Anda di halaman 1dari 12

Teknologi informasi dalam

keperawatan

Disusun Oleh
kelompok :1

OLEH :

1. Fitri nurhayati NPM: 2021010050


2. Fitriani NPM: 2021010231
3. Husnah NPM: 2021010057
4. Nur un faridah NPM: 2021010130
5. Putri ayu NPM: 2021010137
Pengertian

2 STIK_Muh_Ptk/2014
Etiologi

 Belum diketahui
 Diduga terjadi karena faktor
genetik dan lingkungan

3 STIK_Muh_Ptk/2014
Patofisiologi

4 STIK_Muh_Ptk/2014
Manifestasi Klinis

1. Periode Neonatal 2. Anak


 Pengeluaran mekonium  Konstipasi kronis
terlambat  Gizi buruk
 Muntah hijau
 Distensi abdomen

5 STIK_Muh_Ptk/2014
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan radiologis
 Biopsi
 Manometri anorektal
 Pemeriksaan keaktifan enzyme acetylcholin
esterase dari hasil biopsi isap
 Pemeriksaan  aktifitas norepinefrin  pada
biopsi

6 STIK_Muh_Ptk/2014
Penatalaksanaan Medis

 Konservatif
 Pembedahan

7 STIK_Muh_Ptk/2014
Pengkajian Keperawatan

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Evaluasi diagnostik.

8 STIK_Muh_Ptk/2014
Diagnosa Keperawatan
 Risiko injury berhubungan dengan pascaprosedur bedah, iskemia, nekrosis dinding intestinal sekunder dari kondisi
obstruksi usus.
 Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen, iritasi intestinal, respons pembedahan.
 Risiko ketidakseimbangan cairan tubuh berhubungan dengan keluar cairan tubuh dari muntah, ketidakmampuan
absorpsi air oleh intestinal.
 Aktual/risiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan penurunan volume darah, sekunder dari gangguan
absorpsi saluran intestinal, muntah-muntah.
 Aktual/risiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan
yang kurang adekuat.
 Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entree luka pascabedah.
 Konstipasi berhubungan dengan penyempitan kolon, sekunder obstruksi mekanik.
 Pemenuhan informasi berhubungan dengan adanya kolostomi, evaluasi diagnostik, rencana pembedahan, dan
rencana perawatan rumah.
 Risiko gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan perubahan kondisi psikososial anak selama dirawat
sekunder dari kondisi sakit.
 Kecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit, misinterpretasi informasi, rencana pembedahan.

9
Rencana Keperawatan
Dx.Kep.: Risiko injury berhubungan Intervensi :
dengan pascaprosedur bedah,  Kaji faktor-faktor yang meningkatkan
iskemia, nekrosis dinding risiko injuri.
intestinal sekunder dari kondisi
obstruksi usus.
 Monitor tanda dan gejala perforasi
atau peritonitis.
 Lakukan pemasangan selang
Tujuan : Dalam waktu 2 x 24 jam
nasogastrik.
pascaintervensi reseksi kolon
pasien tidak mengalami injuri.  Monitor adanya komplikasi
pascabedah.
Kriteria evaluasi :
 Pertahankan status hemodinamik
yang optimal.
 TTV dalam batas normal.
 Bantu ambulasi dini.
 Kondisi kardiorespirasi optimal
 Tidak terjadi infeksi pada insisi
 Hadirkan orang terdekat.
 Kolaborasi untuk pemberian
antibiotik pascabedah.
10 STIK_Muh_Ptk/2014
Rencana Keperawatan
Dx.Kep.: Pemenuhan informasi berhubungan dengan adanya
rencana pembedahan, perencanaan pasien pulang Intervensi :
– Kaji tingkat pengettahuan
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam informasi kesehatan pasien tentang intervensi
terpenuhi. konservatif, intervensi bedah,
dan program perawatan
Kriteria evaluasi : rumah.
 Pasien dan keluarga jadwal pembedahan. – Jelaskan tentang prosedur
 Pasien dan keluarga kooperatif pada setiap
pembedahan.
intervensi keperawatan, serta secara subjektif
menyatakan bersedia dan termotivasi untuk – Beritahu pasien dan keluarga
melakukan aturan atau prosedur prabedah yang kapan pasien sudah bisa
telah dijelaskan. dikunjungi.
 Pasien dan keluarga mengungkapkan alasan pada – Berikan informasi pada pasien
setiap instruksi dan latihan preoperatif.
dan keluarga yang akan
 Secara subjektif pasien menyatakan rasa nyaman
dan relaksasi emosional.
menjalani perawatan rumah.
 Pasien mampu menghindarkan cedera selama
periode perioperatif.

11 STIK_Muh_Ptk/2014
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai