SPLINT
Oleh:
Arra Maulana 2014-16-152
Retno Kinasih Nugraheni 2014-16-178
Pembimbing:
Umi Ghoni Tjiptoningsih, drg., Sp.Perio
PENDAHULUAN
Jaringan Periodonsium
Manson dan Eley (1993) mengatakan bahwa jaringan
periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi
sebagai pendukung gigi dan untuk melindungi jaringan
dibawahnya.
Periodontitis
Gambaran Klinis
ETIOLOGI :
DERAJAT KEGOYANGAN GIGI
Menurut Wassermans Index (1973)
1. Derajat 1 Normal
TUJUAN SPLINTING :
1. Imobilisasi dan menstabilkan gigi goyang
2. Mengontrol parafungsional / kekuatan dari bruxism
3. Mempercepat proses penyembuhan & meningkatkan rasa
nyaman pada pasien
4. Mengembalikan kontak proksimal, mengurangi impaksi
makanan & mencegah kerusakan jaringan periodontal.
5. Distribusi gaya tekanan pada jaringan periodonsium sehingga
tidak melebihi kapasitas adaftif jaringan
6. Mencegah ekstrusi gigi yang tidak ada gigi antagonis
7. Stabilisasi kegoyangan gigi selama proses bedah
8. Meningkatkan kenyamanan dan fungsi pasien
PRINSIP SPLINTING
PROSEDUR YANG HARUS
DIPENUHI SEBELUM MELAKUKAN
SPLINTING
Ramjford mengklasifikasikan splint menjadi :
1. Splin permanen
2. Splin temporer/provisional
1. Splint permanen
A. Crown and bridge B. Splin lingual
Twisted technic (angka 8) Essig technic
Splin Temporer/provisional
A. Wire Ligature Splint
E. Band ortodontik
D. Splint lepasan
KEUNTUNGAN SPLINT
STATUS LOKAL :
Pemeriksaan intra oral:
Pemeriksaan ekstra oral :
Missing gigi 27, 28, 37, 46, 48
Resesi gingiva
Wajah : Simetris - Klas I gigi 33, 43, 45
Bibir : Kompeten - Klas II gigi 17, 16, 31, 32,
Pipi : Tidak ada 41,42
pembengkakan (TAK) Malposisi:
Limfonodi : Tidak teraba (TAK) gigi 11 -> mesio palato versi
Mata : Konjungtiva normal gigi 21, 31 -> mesio versi
tidak pucat, pupil simetris dan gigi 32, 42 -> linguo versi
normal, sklera normal (TAK) gigi 33, 43 -> disto versi
Kelenjar Submandibula : teraba , gigi 41 -> labio versi
lunak, tidak sakit Mobilitas:
Kelenjar sublingualis : teraba, gigi 17, 16, 26, 28 goyang o1
lunak, tidak sakit gigi 31, 41, 42 goyang o2
Abrasi gigi 15, 14, 24, 25, 26, 44
Atrisi gigi 31, 41
GINGIVA:
Radiologi
Orthodonti
Prostodonti
SPLINTING
Gigi goyang goyang o2 31, 41, 42
Gigi yang di splinting : gigi 33-43
Gigi penyangga : 33, 43
Jenis splinting : Splinting sementara dengan wire
ligature splint menggunakan teknik essig.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Stainless steel Wire 0,25 mm
2. Alat Standart
(2 kaca mulut, pinset, eskavator, sonde halmoon, sonde lurus, probe UNC)
3. Micro brush
4. Plastis filling
5. Lampu LED
6. Needle Holder
7. Tang potong kawat
Bahan :
1. Composite
2. Pumice
3. Etsa
4. Bonding
TAHAP SPLINTING TEKNIK ESSIG
3. Letakan kawat mayor mengelilingi gigi yang dipilin dari distal gigi 33
sampai dengan gigi penyangga terakhir yaitu gigi 43. Kawat
diletakan di daerah lingkar terbesar dari gigi. Ujung kawat bagian
labial&lingual paling distal gigi penyangga terakhir dipilin bersama
searah jarum jam
7. Etsa gigi 33-43 dengan asam phosporik 30% selama 15 detik, bilas
dengan air & keringkan