Anda di halaman 1dari 14

“Adaption model dari roy,s.

c”
Dosen pengampu: Ns. Arif rahman., M.kep
Mata kuliah : keperawatan komunitas I

Disusun Oleh kelompok : 5

1. Susi
wulanda
ri
2. Nur
fadillah
3. Ansor
kirana
4. Marisa
PROGRAM 5. Uun STUDI S1-KEPERAWATAN
jahratun
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) YAHYA BIMA

TAHUN 2022-2023
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 1

1.3 Manfaat .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Biografi Callista Roy ............................................................................................. 3

B. Latar Belakang Teori Callista Roy ......................................................................... 4

C. Konsep Teori Callista Roy ..................................................................................... 5

D. Konsep Model Keperawatan Callista Roy ............................................................. 9

E. Penggunaan Bukti Empiris ..................................................................................... 11

F. Asumsi Dasar Teori ........................................................................................... 13

G. Penerimaan Atas Komunitas Perawat .................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok


situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-
teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih
khusus pasa suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu. Model konseptual
keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan tentang
keperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan. Model konseptual dalam
keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat bekerja
dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. 

Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalm
memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi
dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan.

Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli


dalam bidang keperawatan, salah satunya adalah model adaptasiCallista Roy. Roy
dalam teorinya menjelaskan empat macam elemen esensial dalam adaptasi
keperawatan , yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Model
adaptasi Callista Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif
karena menurut Callista Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki sistem
adaptif yang selalu beradaptasi.

1.2 Tujuan
a. Mengetahui biografi Callista Roy.
b. Mengetahui teori dan konsep model adaptasi Callista Roy di profesi
keperawatan.
c. Mengetahui penggunaan bukti empiris, asumsi serta penerimaan komunitas
perawat.

1.3  Manfaat

Untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai Konsep Dasar


Keperawatan dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Callista Roy

Suster Callista Roy adalah suster dari Saint Joseph of Carondet. Roy dilahirkan
pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art
Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College di Los Angeles dan Magister
Saint in nurshing pada tahun 1966 di Universitas California Los Angeles. Setelah
mendapat gelar perawat Roy memulai pendidikannya di Sosiologi dan menerima gelar
M.A tahun 1973 dan ph.D tahun 1977 di Universitas California.

Pada saat bekerja ditingkat magister, dalam sebuah seminar dengan Dorrothy E.
Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Roy
bekerja sebagai staff perawat pediatric dan mengumumkan daya lenting dari anak-anak
dan menambahkan respon ke perubahan fisiologis-psikologis. Konsep adaptasi
mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan.
Konsep pokok dan model ini dikembangkan saat Roy lulus dari universitas di California
Los Angeles dari tahun 1964 sampai tahun 1966. Roy mulai mengoperasikan modelnya
pada tahun 1968 ketika Mount Saint Marys College menggunakan kerangka adaptasi
yang didirikan oleh seorang Pisipol dari kurikulum keperawatan. Roy menyesuaikan
model pertama yang di hadirkan dari literatur dalam artikel yang diterbitkan in nursing
outlook pada tahun 1970.

Roy mengasosiasikan ke professor dan ketua dari departemen or nurshing di


Mount Saint Marys College hingga 1982. dari tahun 1983-1985 Roy sebagai Robert
wood Johnson Post Doctoral Fellow di Universitas California San Fransisco sebagai
sarjana perawat di Neuroscience. Selama ini Roy melakukan pencarian pada intervensi
perawat bagian luka-luka dan pengalamannya dari perawat model pada klinik. Pada
tahun 1988 Roy baru memulai menyusun lulusan teori perawat di Sekolah Boston
College of Nursing.

Roy menerbitkan banyak buku, artikel periodical dan menghadirkan banyak


kuliah dan workshops pada teori adaptasi perawatnya. Sebagian tentang budi pekerti dan
uraian yang baru dari Roy Adaption Model ( RAM ) yang diterbitkan di buku The Roy
Adaptoin Model merupakan ungkapan yang pasti.

Pada tahun 1981 Roy adalah seorang dari Sigma Theta Tau dan Roy pun
menerima hadiah National Founder selama bertahan di Fosterus Proffesional Nurshing
Standars. Prestasinya masuk pada tahun 1984 sebagai kehormatan dokter dari Humane
Letters oleh Alverno College. Pada tahun 1985 mendapat kehormatan dokter dari timur
Michigan University dan pada tahun 1986 A.J.N menghadiahi buku untuk model
adaptasi utama Roy. Roy diakui di dunia siapa wanita itu ? kepribadian dari Amerika dan
sebagai Follow of the American Academy of Nurshing.
B. Latar Belakang Teori Callista Roy

Dimulai dengan pendekatan teori sistem, Roy menambahkan kerja adaptasi dari
Harry Helson(1964)seorang ahli fisiologis psikologis. Untuk memulai membangun
pengertian konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari
datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu.
Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan empat jenis stimulus yaitu :

a. Focal stimulasi : stimulus yang lansgung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap individu.
b. Konsektual stimulasi : stimulus lain yang dialami seseorang dan baik stimulus
internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan
observasi, diukur secara subyektif.
c. Residual stimulus : stimulus lain yang merupakan ciri tamabhan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.

Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang mana


menentukan stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuai
dengan teori Helson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadap perubahan
lingkungan.

Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan


terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson Roy
mengembangkan dan memperluas model dengan konsep dan teori dari Dohrenwed,R.S.
Latarus, N.Malaznik, D.Mechanic dan H.Selye. Roy memberi kredit spesial ke Driever
penulis, Subdivisi garis besar dari kejujuran sendiri dan Martinez serta Sarto, identitas
keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman sekerja lain konsepnya
juga rumit yaitu M.Poush dan J.Van Landingham dalam keadaan saling bergantung dan
B. Randa untuk fungsi aturan mode.

Setelah mengembangkan teorinya Roy mengembangkan model sebagai suatu


kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Sejak itu
lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi,
menyaring dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang peranan
penting untuk penyaringan model.

Perkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan


profesionalismenya. Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai
kemanusiaan. Pengalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh
manusia dan spiritnya.

C. Konsep Teori Callista Roy

Teori keperawatan Callista Roy merupakan model keperawatan yang


menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara
mempertahankan perilaku yang adaptif. Sebagai individu dan makhluk holistic memiliki
sistem adaptif yang selalu beradaptasi secara keseluruhan. Dalam memahami konseop
model ini Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yang
memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya, diantaranya :

1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi, sosial, yang selalu berinteraksi


dengan lingkungannya.
2. Seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi untuk
mencapai suatu homeusstatis.
3. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy,
diantaranya :
a) Focal stimulasi : stimulus yang lansgung beradaptasi dengan seseorang dan
akan mempunyai pengaruh kuat terhadap individu.
b) Konsektual stimulasi : stimulus lain yang dialami seseorang dan baik stimulus
internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat
dilakukan observasi, diukur secara subyektif.
c) Residual stimulus : stimulus lain yang merupakan ciri tamabhan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.
4. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya :
a. pertama, fungsi fisiologis, komponen sistem adaptasi ini yang adaptasi
fisiologis diantaranya : oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat,
integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, Fungsi Neurologis dan fungsi
Endokrin;
b. kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang
mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain.
c. ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain.
d. Keempat, interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-
pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.

Kelompok proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar


mampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan,
reproduksi, dan keunggulan sehingga, proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan
respons adaptif.

Dalam teorinya Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu :

 Fungsi atau proses kontrol yang terdiri dari :


a. Kognator
b. Regulator
 Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu :
a. Fisiologi
b. Konsep diri
c. Fungsi peran
d. Interpendensi

Kognator digambarkan sebagai suatu respons yang kaitannya dengan perubahan


kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran,
membuat alasan dan emosional.

Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor cara
adaptasi yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.

Berikut penjelasan dari empat efektor yang telah disebutkan :

a) Mode Fungsi Fisiologi


Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy
mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi
fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan
proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi,
pertukaran gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991).
2. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk
mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan
yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
3. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal.
(Servonsky, 1984 dalam Roy 1991)
4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat
yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki
dan memulihkan semua komponen-komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy,
1991).
5. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas
dan struktur integumen (kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting
sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984
dalam Roy 1991).
6. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri
penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan. (Driscoll, 1984, dalam
Roy, 1991).
7. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya
termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik.
Sebaliknya, inefektif fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy 1991).
8. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan
bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka
mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan
tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur
aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).
9. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan
fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh.
Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam respon stress dan
merupakan dari regulator koping mekanisme ( Howard & Valentine dalam
Roy,1991)

b) Mode Konsep Diri

Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan


spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini
berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan
ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the
physical self dan the personal self.

1) The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya


berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan
pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti setelah
operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.

