasil observasi kepada wali pasien.
Perawat mengkorfirmasi ke wali pasien bahwa di bagian tubuh pasien terdapat luka
lebam.
Perawat 1 : Permisi saya suster Dika, betul ini dengan keluarga pasien?
Wali 1 : Iya saya tante dan ini om nya. Keponakan saya bagaimana sus?
Perawat 1 : Pasien baik-baik saja ibu. Mohon maaf ibu, setelah kami melakukan
pemeriksaan terdapat beberapa luka lebam di tubuh pasien. Mohon maaf ibu,
saya akan menyampaikan beberapa pertanyaan terkait dengan pasien, apakah
ibu setuju?
Wali 1 : Iya sus, setuju.
Perawat 1 : Apakah pasien ditemukan daam keadaan terjatuh?
Wali 1 : Tidak suster, saat di temukan keponakan saya meringkuk di dalam
selimutnya.
Perawat 1 : Apakah sebelumnya pasien mengeluh sakit pada bagian tertentu?
Wali 1 : Kurang tau sus. Saya tidak tinggal satu rumah dengan fina.
Pasien 1 : Apakah keadaan keluarga pasien baik-baik saja? Atau pasien pernah
menceritakan sesuatu tentang keluarganya pada ibu atau bapak?
Wali 1 : Tidak suster, fina tidak pernah menceritakan tetang sesuatu hal yang terjadi
pada keluarganyatetapi saya sering melihat ibu fina bertindak kasar tiba-tiba
pada fina padahal dia tidak melakukan kesalahan.
Perawat 1 : Untuk kegiatan sehari-hari pasien bagaimana ibu?
Wali 1 : Setahu saya, pasien memang tidak aktif bersosialisasi suster. Setelah pulang
sekolah ia hanya berdiam diri di kamar.
Perawat 1 : Baik ibu, terimakasih atas informasinya. Saya akan melakukan intervensi
lanjutan dengan dokter.
Wali 1 : Baik sus, Terimakasih

/Pasien terbangun/
Perawat 2 : Selamat siang adek, perkenalkan saya suster Sefinna yang bertugas pada shift
pagi sampai siang hari ini.
Pasien : Selamat siang suster /lemas/
Perawat 2 : Bagaimana adek perasaannya?
Pasien : Sudah lebih baik suster, tapi masih lemas
Perawat 2 : Permisi ya adek Suster cek dulu, maaf adek jika suster tekan seperti ini
apakah terasa sakit? /menekan luka lebam di lengan kiri/
Pasien : Iya suster sakit /ekspresi nyeri skala 5/
Perawat 2 : Kalau boleh suster tau, ini adek kenapa bisa lebam?

Pasien hanya terdiam,tidak mau menjawab, dan berusaha memalingkan muka. Namun
perawat meyakinkan pasien untuk terbuka dengan rasa aman dan nyaman yang
perawat berikan.

Perawat 2 : Adek, kalau boleh suster tau, luka nya sudah berapa lama?
Pasien : Sudah 3 hari yang lalu sus
Perawat 2 : Maaf adek, kalau boleh suster tahu adek kenapa legan dan kaki nya lebam?
Pasien : Iya suster, kemarin aku habis dipukul sama mama
Perawat 2 : Apakah adek melakukan kesalahan kepada ibu adek sehingga adek di pukul
ibu?
Pasien : Tidak suster, mama memang seperti itu semenjak papa sring tidak puang
kerumah.
Perawat 2 : Iya adek, suster turut prihatin atas keadaan adek, jika nanti ibu bertindak
seperti ini lagi sebaiknya adek menjauh atau meminta bantuan dari orang
sekitar ya, bisa tante atau tetangga. Adek sembunyikan saja barang-barang
yang dapat membahayakan adek. Adek juga bisa meminta bantuan pada polisi
dengan telfon nomor 112.
Pasien : Baik suster
Perawat 2 : Untuk saat ini, suster kompress luka nya dengan air dingin ya adek. Untuk
obat anti nyeri nanti akan di resepkan oleh dokter. Apakah adek ada yang
ingin ditanyakan?
Pasien : Tidak ada suster
Perawat 2 : Baik adek, jika membutuhkan bantuan adek bisa pencet bell disamping atau
menghubungi nurse station ya. Jika sudah tidak ada pertanyaan lagi suster
tinggal dulu. Selamat siang, semoga lekas sembuh.
Pasien : Terimakasih suster
KESIMPULAN
Dari kasus yang telah terjadi bisa disimpukan jika pasien mengalami luka akibat pukulan
dibagian lengan, kaki, dan punggungnya. Pasien sebelumnya tidak terbuka atas kejadian yang
menimpanya, namun dengan sifat care yang dimiliki oleh perawat sehingga perlahan pasien
tersebut terbuka dengan perawat atas apa yang ia alami. Atas data tersebut perawat dapat
melakukan itervensi lanjutan terhadap kasus tersebut.
Kita sebagai perawat tidak boleh terpaku dengan data yang diberikan oleh pasien maupun
keluarganya, tetapi kita harus melakukan observasi anjutan untuk mengetahui kondisi pasien
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai