Anda di halaman 1dari 13

BIOPSI GINJAL

Dina Kharismawaty
Pembimbing :
Dr. dr. H. Delyuzar, M. Ked(PA), Sp.
PA
Biopsi ginjal adalah prosedur untuk mengambil
sebagian kecil jaringan ginjal untuk pemeriksaan
patologi anatomi yang dapat membantu
menegakkan diagnosis, tata laksana dan
meramalkan prognosis pasien.
Biopsy ginjal dapat di lakuakan dengan
biopsi terbuka melalui operasi atau biopsi
perkutan
Biopsi bertujuan untuk dapat mengetahui
gambaran dasar klasifikasi & pengertian
penyakit ginjal baik primer maupun sekunder.
Manfaat

Membantu menegakkan diagnosis baik


karena kelainan primer maupun sistemik.
Mengetahui perjalanan penyakit gjnjal.
Menentukan perencanaan pengobatan.
Menentukan prognosis penyakit.
Sebagai pegangan untuk menghentikan
pengobatan.
Kontraindikasinya adalah:
 Absolute 
 diatesis hemoragik
 sedang dalam pengobatan antikoagulan
 ginjal soliter
  ginjal polikistik
  tumor intrarenal
 hipertensi
  terdapat pielonefritis
 pasien tidak kooperatif 
  Relatif
 hidronefrosis
 abses perinefritik
 infeksi intrarenal akut
 gagal ginjal stadium lanjut
 anemia berat
 obesitas berat
INDIKASI BIOPSI GINJAL
Sindrom nefrotik dengan hematuria nyata,
hipertensi, kreatinin dan ureum tinggi, atau
kadarkomplemen menurun
Sindrom nefrotik, dependen steroid,
resisten steroid
Glomerulonefritis progesif cepat
Glomerulonefritis akut atipikal atau nonresolving
Tersangka nefritis tubule interstisial akut
Sindrom hematuria rekuren
Proteinuria persisten non-ortostatik
Penyakit sistemik dengan gangguan gijal, seperti
lupus eritematosus sistemik, nefritishenoch
scholein, dll.
Persiapan Biopsi Ginjal.

1. USG ginjal : keduanya normal.


2. Tekanan diastolik kurang dari 95 mmHg.
3. Kultur urin (steril).
4. Status hematologi :
Hitung trombosit lebih dari 100.000
PT kurang dari 1,2 × kontrol.
APTT kurang dari 1,2 × kontrol (jika memanjang
maka singkirkanlah antikoagulan lupus).
Waktu perdarahan kurang dari 10 menit.
Apabila pasien dalam penggunaan OAINS/0
maupun aspirin, maka harus dihentikan lima hari
sebelum biopsi dilakukan.
Prosedur biopsi
1. Peralatan USG digunakan sebagai penuntun. USG
dilakukan oleh petugas radiologi untuk
mengetahui letak ginjal.
2. Anestesi (lokal).
3. Jarum (piston biopsi). Apabila tidak ada piston
biopsi dapat menggunakan jarum model TRUCUT
maupun VIM SILVERMAN.
4. Tempat (pool bawah ginjal, lebih disukai disukai
ginjal kiri).
5. Jaringan yang didapatkan dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu untuk pemeriksaan
mikroskop cahaya & imunofluoresen.
Prosedur biopsi ginjal
perkutan
 penjelasan kepada pasien atau orang tua mengenai
penyakit pasien dan tindakan yang akandilakukan
serta kemungkinan komplikasi tindakan
 pasien di persiapkan baik fisis maupun psikis. Di
lakukan foto polos abdomen untukmenentukan
lokasi biobsi ginjal, serta pemeriksaan darah tepi,
masa perdarahan, dan masapembekuan. Foto polos
perut, ditentukan titiklokasi biopsy di ginjal kiri kutub
bawah
  pasien berbaring telungkup. Perut di ganjal dengan
bantal pasir tepat di bawah tempatbiopsy
 tentukan proyeksi titik lokasi biopsy ginjal pada kulit
dengan bantuan urogram
 dilakukan tindakan a dan antiseptic, dilanjutkan dengan anestesi
local pada daerah lokasibiopsy
  jarum penduga ditusukan tegak lurus pada titik yang telah ditent
ukan sampai mencapaiginjal yang dapat diketahui dengan
menyuruh pasien menarik napas dan akan terlihat
jarummengikuti gerakan pernapasan. Jarak ginjal ke permukaan
pada anak 7-8 tahun kira-kira 3-5cm. pada anakgemuk jarak ini
lebih besar.
  Lubang tusukan dilebarkan dengan jarum khusus.
  arum biopsy dan obturatornya diambil dan ditentukan jarak
kedalaman biopsy denganmemposisikannya sedemikian rupa
pada ujung jarum penduga, sehingga jarak yang ditentukan pada
jarum penduga sama dengan kedalaman pada jarum biopsy
 jarum biopsy beserta obturatornya ditusukkan secara perlahan ke
arah ginjal. Pasien disuruhmenarik napas panjang dan diamati
pergerakan jarum biopsy sampai terlihat
pergerakan jarum biopsy mengikuti irama pernapasan. Bila jarum 
biopsy belum gerak, maka jarumbiopsy ditusukkan lagi lebih
dalam dan diamati pergerakan jarum sampai sesuai
denganpernapasan
  Bila jarum biopsy mencapai ginjal, obturator di
cabut dan di masukkan jarum pemotongsampai
terasa tahanan dari jaringan ginjal
  Salah satu tangan operator memegang poros jarum
pemotong kea rah ventral dengan cepatmasuk ke
dalam jaringan ginjal. Jarum biopsy dan jarum
pemotong ditarik ke atas dengancepat. Semua ini
dikerjakan dengan gerakan cepat dan terampil.
  Setelah jarum di cabut, lubang tusukan ditekan
selama beberapa menit. Jaringan ginjal dimasukkan
ke dalam larutan formalin 4% dan bila
memungkinkan sebagian jaringan dimasukkan
dalam embedding medium dan di smpan dalam dry
ice untuk pemeriksaanimunoflurensi
Pengawasan pascabiopsi

Pasien berbaring ditempat tidur selama 24 jam


Periksa nadi dan tekanan darah setiap ½ jam
untukk beberapa jam, kemudian
dilanjutkansetiap jam selama 3 jam
 Urin di tamping pada 3 tempat
terpisah berturut-turut untuk evaluasi
perdarahan
 Bila urin pertama tidak menunjukkan
hematuria makroskopik, tekanan darah dan
nadinormal dan stabil, anak boleh bangun dan
berbaring seperti biasa
Komplikasi biopsi
Hematoma.
Hematuria.
Infeksi.
Pembedahan.
Perdarahan.
Fistula arteriovena.
Hematotorak.
Kematian (komplikasi yang faal).

Anda mungkin juga menyukai