Patofisiologi Diplopia
Dua mekanisme utama diplopia adalah misalignment okuler dan aberasi
okuler (misal defek kornea, iris, lensa, atau retina). Kunci paling penting untuk
mengidentifikasi mekanisme diplopia adalah dengan menentukan jenis atau
klasifikasi diplopia, termasuk diplopia monokuler atau diplopia binokuler.
Misalignment okuler pada pasien dengan penglihatan binokuler yang normal
akan menimbulkan diplopia binokuler. Misalignment okuler menyebabkan
terganggunya kapasitas fusional sistem binokuler. Koordinasi neuromuskuler
yang normal tidak dapat menjaga korespondensi visual objek pada retina kedua
mata. Dengan kata lain, sebuah objek yang sedang dilihat tidak jatuh pada fovea
kedua retina, maka objek akan tampak pada dua tempat spasial berbeda dan
diplopia pun terjadi.1
Secara prevalensi kasus tertinggi, diplopia monokuler disebabkan oleh
aberasi lokal pada kornea, iris, lensa, atau yang jarang yaitu retina. Diplopia
monokuler tidak pernah disebabkan oleh misalignment okuler. Mekanisme
diplopia yang ketiga dan jarang terjadi adalah disfungsi korteks visual primer
atau sekunder. Disfungsi ini akan menimbulkan diplopia monokuler bilateral dan
harus dipertimbangkan saat tidak ditemukan aberasi okuler pada pasien.
Terakhir, diplopia yang terjadi tanpa penyebab patologis, biasa disebut
diplopia fungsional/fisiologis. Pasien dengan diplopia fungsional juga sering
mengeluhkan berbagai gejala somatik atau neurologis.2
1. Patel, Anil. 2008. Etiologi and Management of Diplopia. Geriatric and Aging •
June 2003 • Vol 6, Num 6
2. Pearce EC.. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Alih bahasa:
Handoyono SM. Jakarta. PT Gramedia.2009 :314-324
3. Ilyas, Sidarta. 2012. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran UI
4. Pelak VS. 2004.Evaluation of diplopia: An anatomic and systemic
approach. Hospital Physician: March, 2004.
5. Lutwak, Nancy. 2011. Binocular Double Vision – A Review. American Journal
of Clinical Medicine-Fall 2011-Volume Eight Number Three.
6. Diplopia. Dorland’s illustrated medical dictionary. 28th ed. Philadelphia: W.B.
Saunders, 1994:475