2) The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral-
etik dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau
takut merupakan hal yang berat dalam area ini.
c) Mode Fungsi Peran

Mode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder
dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya
dimasyarakat sesuai kedudukannya .

d) Mode Interdependensi

Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh
Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih
sayang, perhatian dan saling menghargai. Interdependensi yaitu keseimbangan
antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.

Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang


lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan
tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua
nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.

C.  Konsep Model Keperawatan Callista Roy

Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih baik
jika mengetahui filosofi falsafah keperawatan. Falsafah keperawatan mengkaji
penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas serta keingintahuan tentang
gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis dan metode empiris.

Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) : Roy
memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat
berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah
veritivity.

Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa


ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi
dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk
mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism
intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa
berhubungan dengan orang lain.

Falsafah veritivity yaitu kebenaran, yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang
bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah :

1. Tujuan eksistensi manusia


2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum
4. Nilai dan arti kehidupan.

Roy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi


dari konsep mayor Callista Roy :

a. Sistem adalah, kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input,
control, proses, output dan umpan balik.
b. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
konsektual dan residual.
c. Droblem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
d. Stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif.
e. Stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi
perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.
f. Stimulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi terhadap
perubaha tingkah laku tetapi belum dapat di validasi.
g. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik
melalui neural, cemikal dan proses endokrin.
h. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses
yang komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar.
i. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran,
interdependensi dan konsep diri.
j. Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan integritas manusia dalam
mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan.
k. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana
proses adaptasi dilakukan.
l. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan
m. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran dalam hubungannya di dalam
hubungannya di lingkungan sosial.
n. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebagai support
sistem.

D. Penggunaan Bukti Empiris

Dari awal ini, model adaptasi Callista Roy telah didukung melalui penelitian
dalam praktik dan pendidikan pada tahun 1999 (Roy & Andrews, 1999), sekelompok
tujuh cendekiawan yang bekerja dengan Roy melakukan meta-analisis, kritik, dan
sintesis dari 163 studi berdasarkan Adaptasi Model Roy yang telah diterbitkan dalam
44 jurnal Bahasa Inggris di lima benua dan disertai tesis dari Amerika Serikat. Dari
163 penelitian ini, 116 memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk menguji proposisi
dari model. Dua belas proposisi generik berdasarkan karya Roy sebelumnya
diturunkan.

Untuk mensintesis penelitian, temuan masing-masing studi digunakan untuk


menyatakan proposisi pendukung dan praktik, dan dukungan untuk proposisi
diperiksa. Dari 265 proposisi yang diuji, 216 (82%) didukung. Roy (2011)
mempresentasikan tinjauan komprehensif penelitian berdasarkan model adaptasi
selama 25 tahun terakhir di Nursing Science Quarterly, volume 24, nomor 4. Masalah
lengkap didedikasikan untuk menghormati Callista Roy dan pekerjaan hidupnya.

Ketika menggunakan proses keperawatan enam langkah Roy, perawat melakukan


enam fungsi berikut :

1. Menilai perilaku yang dimanifestasikan dari empat mode adaptif


2. Menilai rangsangan untuk perilaku tersebut dan mengkategorikannya sebagai
rangsangan fokal, kontekstual, atau residual
3. Membuat pernyataan atau diagnosis keperawatan tentang keadaan adaptif
seseorang
4. Menetapkan tujuan untuk mempromosikan adaptasi
5. Menerapkan intervensi yang ditujukan untuk mengelola rangsangan untuk
mempromosikan adaptasi
6. Mengevaluasi apakah tujuan adaptif telah terpenuhi Dengan memanipulasi
rangsangan dan bukan pasien, perawat meningkatkan "interaksi orang tersebut
dengan lingkungannya, sehingga meningkatkan kesehatan" (Andrews & Roy,
1986, hlm. 51).

Proses keperawatan sangat cocok untuk digunakan dalam pengaturan praktik.


Penilaian dua tingkat adalah unik untuk model ini dan mengarah pada identifikasi
masalah adaptasi atau diagnosis keperawatan. Roy dan rekannya telah
mengembangkan tipologi diagnosis keperawatan dari perspektif Roy Adaptation
Model (Roy, 1984; Roy & Roberts, 1981). Dalam tipologi ini, masalah yang sering
muncul terkait dengan kebutuhan dasar empat mode adaptif (Andrews & Roy, 1991).
Intervensi didasarkan secara spesifik pada model, tetapi ada kebutuhan untuk
mengembangkan organisasi kategori intervensi keperawatan (Roy & Roberts, 1981).
Perawat memberikan intervensi yang mengubah, menambah, mengurangi,
menghilangkan, atau mempertahankan rangsangan (Roy & Andrews, 1999).

