ASPEK TUMOR
1.Klasifikasi
2.Tata nama
3.Sifat
4.Derajat dan tingkat
5.Biologi Pertumbuhan
6.Dasar molekuler kanker
7.Penyebab kanker
8.Penyebaran kanker
9.Kista
Patogenesis tumor/neoplasma
Pengertian:
1.Istilah tumor untuk pembengkakan dalam radang sudah ditinggalkan
2.Istilah tumor hanya untuk pembesaran jaringan yang neoplastik
3.Neoplasma berarti pertumbuhan baru
4.Neoplasma =tumor
Non- neoplastik
Proses transformasi
Sel normal
Sel tumor
Parasitik
1.Merokok
1.makanan+O2
2.Alkohol
2.Met hormon
3.Iritasi
3.Met ndokrin
4.Bawaan
5.Virus
6.dll
Proliferasi
neoplastik
Sel tumor
Sel normal
Tumor jinak
Tumor ganas
Ginjal
15%
Melano Ca
5%
Stomach
5%
INTRA ORAL
Kolon
6%
Tiroid
6%
Prostat
6%
Gen :
ialah inti keturunan yang sanggup memperbanyak diri dan terletak pada
suatu posisi tertentu pada kromosom khusus
Macam-macam gen:
1. Proto- onkogen =gen pencetus pertumbuhan
2. Anti-onkogen = gen penghambat pertumbuhan
3. Pengatur apoptosis
4. Pengatur perbaikan DNA
Apoptosis merupakan kematian sel yang terprogram dan merupakan mekanisme
fisiologis yang diatur secara teliti seperti halnya pembelahan sel.
Apoptosis berperan dalam penyesuaian jaringan terhadap kebutuhan yang
berubah-ubah, juga untuk memusnahkan sel yang tidak berguna selama
perkembangan embrio dan juga membuang sel yang berbahaya seperti sel tumor,
sel yang terinfeksi virus, atau sel imuno kompeten yang melawan antigen yang
berasal dari dalam tubuh sendiri
Fungsi gen no:4 adalah memperbaiki kerusakan yang dialami oleh gen no: 1, 2 dan
3
Virus
Radiasi
Sel normal
Gen rusak
kimia
Proliferasi
tak
terkendali
Sel tumor
Sel dg
cacat/keturunan
Metastase
Neoplasma ganas mempunyai kemampuan untuk penyebaran jauh. Sifat ini
diperoleh pada tahap fenomena yang disebut progresi tumor. Pada tingkat
molekuler progresi tumor merupakan akumulasi lesi genetik akibat defect pada
perbaikan DNA
Metastase osteosarkoma
Tumor odontogenik
Ameloblastoma
Calsifying epitelial odontogenic tumor(Pindborg Tumor)
Adenomatoid odontogenic tumor
Squamous odontogenic tumor
Clear cell odontogenic tumor
Odontogenic myxoma
Central odontogenic fibroma
Cementifying fibroma
Cementoblastoma
Periapical cementoosseous dysplasia
Ameloblastic fibroma dan ameloblastic fibroodontoma
Odontoma
TUMOR ODONTOGENIK
Tumor odontogenik : lesi yang berasal dari elemen epitel atau mesenkim atau
keduanya,yang merupakan bagian dari apparatus pembentukan gigi. Ditemukan
eksklusif pada maksila dan mandibula (kadang pada gingival).
AMELOBLASTOMA
Terjadi dalam mandibula atau maksila dari epitel yang terlibat dalam
pembentukan gigi. Sumber epitel meliputi organ enamel, sisa-sisa
odontogenik (rest of Malassez, rest of Serres), reduced enamel epithelium
dan epitel kista odontogenik, terutama kista dentigerus. Pemicu atau
stimulus tidak diketahui.
Ameloblastoma
Ameloblastomapada
Cystic Ameloblastoma, dg
sebuah rupa lokasi
Histopatologi
Pola histologis banyak, bisa sub tipe tunggal atau beberapa pola dalam lesi yang
sama. Umumnya ada polarisasi sel disekitar sarang yang berproliferasi dalam
pola yang serupa ameloblast organ enamel. Ditengahnya ada sel yang teratur
bebas mirip retikulum stelat organ enamel. Gambaran khas lain: adanya tunas
tumor dari pusat neoplastik dalam pola seperti perkembangan gigi.
