Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1 KONSEP DASAR KEPERAWATA

Dosen Pengampu : AZHAR BAEDLAWI, S.Kep. Ners, M.Kep.

JUDUL TUGAS : APLIKASI TEORI Dr. JEAN WATSON DALAM


KEPERAWATAN
NAMA: Atiyah Felika Hasnaini
NIM : 221121008

1.Jelaskan dan uraikan bagaimana teorinya Dr.Jean Watson


terbentuk!
2.Bagaimana aplikasi teori Dr.Jean Watson pada bidang
keperawatan!
3.Menurut saudar, apakah teori Dr.Jean Watson masih relevan
digunakan dunia keperawatan saat ini? jelaskan dan uraikan!
Jawaban :

1.)Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan,
Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University of Colorado –
Danver, serta PhD dalam Educational Psychology. Watson adalah pengarang banyak artikel,
chapter/tulisan singkat dalam buku, dan buku lainnya. Hasil penelitiannya adalah tentang
manusia dan rasa kehilangan.

Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human Science and
Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor
care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic perspective dan dikombinasikan
dengan dasar ilmu pengetahuan. Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi
kemanusiaan, dan sistem sistem nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik. Teori
Jean Watson ini ternyata merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat
pasien.

Sumber-sumber teori Watson berasal dari pengetahuan keperawatan tradisional dan karya-
karya dari Nightingale, Handerson, Krueter, dan Hall. Watson juga mengakui karya
Leininger dan Gadow merupakan latar belakang karyanya. Dalam hasil karyanya baru-baru
ini, Watson merujuk pada teori lainnya seperti Maslow, Heidegger, Ericson, Selye dan
Lazarus, dengan pengembangan kerangka kerja yang melukiskan secara terperinci tentang
ilmu pengetahuan dan kemanusian, menjelaskan kejadian-kejadian, eksistensial dan orientasi
spiritual.
Teori Watson (1985) mungkin merupakan filosofi yang paling complex dari teori-teori
keperawatan saat ini. Hanya beliau seorang pembuat teori keperawatan yang secara explisit
mensupport konsep kejiwaan dan menekankan pada dimensi spiritual dari eksistensi manusia.
Watson menyatakan bahwa filosofinya berorientasi pada existensi-phenomenologi, spiritual,
dan bagian dari filosofi ketimuran. Watson juga menggambarkan secara substansial tentang
humanistik, existensial dan psikologi transpersonal. Beberapa orang filosofer yang diketahui
sebagai sumber oleh Watson diantaranya : Hegel, Marcel, Whitehead, Kierkegaard, dan
Teilhard de Chardin.
B. Asumsi Dasar
Keperawatan merupakan suatu ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang
manusia dan pengalaman sehat-sakit manusia, yang mana dihubungkan oleh
professionalisme, individu, keilmuan, estetik, dan etika dalam melayani manusia.
Aktivitas keperawatan adalah suatu proses melayani manusia oleh manusia yang
mencakup suatu kesepakatan bahwa caring sebagai ideal moral ( Watson, 1985).
Human care membutuhkan suatu pribadi, yang secara social, moral, dan spiritual
memiliki komitmen untuk melayani (care) yang merupakan bagian dari keperawatan.
Watson lebih menekankan pada kualitas keharmonisan interpersonal, transpersonal,
empati, dan keramahan dalam pengembangan teorinya. Beberapa pandangan yang
dikemukakan oleh Rogers yang juga dijadikan dasar oleh Watson dalam
pengembangan teorinya, antara lain :“hanya klien yang tahu betul terhadap rasa
sakit yang dideritanya, seorang fasilitator hanya akan memberikan petunjuk
mengenai proses terapeutik dari keluhan klien”. Bahwa dengan mengerti kondisi
klien maka therapist akan mudah untuk diterima oleh klien dan hal tersebut
merupakan suatu langkah yang positif bagi kelanjutan asuhan keperawatan.
Therapist membantu klien dengan cara mengklarifikasi dan mengungkapkan
perasaan-perasaan yang belum jelas bagi klien. Untuk menyelesaikan tujuan ini
therapist harus mengerti maksud, perasaan, dan sikap klien. Perhatian yang hangat
dari therapist memudahkan dalam memperoleh pengertian dari klien. Konsep lain
dari teori Rogers yang diadopsi oleh Watson adalah hubungan therapist-klien lebih
penting dalam mencapai tujuan suatu asuhan daripada metode-metode tradisional.
Rogers juga mengungkapkan suatu pernyataan :” dalam tahun-tahun pertama
keprofesionalan saya, saya selalu melontarkan suatu pertanyaan : apa yang dapat
saya lakukan (pengobatan) untuk mengubah kondisi klien ?” Saat ini saya
mengucapkan pertanyaan : apa yang dapat saya lakukan untuk membina hubungan
dengan orang ini, boleh jadi dengan menggunakan tumbuh kembangnya”.
Watson menggarisbawahi beberapa point dari asumsinya yaitu keyakinan dasar dan
nilai. Beliau sangat mementingkan existensi manusia pada kejiwaannya. Sama
halnya seperti semangat, bagian dalam diri dan esensi juga digunakan pada
kejiwaan. Karakterisitik dari jiwa diidentifikasikannya berupa kewaspadaan diri,
derajat kesadaran yang lebih tinggi dan lebih baik, kekuatan dari dalam diri, intuitif,
pengalaman batin dan kelanjutan dari setelah kematian fisik. Konsep kejiwaan ini
sudah tentu merupakan filosofi ketimuran walaupun secara umum kata “timur”
sebagai sumber tidaklah mempunyai arti. Sebagai filosofi ketimuran, Watson
mendeskripsikan bahwa jiwa meliputi keseluruhan pikiran manusia mulai dari
materialhinggaspiritual.

Berdasarkan teorinya tentang praktek keperawatan, Watson menyatakan asumsi-


asumsi utama ilmu caring, antara lain :
1. Caring hanya bisa efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan secara
interpersonal.
2. Caring berisi carative factor yang menghasilkan kepuasan dari kebutuhan tertentu
manusia.
3. Efektif caring mempromosikan tentang kesehatan dan pertumbuhan individu atau
keluarga.
4. Respon caring terhadap seseorang tidak hanya pada saat sekarang tapi juga
pada hal yang akan terjadi pada mereka.
5. Lingkungan caring menawarkan pengembangan potensi yang membiarkan
seseorang memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya pada waktu yang telah
ditentukan.
6. Caring lebih “healthogenic” dari pada curing (pengobatan). Pelaksanaaan caring
mengintegrasikan pengetahuan biophisikal dengan mengetahui tingkah laku
manusia guna menghasilkan kesehatan dan untuk menyediakan bantuan bagi yang
sakit. Oleh karena itu ilmu caring adalah melengkapi ilmu curing.
7. Pelaksanaan caring merupakan dasar dan focus dari praktek keperawatan.
B. Konsep Utama dan Definisi

Watson mengemukakan konsep utamanya dalam 10 carative factor, yang


mempunyai komponen pendekatan dinamis sehubungan dengan keterlibatan
individu dalam hubungannya dengan keperawatan. !0 carative factor yang
dikemukakan Watson, antara lain :
1.Formasi nilai-nilai humanistic-altruistic system, nilai ini dipelajari pada kehidupan
awal namun sangat dapat dipengaruhi oleh pendidikan yang diberikan oleh perawat.
Faktor ini dapat digambarkan sebagai kepuasan melalui cara memberi dan
meluaskan perasaan dirinya.
2. Kombinasi dari keyakinan dan harapan. Faktor ini mendampingi nilai-nilai
humanistic dan altruistic memfasilitasi pengenalan tindakan keperawatan holistic dan
kesehatan yang positif dalam lingkungan klien. Juga menggambarkan peran perawat
dalam mengembangkan hubungan antar perawat dan klien, dan dalam
mempromosikan kesehatan dengan membantuklien mendapatkan perilaku hidup
sehat.
3. Menanamkan kepekaan antara seseorang dengan yang lainnya. Pengenalan
perasaan sebagai jalan untuk aktualisasi diri melalui penerimaan diri baik pada
perawat ataupun klien. Perawat yang mengetahui kepekaan dan perasaan dirinya
akan menjadikan mereka lebih peka terhadap yang lain.
4. Pengembangan hubungan membantu dan percaya. Sebuah hubungan saling
percaya mempromosikan dan menerima expresi, baik perasaan positif maupun
negatif. Hal ini melibatkan perasaan sederajat (congruence), empati, keramahan
yang tidak menguasai yang lain (Nonpossessive Warmth), dan komunikasi yang
efektif.
5. Pengenalan dan penerimaan expresi dari perasaan negatif dan positif. Saling
berbagi perasaan adalah suatu yang mengandung resiko baik pada perawat
ataupun klien. Perawat harus siap atas perasaan positif ataupun negatif. Perawat
harus mengenali bahwa pemahaman intelektual dan emosional adalah sebuah
situasi yang berbeda.
6. Penggunaan ilmu metode pemecahan masalah yang sistematik dalam membuat
keputusan. Penggunaan proses keperawatan membawa sebuah ilmu pemecahan
masalah dan menghilangkan pandangan lama bahwa perawat adalah pembantu
dokter. Proses keperawatan seperti halnya proses penelitian dilakukan secara
sistematik dan terorganisasi.
7. Pengenalan belajar mengajar interpersonal. Faktor ini yang dapat membedakan
antara perawatan dan pengobatan. Klien berhak untuk mendapatkan informasi,
sehingga dengan demikian terjadi pergeseran tanggungjawab dari perawat. Perawat
dalam hal ini memfasilitasi dengan menggunakan teknik belajar mengajar yang
dirancang untuk membuat klien melakukan perawatan dirinya sendiri, menentukan
apa yang diinginkannya dan menyediakan kesempatan bagi pertumbuhan mereka.
8. Menetapkan untuk suportif, protektif, dan atau korektif mental, fisik, sosiokultural
dan lingkungan spiritual. Perawat harus mengenali pengaruh lingkungan internal dan
external terhadap kondisi sehat – sakit klien. Konsep tersebut relevan terhadap
