Tujuan dari menutup luka dengan cara suturing/jahitan agar didapat kesembuhan yang
primer. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pada waktu menjahit harus diusahakan
mempertemukan kedua tepi luka secara tepat/ acurat , pemilihan suture material yang tepat,
tarikan benang jahit pada waktu simpul dibuat tidak mengganggu sirkulasi setempat dan terhindar
adanya benda asing yang tertinggal serta tidak ada celah (death) space ) jaringan (Sjamsuhidajat,
2004).
Tehnik menjahit : Jarum dipegang dengan needle holder pada pertengahan jarum dan
tangan kiri memegang pinset untuk memfixir tepi luka yang dijahit. Jahitan dimulai dari tepi luka
I dan diteruskan ketepi II kemudian Needle holder diletakan didepan dari benang dan benang
diputar/dilingkarkan 360 atau 720 , setelah itu needle jolder menjepit benang yang tersisa tadi dan
ditarik maka terjadi simpul awal atau simpul hidup. Untuk simpul achir/mati maka needle holder
diletakkan dibelakang dari benang benang diputar 360 needle memegang benang lagi kemudian
ditarik maka terjadi simpul mati ( lihat gambar) (Reksoprodjo, 2000). Macam-macam simpul :
1.Simpul mati
2.Granny knot
3.Surgeon's knot
4.Triple knot
5.Square knot
Pola Jahitan
Pada dasarnya ada dua pola dasar jahitan yaitu jahitan yang putus-putus atau interrupted dan
menerus atau continous.Interrupted suturing adalah jahitan yang selalu diputus setelah simpul
achir dibuat dan dil;anjutkan dengan jahitan serupa sampai sepanjang tepi luka tertutup.
Sedangkan jahitan menerus simpul achir diputus setelah jahitan luka selesai hanya ada dua simpul
(Karakata, 1995).
1.
2.
Horizontal mattres.
Ada dua type yaitu inverting dan everting. Untuk yang inverting tidak diadviskan untuk kulit
karena akan memperlama kesembuhankarena tepi luka tertekuk kedalam dan sukar saat
mengambil benang jahit.
Untuk yang everting , pola ini baik untuk kulit , tetapi waktu menarik benangnya jangan
terlalu keras sehingga tepi luka tetap flat atau dater sehingga aposisi tepi luka tepat, kalau
menariknya terlalu keras maka tepi luka akan terangklat keatas dan akan memperlama
kesembuhan.
3.
Vertical mattres.
Pola ini seperti horizontal mattres, tetapi pada waktu jahitan dilakukan jarum menembus tegak
lurus / vertical dengan tepi luka, pola ini waktu menarik benangnya jugs tidak boleh terlaiu keras,
usahakan tarikan tetap bisa menjaga tepi luka tetap beraposisi /flat saja.
4.
Cross mattres.
Pola ini mirip diatas hanya saja benang yang diluar bersilangan dan ini menguntungkan karena
tepi luka tidak terangkat keatas.
5.
Near and Far.
Jahitan ini merupakan modifikasi dari vertikal mattres. Jahitan ini dapat mencegah tepi luka
tertekuk kedalam atau keluar, mempunyai holding power yang sangat baik. Biasa digunakan untuk
kulit yang luka dengan regangannya besar.
6.
Stent.
Jahitan ini digunakan untuk menghilangkan celah dan untuk mencegah perdarahan. Kain kassa
yang digulung ditempatkan diatas luka dan diteruskan dengan jahitan sederhana tunggal ataupun
mattres. Contoh untuk kasus othematom.
7.
Jahitan subcuticular.
Disini bisa menggunakan pola horizontal mattres ataupun vertical mattres, benang yang dipakai
adalah plain cat gut, jahitan ini untuk mencegah adanya celah /death space sebelum kulit dijahit.
Pola Jahitan Menerus.
Pola Jahitan Menerus antara lain (Doherty, 2006) :
1 . Sederhana menerus.
Aplikasi dari pola ini luas, bisa digunakan untuk kulit ataupun jaringan yang lebih dalam.
Benang yang kelihatan memanjang dapat diluar atau didalam. Kelemahan dari pola ini adalah:
tidak ada kemampuan untuk melebar yang disebabkan oleh kebengkakan jaringan. Bila salah satu
simpul lepas/putus maka keseluruhan jahitan akan menjadi kendor/ lepas semua.
2.
Lock Stitch
Dapat dikerjakan dari kiri kekanan atau dari kanan kekiri, dimulai dengan jahitan tunggal
kemudian setipa akan memulai jahitan baru jarum dan benang dimasukan diantara benang dan
kulit (seperti itik-itik kancing baju) pada akhir dari jahitan simpul dibuat dengan. Pola ini biasa
digunakan untu organ yang berongga dan bulat, tusukan dibuat melingkar + 1 cm dipinggir dari
organ tsb. Biasa dipakai pada kasus prolapsus ani, vagina dll.
Catatan:
-Bila ada simpul yang lepas, maka akan lepas semua dan luka akan terbuka.
-Benda asing yang tertinggal diluka lebih banyak pada jahitan menerus dibanding
dengan yang tunggal.
-Aposisi luka tidak seakurat yang putus-putus.
-Yang mennguntungkan cepat mengerjakannya dan juga waktu mengambil benangnya(kecuali
yang lock stitch).
DAFTAR PUSTAKA
Doherty GM. 2006. Current Surgical Diagnosis and Treatment. USA : McGraw Hill.
Karakata S, Bachsinar B. 1995. Bedah Minor. Hipokrates : Jakarta
Reksoprodjo S,. 2000. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Binarupa Aksara.
Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran. EGC