Sub tipe mikroskopis tersering: folikular. Terdiri dari pulau sel tumor yang mirip
folikel gigi normal. Degenerasi kistik sentral pola: kistik ameloblastoma.
Sel neoplastik berkembang menjadi jaringan epitelium plexiform
ameloblastoma.
Bagian sentral pula tumor menjadi gepeng atau memanjang acanthomatous
dan spindle.
Tumor dengan pola mikroskopis mirip Carsinoma sel basal pada kulit basal
cell ameloblastoma
Sel neoplastik sentral membentuk sitoplasma granular prominen granular cell
ameloblastoma.
Kadang pada ameloblastoma sel tumor jernih dan keratinisasi tipe ghost cell.
Ameloblastoma solid/multicystic memilik semua pola mikroskopik, lebih agresif,
terapi perlu lebih ekstensif dan rekurensi tinggi bila dikuretase.
Lesi unicystic: rongga kista tunggal terdapat pertumbuhan intraluminal atau
mural, dapat berupa ameloblastoma kecil atau kista odontogenik dengan
transformasi ameloblastik pada tepi epithelial. Varian histologis: plexiform
unicystic ameloblastoma, dinding kista menunjukkan jaringan epithelial. Dari
proliferasi ameloblastik. Terjadi pada dekade 2-3, khas pada daerah molar
mandibula, angka rekurensi 10% bila dikuretase. Diagnosis retrospektif setelah
enukleasi lesi yang mirip kista odontogenik.
Cystic ameloblastoma dengan dilapisi epitel yang spongiosa Cystic ameloblastoma menunjukkan epitel yang spongiosa
dan basal yang seperti pagar
Histopatologi
Lapisan sel epitel polygonal
besar, nukleus bervariasi
dalam ukuran, bentuk dan
jumlah. Jarang gambaran
mitotik. Sitoplasma banyak
dan eosinofilik. Kadang pada
zona fokal tampak clear cell
Produk ekstra seluler:
amiloid, terdapat deposit
kalsium konsentrik pada
material amiloid (cincin
Liesegang) gambaran
radiopak.
Calcifying epitelial odontogenic tumor ,tersusun oleh sel-sel Calcifying epitelial odontogenic tumor,
epitel tumor atypical dan berinti banyak.
menunjukan adanya timbunan amiloid
ODONTOGENIC MYXOMA
Histopatologi
Jaringan ikat myxomatous aseluler halus. Terdapat
fibroblas dan myofibroblas jinak serta kolagen
jumlah bervariasi dalam matriks mukopolisakarida.
Pulau tulang yang menggambarkan trabekula
residual dan kapiler tampak tersebar diseluruh lesi.
Sisa-sisa odontogenik jarang.
CEMENTIFYING FIBROMA
Sulit dibedakan dari ossifying fibroma, mungkin bagian spektrum lesi fibrous
sentral yang mengandung materi kalsifikasi. Dibedakan dengan identifikasi
mikroskopis.
Gambaran klinis
Pada dewasa sekitar 40 tahun, kisaran usia luas. Predileksi pada mandibula
dan wanita. Lesi menimbulkan pergerakan gigi atau ekspansi kortikal.
Radiografi: bisa radiolusen, lusen dengan fokus opak, atau opak diffuse,
tergantung ukuran pulau sementum dan perluasan kalsifikasi. Biasanya lesi
berbatas jelas dan dikelilingi margin sklerotik.
Histopatologi
Khas: stroma fibroblastik jinak. Selularitas tinggi, mitosis jarang, sementum
diidentifikasi berupa globul atau pulau material yang terkalsifikasi
dikelilingi sementoid eosinofilik dan sementoblas. Pulau sementum ini
terdistribusi seimbang di seluruh lesi ,tapi kadang membentuk massa
berlobul. Jarang ada sel radang.
CEMENTOBLASTOMA
Gambaran klinis
= true cementoma,
neoplasma jinak jarang dari
cementoblas. Predominan
pada decade 2-3, khas
sebelum 25 tahun. Tidak ada
predileksi gender. Lebih
sering pada mandibula, dan
pada regio posterior. Terkait
akar gigi dan gigi tetap vital.
Cementoblastoma , disekitar akar gigi molar I pada mandibula
Dapat menimbulkan
ekspansi kortikal dan
kadangkala nyeri intermiten
derajat rendah.
Radiografis: lesi opak yang
menggantikan akar gigi,
biasanya dikelilingi cincin
radiolusen
Histopatologi
Timbunan materi seperti
Cementoblastoma , dengan bagian perifer tampak cementoblas
sementum dengan sejumlah
yang pucat (kiri) melawan kepadatan jaringan cementum
garis terbalik. Jaringan lunak
bervaskularisasi baik
mengandung sementoblas,
sering berjumlah banyak,
besar ,dan
hiperkromatis.
PERIAPICAL
CEMENTOOSSEOUS
DYSPLASIA
Tampak
sementoklas.
Dulu disebut cementoma, merupakan respon tulang periapikal dan sementum
fase radiolusen
Histopatologi
Campuran jaringan fibrous
jinak, tulang dan sementum.
Jaringan kalsifikasi dalam
trabekula, spikula atau
massa iregular yang lebih
besar. Garis reversi tampak,
osteoblast atau
cementoblast membatasi
pulau jaringan keras.
Tampak sel radang kronik.
fase radioopak
Histopatologi
Berlobus, dikelilingi kapsul
fibrous. Massa tumor
terutama berupa jaringan
ikat myxoid yang tampak
primitif. Mirip pulpa gigi
karena tidak ada kolagen.
Pita atau lembaran epitelium
odontogenik khas setebal
dua sel.
Pada ameloblastic fibroodontoma, sel pada 1 atau
lebih foci melanjutkan
diferensiasi dan
menghasilkan dentin dan
email, mungkin dalam
bentuk compound atau
complex odontoma.
Ameloblastic fibroodontoma . Odontoma disebelah kanan
mesechym yang ganas
Ameloblastic fibroodontoma
ODONTOMA
Terdiri dari jaringan yang asalnya epitel dan mesenkim ,berdiferensiasi
penuh, menimbulkan deposisi email oleh ameloblas dan dentin oleh
odontoblas. Lebih dianggap sebagai hamartoma.
Gambaran klinis
Pada anak dan dewasa muda, decade 2 kehidupan. Maksila sedikit lebih
sering terkena. Odontoma compound cenderung pada rahang anterior, dan
odontoma complex pada rahang posterior. Tidak ada predileksi gender.
Klinis: gigi sulung persisten, gigi impaksi dan pembengkakan alveolar.
Umumnya tanpa gejala.
Radiografis: compound odontoma berupa beberapa atau puluhan gigi
mature dalam focus tunggal. Pada daerah bergigi, antara akar atau diatas
mahkota gigi impaksi. Complex odontoma timbul di regio yang sama tapi
berupa massa radioopak yang amorph. Lesi pada tahap awal terutama
radiolusen dengan daerah fokal opak yang menunjukkan kalsifikasi awal
dari dentin dan email.
Complex
Histopatologi
Email, dentin, cementum dan
pulpa yang tampak normal.
Matriks email menonjol dan
organ email terkait terlihat
sebelum maturasi akhir
jaringan keras. Keratinisasi
sel ghost pada sel epitel
email.
Ossifying fibroma
Histopatologi
Histopatologi
Proliferasi jaringan ikat fibrous selular yang mengandung foci dari
trabekula tulang immature yang berbentuk ireguler. Rasio jaringan ikat
dengan tulang relatif konstan. Serat kolagen tidak berorientasi atau
pola tidak teratur . Nukleus sel fibroblas seragam , sel spindle sampai
berbentuk bintang. Trabekula tulang berbentuk iregular, aneh seperti
karakter Cina, tidak menunjukkan orientasi fungsional. Tulang dalam
tahap perkembangan berasal dari stroma kolagen tanpa aktivitas
osteoblastik menonjol. Pada lesi mature, ditemukan tulang lamelar.
Kadang terkait kista tulang aneurisma.
Florid cementoosseous dysplasia. Lesi ini mempunyai
gambaran jaringan fibroosseus jinak yang
heterogen