Model penilaian keperawatan yang digariskan oleh Mc Donald dan Harms


(1966) direkomendasikan oleh Roy untuk memandu pemilihan intervensi terbaik
untuk memodifikasi stimulus tertentu. Menurut model ini, sejumlah intervensi
alternatif dihasilkan yang mungkin sesuai untuk memodifikasi stimulus. Setiap
intervensi yang mungkin dinilai untuk konsekuensi yang diharapkan dari
memodifikasi stimulus, kemungkinan yang terjadi bahwa konsekuensi akan terjadi
(tinggi, sedang, atau rendah), dan nilai perubahan (diinginkan atau tidak diinginkan).

Model Adaptasi Roy mendefinisikan tujuan keperawatan yang berbeda bagi


siswa, yaitu untuk mempromosikan adaptasi orang dalam setiap mode adaptif dalam
situasi kesehatan dan penyakit. Model ini membedakan ilmu keperawatan dari ilmu
kedokteran dengan memiliki isi dari bidang-bidang ini diajarkan dalam kursus
terpisah. Dia menekankan kolaborasi tetapi menggambarkan tujuan terpisah untuk
perawat dan dokter.

Menurut Roy (1971), itu adalah tujuan perawat untuk membantu pasien
mengerahkan energinya untuk sembuh, sedangkan mahasiswa kedokteran berfokus
pada posisi pasien pada kontinum penyakit-penyakit dengan tujuan menyebabkan
gerakan di sepanjang kontinum. Dia memandang model sebagai alat yang berharga
untuk menganalisis perbedaan antara dua profesi keperawatan dan kedokteran.

Roy (1979) percaya bahwa kurikulum berdasarkan model ini mendukung


pemahaman siswa tentang pengembangan teori ketika mereka belajar tentang
pengujian teori dan pengalaman wawasan teoritis. Roy (1971, 1979) mencatat sejak
awal bahwa model tersebut mengklarifikasi tujuan, mengidentifikasi konten, dan pola
tertentu untuk pengajaran dan pembelajaran.

Roy Adaptation Model telah digunakan dalam pengaturan pendidikan dan


telah memandu pendidikan keperawatan di Departemen Keperawatan Mount Saint
Mary College di Los Angeles sejak tahun 1970. Sejak tahun 1987, lebih dari 100.000
perawat siswa telah dididik dalam program keperawatan berdasarkan pada Model
Adaptasi Roy di Amerika Serikat dan luar negeri. Roy Adaptation Model memberi
para pendidik sebuah cara sistematis untuk mengajar siswa menilai dan merawat
pasien dalam konteks kehidupan mereka alih-alih hanya sebagai korban penyakit.

E. Asumsi Dasar Teori

Asumsi dari teori sistem dan asumsi dari teori tingkat adaptasi telah
digabungkan menjadi satu set asumsi ilmiah. Dari teori sistem, sistem adaptif manusia
dipandang sebagai bagian interaktif yang bertindak dalam kesatuan untuk beberapa
tujuan. Sistem adaptif manusia sangat kompleks dan beragam dan merespons berbagai
rangsangan lingkungan untuk mencapai adaptasi. Dengan kemampuan mereka untuk
beradaptasi dengan rangsangan lingkungan, manusia memiliki kapasitas untuk
membuat perubahan di lingkungan (Roy & Andrews, 1999). Menggambar pada
karakteristik spiritualitas ciptaan oleh Swimme dan Berry (1992), Roy
menggabungkan asumsi humanisme dan keabsahan menjadi satu set asumsi filosofis.

Humanisme menegaskan bahwa orang dan pengalaman manusia sangat


penting untuk mengetahui dan menilai, dan bahwa mereka berbagi dalam kekuatan
kreatif. Veritivitas menegaskan keyakinan pada tujuan, nilai, dan makna semua
kehidupan manusia. Asumsi ilmiah dan filosofis ini telah disempurnakan untuk
penggunaan model di abad ke-21.

Asumsi dari teori Callista Roy dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Asumsi Ilmiah

Sistem materi dan energi maju ke tingkat yang lebih tinggi dari
pengorganisasian diri yang kompleks. Kesadaran dan makna adalah konstitutif dari
integrasi orang dan lingkungan. Kesadaran diri dan lingkungan berakar pada
pemikiran dan perasaan. Manusia, dengan keputusan mereka, bertanggung jawab atas
integrasi proses kreatif. Memikirkan dan merasakan memediasi tindakan manusia.
Hubungan sistem meliputi penerimaan, perlindungan, dan membina saling
ketergantungan. Orang dan bumi memiliki pola umum dan hubungan integral.
Transformasi manusia dan lingkungan diciptakan dalam kesadaran manusia. Integrasi
makna manusia dan lingkungan menghasilkan adaptasi.

2. Asumsi Filosofis

Individu memiliki hubungan timbal balik dengan dunia dan Tuhan. makna
manusia berakar pada konvergensi titik omega dari alam semesta. Tuhan pada
akhirnya diwahyukan dalam keragaman ciptaan dan merupakan tujuan bersama
ciptaan. Individu menggunakan kemampuan kreatif manusia untuk kesadaran,
pencerahan, dan iman. Individu bertanggungjawab atas proses menurunkan,
mempertahankan, dan mengubah alam semesta.

F. Penerimaan Atas Komunitas Perawat

Model Adaptasi Roy berakar dalam pada praktik keperawatan, dan ini,
sebagian, berkontribusi pada keberhasilannya yang berkelanjutan (Fawcett, 2002). Ini
tetap menjadi salah satu kerangka kerja konseptual yang paling sering digunakan
untuk memandu praktik keperawatan, dan digunakan secara nasional dan internasional
(Roy & Andrews, 1999; Fawcett, 2005). Model Roy berguna untuk praktik
keperawatan, karena menguraikan fitur-fitur disiplin dan memberikan arahan untuk
praktik, pendidikan, dan penelitian. Model mempertimbangkan tujuan, nilai,
intervensi pasien, dan praktisi. Proses keperawatan Roy berkembang dengan baik.
Penilaian dua tingkat membantu dalam identifikasi tujuan dan diagnosis keperawatan
(Brower & Baker, 1976).

Awalnya, itu diakui sebagai teori berharga untuk praktik keperawatan karena
tujuan yang menentukan tujuannya untuk aktivitas dan resep untuk kegiatan untuk
mewujudkan tujuan (Dickoff, James, & Wiedenbach, 1968a, 1968b). Tujuan
keperawatan dan model adalah adaptasi dalam empat mode adaptif dalam kesehatan
dan penyakit seseorang. Intervensi preskriptif adalah ketika perawat mengelola
rangsangan dengan menghapus, menambah, mengurangi, atau mengubah mereka.
Resep-resep ini dapat ditemukan dalam daftar hipotesis terkait praktik yang dihasilkan
oleh model (Roy, 1984).

Ketika menggunakan proses keperawatan enam langkah Roy, perawat


melakukan enam fungsi berikut:

1. Menilai perilaku yang dimanifestasikan dari empat mode adaptif


2. Menilai rangsangan untuk perilaku tersebut dan mengkategorikannya sebagai
rangsangan fokal, kontekstual, atau residual
3. Membuat pernyataan atau diagnosis keperawatan tentang keadaan adaptif
seseorang
4. Menetapkan tujuan untuk mempromosikan adaptasi
5. Menerapkan intervensi yang ditujukan untuk mengelola rangsangan untuk
mempromosikan adaptasi
6. Mengevaluasi apakah tujuan adaptif telah terpenuhi dengan memanipulasi
rangsangan terhadap pasien, perawat meningkatkan "interaksi orang tersebut
dengan lingkungannya, sehingga meningkatkan kesehatan" (Andrews & Roy,
1986, hlm. 51).
DAFTAR PUSTAKA

Murwani, Arita.2009. Konsep Dasar Keperawatan.Yogyakarta:Fitramaya.


Hidayat, A.Aziz Alimul.2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
Nursalam.2010.Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Jakarta:EGC
Alimul Azis.2002.Pengantar Pendidikan Keperawatan.Jakarta:CV Sagung Seto
Basford, Lynn.2006.Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta:EGC
Dwidiyanti M.1987.Aplikasi konseptual Keperawatan.Semarang:Akper Dep.Kes.
Roy S.C-Andrews H.A.1991.The Roy Adaptation Model: The Definitive Statement,
California: Appleton & Large.
http://nursingscience-2008.blogspot.co.id/2015/01/mengenal-sister-callista-roy-melalui.html
https://jurnal.unej.ac.id › index.php › JPK › article › download

Anda mungkin juga menyukai