lingkungan internal termasuk kesejahteraan mental dan spiritual dan kepercayaan
sosiokultural dari seorang individu.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Perawat dapat mengenali
kebutuhan- kebutuhan biophisikal, psikophisikal, psikososial, dan intrapersonal dari
dirinya dan klien. Kebutuhan klien harus terpenuhi dari urutan kebutuhan terendah
sebelum mencapai kebutuhan yang lebih tinggi.
10. Bantuan kekuatan phenomenological axistensi. Hal ini menggambarkan bantuan
untuk mengerti tentang fenomena situasi yang terjadi saat ini. Existential psychology
adalah sebuah ilmu tentang eksistensi manusia yang menggunakan analisa
phenomenological.
Perawat mempunyai tanggung jawab pada 10 caratif factor dan memfasilitasi
pengembangan klien dalam area promosi kesehatan melalui aksi pencegahan
(preventif). Tujuan ini dapat dipenuhi dengan cara mengajarkan klien tentang
perubahan personal untuk mempromosikan kesehatan, menyiapkan situasi yang
mendukung, mengajarkan metode pemecahan masalah, dan mengenali
kemampuan koping dan adaptasi terhadap kehilangan.

2.) APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON Jean Watson
lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science
dalam Psychiatric/Mental Health Nursing dari University of Colorado - Danver, serta PhD
dalam Educational Psychology. Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam
keperawatan adalah Human Science and Human Care Watson percaya bahwa fokus utama
dalam keperawatan adalah pada faktor care/ perhatian pada perawatan yang asalnya dari
humanistik perspektif dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan Tolak ukur
pandangan Watson didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini
memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling
berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari
empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta
spiritual
TEORI KEPERAWATAN MENURUT JEAN WATSON
1. MANUSIA sebagai FOKUS SENTRAL Keperawatan sebagai sains tentang human care
didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan
menyatukan tujuan keperawatan Sebagai human science keperawatan berupaya
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities dan kiat art (Watson
1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan
pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human
care is the heart of nursing Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care
adalah komprehensif Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang
lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai,
mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi
umum manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang integritasi dalam dirinya. Selain
itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya.
2 SEHAT KESEHATAN Watson (1985) mengungkapkan bahwa sehat merupakan kondisi
yang utuh dan selaras antara badan pikiran dan jiwa dan ini berkaitan dengan tingkat
kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang
kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis
dan moral, kedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata Dari
beberapa konsep sehat (dan sakit illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal intors Iain
Saliut man mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities dan kiat/art
(Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan
pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson (1985) human
care is the heart of nursing Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang human care
adalah komprehensif Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang
lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai,
mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi
umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang integritasi dalam dirinya. Selain
itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya

3 . Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi
berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis e.
Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
(manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat
mengganggu (agent,environment). f Carrative factor menurut Watson adalah mencoba
menghargai dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari
orang yang kita rawat Carrative factor Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor
adalah 1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik (Humanistic-Altruistic System Value) 2.
Keyakinan dan harapan (Faith and Hope) 3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain
(Sensitivity to self and others) 4. Membantu menumbuhkan kepercayaan membuat hubungan
dalam perawatan secara manusiaw: 5. Pengekspresian perasaan positif dan negative 6. Proses
pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving caring process) 7
Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning) S. Dukungan
perlindungan perbaikan fisik.mental, social dan spiritual 9. Bantuan kepada kebutuhan
manusia(human needs assistance) 10. Eksistenst fenomena kekuatan spiritual Dari kesepuluh
carrative factors diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien
secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dan manusia lainnya (Watson,
1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi terpenuhi
tidaknya an upaya pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya
berupa kemampuan teknis teraps disertai warmth an menawarkan revolusi teorinya dan
arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah Clinical Caritas Process (CCP) yang le dan
era perkembangan teorinya (Watson, 2004)

LINGKUNGAN SOSIAL Salah satu variabel yang memengaruhi masyarakat saat ini adalah
lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana
seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai nilai tersebut dipengaruhi
oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual Asuhan keperawatan telah ada dalam
masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap
orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat
dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli
dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen,
tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unikterhadap
lingkungan

4 KEPERAWATAN Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,


pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik B. Transpersonal
caring relationship Menurut Watson(1999), transpersonal caring relationship itu
berkarakterisikkan hubungan khusus manusia yang tergantung pada: a Moral perawat yang
berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih
tinggi dari dirinya b. Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk
melestarikan dan menghargai spiritual oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang
sebagai sebuah objek c Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi
untuk menyembuhkan sejak hubungan pengalaman dan persepsi sedang berlangsung d.
Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif
menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang dan lebih mendalami situasi kesehatan
diri mereka sendiri kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan dan
pemahaman terhadap persepsi orang lain e Pendekatan ini menyoroti keunikan danı kedua
belah pihak, yaitu perawat dan pasien dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua
individu, yang menjadi dasar dari suatu

5 hubungan oleh karena itu, yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam
mencari makna dan kesatuan dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien. f. Istilah
transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan memungkinkan untuk menggapai
kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien pada
akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan melindungi
meningkatkan dan mempertahankan martabat kemanusiaan kesatuan dan keselarasan batin

CONTOH PENERAPAN TEORI JEAN WATSON Masalah biofisik makanan, cairan,


eliminasi, dan ventilasi - Bagaimana pasien menilai tubuhnya? - Apakah tubuhnya dalam
batas normal sesuai dengan tinggi, berat, dan umur Masalah psikofisik aktifitas tubuh,
seksualitas kebutuhan untuk berprestasi. - Apakah ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
umum sesuai dengan umurnya? Apakah hubungannya dengan kelompok sebaya memuaskan?
Bagaimana dia menilai kondisi seksualitasny Apakah lingkungan mendukung perkembangan
pribadinys Apakah pasien merasa mencintai dan dicintai? Masalah interpersonal kebutuhan
untuk aktualisasi diri-Bagaimana perasaan pasien perasaan pasien mengenai dirinya? Apakah
dia menyukai dunianya? Apakah dia merasa telah mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya?
KESIMPULAN Konsep utama teori Jean Watson adalah Human Science and Human Care,
yang fokus utamanya dalam keperawatan adalah careative factor, dimana dia berasal dari
humanistic perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah
Hubungan teon Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori
kemanuasian dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai perbedaan.
3.) Iya, karena Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan
dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang
lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental,
sosial, serta spiritual. Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :

1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya


secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat
memuaskan Kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah
perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja,
tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan
kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik
untuk dirinya saat itu.
6. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan
keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang
perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan /
pertolongan kepada mereka yang sakit.
7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai