Anda di halaman 1dari 47

Tumor Ganas

Kelenjar Saliva
Citrayuli Nurkhasanah (141610101065)
Grace Valencia Handoko
(141610101066)
Yuniko Dimas A
(141610101068)
Firdiana Retno Herdiani (141610101070)
Aulia Rahma Elnisa (141610101074)
Puti Ganisari (141610101076)
Eka Aprilia Devi
(141610101078)
Fitrotul Hasanah
(141610101080)
Rr. Dianita Rahmah Julia (141610101081)

Tumor Ganas Kelenjar Saliva


Oleh : drg. Dwi Merry Ch. Robbin, M.Kes
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke RSGM dengan
keluhan bengkak pada daerah palatum sejak 1 tahun yang
lalu yang membesar perlahan-lahan. Keluhan pada langitlangit mulut disertai dengan suara sengau tapi pasien masih
bisa makan dan minum seperti biasa. Benjolan tidak
dirasakan nyeri, tidak terlihat merah atau panas pada
perabaan. Keaadaan umum pasien : kulit agak keriput,
badan kurus BB 45 kg, TB 160 cm dan dari anamnesa
diketahui bahwa sejak kecil pasien mudah sekali sakit. Dari
pemeriksaan klinis menunjukkan pada kavum oris tampak
benjolan pada pertengahan palatum durum dan palatum
molle dengan ukuran lebih kurang 3x2x2 cm, permukaan
halus dan terdapat ulser di atas benjolan, tidak hiperemis,
tidak terdapat nekrotik, perabaan kenyal padat, mobile,
tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ditemukan pembesaran
kelenjar getah bening leher.

Dari gambaran HPA menunjukkan proliferasi sel-sel


asinar yang padat, uncapsulated, sitoplasma sel-sel
kanker bergranul, bentukan seperti duktus atau
acinar cell yang berlebihan. Selain itu, dokter juga
melakukan pemeriksaan penunjang magnetic
resonance sialography. Dari hasil pemeriksaan
tersebut, dokter menyimpulkan bahwa pasien
mengalami tumor ganas kelenjar saliva dengan
derajat keganasan low grade, stadium 2 (T2N0M0)

Step 1

Step 1
Hiperemis
Keadaan dimana terjadi peningkatan vaskularisasi darah
sehingga membuat suhu lokal meningkat

Magnetic Resonance Sialography


Pemeriksaan kelenjar saliva
resonansi gelombang magnetik

dengan

menggunakan

Nekrotik
Suatu kematian sel karena rusaknya membran sel, bisa
karena adanya mikroorganisme

Derajat keganasan low grade


Derajat keganasan paling rendah dimana belum ada
keterlibatan kelenjar getah bening maupun belum adanya
metastasis ke organ lain

Step 1
Acinar cell
Sel yang berfungsi memproduksi saliva

Stadium 2 (T2N0M0)
Suatu keadaan tumor yang masih dalam derajat keganasan
low
grade,
T2 menunjukkan tumor dengan ukuran kurang lebih 3-4 cm,
N0 menunjukkan tidak ada keterlibatan kelenjar getah bening,
M0 menunjukkan tumor belum bermetastasis ke organ lain

Uncapsullated
Tidak berkapsul, maksudnya tidak ada jaringan ikat yang
menyelubungi masa baru atau tumor tersebut dan merupakan
salah satu ciri dari tumor ganas

Step 2

Step 2
1.

Apakah ada hubungan keadaan umum pasien yang


dijelaskan pada skenario dengan penyakit yang
diderita pasien ?

2.

Apa kemungkinan etiologi pada skenario ?

3.

Apa ada hubungan ulser di atas benjolann dengan


penyakit yang diderita pasien ?

4.

Mengapa pada skenario tidak ditemukan


pembesaran kelenjar getah bening padahal dokter
menyimpulkan pasien mengalami tumor ganas,
sedangkan jika terjadi keabnormalan, kelenjar getah
bening pada tubuh akan mengalami pembengkakan
sebagai tanda bekerjanya imun tubuh ?

5.

Apa saja differential diagnosis untuk benjolan pada


palatum dan bagaimana cara membedakannya?

6.

Sebutkan macam-macam tumor ganas kelenjar


saliva dan termasuk jenis yang mana kelainan pada

Step 2
Mengapa tidak dirasakan rasa nyeri, padahal salah satu ciri
7

tumor ganas adalah timbulnya rasa nyeri karena


ketelibatan saraf ?

Bagaimana pathogenesis tumor ganas kelenjar saliva ?

Step 3
1. Apakah ada hubungan keadaan
umum pasien yang dijelaskan pada
skenario dengan penyakit yang
diderita pasien ?
Diduga keadaan umum pasien berhubungan dengan
penyakit yang diderita pasien.
Kondisi badan kurus dengan BB 45 kg dan TB 160 cm
diduga hal tersebut dikarenakan pasien mengalami
defisiensi nutrisi tertentu, dimana defisiensi nutrisi
merupakan faktor predisposisi timbulnya tumor ganas.
Selain itu juga dijelaskan pasien sejak kecil mudah
sekali sakit, hal tersebut menunjukkan sistem imun
pasien yang rendah sehingga menyebabkan antigen
mudah menginfeksi pasien dan pasien mudah terkena
suatu penyakit termasuk tumor ganas pada skenario.

2. Apa kemungkinan etiologi pada


skenario ?
Adanya defisiensi nutrisi tertentu
Sistem imun pasien yang rendah
Adanya suatu kelainan tertentu karena dijelaskan pada
skenario kulit pasien keriput padahal pasien masih
berumur 28 tahun
Adanya keterlibatan mikroorganisme

3. Apa ada hubunganulser di atas


benjolann dengan penyakit yang
diderita pasien ?

Ulserasi menunjukkan adanya kerusakan lapisan epitel.


Didapatkan suatu kemungkinan bahwa ulserasi
disebabkan adanya iritasi kronis pada kelenjar saliva
minor pada palatum yang dapat menyebabkan
perubahan gen, sehingga terjadi pertumbuhan massa

3. Mengapa pada skenario tidak


ditemukan pembesaran kelenjar
getah bening?
Karena tumor ganas yang diderita pasien masih low
grade sehingga sistem imun belum bekerja
Sel-sel tumor ganas tidak dikenali sebagai suatu
antigen oleh sistem imun kita karena sel tumor
memiliki masking antigen yang dapat membuat sel
tumor tidak dikenali. Sehingga tidak terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening karena memang
sistem imun tidak berhasil mengenali adanya
keabnormalan tersebut. Selain itu, pada kelenjar saliva
meskipun tumor tersebut ganas masih memiliki sifat
seperti tumor jinak sehingga masih dianggap sesuatu
yang normal oleh tubuh

4. Apa saja differential diagnosis


untuk benjolan pada palatum dan
bagaimana cara membedakannya?
Torus palatinus
Kista
Perbedaan :
Secara klinis, pada torus palatinus dan kista tidak ditemukan
ulserasi sedangakan tumor mengalami ulserasi; pada torus
palatinus benjolan membentuk lobul-lobul , sedangkan pada
tumor hanya tampak 1 benjolan
Jika dipalpasi torus palatinus keras karena merupakan
bentukan tulang, jika kista di palpasi akan terasa lunak
karena berisi cairan, sedangakn untuk tumor terasa kenyal
padat
Secara histologi, torus terlihat bentukan tulang, kista
menampakkan rongga kistik yang dibungkus epitel dengan
ada atau tidaknya sebukan sel radang sedangakan tumor
terlihat bentukan sel-sel asinar
TEMPATNYA

6. Sebutkan macam-macam tumor


ganas kelenjar saliva dan termasuk
jenis yang mana kelainan pada
skenario?
Cylindroma / Adenoid cystic carsinoma, hpa nya terlihat
ductus membentuk pulau-pulau dan terdapat
degenerasi kistik
Pleomorphic adenoma malignan / mixed tumor,
campuran sel epitel dan sel asinar
Mucoepidermoid carcinoma, sering terjadi pada
kelenjar parotis
Acini cell carcinoma

7. Mengapa tidak dirasakan rasa


nyeri, padahal salah satu ciri tumor
ganas adalah timbulnya rasa nyeri
karena ketelibatan saraf ?
Rasa tidak sakit disebabkan olehtumor dengan derajat
yang masih low grade sehingga invasi belum melibatkan
reseptor syaraf yang dapat merangsang rasa nyeri. Selain
itu pada tumor kelenjar saliva pertumbuhan dari sel-sel
ductus atau sel-sel acinar lebih bersifat tumbuh ke dalam
sehingga pertumbuhan tumornya terlihat lambat dan
juga belum melibatkan syaraf

8. Bagaimana pathogenesis tumor


ganas kelenjar saliva ?
Adanya etiologi seperti karsinogen, mutagen, radiasi,
virus, dsb akan menyebabkan kerusakan DNA dimana jika
DNA tidak berhasil direpair akan menyebabkan mutasi
gen pada nucleus. Perubahan ini terjadi pada gen
regulator yaitu adanya inaktivasi suppressor gen,
perubahan protoonkogen menjadi onkogen dan juga
perubahan gen yang mengatur apoptosis. Hal tersebut
akan menyebabkan perubahan ekspresi gen dan
mengakibatkan proliferasi sel asinar yang berlebih dan
jika terus berlanjut akan menyebabkan tumor ganas
kelenjar saliva

Step 4

Step 5

Step 5
1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan
Etiologi tumor ganas kelenjar saliva
2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan
Macam-macam tumor ganas dan tumor jinak
kelenjar saliva beserta gambaran klinis dan HPA
3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan
Ciri-ciri khusus tumor ganas kelenjar saliva
4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan
Patogenesis tumor ganas kelenjar saliva
5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan
Pemeriksaan penunjang untuk tumor ganas
kelenjar saliva

Step 7

1. Mahasiswa Mampu
Memahami dan
Menjelaskan Etiologi
tumor ganas kelenjar
saliva

Epidemologi di US, tumor


kelenjar ludah sekitar 5%
dari semua neoplasma
kepala dan leher. 75%
terjadi di kelenjar parotis,
10% muncul di kelenjar
submandibular, dan 15%
berada di kelenjar saliva
minor yang terletak pada
tractus digestivus atas,
kurang dari 1% terjadi
pada kelenjar sublingual.
Prosentasenya dari
Stadium I sampai Stadium
IV secara berurutan
adalah: 96%, 77%, 73%,
dan 37%.

Usia
Genetik
Pekerjaan
Inflamasi kronis
Paparan radiasi
Virus onkogen
Bahan kimia
(rokok)

2. Mahasiswa Mampu
Memahami dan
Menjelaskan Macammacam tumor ganas dan
tumor jinak kelenjar
saliva beserta gambaran
klinis dan HPA

Tumor ganas kelenjar


Low Grade
Low grade
saliva
mucoepidermoid

High Grade

High grade mucoepidermoid


carcinoma
Adenoid cystic carcinoma
Carcinoma ex phelomorphic
adenoma
Adenocarcinoma
Squamous cell carcinoma
undifferentiated carcinoma
Myoepithelial carcinoma
Anaplastic small cell
carcinoma
Carcinosarkoma
Large cell undifferentiated
carcinoma
Small cell undifferentiated
carcinoma

carcinoma
Pholymorphous low
grade adenocarcinoma
Acinic cell carcinoma
Low grade
adenocarcinoma
Basal cell carcinoma
Clear cell carcinoma
Cystadenocarcinoma
Epithelial-myoepithelial
carcinoma
Mucinous
adenocarcinoma
Polymorphous low-grade
adenocarcinoma (PLGA)

Intermediate
Grade
Intermediate grade
mucoepidermoid
carcinoma
Intermediate grade
adenocarcinoma
Oncocytic
carcinoma
Intermediate grade
myoepithelial
carcinoma

Tumor jinak
kelenjar saliva
Whartins tumor

Adeno karsinoma
Adenocarcinoma, insidennya
jarang tapi merupakan tumor
yang agresif (intermediate
dan high grade)
Pada usia 40 tahun,
pria = wanita
Sekitar 50% muncul di
parotis selebihnya adalah di
kelenjar liur minor palatum,
bibir dan lidah.
Survival lebih buruk pada
grading Overall cure rate
pada 15 tahun adalah 67%
untuk stage I, 35% untuk
stage II dan 8% untuk stage
III.

Clinical features
soliter, asimptomatik, tapi
20% kasus sakit atau facial
weakness. Minor gland
tumours may be ulcerated
and about 25% of palatal
tumours involve the
underlying bone. Tumour
duration ranges from one to
10 years.
Macroscopy
Sebagian besar circumscribed
tetapi juga ada yang irregular
Areas of necrosis or
haemorrhage may contrast
with the white or yellowish cut
surface.

Histopatologi
Terdapat bentukan mirip kelenjar atau duktus.
Iinfiltrasi ke jaringan sekitar.
Stroma jaringan ikat
Sel tumor kuboid atau oval dengan sitoplasma
terang berbentuk trabekular atau pulau-pulau
terpisah.
Terbentuk mikrokistik dari bentukan duktus.
Small deposits of eosinophilic acellularmaterial
and extracellular mucin may be present.

Architectural and cellular


variability. Prominent ductal
differentiation is present,
within closely arranged
tumour islands.

Large, hyperchromatic,
pleomorphic nuclei and frequent
mitoses characterize high-grade
tumours. Although ductal
differentiation
is present in these infiltrating
tumour islands, other areas had
large solid sheets of similar cells
with rare to no ductal
differentiation.

Greater variability in the size,


shape and staining of the nuclei
is typically present. Nucleoli are
often more prominent
and scattered mitoses are often
present.

Polymorphous Low Grade


Adenocarcinoma (PLGA)
Synonyms : Terminal duct
carcinoma, lobular carcinoma
Epidemiology: adalah tumor
ganas no. 2 yang banyak
ditemukan di kelenjar saliva
sekitar 26%
Pria:wanita = 2:1
Terjadi pada usia 50-70 tahun
Localization : 60% kasus
terjadi pada palatum . Selain
itu juga di mukosia bukal,
retromolar region, bibir atas,
dan dasar mulut

Clinical
features:
low
grade, painless mass in the
palate is the most common
clinical sign. Pertumbuhan
tumor bervariasi mulai dari
mingguan sampai tahunan.
Macroscopy:
circumscribed, padat, but
non-encapsulated,
yellowtan, lobulated nodule
up to several centimetres in
greatest
dimension
(average 2.2 cm)

Polymorphous Low Grade


Adenocarcinoma (PLGA)
Histopathology
Pertumbuhan infiltratif. Sel tumor kecil sampai sedang, uniform
shape, sedikit hiperkromasi, nukleus oval.
The main microscopic patterns are:
1. Lobular
2. papillary or papillary-cystic (typically focal)
3. cribriform areas sometimes resembling those in adenoid cystic
carcinoma
4. trabecular or small, duct-like structures lined by a single layer of
cuboidal cells.
5. Sel tersusun kosentris dan melingkar disekitar pembuluh danarh
atau pun saraf.
6. Foci of oncocytic, clear, squamous or mucous cells may be
found.
7. Stroma may show areas of mucinosis or hyalinization. Despite
the innocuous cytologic appearance, the neoplasm always
invades adjacent soft tissues and is uncapsulated.

Destructive invasion of adjacent


tissues

LGA with papillary cystic formations.

Cribriform growth pattern.

3. Mahasiswa Mampu
Memahami dan
Menjelaskan Ciri-ciri
tumor ganas kelenjar
saliva

Sel target yang mengalami perubahan pada tumor


ganas kelenjar saliva adalah :
Sel Myoepitel : Sel-sel myoepitel memperlihatkan
gambaran
plasmasytoid,
epiteloid,
spindle,
sitoplasma bergranul. Pada beberapa studi, tipe
myoepitel sel lebih sering muncul dengan bentuk
sel plasmasytoid kemudian tipe spindel sel.
Sel Acini :Mengalami proliferasi berlebih yang
uniform maupun maupun pleomorfik, Inti
mengalami hiperkromasi, sebagian besar
sitoplasma terlihat eosinofilik dan bergranul
Terkadang membetuk rongga kistik
Sel duktus : memiliki kemampuan proliferasi yang
sama seperti sel acini

Pada tumor ganas kelenjar saliva terdapat


pengklasifikasian secara khusus berdasarkan sifat
secara mikroskopis maupun secara klinis.
Pengklasifikasian tumor ganas kelenjar saliva adalah
sebagai berikut :
1. Low-grade tumours demonstrate : minimal variability
of nuclear size, shape, or staining density, and rare
mitoses. Pertumbuhan lambat, berkapsul atau tidak
berkapsul
2. High-grade tumours: have enlarged pleomorphic cell,
hyperchromatic nuclei, focal necrosis, and frequent
and atypical mitoses. Pertumbuhan lambat-cepat,
tidak berkapsul, mudah bermetastasis pada jaringan
sekitar (pembuluh darah dan saraf)

4. Mahasiswa Mampu
Memahami dan
Menjelaskan Patogenesis
tumor ganas kelenjar
saliva

Tahap
utama
pada
transformasi sel dari sel
normal
menjadi
neoplastik, yaitu inisiasi
dan promosi.
Inisiasi : proses secara
nyata
yang
menyebabkan
lesi
di
dalam genom sel dan
mejadikannya berpotensi
neoplastik.
Efek promosi sebagai
hasil
dari
kelanjutan
mutasi
gen
yang
abnormal secara acak,
bekerja sama dengan
hasil dari proses inisiasi.

Stadium persisten : proliferasi


klonal
sel
tumor
tidak
memrlukan
inisiator
/
promotor, dan sel-sel tumor
memperlihatkan
pertumbuhan yang autonom.
Kejadian
awal
mengubah
ekspresi gen (seluler atau
proto-onkogen) -> sel tumor
tidak dapat melaksanakan
fungsinya dengan tepat ->
sel tumbuh dengan stimulasi
autokrin.
Induksi pertumbuhan vaskuler
ke dalam tumor melalui
pengaruh faktor angiogenik
tumor
->
pembesaran
dipertahankan dengan perfusi
makanan -> apabila tumor
ternyata
ganas,
tumor
sekunder dibentuk melalui
proses metastasis

5. Mahasiswa Mampu
Memahami dan
Menjelaskan
Pemeriksaan penunjang
untuk tumor ganas
kelenjar saliva

Pemeriksaan
Radiologis
Sialograf
Tomograf computer
Sialograf tomograf
computer
Magnetic resonance
imaging
Ultrasonograf

Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai