a. Definisi
Biopsi ginjal adalah mengambil sedikit jaringah ginjal. Tujuan tindakan ini
untuk nengetahui patologi-anatomi (PA) dari jaringan ginjal.
b. Indikasi
Indikasi tindakan ini untuk pasien dengan penyakit ginjal seperti sindrom
nefrotik atau karsinoma ginjal. Hal ini juga digunakan untuk memantau
transplantasi ginjal.
c. Kontraindikasi
Ginjal soliter atau ginjal ektopik (kecuali alograf transplan), ginjal horse shoe,
infeksi ginjal akut, ginjal yang kecil, ginjal obstruksi, nefropati refluks.
kelainan pembekuan darah, ginjial tak berfungsi, hipertensi yang tak
terkontrol, penderita tidak kooperatif, kecurigaan akan adanya tumor ginjal,
infeksi saluran kemih, uremia dan gangguan/ deformitas vertebra yang berat.
Kontra indikasi ini sebagian besar relatif.
d. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan
Sebelum tindakan biopsi harus dilakukan pemeriksaan darah lengkap,
elektrolit, ureum dan kreatinin, LFT, mekanisme pembekuan, USG untuk
melihat ukuran dan simetris ginjal. Tiga hari sebelum dilakukan biopsi pasien
diberi vitamin K tablet atau suntikan vitamin K selama 3 hari,berturut-turut.
2. Lokasi Biopsi
Batas lateral pool bawah ginjal merupakan daerah yang aman untuk
biopsi. Secara umum daerah ini dapat ditentukan dengan pemeriksaan USG.
USG juga dapat dipakai sebagai penuntun jarum biopsi ke arah ginjal
sehingga lebih tepat dan aman.
3. Prosedur.
1. Pasien dipuasakan selama 6 hingga 8 jam sebelum pemeriksaan.
2. Set infus dipasang. Spesimen urin dikumpulkan dan disimpan untuk
dibandingakan dengan spesimen pasca biopsi.
3. Jika akan dilakukan biopsi jarum, pasien diberitahukan agar menahan
napas
(untuk
mencegah
gerakan
ginjal)
ketika
jarum
biopsi
ditusukkan.
4. Pasien yang sudah dalam keadaan sedasi ditempatkan dalam posisi
berbaring telungkup dengan bantal pasir diletakan dibawah perut.
5. Kulit pada lokasi biopsi diinfiltrasi dengan preparat anestesi lokal.
Jarum biopsi ditusukan tepat di sebelah dalam kapsula ginjal pada
kuadran ginjal sebelah luar. Lokasi jarum dapat dipastikan melalui
fluoroskopi atau ultrasouand dengan menggunakan teknik khusus.
memerlukan
beku
ataupun
sitologi
imprint
atau
kerokan
durante
operasionam.
d. Tidak dapat diinterpretasi disebut inkonklusif dapat terjadi karena
kesalahan teknik atau karena situasi tumor, misalnya mudah berdarah,
reaksi jaringan ikat banyak atau tumor terlalu kecil, sehingga sulit
memperoleh
f.
sel
tumor.
Dalam
praktek,
sitologi
inkonklusif
pasien
cara
untuk
untuk
yang
memastikan
pencahayaan,
kebersihan,
menjaga
peralatan
suhu
tetap
yang
tepat,
berfungsi,
kelembaban
dan
dan
ketersediaan
untuk
pembedahan,
perbekalan material.
Aktivitas
perawat scrub
termasuk
scrubing
terhadap
adanya
informasi
yang
berkaitan
dari
riwayat
praoperatif yang mungkin signifikan pada saat ini (misalnya, pasien sulit
mendengar, mempunyai riwayat kejang, mempunyai diabetes, alergi
terhadap medikasi tertentu).
2. Intervensi keperawatan. Sasaran
utama
intervensi
adalah
untuk