Anda di halaman 1dari 6

DISKUSI TATAP MUKA RESTORASI ONLAY

Nama Pasien : Salsabila Harira


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia Pasien : 21 tahun
Elemen Gigi : 46
Nama Operator : Nafa Mazaya
NIM : 2013501010024

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan tambalan gigi geraham kanan bawah sudah
berwarna kehitaman pada pinggirannya, dulunya terasa ngilu saat makan/minum
yang dingin, dan sekarang sudah tidak sakit lagi. Untuk menangani hal tersebut
pasien sudah melakukan perawatan saluran akar dan ditambal sementara. Pasien
ingin giginya ditambal permanen. Pasien mengaku tidak ada keluhan sakit atau
bengkak setelah dilakukan perawatan. Pasien menyangkal memiliki riwayat
penyakit sistemik. Pasien juga mengaku tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.

Pemeriksaan Objektif
Hasil pemeriksaan ekstraoral, wajah terlihat simetris, bibir sehat, kelenjar
submandibula kanan dan kiri tidak teraba dan tidak sakit yang menunjukkan
bahwa tidak adanya kelainan. Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis secara
intraoral terlihat pada gigi 46 terdapat restorasi RK, gigi tersebut sudah
mengalami karies sekunder. Gigi 46 kehilangan dinding mesio-lingual. Pada
pemeriksaan palpasi, termal dan perkusi memberikan respon positif.
Pada gigi 46, ketebalan dinding cusp bukal dan lingual 4 mm, tinggi cusp
mahkota mesio-bukal 6 mm, tinggi cusp mahkota disto-bukal 6 mm, tinggi cusp
mahkota distal 5 mm dan tinggi cusp mahkota disto-lingual 5 mm,

1
Gambar 1. Foto klinis gigi 46

Pemeriksaan Radiograf
Pada pemeriksaan radiograf ditemukan karies yang sudah mencapai dentin. Tidak
terdapat lesi periapikal, lamina dura normal, ligament periodontal normal dan
saluran akar normal

Gambar 5. Foto radiograf gigi 46

Diagnosis : Gigi 46 previously treated


Rencana Perawatan : Restorasi Onlay
Desain : Full metal overlay
Prognosis :Prognosis baik, karena struktur gigi masih
mencukupi untuk dilakukan restorasi onlay, didukung dengan usia pasien masih
muda, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, tidak memiliki kebiasan buruk,
dan pasien kooperatif.

2
Persiapan Alat dan Bahan
1. Alat
- Alat standar (Sonde halfmoon, kaca mulut, pinset,)
- Bur intan bulat, tapered fissure flat end
- Mixing slab
- Spatula semen
- Sendok cetak

2. Persiapan Bahan
- Tumpatan sementara (Cavit)
- Double impression (Flexitime)
- Wax
- GIC Luting
- Kapas butir
- Kapas gulung

3
Prosedur Kerja
Kunjungan I
1. Pengisian rekam medik umum dan konservasi.
2. Pengambilan foto klinis dan foto radiograf elemen gigi 46.
3. Pembongkaran tumpatan dan preparasi kavitas.
Seluruh tumpatan RK dibersihkan dengan bur diamond bulat dengan
kecepatan rendah, dan dilanjutkan dengan preparasi kavitas. Pembuatan
dinding tegak, divergen ke oklusal dengan sudut 8 - 10. Dasar kavitas
diratakan dan garis sudut di dalam kavitas dibuat membulat.
a. Preparasi Oklusal.
Menentukan ketebalan onlay dengan membuat beberapa alur pedoman
menggunakan bur fissure sedalam ±1mm mengikuti kontur
permukaan oklusal gigi. Kemudian alur pedoman dihubungkan dengan
bur fissure sampai rata, sesuai dengan bentuk cusp.
b. Preparasi Bevel.
- Pada dinding axial, bukal dan lingual dilakukan preparasi kontra-bevel
dengan sudut 300 dengan kedalaman preparasi 1.5 mm.
- Dinding mesial dan distal dilakukan intra-bevel dengan sudut 400
dengan kedalaman 0.5 mm.
- Setelah selesai, semua bagian tepi yang tajam seluruhnya dibulatkan
menggunakan finishing bur.
c. Penambahan retensi dengan cara preparasi groove pada permukaan
bukal atau lingual dengan skirt preparation. Skirt preparation
merupakan perluasan tipis dari tepi proksimal bukal dan lingual dari
cast metal onlay yang meluas dari primary flare hingga pada bagian
akhir dari transitional line angle dari gigi. Skirt preparation hanya
mengambil sedikit dari dentin.
4. Pemeriksaan Kavitas.
a. Pemeriksaan kavitas dilakukan dengan melihat dinding kavitas terlihat
rata dan halus, serta semua garis sudut kavitas terlihat dari oklusal.
b. Pemeriksaan oklusi gigi yang dipreparasi dengan menggunakan sonde,
dengan cara melewatkan sonde pada permukaan oklusal. Jika ada celah
±1-2 mm dan sonde masuk tanpa adanya hambatan, hasil preparasi
dalam kondisi baik

4
5. Pencetakan Onlay
a. Pencetakan rahang bawah dilakukan dengan menggunakan bahan cetak
double impression (heavy body + light body) dan menggunakan sendok
cetak sebagian/ penuh.
b. Rahang atas dicetak menggunakan alginate, lalu dicor dengan dental
stone.
c. Buat catatan gigit dengan wax.
d. Kirim ke dental laboratorium untuk proses pembuatan onlay dengan
bahan metal.

Kunjunganke II
1. Try In Onlay
a. Sebelum onlay dicobakan di mulut pasien, terlebih dahulu dilakukan
pengecekan pada model onlay. Jika restorasi yang didapatkan baik (onlay
tetap ada di model dan tidak jatuh saat dibolak-balikkan), kemudian
dilakukan pencobaan onlay ke mulut pasien.
b. Onlay harus pas masuk ke dalam bagian preparasi yang telah dibuat
sebelumnya.
c. Ketika memasukkan onlay jangan ditekan ke dalam gigi, karena apabila
tidak pas masuk ke dalam gigi, kemungkinan adanya overcontour pada
permukaan proksimal
d. Kontak proksimal yang tepat ketika melihat jarak antar gigi berdekatan
dan posisi serta bentuknya dalam posisi yang tepat. Dapat juga diperiksa
dengan menggunakan dental floss
e. Dilakukan pengecekan artikulasi dan oklusi pada pasien secara klinis
dengan menggunakan articulating paper untuk melihat tinggi oklusi saat
dilakukan pemasangan onlay.
f. Jika onlay terlalu tinggi, dapat menyebabkan openbite sehingga harus
dilakukan pengasahan pada onlay.
g. Cek adaptasi onlay dengan gigi dan gingiva di proksimal dengan
menggunakan sonde. Adanya adaptasi yang baik jika sonde tidak dapat
masuk pada bagian tepi onlay. Setelah itu dilakukan foto rontgen pada gigi
yang telah dicobakan onlay untuk melihat adaptasi antara restorasi dan
gigi di proksimal.
h. Jika sudah pas dilakukan sementasi onlay.

2. Sementasi Onlay
a. Kavitas dibersihkan dengan air dan ditinggalkan dalam keadaan lembab.
GIC luting diaduk.
b. Bagian dalam onlay dan kavitas dilapisi dengan GIC tersebut.
c. Onlay ditempatkan ke dalam kavitas dan ditekan hingga kelebihan semen
keluar dan onlay sudah pas dengan kontur yang telah dipreparasi

5
d. Kelebihan semen segera dibersihkan dengan cotton pellet sebelum
mengeras.
e. Sementasi dianggap baik bila kelebihan semen keluar dari seluruh tepi
restorasi, di mana seluruh permukaan restorasi yang menghadap kavitas
telah terisi semen.

Kunjungan III
Dilakukan kontrol 1 minggu kemudian untuk dilakukan pemeriksaan :
a. Subjektif : apakah pasien mengeluhkan rasa sakit, rasa tidak nyaman,
goyang, perdarahan atau tidak
b. Objektif : dilakukan pemeriksaan untuk melihat apakah ada mobiliti,
udem, hiperemi atau tidak, dan dilakukan tes perkus i, tes palpasi.

Anda mungkin juga menyukai