Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI TATAP MUKA ONLAY

Nama Pasien : Muklis


No RM : M 1646/14
Umur : 46 tahun
Elemen Gigi : 24
Nama Operator : Teguh Riskiyadi
NIM : 1307101230003
Tanggal Pemeriksaan : 7 Juni 2016

Pasien sudah dilakukan perawatan saluran akar sebelumnya pada gigi 24


dan akan dibuatkan retorasi onlay. Pada pemeriksaan subjektif diperoleh pasien
tidak memiliki rasa sakit, tidak ada merasa tidak nyaman dan tidak terjadi
pembengkakan pada gigi tersebut. Pada pemeriksaan objektif tidak ada udem,
hiiperemi gingiva, perkusi, palpasi dan mobiliti pada gigi 24. Ketebalan dinding
cusp bukal dan lingual 3 mm, tinggi cusp mahkota bukal 8 mm dan tinggi cusp
mahkota palatal 4 mm.

Gambar 1. Foto klinis gigi 24 sebelum dilakukan perawatan saluran akar


Gambar 2. Foto klinis gigi 24 setelah dilakukan perawatan saluran akar

Gambar 3. Foto radiografi gigi 24 setelah dilakukan obturasi

Diagnosis : Endodontically treated tooth (pupless tooth)

Rencana Perawatan : Restorasi onlay

Prognosis
Endodonsia : Baik (hasil obturasi hermetis)
Periodonsia : Sedang (OHIS baik, pasien merokok)
Pendukung : Sedang (pasien tidak terlalu kooperatif, tidak ada riwayat
penyakit sistemik)
TAHAPAN KERJA

1. Preparasi Gigi

1.1. Pembongkaran seluruh tumpatan sementara.


Seluruh tumpatan sementara ZnOE dibuang dengan bur metal bulat
kecepatan rendah.

1.2. Preparasi kavitas


o Preparasi kavitas dilakukan dengan bur tapered fissure flat end.
o Dinding tegak dibuat sejajar atau divergen ke oklusal maksimal 10 0,
dasar kavitas diratakan dan garis sudut dibuat membulat.

Gambar 4. Preparasi kavitas menggunakan bur tapered fissure flat end

1.3. Preparasi oklusal


o Ketebalan onlay ditentukan dengan membuat beberapa alur pedoman
menggunakan bur fisur.
o Preparasi dilakukan sedalam 1 mm mengikuti kontur permukaan
oklusal.
o Alur pedoman saling dihubungkan dengan bur fisur sampai rata, sesuai
dengan bentuk permukaan oklusal semula, kecuali permukaan oklusal
bagian proksimal ditinggalkan selebar 2 mm agar titik kontak yang
baik dapat dipertahankan.

1.4. Preparasi bevel


o Sudut kavitas dan permukaan oklusal yang tajam dibevel (intra-bevel)
o Kontra-bevel (outer-bevel) dibuat pada permukaan cusp bukal dan
lingual sebesar 300.
o Kemudian bevel bagian lingual yang mengarah ke gingival wall.
o Setelah selesai, semua bidang preparasi dihaluskan menggunakan
finishing bur.
1.5. Pemeriksaan kavitas
Pemeriksaan kavitas dilakukan dengan melihat dinding kavitas terlihat rata
dan halus, serta semua garis sudut kavitas terlihat dari oklusal.

2. Pencetakan Onlay
2.1. Pencetakan rahang atas dilakukan dengan menggunakan bahan
cetak rubber base (heavy body + light body) dan sendok cetak penuh
rahang bawah.
2.2. Rahang bawah dicetak menggunakan alginat dan sendok cetak
penuh rahang bawah, lalu dicor dengan dental stone.
2.3. Catatan gigit dibuat menggunakan wax.
2.4. Semua bahan di atas dikirim ke dental laboratorium untuk proses
pembuatan onlay dengan bahan metal.
2.5. Pada kavitas yang telah dicetak, dibersihkan kembali, kemudian
ditutup dengan tambalan sementara.

3. Try In Onlay
3.1. Sebelum onlay dicobakan di mulut pasien, terlebih dahulu dicek
perlekatan mekanik onlay pada model dengan cara membolak-balikkan
model onlay. Jika restorasi yang didapatkan baik, maka onlay tidak jatuh
saat di bolak-balikkan. Baru kemudian, dilakukan pencobaan restoasi
onlay yang telah selesai ke mulut pasien.
3.2. Onlay harus pas masuk ke dalam bagian restorasi yang telah dibuat
sebelumnya.
3.3. Dilakukan pengecekan artikulasi dan oklusi pada pasien dengan
menggunakan articulating paper untuk melihat adakah keganjalan saat
dilakukan pemasangan onlay.
3.4. Jika terdapat keganjalan, dapat menyebabkan open pada mulut
pasien, sehingga harus dilakukan pengasahan pada bahan onlay.
3.5. Setelah itu dilakukan foto rontgen pada gigi yang telah dicobakan
onlay untuk melihat kerapatan (adaptasi) antara restorasi, gigi, dan
gingiva.
3.6. Jika sudah tidak mengganjal dan pas barulah dilakukan sementasi
onlay.

4. Sementasi Onlay
4.1. Kavitas dibersihkan dengan air dan ditinggalkan dalam keadaan
lembab.
4.2. GIC luting tipe 1 diaduk dengan takaran sesuai aturan pabrik
sampai konsistensi kental (dought). .
4.3. Bagian dalam onlay dan kavitas dilapisi dengan GIC
4.4. Onlay ditempatkan ke dalam kavitas dan ditekan hingga kelebihan
semen keluar dan onlay sudah pas pada kontur yang dipreparasi
4.5. Kelebihan semen segera dibersihkan dengan cotton pellet sebelum
mengeras.
4.6. Sementasi dianggap baik bila kelebihan semen keluar dari seluruh
tepi restorasi, di mana seluruh permukaan restorasi yang menghadap
kavitas telah terisi semen.

Referensi
1. Cohen S, Burn RC; Pathway of the Pulp. 10th ed. Mosby St Louis. 2011. p
777-805.

Anda mungkin juga menyukai