Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON

Di susun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: falsafah & teori keperawatan

Dosen pengampu: ibu putri

OLEH:

1. Diyas arya bagus p. : 221100554


2. Alif dzky gilang p. : 221100607
3. Ana fatma azkiya : 221100571
4. Anastasia Abraham : 221100561
5. Alnicia : 221100600

PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN

FAKULTAS SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan suatu apapun.
Ucapkan terima kasih kami sampaikan kepada ibu dina putri sebagai dosen pengampu mata
kuliah falsafah dan teori keperawatan yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari
itu penyusun sangat mengharapkan keritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

BAB I
PENDAHULUAN

JEAN WATSON
 WATSON (1988) dan George (1990) mendefinisikan caring lebih
Dari sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual,
baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi
bila dimensi spritualnya meningkat ditujukan dengan penerimaan diri, tingkat
kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuititf.
 “Theory of Human Caring” (Watson),
Mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi
dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai
manusia yang mempengaruhi kesanggupaan pasien untuk sembuh.
 Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human
Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini di sadari pada unsur teori
kemanusiaan. Jean Watson, 1985 ( dalam B. Talento, 1995 ) membagi
kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang
tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya
lebih tinggi (higher order needs).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep singkat pengantar Caring

Caring science merupakan suatu orientasi human science dankemanusiaan terhadap


proses,fenomena,dan pengalaman human caring.Caring science,seperti juga science lainnya,
meliputi seni dan kemanusiaan.

Caring adalah salah satu bentuk perilaku yang ditunjukkan olehperawat dalam melaksanakan
pelayanan asuhan keperawatan.

B. Aplikasi Caing dalam kehldupan sehari-hari dan Praktek keperawatan

Watson(1979) menekankan bahwa proses keperawatan memilikilangkah langkah yang


sama dengan proses riset ilmiah,karena keduaproses tersebut mencoba untuk menyelesaikan
masalah dan menemukansolusi yang terbaik.Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua
prosestersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan prosesriset yang terdapat
dalam proses keperawatan).

Curing menurut Watson (1979),ada sepuluh faktor dalam unsur-unsur karatif, yaitu: niali-
nilai humanistik-altruistik, menanamkansemangat dan harapan,menumbuhkan kepekaan terhadap
diri dan oranglain,mengembangkan sikap saling tolong-menolong,mendorong danmenerima
pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk,mampumemecahkan masalah,dan mandiri dalam
pengambilan keputusan,prinsipbelajar mengajar,mendorong,melindungi dan memperbaiki
kondisi baikfisik,mental,sosiokultural dan spiritual,memenuhi kebutuhan dasar

C. Aplikasi Caring menurut Jean Watson dalam Kehidupan


1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam
konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya,dan mewujudkan dan mempertahankansistem keperacayaan
yang dalam dan dunia kehidupan subjektif daridirinya dan orang dirawat.
3. Memberikan perhatian terhadap praktek-praktek spiritual dantranspersonal diri orang
lain,melebihi ego dirinya.
4. Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yangsebenarnya,yang
saling bantu dan saling percaya.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dannegatif sebagai
suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari dirisendiri dan orang yang dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatifsebagai bagian
dari proses caring,untuk terlibat dalam penerapancaring-healing yang artistik.
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yangmengakui keutuhan
diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudutpandang orang lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan,baik fisikmaupun
nonfisik,lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran,yang memiliki
keholistikan,keindahan,kenyamanan,martabat,dankedamaian.
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar,dengan kesadaran caringyang
penuh,memberikan "human care essentials",yang memunculkanpenyesuaian jiwa,raga
dan pikiran,keholistikan, dan kesatuan diridalam seluruh aspek care; dengan melibatkan
jiwa dan keberadaansecara spiritual.
10. Menclaah dan menghargai mistori pritual, dan dimensi eksisiensial dari kehidupan dn
kematian sescorang.

Watson merumuskan tiga factor karatif yang menjadi filosofi dasar dari konsep caring. Tiga
factor karatif tersebut adalah : penmbentukan system nilai humanistik dan alirustik, memberikan
harapan dan kepercayaan, serta menumbuhkan sensifitas terhadap diri sndiri dan orang lain.

BAB III
KONSEP CARING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. KEHADIRAN
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara sesorang dengan sesorang lainya
yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat
caring. Menurut fredriksson (1999), kehadiran berati “ada di” dan “ada dengan”.
“ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga
komunikasi dan pengertian.
Sedangkan “ada dengan” berarti perawatan selalu bersedia dan ada untuk
klien (Pederson, 1993), melalui kehadiran, kontak mata, bahsa tubuh, nada suara,
mendengarkan serta memiliki sikap positif dan bersemangat yang dilakukan oleh
perawat, akan membentuk suasana keterbukaan dan saling mengerti.

2. SENTUHAN
Sentuhan akan membawa perawat dan klien ke dalam suatu hubungan
sentuhan dapat berupa kontak dan non-kontak. Perawat menggunakan sentuhan
berorientasi tugas saat melakasanakan tugas dan prosedur. Perlakuan yang ramah
dan cekatan ketika melaksanakan prosedur keperawatan akan memberikan rasa
aman.
Sentuhan caring adalah suatu bentuk komunikasi non-verbal yang dapat
mempengarui keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan
memperbaiki orientasi tentang kenyatan memberikan perhatian dan dukungan,
memgang tangan klien, memberikan pijatan ke punggung klien, mendapatkan klien
dengan hati-hati,atau ikut serta dalam pembicaraan.
Sentuhan perlindungan adalah suatu bentuk sentuhan yang digunakan
untuk melindungi perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999), contoh dari
sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakan dengan acara
menjaga dan meningkatkan klien agar tidak tejatuh.

3. MENDENGARKAN
Mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukan perhatian
penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan termasuk “mengerti” apa yang
klien katakan, dengan memahami dan mengerti maksud klien serta memberikan
respon balik terhadap lawan bicaranya (kemper, 1992), mengerti maksud dari apa
yang klien bicarakan akan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.

4. MEMAHAMI KLIEN
Salah satu proses caring menurut swanson (1991) adalah memahami
klien, memahai klien berati perewat menghindari asumsi, fokus pada klien, dan
ikut serta dalam hubungan caring dengan klien yang memberikan informasi dan
petunjuk untuk dapat berpikir inti suatu proses digunakan oleh perawat dalam
membuat keputusan klinis.
5. Caring DALAM SPRITUAL
Sebut spiritual terjadi ketika individu menemukan keseimbangan antara
nilai-nilai dalam kehidupanya, tujuan, dan kepercayaan dirinya dengan orang lain.
Penelitian-penelitian menunjukan hubungan antara jiwa, daya pikir, dan tubuh,
kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan fisik
sesorang (potter, 2010;166-170).
Dalam relasi dengan pasien, perawat dapat menjadi lebih menyadari nilai
budaya dan spritualnya sendiri melalui aktifitas klarifikasi nilai budaya proses
relasi tesebut.

6. PERAWAT KELUARGA
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi
keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi
dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan menjamin kesehatan
klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien
merupakan tugas penting anggota keluarga.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu
adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya Yanga mengatakan bahwa
manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai ragam
perbedaan.

Hubungan dengan proses perawatan Jean Watson menganjurkan supaya


penelitian-penelitian di bidang keperawatan dapat di hubungkan dengan proses
keperawatan, sebab di dalam proses keperawatan langkah-langkahnya sama dengan
proses ilmiah.
Hubungan dengan ciri-ciri teori Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori
merupakan hubungan pengelompokan, ide-ide, pengalaman yang memberanikan
penjelasan mengenai fenomena 40, dan dia menolak konsep tradisional. Penerapan
teori Jean Watson, terdiri dari : pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

1. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi mengenai


materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberanikan kritik


dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikut nya. Semoga makalah ini
berguna berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang Budiman
pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Jean Watson. 2007.“Watson’s Theory of Human Caring and Subjective Living
 Experiences: Carative Factors/Caritas Pricesses As a Disciplinary GuideTo The Professional
 Nursing Practice”.

Anda mungkin juga menyukai