STIKES YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Konsep Teori dalam Keperawatan menurut Suster Calista
Roy. Penulisan makalah ini merupalan salah satu tugas yang diberikan ibu Dina
Putri Utami Lubis, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Dalam mata kuliah falsafah dan teori
keperawatan.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
3
B. Biografi
Suster Calista Roy adalah seorang biarawati di San Jose de Carondelet. Roy
lahir pada 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy memperoleh gelar
sarjana keperawatan dari Mount Saint Mary's College pada tahun 1963 dan gelar
master dalam keperawatan anak dari University of California, Los Angeles pada
tahun 1966. Angeles. Dalam seminar dengan Dorothy E.
Johnson, Roy diundang untuk mengembangkan model
konsep keperawatan.
4
Seiring berkembangnya model, Roy menggunakan karya para ahli lain di
bidang adaptasi, seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic (1970),
dan Selye (1978).
5
C. Filosofi
Dari teori sistem, sistem adaptif manusia dipandang sebagai hal-hal interaktif
yang bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan. Sistem adaptif
manusia merupakan suatu hal yang kompleks, melibatkan banyak faktor dan juga
merespon rangsangan lingkungan untuk mencapai adaptasi. Dengan beradaptasi
terhadap rangsangan lingkungan, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah
lingkungan.
6
BAB II
ISI
Selain itu, lebih dari 1500 mahasiswa fakultas tempat K. Roy bekerja
berkontribusi pada pengembangan model konseptual C. Roy. Pemerintah Amerika
saat itu sangat mendukung perkembangan teori ini, termasuk menyediakan 100.000
perawat di Amerika Serikat yang siap menggunakan teori ini.
7
B. Paradigma Keperawatan Sister Calista Roy
Empat Elemen utama dari teori Roy adalah : Manusia sebagai penerima
asuhan keperawatan, Konsep lingkungan, Konsep sehat dan Keperawatan. Dimana
antara keempat elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain karena
merupakan suatu sistem.
1. Manusia
Manusia merupakan fokus utama yang perlu diperhatikan karena manusialah
yang menjadi penerima asuhan keperawatan, baik itu individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat, yang dipandang sebagai “Holistic Adaptif System”. Dimana
“Holistic Adaptif System “ ini merupakan perpaduan antara konsep sistem dan
konsep adaptasi.
a. Konsep Sistem
Roy memandang manusia sebagai mahluk holistik yang dalam sistem
kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan lingkungannya, dimana diantara
keduanya akan terjadi pertukaran informasi, “matter” dan energi. Sistem Roy
memiliki input, output, kontrol, dan umpan balik.
b. Konsep adaptasi
Hasil dari sistem adaptasi ini berupa respon perilaku individu yang dapat
dievaluasi oleh perawat baik secara objektif maupun subjektif. Respon perilaku ini
dapat memberikan umpan balik bagi individu dan lingkungan. Roy
mengklasifikasikan hasil dari sistem adaptif ini sebagai respon adaptif dan respon
maladaptif. Respon adaptif dapat meningkatkan integritas individu, sedangkan
respons maladaptif mungkin tidak mendukung pencapaian tujuan terapi individu.
8
Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menggambarkan kontrol
terperinci dalam sistem adaptif ini. Beberapa strategi koping bersifat genetik,
seperti B.: WBC (sel darah putih) sebagai pertahanan tubuh terhadap mikroba,
sedangkan strategi kontra lainnya adalah hasil belajar, mis. B) penggunaan
antiseptik untuk membersihkan luka. Roy menyebut mekanisme kontrol ini dengan
istilah "Regulator" dan "Cognator". Pemancar sistem pengaturan adalah sistem
kimia, saraf atau saraf dan endokrin yang secara otomatis dapat merespons
perubahan pada individu. Respon dari sistem kontrol ini dapat memberikan umpan
balik ke sistem Cognator. Proses kontrol kognitif ini erat kaitannya dengan fungsi
otak yang berkaitan dengan fungsi persepsi atau pemrosesan informasi,
pengambilan keputusan dan emosi.
2. Lingkungan
Menurut Roy, motivasi dari orang dan lingkungannya merupakan unsur
lingkungan. Lingkungan, seperti yang didefinisikan oleh Roy, adalah "semua
keadaan, kondisi dan pengaruh di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku individu dan kelompok" (Roy dan Andrews, 1991
dalam Nursing Theory: 260). Dalam hal ini, Roy berpendapat bahwa lingkungan
dapat dirancang untuk meningkatkan kemampuan individu untuk beradaptasi atau
untuk meminimalkan risiko yang dihadapi individu selama perubahan.
9
3. Sehat
Roy mendefinisikan kesehatan sebagai "keadaan dan proses menjadi dan
menjadi pribadi yang utuh dan utuh." Integritas individu dapat diekspresikan
melalui kemampuan mempertahankan, tumbuh, berkembang biak dan “diri”.
Keperawatan berdasarkan model Roy bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
individu dengan meningkatkan respon adaptif.
4. Keperawatan
Seperti dijelaskan di atas, tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan
respons adaptif seseorang dan mengurangi respons tidak efektif orang tersebut
dalam keadaan sakit atau sehat. Peduli, selain untuk meningkatkan kesehatan
dalam segala proses kehidupan, juga bertujuan agar orang meninggal dengan
tenang. Untuk mencapai tujuan ini, perawat harus mampu mengelola stimulus
fokal, kontekstual, dan residual yang ada pada individu, dengan fokus yang lebih
besar pada stimulus fokal, stimulus tertinggi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11